menemani berbelanja

"lalu apa maumu?" Tanya Hendra

"Pikir saja sendiri" balas nya

"ternyata menaklukan wanita tak semudah yang aku pikir, jadi aku tarik kembali kata-kataku kemarin" ucap Hendra dalam hatinya

"Kalau begitu begini saja, kamu share lokasi rumahmu lalu aku akan pergi kesana dan diriku akan memenuhi keinginanmu dalam satu hari penuh" ucap Hendra

Lidya tak menjawab ucapan Hendra dia mematikan teleponnya lalu mengirim lokasi rumahnya.

20 menit kemudian

"rumahnya lumayan besar" ucap Hendra kemudian mengendarai Mobilnya untuk memasuki rumah Linda

Security yang melihat mobil milik hendra mendekat kemudian bertanya "Ada yang bisa saya bantu?"

"apakah benar ini rumah Lidya?" Tanya Hendra

"benar, ada urusan apa ya?" Tanya kembali security

"dia menyuruhku untuk mendatangi rumahnya, jadi aku datang apakah dia tidak memberitahumu?" Tanya Hendra

"tidak, kalau begitu silahkan masuk" ucapnya yang tidak melihat gerak gerik mencurigakan dari hendra

"Ding Dong" bel Rumah ditekan oleh Hendra kemudian keluar seorang wanita

"ada apa ya?" Tanya Wanita tersebut

"Apakah Lidyanya ada?" tanya Hendra

"ada, masuklah kedalam" ucapnya

Kemudian Hendra masuk

"Lidya, keluar ada temanmu yang mencari dirimu" ucap wanita tersebut kakak dari Lidya

"sebentar, aku sedang berpakaian" ucap Lidya yang baru saja selesai membersihkan dirinya

"dia sedang berpakaian , tunggulah sebentar lagi" ucap kakak Lidya lalu meninggalkan hendra

"Kenapa tidak ada menerima target secantik ini? Apakah sistem milikku error atau apa?" Tanya Hendra pada dirinya yang melihat wajah dan lekuk tubuh kakak Lidya yang cantik dan menggoda

beberapa menit kemudian

"kreet" terdengar suara pintu dibuka kemudian Hendra melirik ke arah yang didengarnya.

"begitu cantik" ucap Hendra tak sadar ketika melihat Lidya yang berpakaian ****

"apa kamu sudah menunggu lama?" Tanya Lidya menghampiri Lidya

"tidak lama kok, hanya menunggu beberapa menit" ucap Hendra

"Untuk apa kamu kesini?" Tanya Lidya

"aku hanya menepati janjiku, bukankah aku yang harua bertanya seperti itu?" jawab Hendra

"kalau begitu ayo" ucap Lidya

"kemana?" Tanya Hendra berdiri

"bukankah kamu yang mengatakan bahwa dirimu akan mengabulkan apa yang aku inginkan hari ini?" Tanya Lidya

"Ya kalau begitu ayo" ucap Hendra kemudian berjalan keluar

"ini mobil milikmu? kalau begitu aku menginginkannya" ucap Lidya bercanda

"ambilah, aku akan menuruti semua yang bisa aku berikan padamu" ucap Hendra dengan serius

"eh aku hanya bercanda tidak perlu seserius itu" Ucap Lidya kemudian masuk kedalam mobil

"kita akan kemana sekarang" tanya Hendra yang sudah berada di dalam mobil

"Pergi ke mall" jawabnya

"Dring,Dring,Dring" tiba tiba handphone milik hendra berdering

"Dengan siapa yang menelepon?" Tanya Hendra yang tidak tahu siapa yang meneleponnya

"Apakah benar dengan bapak hendra, saya merupakan asisten Pemilik sebelumnya dan akan menjadi Asisten anda selanjutnya, apakah tuan akan melakukan perubahan tentang perumahan Lanang jaya" ucap wanita dalam telepon

"tidak, semuanya akan saya serahkan kepada anda, 3 hari lagi saya akan pergi kesana" ucap Hendra

"baik, kalau begitu saya akan menantikannya" ucapnya lalu mematikan teleponnya

"siapa?" Tanya Lidya

"rekan kerja" ucap Hendra

Kemudian Hendra melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang

20 menit kemudian hendra sampai di mall yang dia sebelumnya pergi kemudian melihat tukang parkir yang sebelumnya tidak ada disana

"kemana tukang parkir sebelumnya?" Tanya Hendra dalam hati

Hendra melajukan mobil miliknya ke tempat parkir kemudian turun bersama Lidya

"ayo masuk, kita akan melihat lihat kedalam" ucap Lidya mengajak hendra lalu memasuki mall

"Sistem Cek status"

Nama : Hendra Wijaya

umur : 20 tahun

pekerjaan : tidak ada

pasangan : tidak ada

Saldo yang dimiliki : 19.700.000

keterampilan : beladiri kuno

Target :

-Lidya 40%

-Alisa 90%

-Layla 20%

-Ana 80%

"Hendra lihat lah pakaian ini, apakah menurutmu bagus?" Tanya Lidya

"bagus" jawab Hendra

"kalau yang ini?" Lidya mengambil Gaun berwarna merah

"bagus juga" jawab Hendra

"yang ini" ucap Lidya memperlihatkan Pakaian yang dipilah dirinya sendiri

"apapun yang kamu pakai semuanya bagus" ucap Hendra

"benarkah? Bagaimana jika aku memakai pakaian seperti orang gila apakah menurutmu itu bagus" ucap Lidya

"itu tidak termasuk" ucap Hendra

"kamu kemarilah" ajak Lidya

Hendra tak mengucapkan sepatah katapun kemudian pergi menghampiri Lidya

"kamu coba Jas dan kemeja ini dan juga celananya" ucap Lidya menyerahkan Jas hitam dengan kemeja putih dan celana hitam

"untuk apa? Aku tidak membutuhkan baju yang begitu ribet ini" ucap Hendra menolak

"Apa kamu lupa dengan janjimu" ucap Lidya

"aih baiklah" hendra kemudian masuk kedlama ruang ganti lalu mengganti pakaian dan celananya

"Kret" hendra membuka Pintu

Lidya yang melihat Hendra sangat tampan ketika berpakaian rapih melongo saat melihatnya tak seperti dulu yang berpakaian compang camping.

"hei, kenapa melihatku seperti itu? Apa aku sangat tampan" ucap Hendra membuyarkan lamunan lidya

"eh iya apa, apa yang kamu katakan tadi? aku tidak mendengarnya" ucap Lidya yang benar benar tak mendengar yang diucapkan hendra

"Tidak ada mungkin kamu sedang berhalusinasi" ucap Hendra

[Ketertarikan Lidya + 10% dari 40% - 50%]

"ayo kita mencari yang lainya" hendra mengikuti Lidya kemanapun Lidya pergi

5 Jam kemudian

"Huhuhu seharusnya tidak berjanji untuk memenuhi apa yang dia mau, Kenapa cewek saat berbelanja selalu lama aku tidak akan menemani wanita untuk berbelanja kembali, cukup hari ini saja" ucap Hendra dalam hatinya.

"Ayo kita ke atas" ajak Lidya

"apakah masih banyak lagi" tanya Hendra

"masih ada 2 barang lagi, makeup dan skincare" Jawab Lidya lalu berjalan ke lantai atas

"mungkin ini hari yang paling sial bagiku" ucap Hendra

"Kenapa kamu berbicara seperti itu? apa karena tidak mau menemaniku berbelanja?" Tanya Lidya yang mendengar ucapan Hendra

"ti-tidak, sebelum aku pergi diriku terkena masalah jadi aku bicara seperti itu" Ucap Hendra beralasan

2 jam kemudian

"kak, berapa semuanya?" Tanya Lidya memberikan belanjaan miliknya dan milik hendra

"totalnya 15.000.000" ucap Resepsionis

"biar aku saja yang membayarnya" ucap Hendra lalu memberikan Nomor rekeningnya

"tidak perlu aku masih memiliki banyak uang, kamu tidak perlu mengeluarkannya" ucap Lidya lalu mengambil Kartu rekening hendra dan memberikannya kepada Hendra

"tuhan, kenapa kamu tidak memberikan cowok seperti dia, tampan dan mengerti kepada wanita" ucap Resepsionis melihat Hendra ingin membayar Belanjaan milik Lidya

"jika itu aku, pasti aku akan menerimanya" Resepsionis membatin kembali

"terima kasih telah berbelanja di mall kami" ucapnya

"hanya berbelanja saja membutuhkan 7 jam, lebih baik aku tidur tadi daripada pergi ke rumahnya" ucap Hendra dalam hati takut didengar kembali oleh Lidya

"Kenapa kamu tidak menjalankan mobilnya? Apa kita hanya akan disini semalaman" ucap Lidya yang melihat bahwa hari sudah malam

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuuutt Thor 😛😀💪👍👍🙏

2023-09-15

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

typonya masih bertebaran...thor, jadi kurang nyaman membacanya...next better..😛😀💪👍👍🙏

2023-09-15

0

Sak. Lim

Sak. Lim

cemen mental cicak pesimis

2023-09-15

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 95 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!