Memberi tahu Ana

"Kret" tiba tiba ada yang membuka pintu

"He...hendra" ucap Ana yang melihat Bosnya sedang berpelukan tanpa memakai pakaian

"aah, kenapa kamu tidak mengetuk pintu terlebih dahulu" tanya Alisa

"Sa..saya sudah mengetuknya berkali kali tapi bos tidak mendengarnya jadi saya terpaksa masuk" ucap Ana

"I..ini Tidak seperti yang kamu lihat, aku akan menjelaskannya" ucap Hendra

"kalau begitu saya pergi terlebih dahulu" ucap Ana kemudian pergi dengan mengeluarkan air mata

[misi tersembunyi selesai]

[Hadiah]

- Uang 100.000.000

hendra hanya termenung karena telah menyakiti hati wanita yang telah dia rusak keperawanannya.

"hiks, aku kira kamu tidak menghubungiku karena ada urusan yang sangat penting, tapi hiks" ucap Ana pergi ke arah ruangan miliknya

"sudahlah, aku akan menjelaskannya nanti" ucap Alisa yang tahu bahwa Ana juga menyukai Hendra

"terima kasih, kalau begitu aku akan membelikanmu pakaian terlebih dahulu, tunggu aku jangan sampai laki-laki lain melihat Tubuhmu" ucap Hendra kemudian keluar

Alisa hanya tersenyum mendengar kata-kata terakhir Hendra

"Kamu cepatlah pakai-pakaian ini aku akan pergi ke ruangan Ana terlebih dahulu" ucap Hendra kemudian keluar kembali

"Kreek" hendra membuka pintu

"Mau apa kamu kesini? Aku tidak butuh laki-laki yang tidak bertanggung jawab" ucap Ana

"Aku akan jujur kepadamu, aku tidak berniat untuk tidak bertanggung jawab dan meninggalkanmu" ucap Hendra mendekat

"Berhenti di situ" teriak Ana dengan keras

"Berhenti jika tidak aku akan melemparmu dengan pot ini" teriak Ana kembali dengan emosi yang masih menggebu

"Aku bilang berhenti" kembali Ana berteriak sambil melemparkan Pot berukuran sedang

"swoos"

"Brak" Pot yang dilemparkan oleh Ana mengenai Kepala hendra

"Crack" Suara pot terjatuh dan berserakan

"Ke..kenapa Kamu tidak menghindarinya" ucap Ana mendekati hendra, dia mengira bahwa hendra akan menghindar

"maafkan aku" ucap Hendra memeluk tubuh Ana

"Seharusnya aku yang minta maaf Hiks" ucap Ana membalas pelukan Hendra

"aku akan jujur kepadamu" ucap Hendra melepaskan pelukannya

"Kamu akan bilang apa? bicaralah" ucap Ana

"Kamu janji tidak akan marah kembali?"Tanya hendra

"a-aku janji" ucap Ana

"Apa pun yang aku katakan?" Tanya Hendra meyakinkan kembali

"ya cepat katakan jangan membuat aku penasaran" ucap Ana

"sebenarnya aku memiliki 4 wanita yang akan aku nikahi termasuk kamu, dan tidak tahu apakah akan bertambah kembali kedepannya" ucap Hendra

"ka-kamu kenapa baru mengatakannya sekarang" ucap Ana yang kaget mendengar apa yang diucapkan hendra

"Kamu tenang saja, aku akan menikahi semua wanita yang ingin menikah dan mencintaiku saja" ucap Hendra

"begitu entengnya kamu berbicara? Bagaimana jika semua orang didunia ini menyukaimu?" Tanya Ana

"tentu saja aku akan menikahi semuanya" ucap Hendra bercanda

"Alangkah sialnya aku dapat mencintai seorang yang playboy" ucap Ana Yang tahu bahwa hendra bercanda

"apakah kamu tidak ingin aku nikahi?" tanya Hendra

"Ya tidak perlu, kamu pergi saja sana sama wanita yang kamu bilang" ucap Ana

"aku hanya bercanda, kamu tenang saja aku akan selalu ada untukmu dan tidak akan meninggalkanmu dan semua wanitaku" ucap hendra

"apakah kamu telah memberitahukan bahwa kamu memiliki 4 wanita?" Tanya Ana

"belum, hanya kamu yang baru saja aku kasih tahu" ucap Hendra

"apakah aku yang kamu cintai?" Tanya Ana dengan pikiran kemana mana dan wajah memerah

"aku mencintai semua wanitaku" jawab Hendra

"Aku akan kembali bekerja, kamu keluarlah" ucap Ana tidak mau berbicara dengan Hendra

"Apa salahku kenapa kamu mengusirku?"Tanya hendra

"Tidak ada, aku bilang bahwa diriku akan kembali bekerja, apakah ada yang salah?" Tanya Ana balik

"Apakah kamu yakin tidak mau berlama lama denganku? Aku mungkin akan kembali kesini 1 minggu lagi"ucap hendra bercanda

"Tidak kamu keluar sekarang" ucap Ana kemudian mendorong tubuh Hendra

"Tidak aku tidak akan keluar" Hendra berbicara sambil memperkuat pijak'kannya agar Ana tidak bisa mendorongnya

"Baiklah jika kamu ingin berdiri di situ silahkan" ucap Ana kemudian berjalan ke kursi miliknya

"Kenapa kamu Sangat mudah marah hari ini? Apakah kami sedang datang bulan?" Tanya Hendra memeluk Ana dari belakang

"Untuk apa kamu bertanya masalah itu? tidak ada kaitannya denganmu" ucap Ana

"aku ingin melakukannya dengan mu" bisik Hendra

"Kamu pergi, jika tidak aku akan" Ana berbicara kembali tapi tidak mengatakan apa apa lagi karena teringat dengan luka yang dia berikan kepada Hendra

"bagaimana aku melupakan ini, ayo aku akan mengambil obat untuk lukamu" ucap Ana kemudian mengambil kotak P3K

"Aku tidak perlu kamu obati, jawab dulu pertanyaanku apakah kamu bersedia melakukannya lagi denganku?" bisik hendra kembali

"Tidak, aku sedang kerja" jawab Ana mengambil obat dalam kotak

"kalau tidak kerja apakah bisa?" Tanya Hendra kembali

"Tidak aku sedang datang bulan" ucap Ana

"Kenapa kamu baru mengatakannya, aku sekarang sudah berdiri dan tidak dapat di tahan kembali" ucap Hendra memperlihatkan batang miliknya dengan masih ditutupi oleh celana miliknya

"Kamu, untuk apa kamu memperlihatkannya" ucap Ana menutup wajahnya dengan Kedua tangannya

"Kenapa? Kamu sudah pernah merasakannya untuk apa mali" ucap Hendra kemudian memegang tangan Ana dan mengarahkannya ke batang miliknya

"sa-sangat besar!" ucap Ana yang memegang batang milik hendra yang sedang berdiri

"apakah kamu ingin melakukannya jika sudah selesai?" Tanya Hendra menggoda Ana

"sudahlah jangan menggodaku seperti itu jika tidak aku akan memotong alat milikmu" ucap Ana

"ti..tidak aku baru saja meraskan rasa berhubungan intim satu kali denganmu, kamu jangan macam macam" ucap Hendra seakan akan dirinya takut dengan Ana

"benarkah baru pertama kali? Aku tidak percaya dengan ucapanmu" ucap Ana yang tak percaya dengan apa yang hendra ucapkan

"aku tidak pernah berbohong dengan mu, untuk apa aku berbohong"ucap hendra

"Dring,Dring,Dring" Handphone hendra berdering

"Halo, Alisa ada apa?" Tanya Hendra mengangkat telepon

"Apa kamu lupa dengan mayat yang berada di dalam ruanganku? kamu belum membersihkannya" ucap Alisa kemudian mematikan teleponnya

"A-apa mayat? siapa yang kamu bunuh" tanya Ana yang mendengar yang mereka berdua bicarakan

"Kamu tidak perlu khawatir, mayat itu adalah orang yang akan membunuh dan memperkosa Alisa" ucap Hendra menjelaskan

"ja-jadi ketika aku masuk ke dalam dan melihat Bos telanjang itu akan diperkosa oleh seseorang" tanya Ana kembali

"Ya, kamu salah paham padaku, tapi Alisa juga wanitaku" ucap Hendra

"kalau begitu aku pergi, aku akan membereskan mayatnya terlebih dahulu" ucap Hendra

"aku akan ikut" ucap Ana kemudian mengikuti hendra dari belakang

"kreek" Hendra masuk diikuti dengan Ana dari belakangnya

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

Segitu entengkah melenyapkan nyawa tanpa ada penyelidikan polisi.

2024-03-08

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuuutt Thor 😛😀💪👍👍🙏

2023-09-15

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

yaaahh...beneerr khan... bacotan doang....🤔🙄😩😩👎👎

2023-09-15

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 95 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!