“ Sudah hentikan perdebatan kalian yang tidak berguna itu ” celoteh Karl
Semua orang yang ada diruangan itu mulai bangun satu persatu dari duduknya, mereka jalan menuju pintu yang terhubung dengan ruang bawah tanah.
Sampai diruang bawah tanah, dapat dilihat hamparan rumput yang bergoyang karena angin, pohon-pohon juga ditanam dengan simetris disana. Lebih terlihat seperti sebuah surga daripada sekedar ruang bawah tanah.
Namun tempat indah tersebut harus dijadikan sebagai tempat pertarungan satu sama lain, sangat disayangkan.
“ Karl aku kita bertarung di ronde pertama ” ajak Nian
“ Kamu akan kalah Nian ” balas Karl memandang remeh
“ buktikan dulu ”
Kedua serigala itu mulai berjalan menuju tengah-tengah kerumunan, mereka berdiri pada posisi yang telah ditentukan. Melihat keduanya telah siap para tetua mulai membacakan aturan pertarungan.
“ Mau pakai senjata atau tangan kosong? ” tanya Nian sekali lagi
“ Tangan kosong saja, aku takut membunuhmu jika menggunakan senjata ” jawab Karl percaya diri
Mereka saling berhadapan satu sama lain lalu keduanya mulai berubah wujud menjadi manusia Serigala, dengan ukuran yang sama namun warna bulu yang berbeda.
Karl dan Nian mulai berlari kearah satu sama lain, Karl melancarkan serangan terlebih dahulu. Ia membuka cakarnya dan mengayunkannya tepat di wajah Nian.
Auman kesakitan seketika keluar dari mulut Nian. Serigala putih itu mundur perlahan, mencari posisi yang pas untuk dapat membalas serangan Karl, saat sudah menemukan posisi, tanpa aba-aba Nian mulai meloncat kearah Karl sambil mengayunkan cakarnya.
Namun Karl lebih cepat, ia dapat menghindar terlebih dahulu sebelum cakaran Karl mengenai bagian tubuhnya.
“ Hanya itu sajakah kemampuan serigala putih ? ” tanya Karl berusaha memanas-manasi Nian
Mendengar itu membuat Nian menggeram tertahan, ia sangat marah mendengar pertanyaan Karl yang lebih mirip hinaan. Dengan perlahan tubuh Nian menjadi 2x lebih besar dan warna matanya menjadi merah menyala.
Sekali lagi Nian melompat kearah lawannya, Karl yang tidak siap harus menerima gigitan pada telinganya, ia sempat melolong kesakitan sebelum kembali menyerang kearah Nian.
Karl berlari kearah Nian, ketika sudah dekat ia mengubah ukuran tubuhnya menjadi sama besar dengan Nian. Karl mendorong Nian menggunakan tubuh besarnya itu, hanya sekali dorongan membuat Nian terlempar tiga meter jauhnya.
Nian yang melemah setelah mendapat serangan itu kemudian mengubah wujudnya kembali menjadi manusia. Ia berjalan kearah Karl yang masih berada dalam wujud Serigala.
“ Kamu menang ” ujar Nian mengangkat kedua tangannya diatas tanda menyerah
Karl kembali ke wujud manusianya, ia sama sekali tidak memperdulikan Nian yang berada dihadapannya. Tanpa sepatah katapun Karl membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju para medis.
“ Kamu hebat Karl, seharusnya seranganmu lebih kuat tadi. Sehingga Nian yang sombong itu dapat bungkam ” saran Tom sambil menyodorkan minuman energi
Karl menerimanya tanpa mengatakan apapun lagi, sekarang ia hanya ingin cepat kembali ke gubuk untuk memeriksa keadaan tawanannya.
“ Apa kalian tau dimana keberadaan Tio ? ” tanya salah satu Tetua secara tiba-tiba
“ Tidak ” seru keduanya bersamaan. Kalau Tom sih memang tidak tau keberadaan Tio dimana
“ Sudah lima bulan lamanya dia tidak pernah datang ke pertemuan ” kata tetua itu dengan wajah gusar
Karl tidak menanggapi dan memilih menghabiskan minumannya berbeda dengan Tom yang menjawab semua pertanyaan dari tetua tadi.
“ Aku pergi sekarang ada urusan penting ” seru Karl berlalu
...****************...
Di gubuk yang gelap dan jauh dari pemukiman terdapat 5 orang yang sedang terikat pada kursi, mereka berusaha melepaskan diri masing-masing.
“ Tio tolong ambilkan kunci disaku ku ” perintah Masha berusaha mendekatkan kursi mereka
Tio sempat dibuat heran untuk apa sebuah kunci? tapi ia tetap melakukan yang diperintahkan oleh Masha.
Tangan Tio terulur berusaha menggapai dalam saku Masha, keadaan tangannya yang terikat membuat Tio cukup sulit untuk mendapatkan kunci tersebut. Setelah usaha yang panjang sampai membuat tangannya tergores akibat tali, akhirnya ia berhasil mendapatkan kunci tersebut.
“ Sudah lalu sekarang apa ? ”
“ tekan tombol yang berada dikunci tersebut ”
Tio lalu menekan tombol tersebut, bless..... ternyata diujung kunci tersebut terdapat pisau kecil dan sekarang pisau itu telah melukainya.
“ Kamu tidak bilang dari awal, ini cukup menyakitkan ” adu Tio
Ia berusaha memotong tali dengan bantuan pisau kecil tersebut, waktu yang diperlukan cukup lama hingga talinya dapat terpotong.
Tio yang berhasil lepas duluan, mengambil salah satu pisau lebih tajam yang berada diruangan itu. Ia mulai mendekati teman-temannya yang lain sambil memotong tali yang mengikat mereka. Akhirnya mereka bebas.
“ Ambil senjata kalian masing-masing, kita tidak tau sebanyak apa musuh diluar sana ” saran Edgar
Mereka mengambil senjata masing-masing, sesuai dengan kemampuan mereka untuk mengayunkannya.
cklek...
Pintu dibuka perlahan, tidak seperti bayangan mereka, dibalik pintu tersebut sama sekali tidak ada penjaga. Gubuk tersebut sangat sepi seperti hanya mereka yang ada didalamnya.
“ Tetap waspada, Karl pasti merencanakan sesuatu ” seru Masha dan mendapatkan anggukan dari keempat orang disana
Mereka terus saja berjalan keluar sambil memegang erat senjata ditangannya. Sampai diluar keadaan masih sama, sangat sepi tanda ada satupun penjaga yang ada hanya hamparan ladang jagung yang luas.
“ Bagaimana cara kita keluar dari sini? ” Caroline bertanya dengan cemas
“ Bakar saja ladang ini ”
“ Kita akan ikut terbakar Edgar ”
“ Lurus saja, aku tau jalan keluar dari sini ” seru Arthur
Mereka mengikuti langkah Arthur yang berjalan duluan didepan. Memandangi sekeliling takut jika ada serigala yang tiba-tiba melompat kearah mereka.
“ Arthur, apa kamu tau tujuan Mika membangun ladang jagung seluas ini ? tidak mungkinkan hanya untuk tempat bersembunyi ” tanya Masha
“ Ayahku pernah bercerita, dulu Mika membangun ladang ini agar memudahkan dirinya dalam membuat kompos dan pupuk. Sisa-sisa dari jagung ini ia manfaatkan semaksimal mungkin ” jelas Arthur
“ Padahal ia cukup berbakat, sayang sekali bakatnya malah digunakan untuk melakukan hal kriminal ” celetuk Caroline
“ Yah aku juga tidak mengerti. Mengapa ia harus mencampurkan bangkai Serigala atau bulu Serigala yang sudah mati kedalam pupuknya, padahal tanpa melakukan itu pupuk tersebut cukup digemari oleh banyak petani ”
Perkataan Arthur tadi menjadi penutup pembicaraan mereka. Sekelompok orang tersebut kembali terdiam, sibuk mengawasi sekeliling.
Tidak terasa mereka telah berjalan lebih dari satu jam, terlihat dari matahari yang tadinya berada tepat diatas kepala mereka sekarang mulai tenggelam.
“ Akhirnya kita sampai ” ujar Arthur membuat mereka semua merasa lega
Kelima orang tersebut mulai naik kejalan, meninggalkan area ladang. Perjalanan mereka belum selesai, mereka masih harus berjalan menuju tempat pengungsian yang jaraknya lumayan jauh.
“ Kakiku bisa patah ” keluh Caroline
“ Ayo aku gendong sayang ” seru Edgar sambil mengangkat Caroline
“ Aku juga ingin ” ujar Masha merengek kearah Tio kemudian Tio meminta Masha naik keatas pundaknya
Kedua pasangan itu mulai berjalan dengan saling mengumbar kemesraan, mereka bercanda ria dengan pasangannya masing-masing. Hingga melupakan Arthur yang berjalan dibelakang mereka sendirian, Arthur yang melihatnya hanya memandang dengan jengah.
Mereka sampai ditempat penginapan tepat pada malam hari. Sorakan senang terdengar meluncurkan indah dari mulut mereka, akhirnya setelah perjalanan panjang mereka bisa beristirahat dengan tenang.
Tapi semua itu hanya angan-angan. Dari arah hutan segerombolan Serigala mutasi muncul menatap semua orang disana dengan perasaan lapar.
Orang-orang disana mulai ketakutan, mereka lari mendekati Arthur yang kebetulan berdiri agak jauh dari segerombolan Serigala.
“ Argh....Argh....Argh... ” geraman yang mereka keluarkan saling bersahutan, seperti mereka tengah memberikan sinyal kepada satu sama lain
“ Tetap dibelakang ku dan jangan terlalu panik ” perintah Arthur
Semua orang mengangguk paham dan diam dibelakang Arthur, mereka sudah tidak terlalu berisik seperti tadi.
“ Jadi apa yang akan anda lakukan pak Walikota? ”
“ Tentu saja maju dan menyerang mereka ” serunya mantap
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments