marah?

"baik baik aku akan mengganti kerugian kalian" ucap david takut rahasia miliknya terbongkar

"tidak hanya mengganti rugi kamu juga harus memberikan kami sedikit lebih banyak uang" ucap Ketua preman

"bukankah aku sudah memberikan uang lebih kepada dirimu sebelumnya?" Tanya david

"memang kamu sudah memberikan lebih sebelumnya tetapi semua orang milikku ada yang patah dari bagian badannya, aku harus menggantinya jika tidak aku akan membunuhmu" ancam Ketua Preman kembali

"baiklah baiklah, aku akan mengirimnya" ucap David lalu mematikan teleponnya

"gimana bos, apakah dia akan memberikan uang lebih?" Tanya bawahnya

"tenang saja, dia akan mengirimnya nanti jika tidak kita akan membunuhnya" ucap Ketua Preman yang bernama Ridho

"Sepertinya aku pernah melewati jalan ini? tapi dimana?" Tanya Hendra kepada dirinya

10 menit kemudian

"belok kiri" ucap Ana yang tahu Alisa atau bos nya sedang berada di rumah

"bukankah ini rumah Alisa?" Tanya Hendra

"Ya, dia adalah Bosku" ucap Ana

Security membukakan pagar ketika melihat Ana

"Ting Tong" Ana menekan bel

"kreet" Alisa membuka pintu kemudian melihat laki laki yang selalu dia bayangkan

"Aku sangat rindu kepadamu" ucap Alisa memeluk tubuh hendra

"a-apakah hendra memiliki hubungan dengan Bos?" Tanya Ana melihat Alisa memeluk hendra

"Dring,Dring,Dring" Handphone milik hendra berbunyi kemudian dia merogoh kantong celananya dan tertera nama Lidya disana

"sebentar aku akan mengangkat telepon dulu" ucap Hendra melepaskan pelukannya

"Halo Lidya ada apa?" Tanya Hendra mengangkat telepon

"apakah kamu lupa akan janji kemarin" tanya Lidya

"aku lupa mengabarkan bahwa aku sedang sibuk hari ini, bagaiamana jika hari esok" ucap Hendra

"baiklah" Lidya mematikan teleponnya

[ketertarikan Lidya -10% dari 50% sampai 40%]

"Kenapa kamu tidak bilang dari awal bahwa target harem dapat menurunkan ketertarikan" ucap Hendra

[Tuan tidak bertanya]

"justru aku tidak bertanya karna tidak tahu dan kamu harus memberitahunya" ucap Hendra

[Sistem tidak memiliki perasaan]

"sudahlah berdebat denganmu akan membuang waktu" ucap Hendra kemudian berjalan kearah Alisa dan Ana

"siapa yang menelpon?" Tanya Alisa dengan menatap hendra lekat

"dia temanku" jawab Hendra

"ayo masuk, Ana aku akan memberikan gaji 3 kali lipat bulan ini karena telah menyelesaikan tidak dalam satu hari" ucap Alisa

"terima kasih kalau begitu saya keluar dulu" jawab Ana kemudian tersenyum dengan terpaksa karena melihat Alisa memegangi tangan Hendra

"mau kemana kamu?kenapa tidak masuk?" Tanya Hendra

"saya akan pergi terlebih dahulu, ada urusan lain" ucap Ana beralasan

"urusan apa ayo masuk tidak perlu banyak alasan" ucap Hendra menarik tangan Ana tapi Ditahan Oleh Ana

"Kamu memiliki urusan apa? Bukankah hari ini kamu sedang libur kerja karna misi dariku" ucap Alisa

"ah itu" ucap Ana tak melanjutkan ucapannya karena tidak tahu apa alasan yang dapat dia katakan

"Tidak perlu banyak alasan lagi atau aku akan memberitahu apa yang kita lakukan semalam" bisik Hendra

"ka-kamu" Ana tak bisa mengatakan apa apa kemudian masuk

"Kenapa Cara jalanmu begitu aneh?" Tanya Alisa yang melihat jalan Ana yang mengangkang

"se-semalam aku terjatuh lalu kaki saya terkilir" ucap Ana alasan

"benarkah" ucap Alisa

"kalau tidak percaya tanya saja sama hendra" ucap Ana yang tak bisa berkata lagi

"semalam kamu bersama Hendra? sedang apa kalian?" Tanya Alisa

"bukan apa apa, semalam dia sedang dikejar oleh sekelompok pria yang akan memperkaosnya kemudian terjatuh lalu kakinya terkilir dan aku membantunya" ucap Hendra

"Kamu dikejar oleh sekelompok pria? memangnya kamu sedang apa?" Tanya Alisa kembali lalu duduk disebelah kiri Hendra sedangkan Ana duduk disebelah kanan

"setelah saya ditelepon oleh bos, saya kemudian berjalan keluar untuk pulang tapi tidak ada taksi yang lewat atau kendaraan lain satupun" Ana menjelaskan dengan jelas kejadian semalam dengan air matanya mulai mengalir deras dari matanya saat dia mengingat kejadian semalam.

"kamu yang sabar, memangnya mobil milikmu kemana" tanya Alisa kembali

"mobil milikku sedang diperbaiki jadi aku terpaksa berjalan ke kantor menggunakan taksi" jawabnya

"Kamu ambilkan 3 jus" perintah Alisa kepada pembantunya

"kamu tidak perlu menangis" ucap Hendra membenamkan kepala Ana kedalam pelukannya

Alisa yang melihat itu dia tidak cemburu ataupun sakit hati karena tau perasaan yang dialami Ana.

10 menit kemudian

"apakah dia tertidur?" Tanya Alisa yang melihat Ana tidak lagi menangis

"mungkin aku juga tidak tahu, lalu untuk apa kamu mencariku?" ucap Hendra

"itu apakah kamu mau menjadi Asisten pribadiku, kebetulan aku tidak memiliki asisten" tanya Alisa

[Ding! Misi terdereksi]

[Tolak tawaran Alisa]

[Hadiah]

-perumahan Lanang jaya

[hukuman]

- tidak ada

[Durasi]

-Tidak ada

"perumahan Lanang jaya? Bukankah itu perumahan di dekat kampus milikku?" Tanya Hendra pada dirinya

"kebetulan aku juga tidak ingin menerimanya" hendra membatin

"tidak bisa, aku sedang fokus dalam kuliahku" jawab Hendra

"kalau begitu berikan nomor milikmu, jika kamu ingin mencari kerja segera telepon atau Wa aku" ucap Alisa

"08xxxxxx itu nomor telepon milikku" ucap Hendra memberikan Nomor pribadi miliknya

"kalau tidak ada perlu lagi aku akan pergi" ucap Hendra

"Kenapa kamu buru buru sekali" tanya Alisa

"Nanti lusa saja aku akan kembali kesini, mungkin hari itu aku tidak ada urusan" ucap Hendra kemudian beranjak dari duduknya

"baiklah, jangan lupa janjimu" ucap Alisa

"Ya" jawab Hendra kemudian keluar dari rumah Alisa lalu mengendarai Mercedes-AMG GT miliknya

[Misi selesai]

[Hadiah]

- perumahan Lanang jaya

mendengar notifikasi dari sistemnya hendra tersenyum.

"lihat lah, bukankah itu mobil yang lagi trend di media sosial , aku sangat berunung dapat melihatnya" ucap salah satu pejalan kaki

"Kamu benar, sebentar aku akan memotretnya dan mengabadikan momen ini" ucap temannya lalu memotret mobil hendra yang sudah berada di kejauhan

"aku harus meminta maaf atas kesalahanku," ucap Hendra lalu menelepon Lidya

"Dring,Dring,Dring" Bunyi Handphone Lidya tetapi tidak dia angkat dan hanya dilihat sekilas

"Dring,Dring,Dring" kembali Handphone Lidya berbunyi tetapi dia tidak mengangkatnya

"Kenapa dia tidak mengangkatnya? Apakah terjadi sesuatu?" Tanya Hendra pada dirinya kemudian menelepon kembali

"Dring,Dring,Dring" Handphone Lidya berbunyi kali ini Lidya mengangkatnya.

"Ada apa" ucap Lidya bagaikan seorang lagi sakit gigi males untuk berbicara

"aku akan ke rumahmu hari ini" ucap Hendra dari telepon karena tidak ada yang dapat dia lakukan lagi

"Tidak perlu, aku tidak ingin melihat wajahmu hari ini" ucap Lidya dari telepon

"ayolah, aku janji tidak akan mengingkari janji kembali" ucap Hendra

"untuk apa janji kalau tidak akan kamu tepati" kembali Lidya berbicara

"bagaimana caraku agar dirimu memaafkanku?" Tanya Hendra

"Pikir saja sendiri" jawab Lidya

"bagaiamana jika kita berbelanja hari ini dan kamu bebas memilih apapun yang kamu mau" ucap Hendra

"tidak" jawab Lidya

Terpopuler

Comments

Z3R0 :)

Z3R0 :)

lanang

2023-12-22

0

Hadi P

Hadi P

wanita selalu benar,,, titik

2023-11-08

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuuutt Thor 😛😀💪👍👍

2023-09-14

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 95 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!