Tante tari kembali melihat ke arah mobil mungkin ingeng memastikan bahwa aku sudah masuk mobil apa blom. Di rasa situasi sudah aman baru dia Bira bacara dengan ibu.
“ Inget yah Sari. Hari ini antara kamu dan saya tidak ada hubungan apa-apa jadi jangan hubungi saya atau pun menejer saya dan ini uang yang sudah saya janjikan terhadap dirimu, sejujurnya saya heran dengan mu ada yah Sorang ibu menjual anaknya kepada orang lain.”
“ ouh tenang nyonya saya pastikan saya tidak akan menghubungi nyonya lagi.” jawab ibu pada Tante tari.
“ Saya mulai curiga pada mu sari. Atau kah mungkin Airin. bukan anak mu sari Melainkan anak pungut atau, anak hasil gelap mu, atau lagi kamu mencurinya dari salah satu rumah sakit.”
“Nyonya menurut saya itu bukan hak anda untuk menanyakan silsilah keluarga saya. Jadi silakan nyonya meninggalkan tempat saya, Karana seperti yang nyonya tadi bilang kita tida ada urusan lagi bukan.” ibu mengusir Tante tari dari rumahnya.
Di dalam mobil aku hanya diam tidak berkata sepatah kata pun, baru kemarin rasanya aku bahagia tapi sekarang udah merasakan sakit lagi apakah tuhan tidak bisa melihat ku bahagia sedikit saja.
Tante tari pun sudah masuk ke dalam mobil dan menyuruh supir untuk menjalakna mobilnya. Mobil pun mulai berjalan dengan santainya melwatin perkampungan. Aku melihat ke jalan ntah mau di bawa kemana aku tidak ada niat untuk bertanya dan rasa kantuk mulai menyerang ntah seberapa lama aku tidur, tapi saat aku terbanggun mobil ini sudah memasuki perumahan yang sangat mewah.
Mata ku tidak bisa mampu berkedip Karana melihat kemewahan perumahan-perumahan yang ada sini. Yang hanya biasanya aku liat di tv seorang aku melihatnya langsung dengan mata kepala ku sendiri. Mobil pun berhenti di salah satu rumah yang paling besar menurut ku. Apa kah ini rumahnya tapi?
“airin kita sudah sampe kamu bisa membatu suami mu untuk turun bukan.” pinta Tante tari pada ku.
“iya Tan bisa.”
Aku langsung turun dari mobil dan membantu dia untuk turun dari mobil. Dan aku mengikutin tante Tari. Saat aku Mulai masuk aku kembali di kagetkan dengan isin dari rumah ini. Sungguh-sungguh sangat megah dan barang-barang di sini pun nampak mahal seperti nya gajih 1 bulan ku pun tidak akan mampu membeli perabot di rumah ini. Aku kembali teringat barang-barang ku belum aku tiduran kan dari mobil.
“permisi tante aku blom menurun barang-barang aku jadi bolehkan aku ijin buat mengambilnya dulu Tan? Aku bertanya dulu takutnya jika aku langsung pergi tidak sopan rasanya.
“Tidak perlu Airin biarkan supir saya mengambilkan nya. Lagian itu bukan tugas mu.”
“Bi bisa bantu bara buat masuk ke kamarnya dia butuh istirahat.” pembantu itu langsung mengguk pertanda menyetuju permintaan majikannya itu.
“airin bisa kamu ikut saya terlebih dahulu? Ada yang mau saya omongkan dengan mu.”
Aku menganggu dan mengikuti nya. Sepertinya dia membawa ku ke ruangan peribadinya ntah apa yang mau di omongkan dengan ku.
“Airin. Kamu sudah menikah dengan anak saya jadi saya berharap kamu bisa menjaganya, kamu tau kondisi dia bukan jadi kamu bisa bentu dia dan selalu kasih semangat dia.”
“Ada larangan yang harus kamu tau pertama, dia alergi dengan kacang, dia tidak boleh telat makan, seperti harus di ganti tiap seminggu sekali, dan dia harus berjemur tiap pagi. Memang sebelumnya ada yang mengurus nya, tapi berhubung kamu sudah menjadi istrinya harus kamu yang menggantikannya ok.” panjang lebar tente menjelaknya pada ku.
“Maaf Tan apa termasuk dengan mandinya harus aku? ”
“apa itu harus saya jelaskan juga kamu istrinya bukan jadi, kenapa harus orang lain? Dan juga kamu tidak perlu memanggil saya tente kamu bisa memanggil aku dengan sebutan mamah karna kamu sudah menjadi menantu saya bukan.”
“iya Tan,, eh mksdnya mamah, ada yang harus aku jalannin lagi mam?”
“mamah tidak akan selalu berada di rumah ini karma ada banyak pekerjaan yang mamah harus urus jadi semua yang ada di rumah ini kamu yang hendel dari uang bulanan, dari gajih karyawan, dan juga keperluan bara dan tenang untuk uang bulan kamu ada dari mamah. Kamu bisa buat uang bulan dari mamah itu buat beli baju atau pun keperluan lainnya.”
“Tapi mh kenapa mamah sepercaya itu sama Airin. Apa mamah gak takut Airin menyalah gunakan uang-uang itu mah? Airin. Rasa itu terlalu berat mah.”
“Mamah rasa itu tidak menjadi masalah buat mamah. Mamah sudah percaya pada mu jadi jangan hianati kepercayaan mamah yah.”
Aku pun langsung turun keluar dari Kamari mamah. Mulai sekarang aku menulis dengan kata mamah bukan dengan Tante lagi biar enak aja di bacanya.
Aku langsung menuju ke arah dapur karena aku merasa sangat haus dari tadi blom minum. Aku terdiam kembali mengingat aku harus mengurus semua keperluan rumah ini,rumah sebesar ini. Belum lagi dengan kata mamah aku harus mengurus bara suamiku sendiri sebenrnya tak Maslah aku harus menyediakan dia makan, merapihkan tempat tidurnya. Cuma aku bingung aku harus membantunya mandi juga.
Tiba-tiba dari belakang ada memanggil dengan sebutan nyonya muda, aku bingun dia memanggil siapa sedangkan di dapur ini hanya ada aku. Apa dia memanggil ku? Atau memanggil siapa.
“maaf bibi memanggi nyonya muda itu siapa yah? sedangkan di sini hanya ada Airin gak ada yang lain.” aku bertanya dahulu pada.
“saya memanggil nyonya muda di sini siapa lagi tidak ada orang lain lagi bukan.” ternya benar panggil nyonya mudah buat aku tapi aku rasa itu terlalu lebay gak si.
“bibi gak usah manggil Airin. nyonya muda panggil aja Airin. Itu lebih baik”
“tindak nyonya itu tidak sopan, saya di suruh nyonya besar memanggil anda. nyonya muda jadi itu sudah seharusnya.”
Ya sudah lah mau aku ngomong seperti apa pun keputusan nya akan tetap seperti itu
tidak bakal bisa aku ubah itu kemauan mamah kalo mamah sudah berbicara A tidak akan bisa berubah jadi B.
Dia nyamperin aku ternyata mau memberi tahukan kamar ku dan aku pun mengikutinya saat aku sudah sampai di depan kamar mba itu meninggalkan ku di depan kamri. Aku ragu masuk atau tidaknya.
Akhirnya aku memberanikan diri untuk masuk Kamar. “tok,,tok permisi bolehkan aku masuk.”
“Tapi, kenapa gak ada jawaban apa-apa mungkin dia sudah tidur kah, atau dia sedang apa, jadi aku memutuskan untuk masuk aja.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nikfyni
Ceritanya bagus kak...
2023-09-23
1