Didalam sebuah rumah dikota kecil
tersebut, ada 3 orang pemuda yang
sedang duduk melingkar sambil memikirkan strategi.
" Cerita mu konyol tapi aku harus yakin "
" Jadi manusia serigala itu memang ada "
" Cobalah untuk percaya denganku "
Memandangi satu sama lain, ketiganya
saling menatap jengah.
" Ini semua salahku andai saja dulu aku
tidak mengusir Mika dari kota ini, dia tidak akan berbuat nekat "
" Mengapa kamu mengusirnya ? " tanya Edgar penasaran
" Dia pembuat pupuk gila, aku berharap setelah diusir dari kota. Dia akan masuk ke rumah sakit jiwa, ternyata dugaanku salah "
" Dia malah membuat masalah "
Terlihat raut wajah bersalah dari Arthur, ternyata selama ini dia penyebab utama terjadinya peristiwa pembunuhan berantai tersebut.
Menyesap kopinya sejenak, Tio memikirkan cara untuk menangkap Mika, menurut
cerita Arthur Mika itu agak gila.
Dan Mika seorang pengusaha besar dulunya pasti dia, memiliki koneksi yang bagus dengan pemerintah atau sesama pengusaha lainnya, Pria itu kembali menyesap kopinya. Sekarang makin terlihat rumit.
" Kita butuh lebih banyak orang "
" Arthur, bisakah kita meminta para warga untuk datang kesana juga, kita tangkap dia beramai-ramai " Edgar memandang Arthur bertanya
Tidak memiliki pilihan lain Arthur menyetujui saran Edgar, bangun dari duduknya Arthur akan mengumumkan kepada para warga untuk berkumpul di tengah kota, semoga mereka mau mendengarkan Arthur sekarang.
Seperti yang Arthur duga, membutuhkan waktu lama agar semua warga berkumpul, padahal ini untuk kebaikan kota kecil mereka.
Setelah semua berkumpul Arthur berada didepan mereka, menjelaskan masalah
utama dan saran dari Edgar tadi.
Dapat dilihat raut wajah warga yang berbeda-beda setelah mendengar cerita Arthur, tapi raut wajah tersebut didominasi dengan amarah.
" satukan kekuatan kita usir dia dari sini "
" Biarkan dia membusuk dipenjara "
" Pukuli dia, dia sudah membuat keluarga kita menjadi korban "
" ya setuju
" ya "
Warga saling bersautan menyetujui rencana Arthur membuat Arthur tersenyum tipis, ini pertama kalinya mereka mendengarkan Arthur.
Para warga bubar , masuk kerumah masing-masing untuk mengambil senjata tajam, mereka semua akan mengepung ladang itu sekarang.
Setelah siap dengan senjata yang dibawa seperti pisau dapur, sabit, palu dan garpu taman, semuanya jalan beriringan menuju ladang.
Arthur memimpin didepan , dengan
langkah tegap dan sorotan mata yang
tajam, dia persis seperti seorang pemimpin.
Pelayan Mika yang sedang memetik jagung, tanpa sengaja melihat gerombolan warga, terpancar aura kemarahan dan balas dendam diantara mereka.
Membuat pelayan itu menjatuhkan
keranjang jagung dan lari terbirit-birit
untuk melaporkan yang dia lihat.
" Tuan "
" Tuan " teriaknya ngos-ngosan
" Para warga datang kesini, mereka_
Ucapan pelayan tersebut terpotong saat Caroline berteriak, melaporkan bahwa
Masha menghilang.
Dengan kesal Mika meminta para bawahannya mencari ke segala ruangan, tidak menghiraukan pelayan tadi yang
ingin bilang apa.
Caroline tersenyum kemenangan, dengan
ini para warga akan mudah menangkap Mika, karena Mika tidak memiliki persiapan.
Caroline memasuki kamar pribadinya, menarik Masha dari bawah kasur kemudian memintanya untuk keluar dari pintu belakang, saat mendengar tembakan pistol.
Merasa Masha sudah paham, Caroline pergi dari sana, dia harus melihat keadaan sekitar.
Semuanya terlihat panik, persis seperti keinginannya, mencari Masha ke segala
arah namun tidak ditemukan.
" Bagaimana dia bisa kabur CAROLINE " seru Mika marah
Mengibaskan rambutnya kebelakang, Caroline menjawab dengan santai " mana aku tau itu semua salahmu, seharusnya kamu memintaku menjaganya 24jam "
" kamu malah menyuruhku mengambil DNA serigala "
Sangat santai Caroline berjalan menjauhi Mika, dia tidak perduli Mika marah
padanya, karena sebentar lagi dia akan
keluar.
Caroline sudah tidak sabar bertemu dengan Edgar lagi, apakah Edgar masih sama ?
Ditengah ladang terlihat warga yang berjalan, makin dekat kearah pabrik, mereka dapat melihat sendiri model pabrik kecil.
Mengangkat senjatanya mereka berpencar mengepung pabrik dari segala arah, hingga Tio menembakkan pistolnya keatas, menimbulkan suara keras.
Dor...
Bunyi tembakan yang keras membuat pelayan makin panik berhamburan keluar, sampai diluar mereka menyadari bahwa telah dikepung.
Masha yang mendengar tembakan pistol mengikuti arahan Caroline untuk keluar, melihat keluar ternyata sudah ramai.
Dengan mengendap-endap Masha berhasil masuk ke celah-celah warga yang berbadan besar. Tentu saja dengan badan yang kecil tidak ada yang menyadari kehadiran Masha.
Warga dan Pelayan memandang sengit satu sama lain, ada keinginan membunuh yang kejam dalam diri mereka.
Tanpa aba-aba, para pelayan berubah
menjadi manusia serigala, melompat dan menerjang warga yang ada didepan mereka.
Para warga yang sudah mempersiapkan semua dengan matang, menusukkan
senjata yang mereka bawa tepat pada serigala.
Serigala yang terkena tusukkan melolong dengan keras sedangkan para warga yang terkena cakaran dan gigitan meringis keras.
Mika yang melihat kekacauan merasa tidak mungkin bisa menang, meninggalkan pelayannya yang berjuang mati-matian dia memilih kabur.
Lari melewati jalan rahasia, Mika tidak menyadari dari seseorang didepannya, hingga hidungnya menabrak dada pemuda itu.
" kakakku ternyata seorang pengecut " serunya tertawa remeh
Mika menggertakkan giginya, menatap nyalang kearah William yang sekarang
tengah menatapnya.
" Apa maumu? biarkan aku pergi "
Melewati William Mika berjalan cepat, namun tangannya segera ditahan oleh William.
" Kenapa buru-buru kakak kita tidak pernah bertemu bukan? "
" Lepaskan tanganku "
Mika berusaha menarik tangannya, tapi tenaganya tidak cukup kuat, tenaga William sangat besar.
William kemudian mengangkat Mika, menggendongnya ala karung besar, membawa Mika ketengah - tengah pertempuran.
Melihat para serigala yang kalah dan
diikat menjadi satu oleh warga, William
tersenyum mengejek kearah Mika.
" Dasar Serigala bodoh bisa-bisanya kalah oleh manusia " teriak Mika marah
" Saat kami mengorbankan nyawa dimana kamu, bahkan manusia saja pemimpinnya ikut bertarung "
Pelayan tersebut membalas perkataan Mika, dia tidak perduli dengan hidupnya paling habis ini dia akan mati juga.
" Sudah tidak ada orang didalam pabrik "
teriak Edgar yang memeriksa kedalam
Arthur memerintah warga, membakar pabrik tersebut, mereka kemudian membakarnya, kobaran api menyala, ikut melahap ladang yang ada disekelilingnya.
Kepanikan sempat terjadi takut api tersebut membesar membakar habis ladang, namun tidak berlangsung lama saat pemadam kebakaran datang, untung saja di daerah ladang ada keran air.
Mika dan bawahannya digiring beramai-ramai menuju kota, sampai disana terjadi keributan, saat para warga ada yang menyarankan untuk membunuh, ada juga yang menyarankan hanya mengurung Mika.
Akhirnya Arthur turun tangan untuk menengahi keributan ini, Arthur berkata untuk melakukan voting, suara terbanyak akan menentukan nasib Mika.
Disini termasuk daerah terisolasi sehingga keputusan berada ditangan warga dan wali kota, pemerintah luar tidak berhak ikut campur.
Ternyata hasil voting menunjukkan bahwa Mika dan bawahannya dikurung saja.
Arthur mengumumkan bahwa Mika dan bawahannya mendapatkan kurungan penjara seumur hidup, banyak warga yang bertepuk tangan tidak sedikit juga yang kecewa.
Pihak keamanan membawa mereka ke penjara di kota kecil tersebut, mereka semua hanya pasrah menerimanya.
" aku pasti akan membalas kalian PASTI AKAN MEMBALAS KALIAN "
" Kakak dari pada berteriak bukannya lebih baik , menyadari kesalahan kakak "
" Diam. Akan aku kutuk kau dan Arthur, juga para manusia sialan yang berani membuatku begini "
William berlalu, dia pikir setelah kejadian ini Mika berubah, ternyata sama saja.
Mengambil rokok dan membakarnya, William menghembuskan perlahan, menatap langit yang sudah berwarna Oren.
" Apakah ayah dan ibu tidak marah denganku disana ? " batin William
" Maafkan aku, aku tidak berhasil membuat Mika berubah " gumam William memandang keatas
Tanpa permisi, air matanya tiba-tiba jatuh, dia teringat tentang kedua orang tuanya yang harus berakhir ditangan Mika.
Tersenyum miris dia meninggalkan daerah penjara, mungkin dia harus melihat Tio dan teman-temannya kembali.
Mereka telah berhasil mengungkap misteri desa berdarah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments