Ditengah kesunyian malam, Masha merasa haus dia bangun menuju dapur. Mata Masha tidak sengaja melihat kasur Tio ternyata Tio tidak ada disana.
Melihat kearah jam masih pukul 3 dini hari, Masha bertanya-tanya kemana Tio pergi jam segini. Apa dia pergi mengotopsi mayat?
Masha kemudian duduk disalah satu kursi di dapur, sambil meminum air lalu terdengar suara lolongan dari luar. Berusaha berpikir positif Masha merasa itu hanya suara anjing.
Merasa dahaganya telah hilang. Masha kembali ke kamar untuk tidur, cukup lama Masha masih terjaga. Dia tidak bisa tertidur karena suara lolongan yang cukup mengerikan. Terus berusaha memejamkan matanya sambil sesekali menutup telinga, sampai suara itu menghilang baru Masha dapat tidur.
" Bangun tuan putri,apa kamu tidak bekerja sekarang? " Seru Tio sambil berteriak didekat telinga Masha
Sontak membuat Masha terkejut, dengan refleks memukul Tio menggunakan buku yang ada disampingnya.
Bukk
Terdengar suara pukulan begitu nyaring diikuti dengan rintihan Tio yang kesakitan " apa yang kamu lakukan, aku mencoba membangunkan mu yang tidur seperti orang mati dari tadi " seru Tio
Dengan marah, Tio pergi dari hadapan Masha sambil menutup pintu secara kasar.
" Kurasa aku keterlaluan" gumam Masha lirih
Masha kemudian bangun dari tempat tidur dan bersiap mandi, dikamar mandi Masha melihat seperti bulu yang dia temukan di TKP kemarin, namun bulu tersebut tidak berkilau.
Masha mengumpulkan bulu tersebut, kemudian melanjutkan mandinya yang tertunda, selesai itu Masha mengenakan pakaiannya dan buru-buru ke lokasi kejadian.
" Masha, kemarin ada salah satu warga yang terbunuh" lapor salah satu temannya
Dengan cepat Masha lalu menyusuri lokasi pembunuhan, sama seperti sebelumnya cuman ada darah dan bulu hewan. Merasa ada yang janggal Masha bertanya kepada temannya
" dimana mayatnya? "
"Tio, masih mengotopsi mayat tersebut" jawab teman Masha yang bernama Caroline
Masha mengangguk, kemudian duduk didekat genangan darah tersebut, mengambil sedikit sampelnya untuk diperiksa.
" Apa tidak ada saksi mata? " Seru Masha
" Ada tapi mereka bilang pelakunya adalah Manusia serigala, karena ada yang mendengar suara lolongan sebelum korban dibunuh " jelas Caroline
Menjentikkan jarinya Masha mempunyai ide " aku tau cara membuat pembunuh keluar. Pembunuh hanya melakukan pembunuhan saat bulan purnama, dan hanya membunuh orang yang dia temui. Maka dari itu aku akan keluar nanti malam untuk menjadi umpan " jelas Masha yakin dengan idenya
Menatap tidak percaya, Caroline merasa ide Masha gila. Bagaimana jika itu benar manusia serigala dia bisa celaka, jangankan manusia serigala, jika psikopat sekalipun tetap bahaya bagi Masha.
Caroline menggeleng tidak yakin dengan ide gila itu " itu gila, kamu bisa mati konyol. Jangan tidak waras lebih baik memikirkan hal lain yang tidak memerlukan korban"
" Itu sudah yang terbaik " seru Masha tidak terima. Keduanya kemudian berdebat dengan cukup panjang, tidak ada yang saling mengalah.
Tio yang sampai di lokasi kejadian langsung memisahkan mereka berdua " dari pada kalian berdebat dengarkan hasil otopsi ku, jadi menurut penelitianku korban mati kehabisan darah, setelah dicakar dibagian punggung, terdapat bekas gigitan pada wajah dan kaki. Bahkan kaki korban sebagian tidak ada, Menurut ku ini hasil perbuatan hewan buas misalnya manusia Serigala "
Masha masih tidak percaya, jika mungkin itu perbuatan hewan buas. Seharusnya mereka memiliki jejak kaki, namun cuman ada jejak kaki manusi itu berarti pelakunya pasti manusia.
Tidak dia tidak boleh percaya dengan manusia serigala atau semacamnya, psikopat itu pasti senang kalau Masha percaya manusia serigala itu nyata.
" Aku tidak percaya manusia serigala itu ada, sampai aku melihatnya sendiri " seru Masha
Beberapa jam terlah berlalu, akhirnya hasil lab keluar dan menunjukkan, bahwa bulu tersebut memiliki DNA yang persis dengan serigala.
Untuk darahnya juga tercampur dengan air liur, sehingga dapat dipastikan bahwa pembunuhan selalu menggigit korbannya.
Masha merenung didepan ruang lab, mungkinkah jika pembunuh membawa serigala, untuk membantunya menghabisi korban?
" Jadi aku punya 2 persepsi, pertama pembunuh membawa serigala dengan cara digendong, itu yang menyebabkan tidak adanya jejak kaki hewan, kedua Pembunuh sangat terobsesi dengan Serigala, hingga dia tidak segan-segan menggigit korban " jelas Masha kepada Tio
Tio kemudian tertawa sampai membuat perutnya sakit " itu tidak masuk akal, jika pembunuh menggendong serigala tersebut, butuh waktu lama untuk mengejar korban. Paling masuk akal adalah pembunuh berubah menjadi serigala" seru Tio menatap Masha tajam
Masha memandang Tio tidak suka, walaupun dia akui perkataan Tio yang membantah persepsinya masuk akal.
Tio kemudian menggenggam tangan Masha dan mengajaknya menemui Arthur, karena ada yang harus mereka bicarakan.
Skip
Masha tidak percaya dengan perkataan Arthur, saat meminta dirinya untuk melakukan nikah kontrak dengan Tio. Alasannya karena akan ada pengecekan penginapan, dan semua pasangan harus menunjukkan buku tanda pernikahan.
Arthur bilang Tio sudah setuju dengan hal itu, tinggal meminta persetujuan dari Masha.
Arthur bahkan memohon agar Masha mau menerima permohonannya tersebut. Agar Arthur tidak perlu mencari penginapan baru untuk mereka, dan mengeluarkan uang lebih.
Masha memandang keduanya sejenak, akhirnya Masha memutuskan untuk menolak. Membuat Arthur yang awalnya tersenyum langsung memasang raut wajah datar.
Menurut Masha dia tidak akan mau, melakukan hal-hal aneh, biar saja dia diusir dari penginapan tersebut, dia merasa mampu untuk mencari penginapan lain.
" Jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan aku pergi " seru Masha beranjak bangun dari duduknya
" Saat petugas keamanan datang, apa aku harus bilang dia adikku?" tanya Tio bingung
" Mereka akan meminta kartu keluarga mu, jika kamu bilang tidak ada mereka akan mengusir mu "
" Kamu walikota, tidak adakah yang bisa kamu lakukan?" tanya Tio
" Tidak, mereka tidak mau mendengarkan aku. Jika dari awal mereka mendengarkan permintaan ku mungkin kota ini tidak akan, seperti kota mati " seru Arthur dengan nada marah kemudian meminta Tio untuk pulang.
Tok....
Tok.....
Tok.....
Terdengar ketukan pintu dari luar, Masha yang baru selesai menulis bukti-bukti yang ada, mengehentikan aktivitasnya berjalan ke depan untuk membukakan pintu.
Ternyata mereka adalah keamanan di kota tersebut, mereka mencari pasangan muda-mudi yang tinggal bersama tanpa hubungan yang jelas.
" Apa anda tinggal sendiri?"
" Ya... Tentu saj_
Masha tidak melanjutkan bicaranya saat melihat Tio yang tiba-tiba masuk ke kamar, tanpa memperhatikan petugas keamanan didepan pintu.
" Siapa dia?"
" Di-dia
" Dia calon istriku " potong Tio cepat, sontak membuat Masha menganga lebar.
Setelah mendengar itu, petugas lalu menarik tangan keduanya masuk kedalam mobil, kemudian mobil melaju membawa mereka ketempat yang tidak diketahui.
Sampai ditempat tujuan para petugas menarik mereka kedalam, disana terlihat sebuah gereja.
Keduanya dipaksa masuk, tiba-tiba datang seorang wanita yang bertanya nama mereka berdua.
Sambil melirik satu sama lain, mereka memikirkan cara untuk kabur. Masha kemudian menyebutkan namanya.
Melihat wanita tersebut sibuk menulis Masha kemudian membawa Tio kabur, dapat Masha dengar suara wanita itu yang meminta mereka kembali. Dengan sekuat tenaga Masha mengajak Tio bersembunyi terlebih dahulu didalam semak.
Sekeliling mereka sudah terasa sepi, itu artinya wanita tersebut tidak mengejar.
Tio mengajak Masha keluar dari persembunyiannya, melewati semak membuat kaki Masha menginjak duri.
"Uhh" rintih Masha merasakan perih dikakinya.
" Naiklah" seru Tio sambil berjongkok didepan Masha
Merasa tidak kuat berjalan, Masha kemudian setuju dengan Tio yang ingin menggendongnya.
Mereka melanjutkan perjalanan, hingga tidak terasa hari semakin malam, jalan terlihat sepi sudah pasti semua warga bersembunyi didalam rumahnya, karena takut akan serigala .
Tio mempercepat larinya ketika melihat bulan yang akan muncul sebentar lagi.
Akhirnya mereka sampai di penginapan, Tio bangkit mengambil air dan kasa.
Lalu duduk dibawah sambil memperhatikan kaki Masha, membuat Masha malu " apa itu parah?"
"Tidak, durinya tidak menyangkut dalam " seru Tio sambil membersihkan kaki Masha dengan air, lalu mencabut durinya terakhir membalutnya dengan kasa.
" Sudah selesai, sekarang tidurlah " seru Tio menepuk kepalanya pelan.
Membuat wajah Masha memanas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Riezki Arifinsyah
berjodoh ya Thor /Smile/
2025-02-10
0
Author15🦋
semangat💪
2023-06-27
1