curahan hati crish

crish yang beberapa waktu ini mengenal Dania merasa ada kecocokan dihatinya. meski ia tak tau perasaan apa ya g hadir kala melihat wajah damai Dania pun membawanya dalam hawa yang begitu hangat.

Dania yang memang memiliki watak tertutup pun sulit untuk diterka oleh crish apakah ia menyukai crish atau tidak. crish paham, mungkin perbedaan usia diantara keduanya menjadi salah satu hal yang membuat Dania tak nyaman.

ntah mengapa crish terlalu menggebu, ingin rasanya ia memiliki Dania seutuhnya. tanpa berpikir panjang, ia menemui Hanna untuk dimintai cerita tentang Dania.

"kak, tepat jam makan siang nanti aku tunggu direstoran ya. jangan ajak kak Dania". ya restoran dimana ia mentraktir Dania makan eskrim setelah kemenangan ia dapatkan untuk Dania, itulah restoran milik crish yang pernah ia ceritakan sebelumnya.

"ada apa bocah bar-bar ini mengajakku makan siang bersama?". heran Hanna mendengar penuturan crish ditelepon.

...

jam istirahat sekolah dimulai. crish segera melompat pagar guna bertemu dengan Hanna. tepat sesaat ia sampai direstoran, Hanna pun tiba dan menghampirinya.

"eskrim vanilla + durian 1, nasi bakar udang goreng tepung 1". Hanna memesan makanan untuk makan siang.

"kak, ada yang ingin aku tanyakan". ucap crish yang semakin tak tenang.

"apa?" jawab Hanna singkat.

"hmm, apa kak Dania memiliki kekasih?". pertanyaan yang dilontarkan crish mendapatkan semburan dari mulut Hanna sebagai jawaban.

"ih, apa sih kak. jorok banget ya elah". crish membersihkan wajahnya yang terkena eskrim dari mulut Hanna.

"maaf, maaf. pertanyaanmu mencurigakan". telisik Hanna kepada crish.

"iya ku akui mungkin ini aneh bahkan konyol. tapi aku sangat menyukai kak Dania. ntahlah, akupun tak mengerti mengapa bis jadi seperti ini." crish menceritakan perasaannya dengan sungguh-sungguh.

"kalau itu aku setuju. dekati dia, obati luka hatinya. jaga kepercayaan yang aku berikan padamu". jawab Hanna yang setuju jika crish mendekati Dania.

"kau serius? itu artinya kak Dania tak memiliki kekasih?" lagi-lagi crish ingin mencari tau terlebih dahulu status Dania.

"dia janda ting-ting, crish. kau akan beruntung mendapatkannya." ucap Hanna sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"maksudmu? janda ting-ting seperti apa? ayo lah kak, jangan bertele-tele". crish meminta penjelasan lebih dari Hanna. ia juga janji pada Hanna akan memberikan apa yang Hanna inginkan jika ia menceritakan segalanya tentang Dania.

anak SMA yang seharusnya hanya memikirkan masa depannya juga pendidikannya kini malah sibuk mencari tau kebenaran tentang diri seorang wanita yang disebut sebagai janda ting-ting itu.

Cristian yang terlahir dari keluarga berada, sejak kecil diajarkan untuk hidup mandiri. jika ia berkeinginan memiliki sesuatu, maka ia harus mengusahakannya sendiri.

seperti yang kita tau bahwa diusianya yang terbilang masih cukup muda, nyatanya kini ia telah berhasil memiliki sebuah restoran mewah di tengah kota.

dilain sisi, Hanna yang sibuk menceritakan panjang lebar tentang diri Dania itupun di dengarkan seksama oleh crish. ia tak ingin ada sedikit saja cerita yang ia lewatkan begitu saja.

saat ketika Hanna menceritakan kejadian pahit di hari pernikahan Dania, disitu pula hatinya terasa sangat sakit. lelaki bodoh mana yang mau membuang sebuah berlian seperti Dania.

hal itu yang membuat tekat crish semakin yakin untuk mendekati Dania. ia akan berusaha untuk memiliki Dania dengan cara anak ABG jatuh cinta.

"kak Hanna, izinkan aku mendekati sahabatmu. tegur aku jika caraku untuk mendapatkannya keliru. aku berjanji akan membahagiakan sahabatmu itu. akupun tak mengerti mengapa aku bisa sesuka ini melihat kak Dania yang begitu hangat menurutku. sifat dan sikapnya yang membuatku terobsesi pada dirinya. awalnya aku memang merasa ini adalah obsesi terhadapnya tapi lama-kelamaan aku menyadari perasaanku ini buka obsesi semata, melainkan rasa cinta, kak." crish mencurahkan isi hati dan perasaannya pada sahabat wanita yang ia cintai itu.

"baiklah, crish. dekati dia. bawa ia dalam dekapanmu. dia sangat menyukai pria yang lembut, penyayang, juga setia. dia dibesarkan ditengah keluarga yang memang menjunjung tinggi adab dan akhlak. jadi bisa dipastikan Daddy dan mommy nya juga memiliki sifat dan sikap yang baik dan pantas untuk dijadikan mertua idaman." ucapan Hanna membuat crish tersenyum manis.

.....

Hanna kembali ke butik setelah makan siang bersama dengan crish seraya aksi curhat-curhatan itu menjadi topik terkini saat jam makan siang itu.

"Han, darimana? kamu sudah makan?". tanya Dania yang baru melihat Hanna sejak saat tadi ia datang ke butik.

"ah, iya. aku dari luar tadi mencari cemilan. tapi maaf Dania, cemilannya udah aku abisin dijalan menuju kesini. heheh". bohong Hanna untuk menutupi rasa curiga Dania.

"ini aku dibekali mommy makan siang. mommy berpesan untuk membaginya denganmu. kita makan ya. pekerjaan kita sangat menumpuk hari ini, jadi kamu juga membutuhkan banyak amunisi sebagai senjata untuk dirimu". perkataan Dania diangguki Hanna.

....

"kak, Nia. pulang dari butik aku jemput ya. aku mau ajak kak Nia untuk jalan-jalan sebentar. mau kan?". begitu Dania menerima pesan dari crish, lelaki muda yang beberapa waktu ini menjadi temannya.

"okee. aku akan mengajarimu". balas Dania seraya tersenyum.

"cieeeee. udah move on ya Bu bos? siapa sih pria beruntung itu? nebeng kebahagiaan dong". ejek Hanna yang melihat Dania tersenyum-senyum sendiri sejak tadi.

"enak aja. cari kebahagiaan dirimu sendiri dong. masak iya mau nebeng. gak buat dibagi-bagi. cukup sekali aku membaginya, tidak untuk seterusnya. wleekk". Dania berjalan meninggalkan Hanna sambil menjulurkan lidahnya mengejek Hanna.

"semoga kamu bahagia selalu, Nia. semoga kamu juga bisa menerima crish dengan baik. dia pria baik meski dia masih bocil. aku bahkan kagum dengan kegigihan dan kerja kerasnya hingga ia mampu berada dititik Yang seperti sekarang ini". gumam Hanna menitikkan airmata haru.

.....

"kak Nia. ayo pulang". tiba-tiba crish datang dan menggandeng tangan Nia keluar butik.

"woy, enak aja lu bawa-bawa Bu bos. mau lu culik kemana Bu bos gue?" Hanna berlagak bar-bar meski sebenarnya memang agak bar-bar. tapi tenang hati dan jiwanya sangat baik.

"mau gue nikahi Bu bos lu. biar lu punya pak bos tampan kek gue. puas lu, minggir". jawaban crish membuat Dania tercengang. Hanna yang melihat itu pun menghentakkan kakinya kesal.

"masak iya nutup butik sendirian lagi. aduh mana barang yang di ujung belum diberesin lagi. argh CRISH, bekicot kecil memang kamu ya". geram Hanna karena ditinggal sendiri di butik besar milik Dania.

Dania memang tak mempekerjakan karyawan lain selain Hanna. bukan karena tak mampu membayar gaji, tapi ia tidak suka pekerjaannya terlalu banyak dicampuri oleh orang lain. Dania merasa apa yang ia miliki saat ini belum pantas dibilang hal besar yang membutuhkan banyak karyawan, ia menganggap butiknya masih terlalu kecil untuk itu semua.

"kita mau kemana, crish?" tanya Dania yang sejak awal masuk ke mobil hanya ada keheningan.

"ke KUA aja gimana?" canda crish dengan senyumnya.

"nggak ah, trau..ma." belum selesai mengucapkannya dengan cepat ia membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri.

crish menghentikan sejenak mobilnya dipinggir jalan. ia menatap lekat Dania yang tertunduk akibat keceplosan berbicara tadi.

"tatap aku, Nia." crish bicara layaknya pria dewasa saat ini. bahkan ia tak lagi memanggil Dania dengan sebutan kakak.

Dania yang masih takut akan tiba-tiba hawa dingin mencekam didalam mobil pun masih memilih untuk tertunduk dengan mata yang berkaca-kaca.

"Nia, aku bicara padamu. tatap aku." crish sedikit meninggikan suaranya hingga tak lagi seperti suara bocah ABG biasanya.

Dania memberanikan diri untuk menatap crish meski sebenarnya ia tak mampu. ntah, kini ia seperti sangat khawatir jika crish marah terhadapnya.

"Nia, berhenti untuk mengingat hal yang tak perlu kamu ingat. toh bukan dirimu yang menginginkan pernikahanmu gagal dalam masa beberapa jam. aku tau kamu wanita kuat. aku tau kamu mampu menghadapi ini semua. tapi tolong, jangan tampakkan kesedihanmu dihadapan ku. aku tak akan sanggup melihatmu seperti itu". seraya melajukan mobilnya kembali, crish memilih untuk diam.

Dania yang masih memikirkan ucapan crish pun bertanya-tanya mengapa crish begitu peduli terhadap dirinya. tak terasa buliran bening itu jatuh membasahi wajah mulus Dania.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!