Ana

"seharusnya aku yang bertanya sedang apa kalian bersama dengan gadis ini" tanya kembali Hendra

"kak to..tolong a..ku ah" ucap Ana yang sudah mulai merasakan reaksi pada tubuhnya

"kalian memberikannya apa?" Tanya Hendra

"kamu tidak perlu tahu, jika kamu ingin bermain juga bersama kami tunggu giliran saja" ucapnya

"ah, kenapa aku bisa mengikuti para pria yang tidak ada arah dan tujuannya" batin Ana menggerutu

"kalian memang bajingan" ucap Hendra yang tidak ingin waktunya habis kemudian menendang salah satu pria yang berada di depannya

"b*****n kamu berani memukul teman kami, serang dia dan bunuh lalu kita buang mayatnya" ucap pria yang berkuasa disana

Kemudian semua orang menyerang hendra dengan tangan kosongnya

"buk"

"bruk"

"bak"

"ugh"

"argghh"

hendra memukul bahkan sampai menendang mereka tak tahu arahnya ada yang terkena bagian muka ataupun perutnya dan tidak menyisakan satupun orang hanya wanita yang akan ditolongnya.

"apa kamu tidak apa apa" tanya Hendra

"Cup" Ana mencium hendra yang sudah tak tahan oleh gejolak yang berada di dalam tubuhnya

"apa yang kamu lakukan" tanya Hendra melepaskan ciumannya

"to...tolong saya, mereka memberikan obat perangsang padaku" ucap Ana yang hampir tidak tahan

"sialan, kenapa harus menemukan misi yang sangat sulit ini, dan juga misi sistemnya belum keluar atau belum selesai lalu aku harus melakukan apalagi" batin Hendra

Hendra kemudian membawa Ana kedalam mobilnya

"apa kamu tahu rumah sakit yang dekat dari sini" tanya Hendra

"a..aku tidak tahu, jika ada mungkin mereka sudah turup" ucapnya

"sudah tidak ada waktu lagi, sisa durasi misinya hanya tinggal 5 menit, apa aku harus melakukannya kepada wanita ini" tanya Hendra pada dirinya

"Cup" kembali Ana menempelkan ciuman kepada Hendra

"baik kalau itu maumu, lagipula wanita ini cantik" ucap Hendra lalu membuka semua pakaian miliknya

"ah uh mmh nnh" semua suara yang merdu keluar

"ternyata memang benar dia seorang wanita yang akan diperkaos, buktinya masih ada darah perawan miliknya, lalu apakah aku harus menikahinya?" Tanya Hendra pada dirinya

[target terdeteksi]

Nama : Ana

umur : 23 Tahun

pekerjaan : sekertaris

nilai rata rata : 95%

ketertarikan : 80%

[Misi selesai]

[Hadiah]

-Uang 15.000.000

"Bagaimanapun aku harus menikahinya walaupun begini caranya" ucap Hendra

Hendra bermain dengan Ana didalam mobil selama 3 jam tapi Hendra hanya keluar 1 kali kemudian berdiri tegak kembali

"a..aku sudah tidak tahan" ucap Ana yang tak ada tenaga

"kalau begitu tidurlah" ucap Hendra memeluk tubuh Ana dalam pelukannya dengan tongkat miliknya yang masih berada di dalam.

Esok hari

"Hoam, tubuhku sangat pegal" ucap Hendra yang tidak sadar ada Ana yang masih dalam pelukannya

"astaga aku lupa bahwa semalam" ucap Hendra menghentikan ucapannya lalu melihat Tubuh mungil Ana yang sangat menggoda dan membuat Tongkat miliknya tegak kembali

"ah" teriak Ana kesakitan karena tongkat milik hendra yang besar dan panjang terbangun

"Kenapa bisa terbangun, ini masih pagi" ucap Hendra pada dirinya

"dimana aku?" Tanya Ana yang sudah terbangun

"siapa kamu? dan dimana aku sekarang?" Tanya Ana yang sudah lupa kejadian malam

"apa kamu melupakan kejadian malam hari tadi?" Tanya Hendra

"malam hari?"tanya Ana mengingatnya.

"ah i-ini a" Ana tak melanjutkan ucapannya karena tangan telunjuk hendra menghentikan pembicaraannya

"apa kamu sudah ingat" ucap Hendra

Ana hanya mengangguk dengan wajah menunduk kemudian dia melihat Tongkat hendra yang masuk ke dalam Goa miliknya.

"ke-kenapa masih berada didalam" tanya Ana menutup matanya dengan kedua tangan sambil membuka sedikit celah untuk melihatnya

"Kenapa? Bukankah semalam kamu yang sangat menginginkannya?" Tanya Hendra

"itu itu karena aku diberikan obat oleh mereka" jawab Ana

"lalu kemana orang yang semalam?" Tanya Ana mengingat preman yang mengejarnya.

"mereka sudah aku ikat dan akan kubawa ke kantor polisi" jawab Hendra lalu menggerakan tubuhnya

"ah sa-sakit" rintih Ana yang sakit karena kejadian semalam

"maaf aku tidak sengaja melakukannya" ucap Hendra

"kamu pakailah pakaian milikmu jika tidak ingin aku apa apakan" ucap Hendra yang terus menatap Kedua Gunung Ana

"kamu, tutuplah kedua matamu jika tidak aku akan mencungkilnya" ucap Ana hendak berdiri

"ssh Kenapa sakit sekali" ucapnya merasakan sakit dibagian Intimya dan tidak jadi berdiri

"apa kamu ingin begini terus?" Tanya Hendra menggodanya

"bagaimana aku bisa berdiri, ******** milikku sangat sakit untuk bergerak" jawabnya

"apa kamu ingin aku memakaikan pakaian untukmu?" Tanya Hendra kembali

Ana hanya mengangguk menimpali ucapan Hendra

5 menit kemudian

Hendra telah memakai pakaian miliknya dengan Ana dan kemudian menelepon polisi

"pak, semalam hampir ada kasus pemerkaosan dan saya telah mengikat mereka, semuanya berjumlah 8 orang datanglah ke jalan xxxxxx" ucap Hendra dalam telepon

"baik kami akan segera datang 5 menit lagi" ucapnya

5 menit kemudian

"apakah kamu yang menelepon polisi?" Tanya seorang wanita

"Ya, mereka semua adalah pelakunya" tunjuk Hendra kepada pria yang sedang diikat

[target harem terdeteksi]

Nama : Emi

umur : 25 Tahun

ketertarikan : -30%

pekerjaan : Anggota kepolisian

Nilai Rata Rata : 94%

"a-apa aku kira baru umur 20 tahun ternyata 25 tahun, tapi mukanya sangat cantik bagaikan baru berumur 18-20an" ucap Hendra dalam hatinya

"lalu kenapa ketertarikannya begitu rendah padaku? apakah aku pernah membunuhnya atau melakukan kesalahan di kehidupan sebelumnya" ucapnya kembali

"terima kasih atas kerja kerasmu" ucap Emi dengan senyum terpaksa

"sama sama" jawab Hendra lalu kembali ke dalam mobil miliknya

"Kenapa kamu lama sekali?" Tanya Ana

"aku sedang mengurus pria yang semalam, memangnya kenapa aku tidak akan kemana mana" ucap Hendra

"oh ya siapa namamu?" Tanya Ana yang belum mengetahui nama hendra

"Hendra Wijaya" jawabnya

"He-Hendra, apakah kamu kenal dengan Nama Alisa?" Tanya Ana terkejut mendengar nama Hendra

"Alisa? oh ya aku kenal" jawab Hendra

"kalau ikuti aku" ucap Ana

"kemana?" Tanya Hendra

"kita akan pergi ke rumah bosku" ucap Ana

"siapa Bosmu?" Tanya Hendra

"nanti juga kamu tahu ayo ikuti apa yang aku katakan" ucapnya kemudian Hendra mengendarai mobil dengan jalur yang ana katakan

"B*****n Kenapa dia tidak menyewa Gangster saja, awas saja jika aku sudah sembuh akan ku bunuh kamu david" ucap ketua Preman kesal karena David memberikan misi yang setingkat dengan Gangster

"Ya bos kita juga harus meminta ganti rugi yang besar kepadanya karena kita pasti tidak bisa apa apa dalam waktu 1 minggu" ucap Bawahannya

"Dring,Dring,Dring" bunyi handphone ketua preman

"bagaiamana bukankah misinya mudah, apa kalian sudah menyelesaikannya" tanya david dari telepon

"b****n kau david, dia sangat jago dalam bertarung dan kamu menyewa kami untuk melumpuhkannya, jangankan melumpuhkannya bahkan mematahkan 1 jarinya saja kami tidak sanggup, aku harus mengganti kerugian yang kami alami, jika tidak aku akan menjumpai Ayahmu dan akan memberitahukan apa yang kamu lakukan" ancam ketua preman

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

masih bnyak penulisan kata yg belakecanor , amburadul..!!"..ceritanya asyik

2024-03-08

0

Z3R0 :)

Z3R0 :)

🗿lah kok iso ini gak di sensor

2023-12-22

0

Nuri Maulidia

Nuri Maulidia

asyeeeeK

2023-09-24

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 95 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!