Episode 4 ( Kematian Caroline )

Jam menunjukkan pukul 9 malam, tercium bau daging panggang dari salah satu penginapan, ternyata Caroline dan Edgar sedang mengadakan pesta barbeque.

Keduanya sibuk memanggang, saat Caroline ingin menambahkan saus ternyata saus tersebut habis, sambil melihat jam Caroline merasa ini belum terlalu malam. Caroline akhirnya memutuskan untuk keluar membeli saus.

Caroline meminta izin kepada Edgar untuk keluar, awalnya Edgar tidak mengijinkan. Namun Caroline terus saja bersikeras, sampai Edgar tidak bisa menolaknya.

" ya, pergilah hati-hati " seru Edgar jengah

Mendapatkan persetujuan Caroline memakai jaket, kemudian berjalan keluar.

Sampai diluar suasana sangat sepi, lampu-lampu rumah juga sudah mati. Caroline menjadi bimbang, apakah ia harus kembali atau melanjutkan perjalanan ke toko yang berada diujung kota.

Grtt....

Mendengar suara yang aneh, Caroline melihat kebelakang. Alangkah terkejutnya dia saat melihat Serigala besar menatapnya dengan tatapan lapar, jangan lupakan gigi taringnya yang terlihat tajam.

Caroline yang merasa shock tidak dapat menggerakkan tubuhnya, dia diam mematung saling tatapan dengan Serigala tersebut.

Serigala itu kemudian melompat kearah Caroline, tidak siap dengan itu Caroline jatuh tepat dibawahnya.

Caroline berusaha melepaskan diri, namun serigala itu tidak tinggal diam, dia mencakar wajah Caroline membuatnya menjerit kesakitan.

Berusaha meminta pertolongan, tapi tidak ada satupun orang yang mendengar. Dengan susah payah Caroline menendang serigala itu hingga terdorong dari atas badannya.

Memaksakan diri untuk bangkit, Caroline berusaha lari sambil teriak meminta tolong, dengan wajahnya yang terluka Caroline susah melihat jalan ditambah malam tersebut sangat gelap.

Serigala tersebut bangkit, dengan menggeram marah dia mengejar Caroline dan lompat kembali ke atasnya. Serigala itu menggigit pundak Caroline hingga robek, terlihat darah segar mulai membasahi jalan.

Tidak sampai disana, serigala itu menahan tangan Caroline dengan tangannya yang penuh bulu, kemudian dia berubah menjadi setengah manusia.

Caroline yang melihat hal tersebut, makin dibuat takut dengan sisa tenaganya dia berteriak sekencang mungkin. Mendengar Caroline yang terus berteriak, dia merasa kasihan. Kemudian menusukkan cakarnya pada bagian tenggorokan Caroline, dicakarnya hingga menembus pita suaranya. Caroline kemudian tidak bisa mengeluarkan suara lagi.

Melihat Caroline yang tidak bersuara, dia merobek perutnya, lalu menggigit bagian paha Caroline dan memakannya. Setelah itu serigala menatap Caroline dengan perasaan senang, akhirnya karya pada tubuh Caroline sudah jadi.

Melihat langit, Caroline merasa hidupnya sudah diambang kematian. Bahkan ada yang menolong sekalipun, dia tidak yakin masih bisa hidup.

Menikmati rasa sakit pada lukanya, Caroline menghembuskan napasnya yang terakhir.

Manusia serigala melihat Caroline yang sudah tidak bernapas, menusukkan cakarnya pada kedua mata Caroline lalu menariknya. Tidak berhenti disitu dia juga memperlebar robekan pada perut Caroline, kemudian mengambil hati dan jantungnya. Terakhir menggambar pola daun pada pergelangan tangan Caroline tepat diatas nadinya.

Manusia serigala tersebut kemudian berubah menjadi manusia lagi, mengambil bola mata, hati dan jantung dari Caroline, dimasukkan kedalam tas yang dia bawa. Kemudian pergi dari sana meninggalkan jasad Caroline yang terlihat mengenaskan.

.......

Edgar menatap jam, sudah dua jam sejak Caroline pergi dan sampai sekarang belum kembali, Edgar menghubungi beberapa kali juga tidak diangkat. Membuat Edgar berpikir hal yang buruk.

Edgar memandang keluar melalui jendela, tidak ada tanda Caroline akan pulang, membuat dirinya makin cemas, dia ingin mencari Caroline, tapi bagaimana jika Caroline sampai dirumah terlebih dahulu dan mencari Edgar lagi. Pada akhirnya mereka hanya akan saling mencari.

Menarik napas panjang, Edgar berusaha menenangkan pikirannya, berusaha berpikir positif mungkin Caroline mampir dulu ketempat Masha itu sebabnya dia lama sampai.

Edgar masih duduk dihalaman, senantiasa menunggu Caroline, sampai rasa kantuknya datang dan tidak dapat dihindari. Edgar kemudian ketiduran.

Hingga pagi datang, sinar matahari menyinari tubuh Edgar yang masih tertidur, merasa hawa yang hangat Edgar kemudian bangun dan masuk kedalam.

Sontak membuat Edgar semakin cemas saat tidak menemukan Caroline didalam, mengambil Hoodie miliknya Edgar keluar mencari keberadaan Caroline.

Sibuk dengan pikirannya sendiri, Edgar tidak bisa fokus, dia tidak tahu kenapa dari kemarin hatinya tidak tenang, seperti akan ada hal buruk terjadi. Edgar takut hal buruk itu menimpa Caroline.

Melewati jalan yang lebih kecil, Edgar melihat banyak warga yang berkumpul, sudah ada garis polisi disana.

Edgar mendekati kerumunan dan bertanya kepada salah satu warga disana, dia bilang ada terjadi pembunuhan lagi, dan mayat yang ditemukan adalah seorang wanita berusia muda.

Mendengar itu membuat degup jantung Edgar semakin cepat dan tidak karuan, mencoba menghilangkan pikirannya yang berpikir itu Caroline, Edgar kemudian maju ke depan.

Hal yang dilihat membuat jantungnya serasa berhenti berdetak, menatap nanar mayat yang ada didepannya, Edgar dibuat terpaku.

Menutup mulut dengan tangannya, Edgar merasa ini semua mimpi tidak mungkin itu Caroline, agak menjauhi kerumunan Edgar menghubungi Masha.

" Masha kamu harus datang ke jalan kecil disamping perkebunan, sampai sini kamu akan tau semuanya "

Menutup telepon Edgar mendekati petugas, dan bilang bahwa mayat tersebut adalah temannya, petugas yang mendengar itu mengajak Edgar ikut dengan mereka.

Edgar mengiyakan, namun sebelum dibawa, dia meminta waktu sedikit karena temannya yang lain sedang dalam perjalanan kesini.

Tidak butuh waktu lama, terlihat mobil berhenti disana, dari dalamnya keluar Masha dan Tio.

Melihat penampilan Edgar yang berantakan, membuat Masha agak khawatir, apa lagi setelah melihat garis polisi dan Caroline tidak ada didekat Edgar.

Jalan mendekati Edgar, Masha menguatkan hatinya dengan semua yang akan dia dengar nanti.

" Edgar apa yang terjadi, kenapa kamu memintaku cepat kesini, apa aku harus menyelidiki kasus pembunuhan sekarang"

Tanpa menjawab pertanyaan Caroline, Edgar kemudian memeluk tubuh Masha lalu menangis pilu, Masha yang merasakan bajunya basah hanya bisa mengusap punggung Edgar berusaha menenangkan.

Edgar mengajak Masha untuk mendekati garis polisi, dan melihatnya sendiri.

Saat sudah melihatnya, sontak Masha dibuat terkejut sekaligus sedih. Saat mengetahui mayat tersebut adalah Caroline sahabatnya.

Masha merosot ketanah, mengangkat kepala Caroline untuk dipeluk, Masha kemudian menangis sejadi-jadinya meluapkan seluruh emosinya. Sambil berteriak memanggil nama Caroline, agar dia bangun

Masha terus mendekap erat tubuh yang tak bernyawa tersebut, tidak perduli bajunya yang putih berubah menjadi merah karena darah milik Caroline.

Edgar duduk disamping Masha, menatap Caroline , melihat Edgar Masha berteriak kepadanya " Edgar minta Caroline untuk bangun, kenapa dia tidak menjawab ku, kenapa " seru Masha frustasi

Edgar hanya bisa memandang Caroline dan Masha bergantian, hatinya juga sangat sedih sekarang, dia tidak tau apa yang harus dilakukan.

Beberapa jam kemudian pemakaman dilakukan, terlihat Masha menatap peti mati milik Caroline dengan mata yang sudah bengkak.

" kamu harus menerima kepergiannya Masha, dengan itu dia akan menjadi lebih tenang " seru Tio menenangkan Masha yang masih menangis

Masha mengangguk, menatap langit yang sekarang berwarna biru terang, berdoa agar Caroline dapat lebih tenang ditempat barunya.

Edgar mendekati mereka berdua, melihat kondisi Masha yang berantakan lebih baik mengajaknya pulang. Edgar mengajak mereka berdua kembali ke penginapan.

Sesampainya di penginapan, Masha membuka galeri di ponselnya, menatap fotonya berdua dengan Caroline, terlihat Caroline sedang tersenyum bahagia menatap kamera.

" Kenapa kamu meninggalkan aku secepat ini Caroline, kamu bilang akan selalu menjagaku, kamu bilang akan selalu ada di sampingku. Apakah semua yang kamu katakan hanya kebohongan " gumam Masha lirih

Masha masih menatap lekat foto Caroline, ntah sudah berapa kali dia menangis hari ini hingga membuat matanya merasa perih.

" Aku akan menerima kepergian mu Caroline, mungkin ini yang terbaik buatmu, walaupun kematian mu cukup mengenaskan. Namun dengan ini kamu bisa bertemu kembali dengan keluargamu " gumam Masha dengan lirih.

Terpopuler

Comments

Author15🦋

Author15🦋

lanjut k👍

2023-07-17

1

Author15🦋

Author15🦋

bgus klau carroline jdi serigala

2023-07-17

1

Author15🦋

Author15🦋

aku mau di gigit serigala🤣

2023-07-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!