Membeli pakaian

"Dring,Dring,Dring" jam masuk kelas

"aku masuk terlebih dahulu" ucap Hendra kemudian pergi

"kamu membawa kendaraan atau tidak kalau tidak kita barengan saja" ucap Lidya

"aku membawanya" balas Hendra lalu meninggalkan kantin

"bocah tengik, tunggu sehabis pulang aku akan memberikan pelajaran padamu" ucap david yang melihat Hendra bersama Lidya

pulang sekolah

"Hen, gw pulang dulu" ucap Robi meninggalkan hendra

"Ya hati hati lo awas tersesat" teriak Hendra

"Kenapa hari ini tidak ada misi?"tanya hendra kepada sistem Tetapi tak ditanggapi

"ah sudahlah" ucap Hendra kemudian keluar dari kelas dan menuju parkiran

"Mau kemana lo" tanya Ririn dengan sinis tapi tak dijawab oleh hendra

"kalau orang bicara jawab b***h" ucap Ririn hendak menampar wajah Hendra

"jangan kamu kira jika kamu wanita aku tidak akan diam saja ketika ditindas" ucap Hendra menahan Tangan Ririn

"Plak" hendra menampar wajah Ririn sampai bengkak

"ka...kamu beraninya kamu menamparku" ucap Ririn berkaca kaca

"Sudahlah minggir dari sini" ucap Hendra

"siapa kamu, memangnya dirimu yang memiliki mobil ini?" Ucap Ririn yang menghalangi hendra di depan pintu mobil

"aku beritahu, jika kamu menggoresnya saja mungkin kamu tidak akan sanggup membayarnya" teriak kembali Ririn lalu menampar Hendra

menahannya kembali

"Hen" teriak seorang wanita yang tak lain Layla

kemudian Hendra berbaik dan melihat Wanita yang cantik putih dan memiliki dada yang besar berjalan ke arahnya

"Layla kamu belum pulang?" Tanya Hendra yang sudah berada di hadapan Layla

"Ya, kamu juga belum pulang? lalu siapa wanita yang berada di belakangmu?" Tanya Layla yang melihat keberadaan Ririn

"bukan siapa siapa, kalau begitu kita pulang sekarang " ajak Hendra

"Ayo" ucap Layla

"Hei, bagaimana kamu bisa berteman dengan laki laki yang miskin ini? Aku beri tahu dia itu sudah miskin dari lahir dan tidak akan sukses di masa depan jadi kamu jangan bergaul dengannya" teriak ririn

"memangnya kenapa jika dia miskin?" balas Layla

"kamu" ucap Ririn yang marah

"sudahlah ayo masuk kita akan pulang sekarang sudah jam 4 Sore" ucap Hendra kemudian membuka pintunya

"baik" jawab Layla lalu naik kedalam mobil

"a...apa tidak mungkin, bagaiamana hendra memiliki mobil yang sangat mahal ini, tidak tidak mungkin ini pasti milik wanita itu" Ucap Ririn memastikan

"mendesing" suara mobil dinyalakan kemudian Hendra menekan pedal gas lalu berjalan

"pelat nomornya BK 199 BL mobil Mercedes-AMG GT berwarna kuning" ucap David berbicara dalam telepon

"baik, kami akan

"siapa orang itu? kenapa sepertinya dia sangat membencimu?" Tanya Layla

"dia Ririn, wanita yang matrealistis" ucap Hendra

"lalu kenapa dia menjelekkanmu" tanya kembali layla

"aku juga tidak tahu, mungkin aku punya salah padanya tetapi aku tidak merasa" jawab Hendra

"oh" jawab Layla singkat

tiba tiba sekelompok orang berdiri di depan mobil hendra

"turun" teriak seorang pria berbadan kekar

"hen, ja..jangan turun lebih baik kamu tabrak saja" usul Layla yang ketakutan

"kamu tenang saja, aku akan bak baik saja" ucap Hendra mengelus kepala Layla

"hen" ucap Layla tapi tak dihiraukan oleh hendra.

"aku hitung sampai 3 detik jika kamu tidak turun juga aku akan memukul mobil milikmu" teriak Ketua preman

"3,2"

"kret" hendra membuka mobilnya

"ada apa? Apakah aku pernah memprovokasi dirimu?" Tanya Hendra yang turun dari mobil

"Ya tuhan semoga hendra baik baik saja" batin Layla yang mengkhawatirkan hendra sambil badannya bergetar karena ketakutan.

"swosh" preman hendak memukul Kepala hendra

"krak" besi yang di pegang preman tersebut patah oleh tangan Hendra

"a..apa Kenapa besinya patah?" Ucap Pemain yang dari belakang kaget melihat besi yang sangat tebal itu patah.

"swoosh" ketua preman kembali memukul hendra menggunakan tangannya

"krak"

"Buk"

"Ugh" ketua preman itu terjatuh dengan tangan kirinya patah

"Kenapa kalian hanya melihat saja bunuh dia, dia hanya sendiri dan kalian memiliki 20 orang, segera patahkan semua badannya " teriak Ketua preman

"ba..baik bos" ucap semua preman lalu menyerang hendra

"hiat"

"buk"

"buk"

"buk"

"ugh"

"arghhh"

"a..ampun" satu persatu preman tumbang dan hanya menyisakan 5 orang yang berdiri

"swoosh" ketua preman bangkit dan menyerang hendra dengan tangannya secara diam diam.

"Buk" Hendra terkena pukulan dari bagian wajahnya

Hendra berbalik dan lalu tersenyum sinis membuat preman yang menyerang hendra ketakutan

"a..ampun saya tidak berani lagi menyerang anda" teriaknya

"buk"

"ugh"

"hoek" hendra tak mengampuninya dan menendang sampai ketua preman itu pingsan dan kemudian dia pergi untuk melanjutkan perjalanannya.

[ketertarikan Layla 30%]

"a..apa Kenapa sangat sedikit sekali mendapatkannya?" Tanya Hendra

[Ketertarikan tergantung pada seorang wanita yang anda targetkan]

"oh, kalau begitu ada yang sudah dan ada yang mudah" ucap Hendra

"kamu tidak apa apa?"Tanya Layla yang keluar dari mobil karena melihat semua preman pingsan

"aku tidak apa apa" jawab Hendra

"tapi mukamu bengkak, kita pergi kerumah sakit terlebih dahulu" Ucap Layla

"tidak perlu aku akan mengobatinya di kontrakanku" ucap Hendra

"Ayo masuk, kita akan pulang" ucap Hendra lalu membuka pintu mobil dan masuk

30 menit kemudian

"terima kasih, ayo masuk terlebih dahulu aku akan mengobati bengakak yang berada di wajahmu" ucap Layla yang sudah turun dari mobil

"sama sama, tidak perlu aku bisa mengobatinya sendiri " jawab Hendra kemudian pergi kedalam kontrakannya

"badanku pegal semua,lebih baik aku mandi terlebih dahulu" ucap Hendra kemudian memasuki kamar mandi

"Byur,Byur" hendra membasuh semua Bagian badannya

"ah segar sekali" ucap Hendra keluar dari kamar mandi lalu pergi kedalam kamarnya untuk mencari pakaian

"pakaianku hanya tinggal 5, aku akan membeli baju serta pakaian yang cocok untukku nanti malam" ucap Hendra lalu memilih pakaian yang agak cocok untuknya.

malam hari

"mendesing" hendra menyalakan mesin mobilnya lalu menginjak pedal gas.

"Kenapa aku selalu memikirkannya" ucap Alisa yang selalu memikirkan hendra saat kerja maupun sedang melakukan aktifitas lain

"kapan aku dapat bertemu dengannya kembali" ucapnya kembali

"oh ya aku lupa membeli handphone baru, aku akan membeli pakaian dan lalu pergi ke tempat handphone dijual" ucap Hendra dalam mobil nya

15 menit kemudian

Hendra sampai di mall lalu memarkirkan mobilnya, tukang parkir yang melihat dan mengenali mobil yang dikendarai hendra berharga milyaran rupiah segera memberikan tempat yang luas agar tidak tergores atau tertabrak pengendara lain.

"terima kasih" ucap Hendra

"sama sama" jawab tukang parkir tersenyum

dalam mall

"kak apakah ada handphone yang bagus?" Tanya Hendra

"ada kak, kakak mau pilih yang mana saya merekomendasikan handphone matrix keluaran baru kualitasnya bagus penyimpanannya besar serta harganya terjangkau"ucap resepsionis di toko

Terpopuler

Comments

xin hao cu

xin hao cu

aku memanf tak bisa bikin nivel,tpi setidaknya aku tahu menilai novel,,novel ini ceritanya selalu instan tanpa ada narasi yg menjelaskan kronologis perpindhan alur cerita,,

2024-03-10

0

Z3R0 :)

Z3R0 :)

🗿🗿🗿beh dah puluhan kali aku liat cewek kek gini, klasik

2023-12-22

1

Z3R0 :)

Z3R0 :)

🗿kata bodoh aja di sensor, emang segininya nt?

2023-12-22

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 95 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!