Rumah baru

Hendra melajukan mobilnya selama 5 jam untuk sampai ke tujuan.

"Maaf pak, dilarang memasuki kawasan ini" ucap Security tiba tiba menghentikan hendra

"saya ada perlu, apakah anda mengenal pemilik pusat perumahan ini?" Tanya Hendra

"Sekarang pemilik rumah yang berada di sini masih rahasia dan katanya belum pernah ke sini" ucap Security menjelaskan

"Kalau begitu saya ingin bertemu dengan asistennya saja" ucap Hendra

"Tidak bisa, kami tidak bisa memperbolehkan seseorang masuk tanpa seizin Bos kami" ucapnya

"Baik saya mengikuti aturan yang anda berikan " ucap Hendra kemudian mengambil telepon miliknya

"Kenapa belum sampai juga? apakah tidak akan datang? jika tahu begitu aku tidak akan pergi ke sini" ucap Amelia seorang asisten Hendra.

"Dring,Dring,Dring" tiba tiba Telepon Amel berbunyi yang tak lain yang menelepon adalah hendra

"Halo tuan, apakah anda tidak akan datang kemari? saya sudah menunggu sejak lama" ucap Amelia dengan muka kesal

"Kenapa anda seperti sedang memarahi bawahan anda? Kamu cepatlah ke depan gerbang, aku sedang di hadang oleh satpam" ucap Hendra

"a-apa, baik saya akan segera ke sana" Ucap amelia kemudian bergegas keluar dari kantor

"ma...maaf pak, saya tidak menyambut kedatangan anda" ucap Amelia

"tidak apa apa" ucap Hendra

"lalu kamu, kamu beraninya menghadang bos baru kita, apa kamu tidak ingin bekerja lagi?" Ucap Amelia memarahi security yang menghadang hendra

"ma..maafkan Sa..saya, saya hanya mengikuti aturan, bukankah bos sendiri yang mengatakan bahwa seorang tidak boleh masuk kecuali pemilik rumah dan juga yang diizinkan oleh anda" ucap Security membela diri

"Tidak apa apa, dia tidak salah seharusnya kamu yang salah kenapa tidak memberitahukan kepadanya bahwa aku akan datang kemari" ucap Hendra

"Maaf saya lupa memberitahunya" ucap Amelia

"sangat ceroboh" ucap Hendra kemudian masuk kedalam mobil

"Kenapa begitu lama? Apakah ada masalah?" Tanya Layla

"Tidak apa apa, hanya masalah kecil" ucap hendra lalu mengemudikan mobilnya ke dalam

"Maaf pak saya lupa belum memberitahukannya kepada anda" ucap Amelia kepada security itu

"tidak apa apa bos, lagi pula saya tidak di marahi ataupun di pecat oleh bos besar" ucapnya

"kalau begitu saya akan kedalam dulu" ucap Amelia

"silahkan" ucapnya kemudian Amelia meninggalkan pak satpam itu

"Apakah kamu bisa menyediakan rumah yang cocok untuk aku tinggal?" Tanya Hendra kepada amelia yang sudah berada di sebelahnya

" tuan ingin rumah seperti apa?" Tanya amelia

"type 500" ucap Hendra

"baik tuan saya akan memperliahatkannya kepada anda, mari ikuti saya" ucap Amelia

"Ini tuan, ruang tamunya lumayan luas, memiliki kamar ......." Amelia menjelaskan panjang lebar kepada Hendra

"baik saya akan memilih rumah ini" ucap Hendra

"berapa harganya?" Tanya Hendra

"bagaimana anda menanyakan harga sedangkan tuan adalah Bos dari semua rumah di sini" ucap Amelia

"saya tetap akan membayarnya walaupun ini milik saya" ucap Hendra

"baik, apa anda akan membayar perbulan atau cash" tanya amelia kembali

"Cash" jawab Hendra

"Untuk rumah type 500 ini harganya 5.000.000.000 (5 Milyar)" ucap Amelia

"a..apa li..lima miliyar" ucap Hendra kaget

"Kenapa tuan begitu kaget? Bukankah anda yang membeli semua perumahan ini, tentunya anda merasa rumah ini terlalu murah bukan?" Tanya Amelia bingung

"bukan bukan, saya kira harganya 10 Milyar je atas ternyata sangat murah" ucap Hendra berpura pura

"Pffft hahaha wajahmu sangat lucu ketika mendengar harganya sangat murah" ucap Layla menertawakan hendra karena melihat wajah Hendra yang lucu menurutnya.

"Saya akan membelinya dengan mencicil saja, saya hanya akan melihat berapa keuntungan perusahaan ketika ada yang membelinya dengan mencicil" ucap Hendra

"berapa jangan waktu yang tuan butuhkan? 5 tahun? 10? 15? 20? atau 25?" Tanya amelia

"Sa.. saya akan memilih yang 5 tahun saja" ucap Hendra

"baik, biaya pertama yang harus tuan bayar seharga 100 juta, dan bulan selanjutnya dan seterusnya seharga 20 juta" ucap Amelia

"Saya akan mengirimkannya segera, segera beritahu nomor rekening anda" ucap Hendra

"huhuhu, baru saja senang mendapatkan uang senilai ratusan juta, sekarang malah akan rungkad lagi" ucap Hendra membatin

"36XXXXXXXX" Ucap Amelia dan segera hendra mengirimkan uang senilai 100juta

"baik perusahaan sudah menerimanya, semoga tuan senang tinggal di rumah ini" ucap Amelia

"Kamu tidak boleh pergi terlebih dahulu, aku ingin tahu cara kerja perusahaan ini" ucap Hendra

"Layla kamu bisa pergi ke kamar dan membereskan barang-barang milikmu dan juga miliku" ucap Hendra

"baik" jawab Layla kemudian mengambil koper lalu membawanya ke lantai atas

"Untuk Perumahan yang berada di sini memiliki total 200 rumah, 100 rumah tingkat rendah, 90 rumah tingkat menengah, dan 10 rumah tingkat tinggi, rumah yang tuan tinggali sekarang berada di tingkat tinggiucap Amelia menjelaskan

"lalu apakah, semua rumah sekarang ada pemiliknya?" Tanya Hendra

"sekarang yan baru di tinggal hanya setengahnya dan tuan akan menerima uang sebesar 5 miliyar lebih" ucap Amelia

"njir, lima miliar lebih?, apa aku sedang bermimpi? Bukankah ini sangat banyak?" Ucap Hendra dalam hatinya

"aku kira yang akan membeli semua perumahan yang berada di sini orang yang sangat tua dan berbadan gemuk yang aku temui sebelumnya, ternyata orangnya sangat muda dan sangat tampan, tetapi aku tidak pernah mendengar nama Nama hendra di keluarga besar wijaya? Apakah dia anak simpanan pak heri" Tanya amelia pada dirinya

"kalau begitu kamu bisa pergi" ucap Hendra

"Baik, kalau begitu saya keluar dulu" ucap Amelia lalu berjalan keluar

Sementara itu

"Ray, kamu cari Si rangga sampai ketemu, beritahu dia jika dia tidak segera menyelesaikan misinya aku akan membunuhnya" perintah Ryan yang kesal sudah menunggu Kabar baik dari rangga tapi rangga tidak pernah muncul

"baik bos" ucap Ray yang berdiri di sebelah kanan Ryan

"Berani beraninya dia tidak cepat menyelesaikan perintahku, aku pasti akan menghukum lebih berat dari kemarin" ucap Ryan

"Kemana bajingan itu, kenapa dia selalu menghilang dan selalu merepotkanku" ucap Ray keluar kemudian mulai mencari ke seluruh tempat yang biasanya Rangga kunjungi

Malam hari Perumahan hendra

"Hendra, apakah kamu bisa mengambilkan handuk untukku?"teriak Layla yang lupa dirinya membawa handuk

"Apakah kamu tidak membawa handuk sama sekali?" Tanya Hendra

"I..iya aku selalu lupa membawa handuk ke kamar mandi kamu tolong ambilkan satu untukku" ucap Layla

"tunggu sebentar" ucap Hendra kemudian beranjak dari duduknya

"Ini" ucap Hendra memberikan handuk dengan satu tangannya masuk ke dalam

"cepat kenapa kamu tidak mengambilnya aku sudah kesal menunggu" ucap Hendra

"srek" tiba tiba layla menarik tangan Hendra membuat hendra terkejut

Terpopuler

Comments

Hardianto Erlangga

Hardianto Erlangga

dah ah,malas bc lgi

2024-03-10

0

Hardianto Erlangga

Hardianto Erlangga

karakter goblog kgk ketulungan,unit rumah punya dia,malh mau bayar,duit kurang maksain mau bayar,,otak di taruh di mna,,fiksi sib fiksi bro,,tpi klo kek gini bego nya othoor kelihatan,,

2024-03-10

1

Hardianto Erlangga

Hardianto Erlangga

blom ngeh aku dngan ini

2024-03-10

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 95 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!