04

Zaki menginjakkan kakinya di halaman luas milik keluarga Iskandar.Ia begitu jarang menginap disini karena ia memiliki begitu banyak hunian.Jadi ia tak akan tinggal menetap pada huniannya.

"Selamat datang Tuan muda,anda sudah ditunggu Nyonya diruang keluarga",ujar maid yang menyambut kedatangannya.

"Hmmmm..."

Zaki melangkah menuju ruang keluarga dimana bunda dan Daddy-nya menunggu.

"Bun..."

"Zaki...kamu sudah datang?",sapa sang ibu.

"Ya...."

"Bagaimana perusahaanmu Nak?",tanya sang Daddy.

"Baik Dad...",jawab Zaki.

"Kamu tidak ganti baju dulu Nak?",tanya sang bunda.

"Tidak Bun,aku tidak akan menginap",jawab Zaki.

Wanita paruh baya itu menghembuskan nafas panjang.Semenjak Zaki tau ia bukanlah ibu kandungnya melainkan ini sambungnya membuat pria itu tak lagi tinggal dirumah itu.Bukan berarti Zaki tak menyayanginya sebagai ibu yang membesarkannya selama ini,dia sangat menyayangi dan menghormati wanita paruh baya itu.

Kemana ibu kandung Zaki?,ibu kandung Zaki meninggalkan saat melahirkan Zaki.Wanita paruh baya itu merupakan adik dari almarhumah ibu kandung Zaki yang rela menjadi ibu sambung Zaki karena tak ingin nantinya Zaki mendapatkan ibu sambung sang buruk.

"Baiklah... sebentar lagi kita akan kedatangan tamu istimewa.Bunda harap kamu tak membuat masalah Zaki",ujar wanita paruh baya itu.

"Hmmmm..."

Wanita paruh baya itu menghembuskan nafas berat melihat sifat kaku dan dingin sang putra.

"Maaf Nyonya dan Tuan tamu kita sudah datang",ujar seorang maid menghampiri mereka.

"Baiklah Bik, terimakasih ya",jawab wanita paruh baya itu bangkit dari duduknya diikuti sang suami untuk menyambut tamunya itu.Sedangkan Zaki tak begitu peduli,ia masih setia duduk dengan bermain ponsel memantau keberadaan gadis yang semalaman bersamanya karena Dave memasang GPS dikosan tempat gadis itu tinggal

"Zaki..."

"Ya Bun..."

"Sini....",ujar wanita paruh baya itu melambaikan tangannya pas sang putra.

Dengan malas Zaki bangkit dari duduknya karena ia tau tujuan Bundanya itu pasti ujung ujungnya menjodohkannya dengan anak teman bahkan anak rekan bisnis Daddy-nya.

Zaki menatap datar semua tamu sang Bundanya tanpa berniat untuk bertegur sapa.

"Pak Fandi,ini Jian mana?",tanya bunda dari Zaki.

"Oh itu kurang enak badan Fir",jawab Fandi beralasan.

"Begitu...titip salam untuk Jian ya Pak Fandi",ujar Fira yang merupakan Bunda dari Zaki.

"Ya...nanti akan saya sampaikan",jawab Fandi.

"Ini putrinya Pak Fandi?",tanya Fira menatap gadis yang duduk disebelah Fandi dan sang Adik.

"Oh bukan...dia keponakan saya.Saya mohon maaf jika mengganti calonnya dengan keponakan saya ini karena putri saya belum mau untuk menikah",jawab Fandi membuat Zaki geram dengan pria yang ada dihadapannya.

Ivanka menatap penuh puja pada Zaki,dari dulu ia mengagumi pria dingin itu bahkan diam diam menyukainya.Rencana perjodohan Kinar dan Zaki membuat Ivanka berusaha menggagalkan rencana perjodohan itu dengan menjebak Kinar dengan seorang pria malam itu.Meski gagal tapi rencananya tetap berjalan entah dengan siapa Kinar menghabiskan malamnya saat itu.

"Oh begitu ya Pak",jawab Fira sedikit kecewa karena ia begitu ingin berbesan dengan sahabatnya,Jian.

"Zaki kenalkan ini Ivanka calon--

"Maaf Dad,aku belum memikirkan hal ini.Jadi maaf aku tak bisa",jawab Zaki membuat Zavier,Daddy-nya menghembuskan nafas berat.Bukan pertama kalinya Zaki menolak gadis yang mereka pilihkan tapi ini sudah puluhan kali.

Ivanka berdecak kesal karena Zaki menolak dirinya mentah mentah.Ia sungguh dipermalukan disini.

"Nak Zaki,gimana jika kalian saling kenal dulu jika tak cocok baru memutuskan",ujar Tia,Mama Ivanka.

"Aku tak memiliki waktu untuk hal semacam itu",jawab Zaki datar membuat Tia geram karena putrinya ditolak.

"Maafkan Zaki jeng,dia memang seperti itu jika tak menyukai seseorang",jawab Fira.

"Bun...aku pamit",ujar Zaki pada sang bunda.

"Nak--

"Aku harus menemui seseorang",jawab Zaki acuh dan bangkit dari duduknya.Ia malas lama lama berhadapan dengan keluarga itu.

"Zak--

"Sudah Fir,biarkan saja.Kamu tau Zaki kan dia orangnya tak mau dipaksa",ujar sang suami.

"Tapi Mas..."

"Bagini Pak Fandi,saya minta maaf atas kejadian yang tak mengenakan ini.Putra saya memang seperti itu dan--

"Tak apa Zavier,saya tau anak zaman sekarang,kita tak bisa memaksakan kehendak kita",jawab Fandi bijak meski ia sedikit kecewa dengan penolakan ini.

"Mas Fandi.Aku tak terima mereka menolak putriku",ujar Tia.

"Maafkan anak kami Jeng...",jawab Fira.

"Putramu terlalu sombong dan menolak putriku yang can--

"Karena putrimu bukanlah tipeku,aku tak menyukai wanita yang licik dengan melakukan cara apapun demi mencapai tujuannya",jawab Zaki karena pria itu belum pergi karena tadi ia ke kamarnya lebih dahulu.

Deg

Ivanka menegang mendengar jawab Zaki yang mengatakan dirinya licik.

"Lancang kamu mengatakan putriku licik,huh?.Dia gadis baik baik",jawab Tia.

"Tanya putrimu apa yang telah ia lakukan semalam",ujar Zaki membuat Ivanka menatap Zaki dengan raut wajah terkejut.

"Ma...aku mau pulang",cicit Ivanka.

"Ivanka...Mama gak rela kamu--

"Ayo Ma...", rengek Ivanka yang mulai tak nyaman dengan tatapan ingin membunuh dari Zaki padanya.

"Zavier...Kami pamit",ujar Fandi.

"Lalu bagaimana dengan makan malamnya?",tanya Fira.

"Maafkan kami, sepertinya keponakan saya mulai tak nyaman",jawab Fandi.

"Baiklah... sekali lagi kami minta maaf",ujar Fira yang tak enak hati dengan penolakan sang anak.

"Ya...",jawab Fandi.

Sepeninggal mereka Fira menatap sang kita penuh tanda tanya."Kenapa,kamu tau sesuatu dengan gadis itu?",tanya sang Bunda.

"Ya..."

"Kamu menyelidikinya sebelum ini.Kamu--

"Aku melihat kelakuan malam kamarin dihotel, menjebak sepupunya sendiri demi perjodohan ini batal dan dia sebagai gantinya",jawab Zaki.

"Ya Tuhan... jadi--

"Kasihan putrinya Jian,ia pasti sangat terpukul",lirih Fira.

"Bun...aku pamit, tolong masalah ini jangan sampai ke telinga mereka.Jangan ikut campur urusan keluarga orang lain",ujar Zaki.

"Ya..."

***

Kinar merebahkan tubuhnya di tempat tidur barunya di kos kosan yang baru ia tempati.Ia bersyukur ada seseorang yang membantunya mendapatkan kos kosan ini dengan mudah.

Kinar mendudukkan dirinya teringat akan pekerjaan yang tadi diemailkan oleh rekan kerjanya.Ia harus menyelesaikannya karena besok akan diaudit.

Gadis itu membuka laptopnya lalu memulai mengerjakan pekerjaannya.

Tring

Mama is Calling...

Kinar menatap ponselnya tanpa berniat mengangkat panggilan telepon dari Mamanya itu.

"Maafkan Kinar Ma...",lirih Kinar dengan mata berkaca-kaca.

...****************...

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

bgs si zaki tau klo ivanka , ulet bulu bau itu jahat , pergi lu sono , gk.mutu

2024-05-19

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒁𝒂𝒌𝒊 𝒎𝒂𝒖 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃 𝒚𝒂

2024-05-05

1

ira

ira

anak sama mama sama licikny😤😤aaa kasian d tolak mentah² 🤣🤣🤣

2024-05-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!