hampir mati?

"Tidak biasanya bapak Tidur jam segini?" Ucap Bu Isah kemudian mengecek apa suaminya tidur.

"Mungkin Bapak lelah karena tadi abis bekerja" ucap Bu Isah kepada Hendra setelah mengecek bahwa suaminya benar benar tidur

"sebaiknya jangan lakukan pekerjaan yang besar dulu bu, kalau bisa jangan melakukan aktifitas terlebih dahulu selama 1 bulan, ini mungkin cukup untuk ibu dan bapak selama 1 bulan" ucap Hendra memberikan uang sebesar 10.000.000 sebelumnya dia telah menukarkan ke bank sebelum berangkat ke rumah Layla.

"Tidak perlu memberikan banuan lagi, kami sudah merepotkanmu dan mungkin banyak budi yang belum kami bayar, ibu yang akan bekerja untuk membiayai bapak 1 bulan ini, kamu tidak perlu khawatir" ucap Bu Isah tak enak karena selalu merepotkan hendra

"Ibu terima saja, Saya tidak merasa direpotkan dan juga ibu tidak perlu membalas budi karena saya memang membantu ibu dengan ikhlas" ucap Hendra

"Aku memang tidak salah memilih laki-laki" ucap Layla yang melihat Ketulusan hendra

"Baik, kalau begitu ibu terima sekali lagi terima kasih" ucap Bu Isah hendak membungkuk

"Tidak sepantasnya seorang yang lebih tua membungkuk kepada yang lebih muda" ucap Hendra menghentikannya

"Tak,Tak,Tak" Layla berjalan ke arah hendra

"Apakah ini yang disebut dewi yang turun ke bumi, begitu cantik dan ugh aku tidak bisa mengatakan keindahannya" ucap Hendra yang melihat Layla keluar dari kamarnya

"Apa kamu sudah puas melihatny?" Tanya Layla yang tahu bahwa hendra sedang memperhatikannya

"Uh ah itu puas apanya?" Ucap Hendra

"Sudahlah apa kamu ingin berdiri terus, ayo kita berangkat" ucap Hendra mengajak Layla

"bu layla pamit dulu" ucap Layla memeluk ibunya

"Kamu ini, kayak mau pamit untuk nikah saja pake berpamitan" ucap Ibu Layla yang tak enak di lihat hendra

"yaudah bu saya akan pergi dulu" ucap Hendra berpamitan

"Kalian hati hati dijalan ya, nak hendra jaga baik baik layla" ucap Bu Isah

"Iya bu" ucap Hendra kemudian berjalan ke arah mobil

"dia akan berjalan, kalian segera bersiap untuk menjegatnya" ucap Samsul yang tidak Jeri dengan apa yang telah dilakukan hendra kemarin kepadanya

"Mendesing" hendra menyalakan mesin mobilnya dan berjalan meninggalkan rumah Layla

"segera berjalan" Ucap Bos Preman tersebut yang di pimpin oleh Gilang.

30 menit kemudian

"Kamu pasangkan sabuk pengaman milikmu dengan kencang" ucap Hendra

"ada apa memangnya?" Tanya Layla heran

"Tidak ada apa apa, aku akan berkendara dengan kecepatan tinggi" ucap Hendra yang sudah tahu bahwa ada sekelompok Gang motor sekitar 50 orang membuntuti mereka

"Baik" jawab Layla kemudian mengencangkan sabuk pengaman

"Sial, sepertinya dia sudah mengetahui kita, segera potong jalan" ucap Gilang

"Baik bos" jawab pemimpin Gang lalu mempercepat lajunya

"samsul apa kamu sudah bersiap, segera hadang, 200 meter lagi sampai menuju arah dirimu" ucap Gilang

"Baik, hei kalian segera hadang menggunakan pohon itu" perintah Samsul kepada anak buahnya

"Baik bos" jawab anak buah samsul kemudian menghadang dengan pohon yang besar

disisi lain

"Kenapa motor itu selalu di belakang kita?" Tanya Layla yang baru saja menyadarinya

"mungkin jalurnya sama dengan kita" ucap Hendra agar Layla tidak panik

"benarkah? Sebaiknya kita menggunakan jalur lain, aku khawatir mereka akan berniat jahat" ucap Layla

"Ya, aku akan mencobanya untuk mencari jalur yang lain" ucap Hendra

"Semoga saja akan baik baik saja, memang aku bisa bela diri kuno, tapi jika harus melawan orang sebanyak itu mana mampu" ucap Hendra dalam hatinya

"Bip,!Bip,!" hendra mengelakoson karena melihat sebuah pohon yang menghalanginya, terpaksa dia berhenti kemudian turun dari mobil

"Kamu jangan keluar sebelum aku masuk oke," ucap Hendra

"tapi, apakah kamu akan baik baik saja" ucap Layla mengkhawatirkan hendra

"Jangan panik, aku akan baik baik saja, tapi jika ada seseorang atau sekelompok orang yang akan membunuh aku kamu lari menggunakan mobil ini" ucap Hendra memberikan Kunci mobil miliknya

"Sepertinya ada yang merencanakannya" ucap Hendra berbalik kemudian menemukan sekelompok Gang motor yang berada di belakang mobil miliknya

"Bukankah ini orang yang kemarin mempermalukan kita?" Ucap salah satu bawahan gilang

"Kamu benar, sepertinya dia dari wajahnya dan penampilannya" timpal Pria botak berbadan pendek

"Wah wah wah, bocah yang kemarin ternyata, kebetulan aku ingin membalas dendam yang kemarin ternyata misi kali ini sangat menguntungkan, bisa dapat uang dan juga membalas dendam" ucap Gilang maju

"Apa kamu belum cukup ku beri pelajaran?" Tanya Hendra yang berjalan ke arah mobilnya

"Nyalimu boleh juga, Aku akan mengampunimu jika kamu bergabung dengan Gang milikku bagaiamana" ucap Gilang

"Persetan dengan Gang milikmu, jangankan bergabung, bahkan jika kamu berlutut agar Gang milikmu ingin bergabung denganku, aku juga tidak akan sudi menerima Gang yang tidak memiliki kekuatan apa apa" ucap hendra

"kurang ajar, beraninya dia menghina Gang Kita, aku akan maju terlebih dahulu" ucap Seorang pria yang memiliki banyak tato

"jangan gegabah, dia dapat bertarung melawan 5-10 orang, sebaiknya kita menyerangnya bersama sama" ucap Gilang

"Baik bos" ucap pria tersebut tidak jadi karena bosnya tidak memperbolehkannya

"Dewa, tolong selamatkan Hendra" ucap Layla panik melihat Hendra yang akan di hajar oleh sekelompok Gang

"serang dia" teriak Gilang kepada anak buahnya

"Serang"

"Bruk"

"bak"

"duk"

"argh"

pada pertarungan pertama hendra unggul dalam bertarung tetapi dirinya tidak bisa melawan banyaknya orang ketika energi dalam tubuhnya habis

"duk" hendra ditendang oleh salah satu antek antek gilang membuat dirinya tak lagi dapat berdiri

"ugh" teriak hendra

"Hendra" Layla yang melihat ini tidak bisa menahan air matanya

"hiks hiks.... aku tidak boleh berdiam diri, aku harus memikirkan cara yanh dapat menyelamatkan hendra"ucap sambil mengeluarkan begitu banyak air mata miliknya

"Bocah sialan, bukankah kemarin kamu begitu sombong, ayo berbicara kenapa kamu diam hah" ucap Gilang memegang kedua belah pipi hendra dengan satu tangan

"Si..Sistem, apakah aku dapat menukarkan poin sistem untuk kekuatan" ucap Hendra dalam hari yang sudah tidak bisa menahan rasa sakit

[ada tuan, apakah tuan akan membeli teknik penguat tubuh dan penyembuhan, dapat memperkuat tubuh anda dan dengan cepat menyembuhkan luka pada tubuh secara total, juga teknik ini dapat meningkatkan kekuatan, kecepatan dan juga energi dalam tubuh yang tuan miliki ]

"a..aku a..akan membelinya" ucap Hendra

[maaf tuan, poin sistem milik tuan -1]

"sialan, kamu lebih mementingkan poin dari pada hidupku, apakah tidak bisa berhutang terlebih dahulu" ucap Hendra

[bisa tuan, apakah tuan akan mengonfirmasi]

"cepat aku sudah tiska tahan lagi, beli teknik penguat tubuh yang kamu katakan" ucap Hendra

[Selamat tuan mendapatkan teknik penguat tubuh dan penyembuhan]

Terpopuler

Comments

dhani satria

dhani satria

wasyuuuuuuuuuuuu bisa utang le....,kaya pulsa darurat

2024-04-02

0

LI

LI

dan 1 lagi bukannya di shop semua harga 1 poin semua, kenapa sekarang bilang (-1)?? kan si MC punya 2 poin. hadeh ngakak amat, dek dek makanya kalau ada shop tuh liatin barang sama harga, jangan asal sebut harga 1 poin semua. lawak

2023-10-22

2

LI

LI

nah loh, kondisi terdesak aja baru nanya sistem. heyyyy dari tadi pas dapat 1 poin awal ngapain?? bukannya beli seni beladiri yg lain eh malah udh berpuas diri sama 1 beladiri doang. NOVELnya ga sampah tapi MCnya yg sampah

2023-10-22

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 95 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!