PERTAMA

Embun memukul punggung Nathan dengan kuat saat pria itu menggigit bibirnya. Sumpah, rasanya perih sekali. Dan benar saja, saat pagutan bibir mereka terlepas, Embun mendapati ada darah dijarinya yang baru saja dia gunakan untuk menyentuh bibir.

Nathan melongo, dia tak menyangka jika gigitannya sampai membuat bibir Embun berdarah. Ini ciuman pertama bagi Nathan. Dia memang masih belum berpengalaman.

Dari yang dia dengar, salah satu cara agar pasangan mau membuka mulut, adalah dengan cara menggigitnya. Tapi dia tak mengira jika gigitannya sedikit keterlaluan.

Nathan berjalan menuju mejanya untuk mengambil tisu, tapi Embun sudah lebih dulu pergi, keluar dari ruangannya.

"Astaga, apa dia marah?" Nathan menatap punggung Embun yang menghilang dibalik pintu. Dia kemudian menyentuh bibirnya sambil tersenyum. Masih terbayang lembut dan manisnya bibir Embun. Tapi saat ingat luka yang dia timbulkan, dia seketika menyesal. Hanya karena terasa sangat nikmat dan ingin lebih, dia memaksa Embun membuka mulut dengan menggigit bibirnya.

Keterlaluan banget dia. Bahkan dia tak minta maaf setelah membuat bibirku berdarah.

Embun menggerutu sambil berjalan menuju toilet. Tapi tiba-tiba, seseorang menarik lengannya.

"Rama," Embun terkejut saat tahu Rama yang melakukannya. "Lepasin, Ram."

Bukannya melepaskan, Rama malah menarik Embun ketempat yang sepi dan jarang dilewati.

"Ram, kamu gila ya, gimana kalau ada yang lihat?" Embun panik memikirkan jika sampai ada yang memergoki mereka.

"Kenapa bibir kamu?" Rama memperhatikan bibir Embun yang terluka dan sedikit bengkak.

"Bukan urusan kamu."

"Apa Nathan mengasarimu?"

"Bukan urusan kamu juga," sinis Embun. Dia masih berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Rama.

"Kamu itu kenapa sih Mbun, marah-marah sama aku? Dan kenapa nomor aku kamu blokir?"

"Kita sudah punya pasangan masing-masing. Jadi lebih baik, kita fokus sama pasangan kita."

Rama berdecih. "Jangan bilang kalau kamu mulai suka sama Nathan?"

"Nathan itu suamiku, wajar jika aku menyukainya. Ram, please lepasin aku. Jangan sampai ada yang lihat dan salah paham," Embun terus berontak.

"Nathan tak mencintaimu Mbun. Dia menikahimu hanya untuk memisahkan kita. Jadi jangan terlalu berharap padanya. Dan aku juga yakin, kamu masih mencintaikukan?"

"Rama," Embun mendelik tajam. "Lepas," Dia menarik tangannya kuat tapi masih saja kalah tenaga dari Rama.

"Aku akan melepaskanmu asal setelah ini, datang keruanganku."

Embun syok saat melihat 2 orang staf perempuan melihat kearahnya dan Rama.

Rama yang menyadari itu, segera melepaskan tangan Embun lalu pergi begitu saja. Sementara 2 orang yang memergoki mereka, masih mematung ditempat. Mau tidak mau, Embun yang hendak ke toilet berjalan melewati mereka.

"Lihat tuh bibirnya, jangan-jangan mereka tadi habis ciuman," ujar salah seorang yang memergoki Embun.

"Jijik banget sama tuh pelakor."

Sayup-sayup, Embun bisa mendengar obrolan mereka.

Tak mau dengar lagi, Embun mempercepat langkahnya menuju toilet. Semoga saja besok tak muncul gosip baru yang lebih hot. Yakni gosip dia dan Rama kepergok ciuman. Bisa habis dia dibuli satu kantor jika hal itu sampai beneran terjadi.

Didalam toilet, Embun memperhatikan bibirnya. Dia meringis saat membasuh bibirnya dengan air, rasanya perih sekali.

Jahat banget sih Kak Nathan.

Setelah cukup lama di toilet, Embun kembali keruangannya. Beberapa temannya tampak memperhatikan bibirnya.

"Bibir kamu kenapa?" tanya Cindy yang langsung mendekati Embun dimejanya.

"Kejedot pintu," jawab Embun asal.

Cindy mengerutkan kening sambil terus memelototi bibir Embun. "Kayak habis digigit."

Embun menghela nafas berat. Nathan sungguh membuat dirinya dalam masalah besar.

Cindy tiba-tiba melotot dengan mulut menganga lebar, membuat Embun jadi takut kalau temannya itu berfikir yang tidak-tidak.

"Kamu gak habis ciuman dengan Pak Rama kan?"

Embun seketika lemas. Ini yang paling dia takutkan, orang salah sangka dengan luka dibibirnya.

"Aku dari ruangan Pak Nathan, bukan dari ruangan Pak Rama, jadi jangan menduga yang tidak-tidak."

"Terus kamu mau bilang habis dicium Pak Nathan gitu?" Cindy tertawa cekikikan. "Ya gak mungkinlah aku mikir kesana. Itu gak mungkin banget," tekan Cindy.

"Kenapa gak mungkin?" Embun mengerutkan kening.

Cindy mendekatkan wajahnya ketelinga Embun sambil berbisik. "Dia kan gay."

Embun membuang nafas kasar. Entah kenapa rasanya dia tak terima Nathan dikatain gay. Dia yakin suaminya itu bukan gay.

"Padahal dia cakep banget, sayang belok," lanjut Cindy.

.

.

Sepulang kerja, Embun tak melihat mobil Nathan ada dihalaman. Mungkin pria itu masih lembur. Tapi bagus juga dia tak ada dirumah, Embun sedang malas melihatnya.

Setelah ganti baju, Embun segera kedapur untuk memasak. Karena tak tahu apa kesukaan Nathan, dia putuskan memasak ayam kecap dan tumis sawi. Sampai selesai masakpun, Nathan belum juga terlihat batang hidungnya.

Tok tok tok

Suara ketukan dipintu kamar membuat Embun yang baru selesai mandi segera membuka pintu.

Nathan berdiri didepan pintu sambil menatapnya, lebih tepatnya, menatap kearah bibir Embun.

"Ada apa?" tanya Embun ketus. Entahlah, rasanya masih kesal pada Nathan karena ulahnya tadi siang. Gara-gara ciuman brutalnya, dia malah dikira ciuman dengan Rama.

"Ayo makan."

"Makan saja dulu." Embun kembali menutup pintu.

"Sepertinya dia benar-benar marah, padahal aku tidak sengaja," gerutu Nathan sambil berjalan menuju meja makan.

Didalam kamar, Embun mematut wajahnya dicermin. Saat melihat bibir, dia kembali teringat ciuman Nathan tadi siang. Tak mau terus terbayang-bayang kejadian itu, dia segera menyisir rambut lalu keluar menuju meja makan.

Ternyata Nathan belum makan, dia masih menunggu Embun sambil bermain ponsel. Melihat Embun datang, dia segera meletakkan ponselnya.

Selama makan, Nathan terus memperhatikan Embun. Dia bisa melihat wanita itu kesulitan makan karena luka dibibirnya.

"Masih sakit?" tanya Nathan.

"Udah tahu nanyak," sahut Embun ketus.

Nathan mengambil sesuatu dari kantong celana lalu menyodorkan pada Embun. "Untuk mengobati bibirmu." Itu adalah obat yang dia beli sepulang kantor tadi.

Embun berdecih. "Gak usah sok peduli. Kakak sengajakan tadi?"

"Aku gak sengaja."

"Bohong."

"Aku benaran gak sengaja. Perasaan cuma gigit pelan, tapi gak tahu kalau sampai luka kayak gitu."

"Pelan?" Embun melotot. "Kalau pelan gak mungkin kayak gini," dia menunjuk bibirnya.

Nathan menghala nafas. "Ya aku gak tahu. Ini pertama kalinya a_" Nathan menghentikan kalimatnya. Hampir saja dia keceplosan bilang jika ini ciuman pertamanya.

"Pertama apa?" Embun mengerutkan kening. "Jangan bilang ini pertama kalinya Kakak ciuman?" mata Embun seketika membola.

Wajah Nathan seketika merah padam. Dia malu ketahuan jika sampai usia kepala 3, baru pertama kali ciuman. Dulu dia memang pernah pacaran, tapi hanya sebatas pegangan tangan dan cium kening saja.

"Jadi benar, itu tadi ciuman pertama Kakak?"

Nathan salah tingkah saat Embun terus mendesaknya. Segera dia meletakkan obat didekat piring Embun lalu beranjak pergi.

"Kak Nathan, kok malah pergi sih?" Embun mengejar Nathan. Dia belum puas sebelum Nathan menjawab pertanyaannya. "Jawab dulu dong. Tadi itu ciuman pertama?" Embun mengekor dibelakang Nathan yang sedang menaiki tangga. "Kak Nathan, jawab."

Nathan yang kesal mendengar rengekan Embun seketika berhenti. Dia menoleh kearah Embun yang berjarak 2 anak tangga darinya. "Iya, puas!" Dia kembali menaiki anak tangga setelah mengatakan itu.

Embun terbengong sambil menyentuh bibirnya. "Jadi tadi ciuman pertama?" Dia kemudian tersenyum. Tak tahu kenapa, rasanya senang sekali. Saat tersadar, dia langsung mengetok kepalanya. "Apaan sih Mbun, kok jadi baper gini. Hanya karena dia ngasih ciuman pertamanya ke kamu, terus kamu merasa istimewa? Ish, dia gak suka sama kamu, sadar."

Embun kembali kemeja makan, mengambil obat dari Nathan lalu mengoleskan dibibir. Bayangan ciuman tadi siang kembali terngiang dikepalanya, membuat dia tanpa sadar tersenyum sendiri.

Terpopuler

Comments

S

S

Di mana mana yg menderita tu wanitanya bukan malah lakinya.😆

2024-05-01

3

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TU RAMA CARI MATI MSH BRANI GODA EMBUN..

2024-03-31

1

Marwan Ermadi

Marwan Ermadi

mungkin klu malam pertama nathan nggak tahu istrinya perawan atau nggak yakan thor

2024-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 KEPERGOK
2 MASALALU
3 PECAT DIA
4 PISAHKAN MEREKA
5 DIBAWA KE KUA
6 AKHIRNYA SAH
7 PINDAHAN
8 PERSIAPAN MENYAMBUT MENANTU
9 BERTEMU MERTUA
10 ALERGI
11 MENGINAP
12 MENGINAP 2
13 PETUAH MAMA
14 BELANJA
15 ISTRI APA BABU?
16 GOSIP
17 PERTAMA
18 TETAP DISINI
19 ASISTEN PRIBADI SANGAT PRIBADI
20 OBAT PENGHILANG RASA PEDAS
21 DIHUJAT SATU KANTOR
22 BUKA MATA, NANTI NYESEL
23 TUDUHAN
24 NATHAN KELABAKAN
25 MEETING
26 SAYA TAK PUNYA SIMPANAN
27 DIAM LEBIH BAIK
28 KEMBALI BEKERJA
29 APA INI KODE?
30 RUMAH SAKIT
31 APAKAH ITU SUNGGUH-SUNGGUH?
32 NATHAN TERLALU BAIK
33 JANGAN DIULANGI LAGI
34 SURAT PERJANJIAN
35 I LOVE YOU MY HUBBY
36 I LOVE YOU TOO
37 PENGALAMAN PERTAMA
38 MEREKA SEDANG NGAPAIN?
39 MAAFKAN AKU
40 BAGAIMANA JIKA POSISINYA DIBALIK
41 INSECURE
42 MENYEBUT WANITA LAIN
43 ADA APA DENGAN NAVIA?
44 KAU SUDAH SANGAT CANTIK DIMATAKU
45 BERTEMU TEMAN LAMA
46 PULANG KAMPUNG
47 KAMU NGAPAIN?
48 JOHAN OH JOHAN
49 MARAH-MARAH
50 PENYUSUP TENGAH MALAM
51 BUKANNYA SUDAH MANDI?
52 MESRA DIDAPUR
53 USAI
54 TAKUT KEHILANGAN LAGI
55 NYURI START
56 BALIK KE JAKARTA
57 SHE IS MINE
58 HADIAH PERNIKAHAN
59 BANYAK ANAK BANYAK REZEKI
60 NANTI KALAU SUDAH SAATNYA
61 KETAHUAN
62 MENCURIGAI SEORANG PRIA
63 TRAGEDI MEMALUKAN
64 APAKAH DIA BISA MENCINTAINYA SEPERTI AKU?
65 INGAT, KAU JUGA PERNAH JATUH CINTA PADA RAMA
66 KITA SAMA SAMA BUKAN ORANG BAIK
67 RASA STRAWBERRY
68 PULANG KERUMAH
69 NAMA YANG PASARAN
70 DIKIRA HAMIL
71 HAMIL LAGI
72 PINGSAN
73 RENCANA ANNIVERSARY YANG GAGAL
74 BENIHKU MAHAL
75 MAS NATHAN
76 TAKUT KECEWA
77 AKU PERNAH MELIHAT OM
78 DILARIKAN KE RUMAH SAKIT
79 TENTANG NATHAN
80 KUNJUNGAN TEMAN
81 NGIDAM PERTAMA
82 BANJIR SELAMAT
83 TEH RASA LECI
84 JADI INI ALASANNYA
85 NGIDAM KEREN
86 PEMBERITAHUAN
87 AMBYAR
88 RASANYA SEPERTI MIMPI
89 PUSING MIKIRIN NAMA
90 MUNDUR TERATUR
Episodes

Updated 90 Episodes

1
KEPERGOK
2
MASALALU
3
PECAT DIA
4
PISAHKAN MEREKA
5
DIBAWA KE KUA
6
AKHIRNYA SAH
7
PINDAHAN
8
PERSIAPAN MENYAMBUT MENANTU
9
BERTEMU MERTUA
10
ALERGI
11
MENGINAP
12
MENGINAP 2
13
PETUAH MAMA
14
BELANJA
15
ISTRI APA BABU?
16
GOSIP
17
PERTAMA
18
TETAP DISINI
19
ASISTEN PRIBADI SANGAT PRIBADI
20
OBAT PENGHILANG RASA PEDAS
21
DIHUJAT SATU KANTOR
22
BUKA MATA, NANTI NYESEL
23
TUDUHAN
24
NATHAN KELABAKAN
25
MEETING
26
SAYA TAK PUNYA SIMPANAN
27
DIAM LEBIH BAIK
28
KEMBALI BEKERJA
29
APA INI KODE?
30
RUMAH SAKIT
31
APAKAH ITU SUNGGUH-SUNGGUH?
32
NATHAN TERLALU BAIK
33
JANGAN DIULANGI LAGI
34
SURAT PERJANJIAN
35
I LOVE YOU MY HUBBY
36
I LOVE YOU TOO
37
PENGALAMAN PERTAMA
38
MEREKA SEDANG NGAPAIN?
39
MAAFKAN AKU
40
BAGAIMANA JIKA POSISINYA DIBALIK
41
INSECURE
42
MENYEBUT WANITA LAIN
43
ADA APA DENGAN NAVIA?
44
KAU SUDAH SANGAT CANTIK DIMATAKU
45
BERTEMU TEMAN LAMA
46
PULANG KAMPUNG
47
KAMU NGAPAIN?
48
JOHAN OH JOHAN
49
MARAH-MARAH
50
PENYUSUP TENGAH MALAM
51
BUKANNYA SUDAH MANDI?
52
MESRA DIDAPUR
53
USAI
54
TAKUT KEHILANGAN LAGI
55
NYURI START
56
BALIK KE JAKARTA
57
SHE IS MINE
58
HADIAH PERNIKAHAN
59
BANYAK ANAK BANYAK REZEKI
60
NANTI KALAU SUDAH SAATNYA
61
KETAHUAN
62
MENCURIGAI SEORANG PRIA
63
TRAGEDI MEMALUKAN
64
APAKAH DIA BISA MENCINTAINYA SEPERTI AKU?
65
INGAT, KAU JUGA PERNAH JATUH CINTA PADA RAMA
66
KITA SAMA SAMA BUKAN ORANG BAIK
67
RASA STRAWBERRY
68
PULANG KERUMAH
69
NAMA YANG PASARAN
70
DIKIRA HAMIL
71
HAMIL LAGI
72
PINGSAN
73
RENCANA ANNIVERSARY YANG GAGAL
74
BENIHKU MAHAL
75
MAS NATHAN
76
TAKUT KECEWA
77
AKU PERNAH MELIHAT OM
78
DILARIKAN KE RUMAH SAKIT
79
TENTANG NATHAN
80
KUNJUNGAN TEMAN
81
NGIDAM PERTAMA
82
BANJIR SELAMAT
83
TEH RASA LECI
84
JADI INI ALASANNYA
85
NGIDAM KEREN
86
PEMBERITAHUAN
87
AMBYAR
88
RASANYA SEPERTI MIMPI
89
PUSING MIKIRIN NAMA
90
MUNDUR TERATUR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!