*Dor...
Dorr.....
Dor*....
Terdengar suara tembakan dari luar, membuat seorang pria keluar dari markas untuk melihat siapa pelaku penembakan.
Mata keduanya bertemu, Tio langsung menarik kerah baju pria tersebut.
" Beraninya kamu mengganggu wilayahku, bahkan sampai menghabisi nyawa para warga, Karl "
Sontak Karl terkejut, bisa-bisanya dia dituduh seperti ini.
Karl melepaskan tangan Tio yang mencengkram kerahnya, memberikan bogeman mentah membuat Tio terhuyung kebelakang.
Terdapat luka sobek disamping bibir Tio, tidak menghiraukannya, Tio maju dan
memberikan pukulan di rahang Karl.
Karl meringis pelan.
Baru saja dia akan melayangkan pukulan kearah Tio, lengannya kemudian ditahan
oleh seorang wanita.
Wanita tersebut bernama Megan, merupakan tangan kanan dari Karl.
Megan menghempaskan tangan Karl, lalu menarik Tio masuk kedalam.
" bukankah sebelum menuduh seseorang, kamu harus mempunyai bukti ? perlihatkan padaku bukti itu " seru Megan menatap Tio tajam
Mengeluarkan sebuah bulu berwarna coklat Tio memberikan kepada Megan, Megan mengambil bulu tersebut sambil memperhatikan dengan seksama.
Hal yang tidak terduga terjadi, Megan menangis terisak hiks...hikss...
" Hei kenapa menangis?" tanya Tio
" Bulu ini milik temanku Farsa, 2 hari yang lalu ada sekelompok orang yang menangkap kemudian membunuhnya "
Megan terus terisak sambil menggenggam bulu itu, membuat Tio merasa bersalah. Seharusnya dia tidak menuduh hanya karena bulu.
" Aku akan membantumu, mencari pelaku pembunuhan tersebut dan juga pelaku yang membunuh Farsa "
" a- aku juga "
" Kami juga "
Semua anggota Karl serta Karl setuju membantu Tio mencari pelaku pembunuhan tersebut, mereka juga ingin membalas apa yang terjadi pada Farsa.
Tio tersenyum menatap Karl dan anggotanya, padahal niat awal Tio memang mencari
ribut tapi berakhir dengan mereka yang
saling kerja sama.
Kemudian Tio meminta Megan menceritakan tentang kejadian tentang pembunuhan Farsa.
*2 hari yang lalu....
Terlihat Megan dan Farsa sedang berjalan di taman bunga, mereka ingin membuat karangan bunga untuk para anggota lain.
Jadi Megan mengajak Farsa menuju taman bunga di belakang pabrik milik Wiliam, karena hanya di daerah sana bunga Moonflower dapat tumbuh.
Keduanya memetik bunga dengan gembira, mereka mengambil banyak hingga keranjang bunga tersebut penuh.
Farsa kemudian mengajak Megan mendekat kearah pabrik, Megan menahan tangan Farsa sambil menggelengkan kepalanya.
" itu bukan wilayah kita, kita kumpulkan bunga di daerah sini saja "
" tapi Megan disana ada bunga matahari, ayolah aku ingin memetiknya satu "
Mendengar rengekan Farsa, Megan menyetujui. Mereka berjalan perlahan-lahan kearah pabrik.
Mengendap-endap Farsa meraih salah satu bunga matahari lalu memetiknya.
" karena sudah dapat ayo kembali " seru Megan sambil berlari
Megan berlari terlebih dahulu meninggalkan Farsa.
" ihh tunggu aku Megan.... Hahahaha "
" akhh.... "
Dor
Dor
Megan menghentikan langkahnya, saat mendengar suara tembakan serta teriakan Farsa.
Membalikkan badannya, Megan menutup mulut dengan keduanya tangannya
" Farsa "
" Megan jangan kesini , lari....uhukk...."
Megan berlari menuju Farsa, salah satu orang berbaju hitam tersebut membidikkan pistol kearah Megan.
Farsa yang melihatnya, berubah menjadi serigala dan menyerang orang tersebut,
Orang berbaju hitam lainnya membidik Farsa.
Dor....Dor...
Dua kali tembakan membuat Farsa tumbang, dengan sisa tenaganya Farsa berteriak kepada Megan untuk lari.
Megan berbalik arah dan lari menjauh dari pabrik sambil terus menangis.
Sampai di markas, Megan terus menangis dan menyalahkan dirinya atas bencana yang menimpa Farsa.
Karl yang melihat Megan menyalahkan
dirinya, mencoba menenangkan Megan dan berjanji akan mencari pelakunya, memberikan kepada Megan baik hidup atau mati.
Megan yang mendengar itu agak tenang, besoknya Karl dan Megan mendatangi tempat tersebut, namun mayat Farsa sudah tidak ada disana.
Hanya tersisa bunga yang telah mereka kumpulkan, berceceran dengan banyaknya percikan darah*.
Megan menyelesaikan ceritanya, lalu memegang kedua tangan Tio berharap Tio juga dapat membantunya mencari pembunuh Farsa.
" Tentu saja aku akan bantu, karena sepertinya kita punya musuh yang sama "
Setelah mendengar cerita Megan, ponsel Tio berbunyi terlihat dilayar Masha menelponnya.
" Tio kamu dimana, cepat balik kesini. Ada yang mengambil mayat Caroline "
" Peti matinya masih utuh, mereka hanya mengambil mayat Caroline "
Tio memutuskan panggilan sepihak dari Masha, menjelaskan situasinya kepada Karl.
Karl setuju untuk ikut bersama Tio.
..........
Area pemakaman cukup ramai, banyak pihak keamanan berkumpul di sana untuk memeriksa kasus hilangnya mayat Caroline.
Masha menghampiri Tio, dia mengatakan bahwa selama investigasi Masha menemukan bulu Serigala itu lagi dan bunga Moonflower.
Masha juga mengatakan bahwa peti milik Caroline terdapat bekas cakaran, dan pola daun itu lagi.
Tio menghela napas, mengajak Karl menuju lab bersama Masha.
Sampai disana Tio meminta Masha untuk menunjukkan bulu yang dia temukan tadi kepada Karl.
Masha dengan hati-hati memberikan bulu tersebut kepada Karl, sebelum itu Masha meminta Karl menggunakan sarung tangan.
Karl menaikan satu alisnya " aku tidak bisa merasakan guratan bulunya, semua manusia serigala mempunyai guratan bulu yang berbeda "
" Dari mana kamu tau itu ? "
" Aku menyelidiki tentang mereka "
Karl memegang bulu tersebut, merasakan guratannya sama seperti bulu milik Farsa.
Karl menyenggol lengan Tio, memberi isyarat dengan matanya untuk keluar lebih dahulu.
" Bulu ini milik salah satu Serigala yang sering aku temui di bukit namun Serigala itu sudah mati 2 hari yang lalu "
" Menurutku orang yang membunuh Serigala tersebut, mengambil bulunya lalu dengan sengaja meletakkan ditempat kejadian "
" Agar semua orang mencurigainya "
Mengangguk setuju, Masha tidak habis pikir ada orang yang sejahat itu.
Sampai-sampai menggunakan Serigala yang sudah mati sebagai kambing hitam.
" Menurutmu itu manusia serigala? "
Karl tertawa dengan kencang " Manusia serigala? mengapa kamu percaya dongeng. Mereka pasti sengaja membuat cerita seperti itu. Agar banyak orang yang percaya pelakunya manusia serigala, padahal orang disekitarnya. "
mengiyakan ucapan Karl, Masha mengajak ketiganya keluar.
Tio meminta Masha pulang terlebih dahulu, karena dia harus mengantar Karl.
" Apa itu benar punya Farsa ? "
" iya, mungkin Farsa belum mati. Hanya saja dia kehilangan ingatan dan orang tersebut mencuci otaknya, untuk menyerang para warga "
" Kasus ini semakin aneh "
" yah kamu benar ini sangat rumit, aku akan berbicara dengan anggota yang lain mungkin mereka mempunyai saran " seru Karl turun dari mobil
Melihat Karl yang sudah turun Tio menjalankan mobilnya kembali ke penginapan.
Baru saja membuka pintu penginapan Tio dihadang oleh dua petugas keamanan.
" aku mendengar kemarin kalian kabur "
" yah, aku ingin melakukan pernikahan yang mewah dengan calon istriku, aku tidak mau menikah karena paksaan "
" kapan kalian menikah?" tanya petugas memandang Tio sengit
" Secepatnya, mungkin 2 hari lagi "
" Minggu depan kami akan memeriksa surat pernikahan kalian, jika tidak ada segera bereskan barang kalian dan pergi dari sini "
Ancam petugas itu kemudian pergi meninggalkan Tio.
Tio menghela napas lega, naik keatas menuju kamarnya.
Cklek...
" Aku membawakan kamu sosis goreng dan ice cream, makan lah "
" Terima kasih tumben kamu baik "
" Dan ayo kita menikah kontrak saja, petugas tadi menghadang aku diluar , besok saja bagaimana"
Masha memandang Tio tidak percaya, teman baiknya baru saja meninggal dan belum ada seminggu, tidak mungkin dia merayakan kebahagiaan diatas kesedihan yang baru terjadi.
" Tidak, temanku baru saja tiada dan kamu mengajak untuk menikah "
" Bukan begitu maksudku, ini hanya nikah kontrak. Kita hanya memerlukan surat untuk ditunjukkan kepada petugas "
Masha menggelengkan kepalanya ribut , dia tetap kukuh pada pendiriannya.
" jika diusir ? "
" Tinggal saja di mobil "
Tio memutar bola matanya malas, bagaimana cara membuat Masha mau menerima sarannya.
Dia sudah berjanji pada petugas itu, siapa saja tolong beritahu Tio cara agar Masha menerima sarannya.
" Aku tidak ingin walaupun kamu harus memohon sekalipun " seru Masha membalikkan badannya membelakangi Tio.
Tio diam melihat sikap Masha yang kekanak-kanakan. Dia benar-benar sangat lelah sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Flyrxn
kasian bgt Caroline
2023-07-09
1