GOSIP

Karena harus membersihkan rumah yang memang besar serta memasak, Embun jadi kesiangan ke kantor. Minta nebeng sama Nathan, cuma disenyumin doang, alhasil dia berangkat naik ojol.

Dan sesuai dugaannya, dia terlambat sampai dikantor. Walhasil, telinga Embun sampai panas mendengar ceramah kenegaraan dari atasannya. Tapi yang paling gak enak didengar, ada ucapan yang entah apa maksudnya.

"Jangan mentang-mentang kamu ada backingan, jadi bisa seenaknya sendiri."

Backingan apa yang dimaksud, apa semua orang sudah tahu jika dia istri Nathan? Tapi jika ingat nada bicara atasannya yang cukup kasar, sepertinya bukan itu. Mana mungkin dia diperlakukan seperti itu jika mereka tahu dia istri bos.

Embun masih terus memikirkan kalimat itu, sampai sebuah pesan masuk keponselnya.

[ Datang ke ruanganku ]

Rasanya tak percaya, Rama masih berani mengirim pesan seperti itu padanya. Apa pria itu tak takut pada Nathan?

Brakk

Embun terjingkat kaget saat Cindy menggebrak mejanya. Temannya yang satu itu memang gak ada etika.

"Tadi pagi udah kena SP, sekarang masih aja kerja sambil main ponsel," Cindy geleng-geleng sambil melipat kedua tangan didada. "Gak ada takut-takutnya ya kamu Mbun. Jangan-jangan gosip itu bener?"

"Gosip," Embun mengerutkan kening. "Gosip apaan?"

Cindy memberi isyarat pada Embun agar mendekat lalu berbisik. "Kamu jadi simpenannya Pak Rama."

Embun menggeleng cepat. Meski beberapa waktu yang lalu hal itu memang benar, tapi dia tetap harus menyangkal. Sejak dulu dia selalu main aman, entah darimana orang-orang tahu jika dia bermain api dengan Rama.

"Katanya ada yang denger kamu cek cok sama Bu Navia di toilet. Tak hanya itu, ada juga yang katanya mergokin kamu pegangan tangan sama Pak Rama di cafe."

Embun seketika lemas. Habislah riwayatnya jika dicap pelakor. Karena bisa dibilang, pelakor jadi musuh bersama semua kaum hawa. Semoga saja gosip itu segera reda, kalau tidak, bisa-bisa dia kena bullying.

"Mbun, kok kamu bengong? Jangan-jangan bener ya, kamu pelakor?"

Embun langsung membungkam mulut Cindy. Teman teman satu bagiannya bisa dengar karena suara Cindy yang lumayan keras itu. Dan benar saja, hampir semua mata menatap kearah mereka sekarang.

"Hei kalian berdua, jangan ngobrol aja, kembali kerja," seru Delima. Entah hanya perasaan Embun saja atau apa, tatapan wanita itu padanya seperti menunjukkan kebencian. Bukan rahasia lagi jika Delima adalah janda karena suaminya direbut pelakor. Jangan sampai wanita jadi membencinya hanya gara-gara cap pelakor yang melekat padanya.

Cindy kembali kemejanya, sementara Embun, pikirannya tak karuan, dia tak bisa konsentrasi kerja. Disaat bersamaan, ponselnya berdering, ada nama Rama dilayar.

Embun segera merejeck panggilan tersebut lalu memblokir nomor Rama. Rencana balas dendamnya sudah gagal total, sepertinya lebih baik menjauh saja dari Rama. Ikhlaskan saja, biar Tuhan yang memberi balasan.

Tak berselang lama, ada lagi panggilan masuk. Kali ini, dari nomor yang tidak dikenal.

"Jangan-jangan ini Rama. Dia pakai nomor lain karena nomornya aku blokir." Malas meladeni Rama, Embun segera mereject panggilan tersebut. Tapi nomor itu kembali menghubunginya, sampai Embun kesal dan akhirnya memblokir nomor tersebut.

Embun kembali melanjutkan pekerjaan. Tapi baru sebentar, ada yang datang menemuinya.

"Mbak Embun, dipanggil ke ruangan Pak Nathan."

Orang tersebut langsung pergi setelah menyampaikan pesan. Cindy yang kebetulan mejanya bersebelahan dengan Embun, langsung berdiri dan mendekatinya.

"Mbun, kamu gak sedang mau dipecatkan?" tanya Cindy. "Secara kamu udah jadi orang ketiga dirumah tangga adiknya. Kamu sih Mbun, cari mati. Laki banyak di kantor ini, ngapain juga malah milih Pak Rama."

"Tau ah, berisik," Embun malas menanggapi. Dia memilih merapikan meja lalu menuju ruangan Nathan yang letaknya lumayan jauh dari ruangannya.

Tok tok tok

Embun mengetuk ruangan Nathan. Entah kenapa, perasaannya tak karuan.

"Masuk," terdengar sahutan dari Nathan dari dalam.

Embun mengatur detak jantungnya. Padahal mereka tinggal serumah, entah kenapa, mau ketemu Nathan rasanya tegang banget. Ini untuk pertama kalinya, Embun masuk keruangan Nathan.

"Kenapa nomor aku kamu blokir?"

Baru saja masuk, udah kena semprot. Belum lagi tatapan tajam Nathan padanya, nyali Embun seketika menciut. Jadi nomor tak dikenal yang dari tadi meneleponnya itu Nathan?

"Ma-maaf, aku gak tahu jika itu nomor kamu."

Nathan tersenyum devil, membuat Embun seketika merinding.

"Ternyata kalian masih berani kucing-kucingan dibelakangku."

Embun mengerutkan kening. Kucing-kucingan? apa yang dimaksud?

"Gak usah sok gak ngerti," bentak Nathan. "Barusan Rama manggil kamu keruangannya kan?"

Embun melongo, darimana Nathan tahu isi pesan Rama. Ternyata bukan hanya suara hatinya saja yang bisa didengar oleh pria itu. Isi ponselnya juga bisa dia lihat. Sungguh hebat, mungkin sudah layak disebut paranormal.

"Oh....jangan-jangan kamu blokir nomor saya karena kamu lagi berduaan dengan Rama?" Sorot mata Nathan sungguh menakutkan, sampai-sampai Embun sedikit gemetaran.

"A-aku gak ketemu sama Rama," Embun menggeleng. "Aku gak datang keruangannya."

Tanpa Embun tahu, Nathan sudah menyadap ponselnya.

Nathan beranjak dari kursi lalu menghampiri Embun yang masih berdiri didekat pintu. "Sepertinya kamu memang gak ada takut takutanya. Sebesar apa sih cintamu pada Rama hingga nyalimu sebesar ini? Bahkan sampai kamu nekat jadi pelakor?"

"Enggak," Embun menggeleng cepat. "Aku gak cinta sama Rama."

Nathan seketika tergelak. "Gak cinta, tapi rela datang ke Jakarta demi dia dan bersedia dijadikan istri kedua."

"Enggak," lagi-lagi Embun membantah. Amit-amit dia mau dijadikan istri kedua. "Aku ke Jakarta karena mau balas dendam sama dia."

"Balas dendam, atau gak bisa move on?" ledek Nathan sambil tersenyum miring.

"Beneran, aku udah gak cinta sama Rama. Aku cuma pengen bales perbuatannya padaku."

Nathan berdecih mendengar penuturan Embun. "Gak cinta tapi mau diajak ciuman, bahkan menikmati," Nathan tersenyum mengejek. Hari itu Navia mengadu jika melihat Rama dan Embun berciuman.

"Aku bersumpah bahwa aku tidak mencintai Rama."

Nathan memegang kedua bahu Embun sambil menatapnya tajam. "Lalu siapa yang kamu cintai?"

Embun terdiam sambil balas menatap kedua netra Nathan. Ada daya tarik tersendiri disana, sampai-sampai, dia merasa seperti terhipnotis.

"Siapa?" pekik Nathan sambil mengguncang bahu Embun.

"Kakak."

Embun buru-buru menutup mulutnya karena keceplosan. Entah apa yang merasuki, bisa-bisanya dia reflek bilang mencintai Nathan.

Ngomong apaan sih Mbun? Kamu gak mungkinkan cinta sama pria menyebalkan ini. Kamu hanya sedang terpesona sesaat karena dia ganteng dan kaya.

Nathan, pria itu sampai melongo. Ini diluar dugaannya. Dia sama sekali tak menyangka jika Embun akan menjawab seperti itu.

"Hehehe...becanda," Embun membentuk jarinya menjadi simbol V.

Sialan, jadi dia ngerjain aku.

Nathan merutuki dirinya sendiri karena sempat baper.

"Mau diajak berciuman, bukan berati cinta. Kalau Kakak mau, aku juga bisa nyium Kakak sekarang."

Nathan reflek melepaskan kedua tangannya dari bahu Embun. Ekspresinya yang gugup membuat Embun ingin tertawa. Ternyata seru juga ngerjain Nathan.

"Gimana, mau gak?" Embun memajukan wajahnya, membuat Nathan reflek mundur satu langkah. "Enak loh ciuman?" Embun kembali maju, pun demikian dengan Nathan, dia kembali mundur.

Astaga Mbun, kayak cewek murahan banget sih.

Sebenarnya Embun jijik juga menyadari kelakuannya. Tapi ada kesenangan tersendiri saat bisa memukul mundur Nathan.

"Stop," seru Nathan yang sudah mentok di dinding. "Aku jijik ciuman dengan bibir bekas Rama."

Embun langsung naik darah. Penghinaan sekali kalimat Nathan barusan. Kayak Nathan orang suci yang gak pernah ciuman saja.

"Yakin karena jijik?" Embun tersenyum miring. "Bukan karena kamu gay?"

Nathan langsung naik pitam dikatakan gay. "Jaga bicaramu."

"Tapi memang seperti itu gosip yang beredar. Bahkan kamu juga gak pernah nyentuh aku meski kita sudah nikah. Jadi mungkin kamu memang seorang gay."

"Aku bukan gay," Nathan mengepalkan kedua telapak tanganya.

"Apa buktinya."

Nathan menahan tengkuk Embun lalu mencium bibirnya. Mata Embun seketika melotot. Padahal tadi dia hanya ngerjain Nathan, tak benar-benar mau menciumnya. Tapi sekarang, situasi malah berbalik, Nathan menciumnya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

GAY KATA2 KERAMAT YG TABU DIUCAPKN KE PRIA NORMAL..

2024-03-31

3

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

mmg cara embun balas dendam sm rama agak di luar nurul dan gak nyadar ngerugiin embun nya sendiri, sampe dicium2 sm si rama , gak gitu jg kalo mau buat bininya ngamuk ,menang banyakla si rama , hadehh

2024-03-11

1

Nendah Wenda

Nendah Wenda

ha ha ngakak banget Thor 😂😂😂

2024-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 KEPERGOK
2 MASALALU
3 PECAT DIA
4 PISAHKAN MEREKA
5 DIBAWA KE KUA
6 AKHIRNYA SAH
7 PINDAHAN
8 PERSIAPAN MENYAMBUT MENANTU
9 BERTEMU MERTUA
10 ALERGI
11 MENGINAP
12 MENGINAP 2
13 PETUAH MAMA
14 BELANJA
15 ISTRI APA BABU?
16 GOSIP
17 PERTAMA
18 TETAP DISINI
19 ASISTEN PRIBADI SANGAT PRIBADI
20 OBAT PENGHILANG RASA PEDAS
21 DIHUJAT SATU KANTOR
22 BUKA MATA, NANTI NYESEL
23 TUDUHAN
24 NATHAN KELABAKAN
25 MEETING
26 SAYA TAK PUNYA SIMPANAN
27 DIAM LEBIH BAIK
28 KEMBALI BEKERJA
29 APA INI KODE?
30 RUMAH SAKIT
31 APAKAH ITU SUNGGUH-SUNGGUH?
32 NATHAN TERLALU BAIK
33 JANGAN DIULANGI LAGI
34 SURAT PERJANJIAN
35 I LOVE YOU MY HUBBY
36 I LOVE YOU TOO
37 PENGALAMAN PERTAMA
38 MEREKA SEDANG NGAPAIN?
39 MAAFKAN AKU
40 BAGAIMANA JIKA POSISINYA DIBALIK
41 INSECURE
42 MENYEBUT WANITA LAIN
43 ADA APA DENGAN NAVIA?
44 KAU SUDAH SANGAT CANTIK DIMATAKU
45 BERTEMU TEMAN LAMA
46 PULANG KAMPUNG
47 KAMU NGAPAIN?
48 JOHAN OH JOHAN
49 MARAH-MARAH
50 PENYUSUP TENGAH MALAM
51 BUKANNYA SUDAH MANDI?
52 MESRA DIDAPUR
53 USAI
54 TAKUT KEHILANGAN LAGI
55 NYURI START
56 BALIK KE JAKARTA
57 SHE IS MINE
58 HADIAH PERNIKAHAN
59 BANYAK ANAK BANYAK REZEKI
60 NANTI KALAU SUDAH SAATNYA
61 KETAHUAN
62 MENCURIGAI SEORANG PRIA
63 TRAGEDI MEMALUKAN
64 APAKAH DIA BISA MENCINTAINYA SEPERTI AKU?
65 INGAT, KAU JUGA PERNAH JATUH CINTA PADA RAMA
66 KITA SAMA SAMA BUKAN ORANG BAIK
67 RASA STRAWBERRY
68 PULANG KERUMAH
69 NAMA YANG PASARAN
70 DIKIRA HAMIL
71 HAMIL LAGI
72 PINGSAN
73 RENCANA ANNIVERSARY YANG GAGAL
74 BENIHKU MAHAL
75 MAS NATHAN
76 TAKUT KECEWA
77 AKU PERNAH MELIHAT OM
78 DILARIKAN KE RUMAH SAKIT
79 TENTANG NATHAN
80 KUNJUNGAN TEMAN
81 NGIDAM PERTAMA
82 BANJIR SELAMAT
83 TEH RASA LECI
84 JADI INI ALASANNYA
85 NGIDAM KEREN
86 PEMBERITAHUAN
87 AMBYAR
88 RASANYA SEPERTI MIMPI
89 PUSING MIKIRIN NAMA
90 MUNDUR TERATUR
Episodes

Updated 90 Episodes

1
KEPERGOK
2
MASALALU
3
PECAT DIA
4
PISAHKAN MEREKA
5
DIBAWA KE KUA
6
AKHIRNYA SAH
7
PINDAHAN
8
PERSIAPAN MENYAMBUT MENANTU
9
BERTEMU MERTUA
10
ALERGI
11
MENGINAP
12
MENGINAP 2
13
PETUAH MAMA
14
BELANJA
15
ISTRI APA BABU?
16
GOSIP
17
PERTAMA
18
TETAP DISINI
19
ASISTEN PRIBADI SANGAT PRIBADI
20
OBAT PENGHILANG RASA PEDAS
21
DIHUJAT SATU KANTOR
22
BUKA MATA, NANTI NYESEL
23
TUDUHAN
24
NATHAN KELABAKAN
25
MEETING
26
SAYA TAK PUNYA SIMPANAN
27
DIAM LEBIH BAIK
28
KEMBALI BEKERJA
29
APA INI KODE?
30
RUMAH SAKIT
31
APAKAH ITU SUNGGUH-SUNGGUH?
32
NATHAN TERLALU BAIK
33
JANGAN DIULANGI LAGI
34
SURAT PERJANJIAN
35
I LOVE YOU MY HUBBY
36
I LOVE YOU TOO
37
PENGALAMAN PERTAMA
38
MEREKA SEDANG NGAPAIN?
39
MAAFKAN AKU
40
BAGAIMANA JIKA POSISINYA DIBALIK
41
INSECURE
42
MENYEBUT WANITA LAIN
43
ADA APA DENGAN NAVIA?
44
KAU SUDAH SANGAT CANTIK DIMATAKU
45
BERTEMU TEMAN LAMA
46
PULANG KAMPUNG
47
KAMU NGAPAIN?
48
JOHAN OH JOHAN
49
MARAH-MARAH
50
PENYUSUP TENGAH MALAM
51
BUKANNYA SUDAH MANDI?
52
MESRA DIDAPUR
53
USAI
54
TAKUT KEHILANGAN LAGI
55
NYURI START
56
BALIK KE JAKARTA
57
SHE IS MINE
58
HADIAH PERNIKAHAN
59
BANYAK ANAK BANYAK REZEKI
60
NANTI KALAU SUDAH SAATNYA
61
KETAHUAN
62
MENCURIGAI SEORANG PRIA
63
TRAGEDI MEMALUKAN
64
APAKAH DIA BISA MENCINTAINYA SEPERTI AKU?
65
INGAT, KAU JUGA PERNAH JATUH CINTA PADA RAMA
66
KITA SAMA SAMA BUKAN ORANG BAIK
67
RASA STRAWBERRY
68
PULANG KERUMAH
69
NAMA YANG PASARAN
70
DIKIRA HAMIL
71
HAMIL LAGI
72
PINGSAN
73
RENCANA ANNIVERSARY YANG GAGAL
74
BENIHKU MAHAL
75
MAS NATHAN
76
TAKUT KECEWA
77
AKU PERNAH MELIHAT OM
78
DILARIKAN KE RUMAH SAKIT
79
TENTANG NATHAN
80
KUNJUNGAN TEMAN
81
NGIDAM PERTAMA
82
BANJIR SELAMAT
83
TEH RASA LECI
84
JADI INI ALASANNYA
85
NGIDAM KEREN
86
PEMBERITAHUAN
87
AMBYAR
88
RASANYA SEPERTI MIMPI
89
PUSING MIKIRIN NAMA
90
MUNDUR TERATUR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!