ALERGI

Mereka lalu lanjut ke meja makan. Banyak sekali hidangan hingga meja yang besar itu terlihat penuh. Seumur hidup, Embun belum pernah dijamu seistimewa ini.

Nathan menarik kursi untuk Embun sebelum dia duduk. Sengaja dia menyuruh Embun duduk dihadapan Navia agar tak berhadapan dengan Rama. Dan sekarang, posisi Embun sama dengan Navia, didekat Bu Salma.

Navia mengambilkan makanan untuk Rama dan ibunya. Sedangkan Embun, sebagai istri yang baik, dia mengambilkan nasi untuk Nathan.

"Mau lauk apa?" Embun bertanya karena tak tahu apa kesukaan Nathan.

"Apapun, asal ja_" Belum sempat Nathan menyelesaikan kalimatnya, Embun sudah mengambilkan rendang daging kepiring Nathan.

"Kamu ini gimana sih, Kak Nathan itu gak suka daging," seru Navia sambil sedikit melotot.

"Ma-maaf, aku tidak tahu." Embun mengambil daging dipiring Nathan lalu menaruh dipiring miliknya.

"Istri apaan itu, masa gak tahu apa kesukaan suaminya," cibir Navia.

"Navia, yang sopan," ujar Bu Salma yang kurang suka dengan sikap Navia.

"Biar aku ambil sendiri saja." Nathan mengambil alih piring ditangan Embun lalu mengambil sendiri lauk kesukaannya.

Embun kembali duduk. Belum apa-apa, dia sudah membuat kesalahan.

Melihat Embun yang tampak sedih, Bu Salma mengambil udang lalu meletakkan dipiring Embun. "Kamu suka udangkan?"

Embun seketika terkesiap. Suka udang, info darimana itu, yang ada dia alergi udang. Didepannya, Navia terlihat tersenyum miring.

"Mama sengaja menyuruh art memasak udang spesial buat kamu." Bu Salma menambahkan lagi 1 ekor udang kepiring Embun.

Embun menatap nanar udang yang ada dihadapannya. Ingin bicara jujur, tapi takut mengecewakan Bu Salma. Apalagi mertuanya tadi bilang masak spesial untuknya. Tapi kalau dimakan? Efeknya pasti sangat buruk.

"Kok dilihatin doang," ujar Navia. "Udang itu spesial buat kamu, dimakan dong."

Rama melirik Navia, dia tak menyangka jika Navia malah menggunakan kelemahan Embun untuk ajang balas dendam. Menyesal dia telah mengatakan jika Embun alergi udang.

"Dimakan sayang, jangan sungkan," ujar Bu Salma.

Rama menatap Embun dengan rasa bersalah. Dia tahu Embun tak bisa makan udang. Kulitnya akan langsung gatal-gatal dan beberapa bagian wajahnya, terutama mata dan bibir akan mengalami kebengkakan.

Rama ikut tegang saat Embun menancapkan garpunya pada udang. Dia menggeleng, memberi kode pada Embun agar tidak memakannya.

Mungkin seekor saja tak akan berdampak padanya. Sudahlah, lebih baik dia makan, pikir Embun. Beberapa detik sebelum udang mendarat dimulutnya, Nathan lebih dulu menarik garpu tersebut dan mengarahkan kemulutnya sendiri.

Embun langsung terkesiap, sedangkan Navia, dia merasa kesal karena apa yang dia tunggu-tunggu malah digagalkan oleh Nathan. Padahal sedikit lagi, udang tersebut akan masuk kemulut Embun.

"Astaga Nathan, istri kamu belum makan sama sekali, tapi kamu malah nyerobot makanannya," omel Bu Salma.

"Embun alergi udang Mah," ucap Nathan.

Embun kaget, bagaimana mungkin Nathan tahu hal itu. Sedangkan Navia, dia mengumpat dalam hati karena Nathan telah merusak rencananya.

"Loh, kata Navia, Embun suka udang." Bu Salma langsung menoleh kearah Navia.

"Mungkin terjadi kesalah pahaman Mah," lanjut Nathan. Tadi dia tak sengaja melihat gerak gerik Rama saat Embun hendak makan udang. Selain itu, Embun yang tampak takut membuatnya yakin jika ada yang tidak beres.

"Maaf ya, Sayang," Bu Salma mengusap tangan Embun yang ada diatas meja. "Harusnya tadi kamu bilang, jangan diam saja. Dan kamu Nathan, kenapa gak bilang daritadi?"

"Nathan juga baru ingat Bu," Nathan beralasan.

Apapun itu, Embun merasa lega karena dia tak harus makan udang.

"Itu jangan dimakan, aku ambilkan yang baru saja." Nathan memanggil pembantu untuk membereskan makanan Embun, sedangkan dia, seperti suami idaman, mengambilkan makanan baru untuk istrinya. "Makanlah," dia meletakkan piring yang sudah berisi nasi dan lauk didepan Embun.

"Terimakasih," ucap Embun.

Mereka lalu lanjut makan malam. Navia dan Rama hanya diam saja selama makan. Yang terdengar hanya suara Bu Salma yang mengobrol dengan Embun, dan sekali kali, Nathan menimpali.

Ditengah-tengah makan, ponsel Rama berdering, pria itu meminta izin kebelakang untuk menjawab telepon.

Embun, gadis itu merasa ada yang aneh. Berkali-kali dia minum tapi tenggorokannya tetap terasa tak nyaman. Bahkan lama-lama terasa sakit dibuat menelan. Kulitnya mulai terasa panas dan sedikit gatal. Padahal dia tak makan udang, tapi kenapa muncul reaksi seperti ini. Dan yang paling parah, perutnya mulai mual.

"Saya, ke toilet sebentar," Embun minta izin. Karena dia tak tahu letak toilet, Nathan menyuruh art untuk mengantarnya.

Di toilet, Embun kaget saat menarik lengan bajunya. Kulitnya mulai muncul ruam. Ini aneh, padahal dia tak makan udang. Hidungnya juga terasa sangat gatal.

Saat keluar dari toilet, Embun kaget melihat Rama yang ada didapur.

"Kamu kenapa Mbun?" tanya Rama. Tadi tak sengaja dia melihat Embun gelisah saat berjalan menuju toilet. Tak hanya itu, dia juga melihat Embun menggosok hidungnya. 10 tahun pacaran dengan Embun, membuatnya hafal seperti apa reaksi tubuh Embun saat mengalami alergi udang.

"Gak kenapa kenapa," sahut Embun. Dia harus cepat pergi darisana. Karena kalau sampai Nathan atau Navia melihatnya bersama Rama, akan jadi masalah besar. Embun hendak pergi tapi Rama tiba tiba menahan lengannya. "Rama, kamu apa-apaan sih, lepasin."

"Kamu alergi Mbun?"

"Enggak, lepasin Ram."

Bukannya melepaskan, Rama malah menarik sedikit lengan baju Embun, sehingga terlihat kulitnya yang mulai muncul ruam.

"Lepaskan istriku." Suara berat Nathan membuat Rama reflek melepaskan lengan Embun. Dia tak menyangka jika Nathan akan tiba tiba muncul.

Dengan rahang mengeras, Nathan menghampiri Embun. Dia mencengkeram lengan Embun kuat sambil menariknya menjauh dari Rama. "Ternyata nyali kalian besar juga, berani kucing-kucingan dibelakangku," geram Nathan.

"Ini tak seperti yang Bapak pikirkan," sahut Embun.

"Kau pikir aku buta, tak bisa melihat apa yang kalian lakukan. Sudah berkali-kali aku tekankan, jaga sikapmu saat dirumah mamaku," tekan Nathan. Sorot matanya memperlihatkan jika dia sedang marah besar. Kalau saja tak ingat ada mamanya, sudah pasti Nathan akan berteriak karena kesal. Dia lalu berbisik ditelinga Embun. "Ingat, tujuanku menikahimu adalah agar kau tak lagi mengganggu rumah tangga adikku. Tapi jika kau masih saja belum jera, aku bisa melakukan hal yang buruk padamu. Jadi jangan coba-coba bermain-main denganku," ancamnya.

"Kau salah paham Nath, aku hanya i_"

"DIAM KAU," bentak Nathan, memotong ucapan Rama.

Nathan lalu menarik kasar lengan Embun keluar dari dapur.

"Embun alergi," seru Rama.

Nathan menghentikan langkahnya, begitupun dengan Embun. Dia menatap Embun, kelopak mata wanita itu terlihat sedikit bengkak, membuat matanya terlihat menyipit. Nathan menarik keatas lengan baju Embun, tampaklah kulit putih yang mulai muncul ruam.

"Bagaimana bisa seperti ini, bukankah kau tak makan udang?"

"Aku juga tidak tahu." Embun menggosok-gosok hidungnya yang terasa amat gatal.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nathan bukannya memisahkan mereka,Malah bikin mereka tinggal satu atap..

2024-05-15

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Main marah2 aja,Noh liat dulu..

2024-05-15

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KOQ MSH ALERGI, KN GK JDI MKN UDANGNYA..

2024-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 KEPERGOK
2 MASALALU
3 PECAT DIA
4 PISAHKAN MEREKA
5 DIBAWA KE KUA
6 AKHIRNYA SAH
7 PINDAHAN
8 PERSIAPAN MENYAMBUT MENANTU
9 BERTEMU MERTUA
10 ALERGI
11 MENGINAP
12 MENGINAP 2
13 PETUAH MAMA
14 BELANJA
15 ISTRI APA BABU?
16 GOSIP
17 PERTAMA
18 TETAP DISINI
19 ASISTEN PRIBADI SANGAT PRIBADI
20 OBAT PENGHILANG RASA PEDAS
21 DIHUJAT SATU KANTOR
22 BUKA MATA, NANTI NYESEL
23 TUDUHAN
24 NATHAN KELABAKAN
25 MEETING
26 SAYA TAK PUNYA SIMPANAN
27 DIAM LEBIH BAIK
28 KEMBALI BEKERJA
29 APA INI KODE?
30 RUMAH SAKIT
31 APAKAH ITU SUNGGUH-SUNGGUH?
32 NATHAN TERLALU BAIK
33 JANGAN DIULANGI LAGI
34 SURAT PERJANJIAN
35 I LOVE YOU MY HUBBY
36 I LOVE YOU TOO
37 PENGALAMAN PERTAMA
38 MEREKA SEDANG NGAPAIN?
39 MAAFKAN AKU
40 BAGAIMANA JIKA POSISINYA DIBALIK
41 INSECURE
42 MENYEBUT WANITA LAIN
43 ADA APA DENGAN NAVIA?
44 KAU SUDAH SANGAT CANTIK DIMATAKU
45 BERTEMU TEMAN LAMA
46 PULANG KAMPUNG
47 KAMU NGAPAIN?
48 JOHAN OH JOHAN
49 MARAH-MARAH
50 PENYUSUP TENGAH MALAM
51 BUKANNYA SUDAH MANDI?
52 MESRA DIDAPUR
53 USAI
54 TAKUT KEHILANGAN LAGI
55 NYURI START
56 BALIK KE JAKARTA
57 SHE IS MINE
58 HADIAH PERNIKAHAN
59 BANYAK ANAK BANYAK REZEKI
60 NANTI KALAU SUDAH SAATNYA
61 KETAHUAN
62 MENCURIGAI SEORANG PRIA
63 TRAGEDI MEMALUKAN
64 APAKAH DIA BISA MENCINTAINYA SEPERTI AKU?
65 INGAT, KAU JUGA PERNAH JATUH CINTA PADA RAMA
66 KITA SAMA SAMA BUKAN ORANG BAIK
67 RASA STRAWBERRY
68 PULANG KERUMAH
69 NAMA YANG PASARAN
70 DIKIRA HAMIL
71 HAMIL LAGI
72 PINGSAN
73 RENCANA ANNIVERSARY YANG GAGAL
74 BENIHKU MAHAL
75 MAS NATHAN
76 TAKUT KECEWA
77 AKU PERNAH MELIHAT OM
78 DILARIKAN KE RUMAH SAKIT
79 TENTANG NATHAN
80 KUNJUNGAN TEMAN
81 NGIDAM PERTAMA
82 BANJIR SELAMAT
83 TEH RASA LECI
84 JADI INI ALASANNYA
85 NGIDAM KEREN
86 PEMBERITAHUAN
87 AMBYAR
88 RASANYA SEPERTI MIMPI
89 PUSING MIKIRIN NAMA
90 MUNDUR TERATUR
Episodes

Updated 90 Episodes

1
KEPERGOK
2
MASALALU
3
PECAT DIA
4
PISAHKAN MEREKA
5
DIBAWA KE KUA
6
AKHIRNYA SAH
7
PINDAHAN
8
PERSIAPAN MENYAMBUT MENANTU
9
BERTEMU MERTUA
10
ALERGI
11
MENGINAP
12
MENGINAP 2
13
PETUAH MAMA
14
BELANJA
15
ISTRI APA BABU?
16
GOSIP
17
PERTAMA
18
TETAP DISINI
19
ASISTEN PRIBADI SANGAT PRIBADI
20
OBAT PENGHILANG RASA PEDAS
21
DIHUJAT SATU KANTOR
22
BUKA MATA, NANTI NYESEL
23
TUDUHAN
24
NATHAN KELABAKAN
25
MEETING
26
SAYA TAK PUNYA SIMPANAN
27
DIAM LEBIH BAIK
28
KEMBALI BEKERJA
29
APA INI KODE?
30
RUMAH SAKIT
31
APAKAH ITU SUNGGUH-SUNGGUH?
32
NATHAN TERLALU BAIK
33
JANGAN DIULANGI LAGI
34
SURAT PERJANJIAN
35
I LOVE YOU MY HUBBY
36
I LOVE YOU TOO
37
PENGALAMAN PERTAMA
38
MEREKA SEDANG NGAPAIN?
39
MAAFKAN AKU
40
BAGAIMANA JIKA POSISINYA DIBALIK
41
INSECURE
42
MENYEBUT WANITA LAIN
43
ADA APA DENGAN NAVIA?
44
KAU SUDAH SANGAT CANTIK DIMATAKU
45
BERTEMU TEMAN LAMA
46
PULANG KAMPUNG
47
KAMU NGAPAIN?
48
JOHAN OH JOHAN
49
MARAH-MARAH
50
PENYUSUP TENGAH MALAM
51
BUKANNYA SUDAH MANDI?
52
MESRA DIDAPUR
53
USAI
54
TAKUT KEHILANGAN LAGI
55
NYURI START
56
BALIK KE JAKARTA
57
SHE IS MINE
58
HADIAH PERNIKAHAN
59
BANYAK ANAK BANYAK REZEKI
60
NANTI KALAU SUDAH SAATNYA
61
KETAHUAN
62
MENCURIGAI SEORANG PRIA
63
TRAGEDI MEMALUKAN
64
APAKAH DIA BISA MENCINTAINYA SEPERTI AKU?
65
INGAT, KAU JUGA PERNAH JATUH CINTA PADA RAMA
66
KITA SAMA SAMA BUKAN ORANG BAIK
67
RASA STRAWBERRY
68
PULANG KERUMAH
69
NAMA YANG PASARAN
70
DIKIRA HAMIL
71
HAMIL LAGI
72
PINGSAN
73
RENCANA ANNIVERSARY YANG GAGAL
74
BENIHKU MAHAL
75
MAS NATHAN
76
TAKUT KECEWA
77
AKU PERNAH MELIHAT OM
78
DILARIKAN KE RUMAH SAKIT
79
TENTANG NATHAN
80
KUNJUNGAN TEMAN
81
NGIDAM PERTAMA
82
BANJIR SELAMAT
83
TEH RASA LECI
84
JADI INI ALASANNYA
85
NGIDAM KEREN
86
PEMBERITAHUAN
87
AMBYAR
88
RASANYA SEPERTI MIMPI
89
PUSING MIKIRIN NAMA
90
MUNDUR TERATUR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!