Roy asisten Bos Wili. Ia ketika itu keluar dengan sebuah lembaran. Dimana dirinya melihat dua wanita berambut panjang dan bondol saling beradu mata, kebetulan sang bos juga belum datang. Sehingga kali ini sepertinya akan jadi tontonan gratis, apalagi Roy merasa aneh dan akan tersaingi.
'Kenapa bisa bos mempekerjakan wanita untuk jadi bodyguard. Apa tidak cukup saya saja disini bekerja setia padanya, kali ini mereka berdua pasti akan enyah. Saat mereka bertengkar. Bos Wili datang dan meminta mereka keluar.' senyum miring Roy, dimana ia kembali masuk ke ruangan, seolah tidak tahu menahu ada apa di depan pintu ruangan bos, kelak yang terjadi.
"Lantas jika bukan jual diri kau jalur apa .. Ingat ya! Aku tidak mau gagal karena ada kau datang, maka dari itu kita harus duel. Yang kalah kau keluar dari kantor ini!" ujar wanita bondol.
"Heh .. Bu Sinta .. Ya, terlihat nametag ibu ini sepertinya selalu menghalalkan segala cara ya, apalagi soal rekomendasi untuk masuk perusahaan ini. Katakan saja, jika aku datang karena keberuntungan, tidak seperti ibu Sinta. Harus jual nama seolah sogokan itu biasa, biasanya yang seperti itu akan bermuka dua kelak bekerja. Apalagi tidak akan lama dipecat juga, jadi ada baiknya ibu diam di rumah menemani cucu saja." lirih Kat, ia senyum membalas wanita di depannya.
"Kurang ajar ..."
Plaak ..
Trak!
Kat, segera menahan tangan Sinta, dimana ia menahan segala kekuatan yang membuat Sinta, kesakitan ketika tangannya di pelintir oleh Kat, dengan begitu mudah.
"Aaaargh .. Sakit .. Sakit! Tolong lepasin!" pinta Sinta.
Wush ..
Kat, segera melepas namun bukan tanpa alasan, Katrina di dorong ketika tangannya melepas tangan Sinta.
Brag ..
"Ah .. Astaga. Dasar ibu ibu tua pembohong, kau benar benar curang." lirih Kat, yang jatuh duduk segera berdiri.
Namun saat wanita berambut bondol itu ingin melempar sesuatu, tangannya kembali di sembunyikan dan berubah posisi menjadi manis.
"Hey, kau ini kenapa aneh. Tadi songong, sekarang sok jaim." ketus Kat, yang tidak tahu ada seseorang datang dari arah belakangnya.
Ehm .. "Kalian sedang apa, jaga sikap! Dan kau gadis kemarin, masuklah! Jaga sikap untuk tidak berbuat onar, aku panggil kalian berdua untuk bekerja menjadi pasukan Mrs. Bodyguard khusus. Jadi jangan saling adu otot, karena kalian berdua tugasnya sama." jelas Wili, yang baru saja datang.
"Maaf pak bos. Saya tidak bermaksud." lirih Kat, menunduk dan sedikit syok.
'Tunggu, jadi saya diterima kah? Tapi dengan wanita tua ini pasti dia terus cari muka, hah abaikan sajalah.' batin Katrina, ia segera masuk.
Tak lama mereka berdua pun masuk ke ruangan, dalam beberapa puluh menit asisten Roy menjelaskan segala hal tugas Kat, maupun Sinta dikarenakan bos Wili memintanya menjelaskan, dengan rasa kecewa Roy saat itu karena bosnya tidak mengusir dua wanita melamar kerja tadi, membuat onar berkelahi ternyata tidak mampu membuat dua wanita itu di diskualifikasi.
Berbeda dengan Katrina, yang melihat pria bernama Roy itu, disinilah ia merasa di adu domba oleh asisten bermata empat itu, sebab jeli dan kepekaan Katrina yakin, dalang ia dan wanita tua berkelahi pasti karena ulahnya.
Kat, maupun Sinta ia saling beradu tatapan, ketika menandatangani kontrak kerja selama 1 tahun pertama, bahkan baru mulai bekerja sudah dapat gaji sebagai uang muka 50 %, di awal, sungguh perusahaan keren bukan?!
Dan mungkin kelak akan di perpanjang sesuai kredibilitas dirinya pada perusahaan di tahap nila bagus, atau super bagus, atau bahkan biasa saja yang mungkin cepat terganti.
"Baiklah, semua sudah tahu peraturannya. Ayo bersiap, kali ini ada pertemuan batu giok langka, dimana pasokan perusahaan kekurangan. Tugas kalian cari tahu, kenapa Mr Jake tidak mengirim selama enam bulan, padahal beliau sudah bekerja sama pada perusahaan 9 Jewelry ini sejak 10 tahun terakhir." tegas Wili, membuat Kat, mengangguk.
Kali ini Kat, dan Sinta di ajak berkeliling pada ruangan pembuatan berlian super mahal, dimana Bos Wili menerangkan tugas mereka harus menjaga keamanan di sampingnya, ketika mereka akan mengambil barang seperti berlian banjar 21 karat, serta Giok merah, Giok hijau yang mana di perjalanan mereka khawatir ada perampok atau begal yang ingin mengambil barang barang pembelian mentahnya. Semua berlian dan Giok mentah dari sebuah batu yang harus di ambil khusus, namun perjalanan kota tersebut sangat rawan dari pencuri dan rampok bersenjata selalu ada saja.
Mendengar hal itu, nyali Kat sedikit ciut. Tapi demi keluarganya di indonesia, Katrina tidak patah arang, sebab ia yakin pekerjaan ini adalah cocok yang di pilih oleh sistem cincin keberuntungan takdirnya.
"Ayo kita berangkat!" ujar Wili, pada supirnya
Dimana Sinta dan Kat, berada di belakangnya, seolah menjaga tuannya dalam perjalanan.
"Bos boleh saya bertanya sesuatu, maaf jika lancang?" tanya Katrina.
"Silahkan tanya saja, apa yang ingin kamu tanyakan memangnya?"
"Begini bos, saya lihat di kantor ada banyak pria berjas hitam juga. Lalu sepertinya mereka juga bodyguard. Kenapa bos tidak di kawal mereka juga untuk penjagaan ketat, ketimbang kami dua wanita. Aku yang kurus satu lagi agak tua." lirih Kat, membuat Sinta geram saja.
"Haha .. Menurut kalian apa lagi. Bukankah ini baik untuk kalian yang akan mulai di tes, apakah tahapan selanjutnya kalian tetap bekerja atau kalian harus mengganti rugi pada perusahaan ini!" jelas Wili, yang duduk dengan santai layaknya sebagai bos di dalam mobil.
"Ah, begitu. Baiklah bos maaf jika saya lancang bertanya." kembali Kat, meminta maaf namun hanya di balas dengan tatapan dingin saja.
Katrina di belakang duduk, ia segera berfikir. Kali ini ia akan datang ke sebuah pameran, apakah ini juga uji kelayakan ia bekerja di hari pertamanya. Katrina, merasa tugas menjadi bodyguard sama saja seperti mengantar nyawa, apakah kehidupan bisnis begitu menyeramkan.
'Ah, orang kaya memang pandai menunjuk. Dia hanya punya keahlian yakni uang banyak, maka dari itu ia memperkerjakan bodyguard untuk menjaganya, tidak adakah keadilan. Kenapa bodyguard merasa pekerjaan berat ya, benar benar cincin keberuntungan. Kenapa juga dia memilih dan aku seperti bekerja mengantar nyawa saja.' batin Katrina, dalam perjalanan bergumam.
Tak lama, Wili pun bertanya lagi pada Katrina saat itu.
"Kau bukan asli kanada ya? Lantas, dari mana kau belajar ilmu bela diri, saat aku sedang peninjauan dan hampir di tusuk rekan Klien. Kenapa kau tiba tiba dari atas pohon apalagi tiba tiba menolong, sedang apa kau disana?" tanya Wili, membuat Sinta menoleh dan penasaran.
"Ah, hanya kebetulan saja bos. Saya ilmu bela diri sudah dari sejak kecil di ajarkan, dan di tempat sepi saya selalu berlatih, kebetulan saya sedang tidur di atas pohon. Itu hobi keanehan saya." jelas Katrina, yang mengarang agar bosnya itu percaya.
Hal itu pun membuat Wili tak bertanya lagi.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Lola ambira
anjay rencana si roy.ketahuan dipecat elu yang keluar dari kantor wili
2023-08-02
1
Lola ambira
nah ketahuan kan.duh singkirin aja tuh cewek bondol.kat sabar banget kamu hidupmu susah amat penuh perjuangan.tapi susahnya kamu pasti bakal dapatin hal manis
2023-08-02
0
Lola ambira
lacnatbeneran itu mulut ya.parah
2023-08-02
1