Terjebak Dalam Hutan

"Aku sangat lelah, bisakah kamu menyetir untukku" ucap Hendra yang dari tadi bulak balik kesana kemari membawa belanjaan Lidya

"baiklah, lagi pula aku ingin mencoba mengendarai mobil Ini" ucap Lidya kemudian menjalankan mobilnya

"mendesing" Lidya menyalakan mobilnya kemudian menginjak pedal gas.

"ternyata sangat nyaman ketika kita menyetir menggunakan mobil milikmu" ucap Lidya tapi tak ada respon dari hendea kemudian menoleh ke arah hendra

"bisa bisanya dia membiarkan wanita menyetir sedangkan dirinya tidur dengan nyenyak" ucap Lidya

"Sudahlah mungkin dia sangat lelah" ucap Lidya kemudian mempercepat lajunya

20 menit kemudian

"ke-kenapa Tiba tiba gerimis ? Apakah akan turun Hujan semoga tidak ada petir" ucap Lidya yang masih berada di mobil dan masih dalam perjalanan

"Tik-Tik-Tik" terdengar suara air yang turun dari atas menyentuh atas mobil hendra dan mulai deras

"Hendra" ucap Lidya sambil menggoyangkan tubuh hendra tapi Hendra tak bangun

"hei Kenapa kamu Sangat susah untuk dibangunkan, cepat aku tidak bisa mengendarai mobil dengan kecepatan penuh" ucap Lidya kembali menggoyangkan tubuh hendra

"Eh ada apa, aku sangat kantuk malam ini" ucap Hendra

"diluar sedang hujan deras dan kita masih berada di tengah perjalanan, kamu cepatlah menggantikanku untuk nyetir aku tidak bisa menggunakan kecepatan menggunakan mobil ini" ucap Lidya

"ah baiklah" hendra berdiri

"Bom"

"Aduh" ucap Hendra yang terbentur atap mobil

"apakah kamu bodoh, kita sedang berada di dalam mobil, kenapa kamu akan berdiri" ucap Lidya

"Ah maaf aku sangat lelah hari ini jadi tidak konsen saat bangun" ucap Hendra

"bagaimana kita akan bertukar tempat duduk? sedangkan Diluar masih hujan" ucap Lidya

"kamu ikuti perkataanku" ucap Hendra kemudian memerintahkan Lidya untuk sedikit berdiri

"Duar" Petir menyambar dengan keras

"aaaa" teriak Lidya takut dengan petir kemudian memeluk Hendra

"Kenapa? Apakah kamu takut dengan petir?" Tanya Hendra

"I-iya, itu sangat mengerikan untuk didengar ataupun dilihat" ucap Lidya yang memeluk tubuh hendra dengan Kepala berada di dada bidang hendra

"kamu tenang saja aku ada disini" Ucap Hendra mengelus rambut Lidya

"Aku akan segera menyalakan mobilnya" ucap Hendra yang sudah bertukar posisi

"eh kenapa mobilnya tidak ingin menyala? apakah ada yang salah dengan mesin mobilnya?" Tanya Hendra bingung karena tak biasanya mobil miliknya begini

"Cepatlah, aku sangat takut petir dan juga kegelapan" ucap Lidya

"mobilnya tidak ingin menyala" ucap Hendra

"a-apa apakah kita harus berlama di sini?" Tanya Lidya

"mungkin, kamu bisa mencobanya jika tidak percaya" ucap Hendra

"Huhuhu, aku sangat takut dengan petir ataupun kegelapan, tuhan bagaimana kamu bisa memberhentikan kami dalam hutan yang sangat gelap ini" ucap Lidya menangis

"kamu tenang saja, aku akan melindungimu walaupun nyawaku taruhannya" ucap Hendra menenangkan Lidya

[ketertarikan Lidya 60%]

mendengar suara dari sistemnya hendra hanya tersenyum

"terima kasih, tapi maaf jika aku menyusahkanmu karena memaksa dirimu untuk berbelanja denganku, kalau saja aku tidak memaksanya kita tidak akan terjebak di dalam hutan Ini" ucap Lidya

"tidak apa apa, lagi pula hanya satu hari saja, aku juga sering tidur di hutan ketika camping bersama teman temanku" ucap Hendra menenangkan Lidya

"aku percaya padamu" ucap Lidya memeluk tubuh hendra

"kamu tidurlah, esok hari aku akan menelepon tulang servis mobil" ucap Hendra

"em" jawab Lidya

"Duar" kembali suara petir menggelegar

"aaaaa" Lidya Sangat takut sampai dirinya menaiki tubuh hendra dengan dirinya menghadap hendra

"Ma-maaf" ucap Lidya hendak turun dari pangkuan Hendra

"tidak apa apa, kalau kamu nyaman dengan posisi ini tidurlah" ucap Hendra

"Terima kasih" ucap Lidya

[Ketertarikan Lidya 70%]

"He-Hendra" panggil Lidya

"Apa?" Hendra melirik Lidya

"Kenapa ada yang menusuk di belakang bokongku?"tanya lidya

"Oh i-itu ya, itu punyaku"jawab Hendra Gugup

"Dasar kamu, aku sedang ketakutan kenapa punyamu berdiri" Ucap Lidya kembali membenamkan wajahnya

"tidak apa apa, semua laki laki pasti akan memberikan reaksi sepertimu jika ada wanita cantik yang menduduki miliknya" ucap Hendra

"Dia sudah tidur? Kenapa cepat sekali" hendra melihat Wajah Lidya dan ternyata benar sudah terdur

"ah kenapa pantat miliknya sangat nikmat? bagaiamana jika aku memasukkannya ke dalam" ucap Hendra membayangkan bokong lidya yang sangat nikmat baginya

Esok hari

"Duar" Petir kembali menggelegar membuat mereka berdua terbangun

"apakah masuk belum reda bukannya" ucap Hendra melirik jendela

"kenapa lama sekali redanya? Apakah akan sampai siang?" Ucap Hendra

"aku tidak masalah jika turunnya sampai kapanpun, tapi tolong hentikan sambaran petir yang membuatku takut" ucap Lidya

"Dring,Dring,Dring" Handphone Lidya berbunyi

"halo kak, ada apa menelepon aku?" Tanya Lidya mengangkat telepon

"Kenapa kamu belum pulang juga ini sudah pagi dan kamu belum pulang?" ucap kakaknya Lidya dengan marah

"ma-maaf kak, kami terjebak mobil milik temanku tidak bisa dinyalakan dan diluar sedang hujan deras" ucap Lidya

"kenapa kamu tidak menelepon kakak dan aku akan pergi kesana" ucap Bella kakak Lidya

"aku takut akan mengganggu kakak saat bekerja jadi tidak berani menelepon" jawabnya

"ya sudah kamu share lokasimu dan aku akan menjemput kalian" ucapnya lalu pergi ke garasi mobil untuk memilih mobil mana yang akan dia kendarai

"Oh ya katanya kamu punya Ayah tapi aku tidak melihatnya kemarin?" Tanya Hendra

"ayahku berada di luar negeri sedang bekerja" jawabnya

"Hendra kamu segera telepon tukang servis mobilnya dan kita akan pergi bersama kak bella" ucap Lidya

"aku sudah meneleponnya semalam rapi mereka bilang akan sampai pagi ini" jawab Hendra

"Krukuk" bunyi perut Lidya

"Apa kamu ingin memakan sesuatu? aku punya snack untuk dimakan saat aku dalam perjalanan" ucap Hendra lalu mengambilnya

"benarkah, kalau begitu aku terpaksa menerimanya karena perutku sudah sangat lapar" ucap Lidya mengambil beberapa snack

"kenapa kamu masih dengan posisi ini? Apakah sangat nyaman?" Tanya Hendra

"eh a-aku aku tidak, kalau saja tidak ada petir aku tidak akan terpaksa melakukan hal ini" Ucap Lidya kemudian turun dari hendra

"ke-kenapa kamu Sangat bodoh bertanya seperti itu? yang sabar ya tong kamu pasti sangat tertekan" ucap Hendra dalam hati

30 menit kemudian

"Apakah itu mobil milik teman Lidya? kalau begitu aku akan membunyikan Klakson terlebih dahulu" ucap Bella

"Bim,!Bim,!" suara klakson mobil yang dikendarai bella

"apakah itu mobil milik kakak mu?" Tanya Hendra melihat mobil dibelakang

"benar, itu miliknya ayo kita keluar" ucap Lidya

"Sebentar, itu masih di belakang dan ini masih turun Hujan, apakah kamu tidak takut tubuhmu akan sakit" ucap Hendra

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjutkan Thor, adegan romantisx doong... aaahh...😛😀💪👍👍

2023-09-15

1

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Dalam hutan semaleman dan berpangkuan.masak ga ngapa²in... kayaknya gak mungkin apalagi dalam hujan yang deras..😛😀💪👍👍👍

2023-09-15

0

Santo Londho

Santo Londho

mobil baru kok mogok

2023-08-10

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 95 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!