keluar dari rumah sakit

"b*stard, jika tahu ada rasa sakit yang begitu dalam aku tidak akan menelannya" gumam hendra dalam hati

"tunggu sebentar aku akan memanggil dokter terlebih dahulu" ucap Lidya khawatir

Lidya keluar lalu memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Hendra.

"rasa sakitnya hanya 30 detik, tetapi kenapa aku merasa itu sangat lama, sistem kenapa kau tidak memberitahunya jika akan ada efek rasa sakit yang begitu luar biasa" Tanya Hendra

[tuan tidak menanyakannya]

"harusnya kamu tahu kamu harus memberitahuku terlebih dahulu karena rasa sakit yang aku rasakan" ucap Hendra

[Sistem tidak punya perasaan maupun pikiran]

"Ais, sudahlah berdebat denganmu aku tidak akan menang" ucap Hendra

"Silahkan dok masuk" ucap Lidya yang berada di luar

Dokter yang dipanggil lidya kemudian masuk

"mana pasiennya?" Tanya dokter

"i...itu dok" ucap Lidya menunjuk Hendra yang duduk sambil menatap mereka

"dia baik baik saja, bagaimana anda mengatakan bahwa dia merasakan sakit?" Tanya Dokter

"ta..tapi dok sebelum saya pergi dia berguling kesana kemari bagaikan merasakan sakit yang amat dalam" ucap Lidya

"sudahlah aku akan pergi bekerja terlebih dahulu, pak tolong atur pola makan pacar anda, dia mungkin halusinasi" ucap dokter keluar dari sana

"Ya" jawab Hendra

"bagaimana bisa kamu mengatakan Ya, dan juga kenapa kamu sekarang baik baik saja? Apakah memang itu halusinasi" ucap Lidya keheranan

"aku sudah bilang bahwa diriku baik baik saja, sudahlah kita keluar terlebih dahulu, aku sudah tidak sakit kembali" ucap Hendra lalu mencabut inpus yang berada di tangannya lalu keluar.

"Hei, benarkah kamu baik baik saja, bagaimana jika kamu terjatuh kembali" teriak Lidya membuntuti Hendra

"kamu tidak percaya, bagaimana saya meyakinkan anda agar percaya" ucap Hendra membalikan badan membuat wajah miliknya mendekat dengan wajah Lidya.

"Ah eh Aku" Lidya tak bisa berbicara

"ayo, aku akan membayar biaya rumah sakit terlebih dahulu" Ucap Hendra lalu menarik tangan Lidya

"biar aku saja, aku akan membayar semua biayanya lagipula semua ini karena kesalahanku" ucap Lidya

"oh baiklah"

"Mba, berapa biaya Rawat yang berada di ruangan 120" tanya Lidya kepada resepsionis ruamah sakit tersebut.

"totalnya 2.500.000 kak" jawabnya

"Be...begitu besar harganya, untungnya aku tidak membayarnya jika tidak mau disimpan dimana mukaku" batin Hendra

Kemudian Lidya mengeluarkan Uang miliknya dan membayar semua biayanya dan keluar bersama Hendra.

"Kalau begitu sampai jumpa dilain hari" ucap Hendra yang hendak meninggalkan Lidya

"eh tunggu, aku akan mengantarkanmu terlebih dahulu" ucap Lidya menarik tangan Hendra

"bukankah mobil punyamu menabrak, apa tidak diperbaiki?" Tanya Hendra

"aku sudah memperbaikinya, dan mobil yang sekarang ini milik ayahku" ucap Lidya

"oh baiklah" ucap Hendra lalu mengikuti Lidya

"mana mobil milikmu?" Tanya Hendra

"itu" tunjuk Lidya ke arah mobil sedan

"ayo naik" ucap Lidya yang sudah berada di dalam mobil.

"oh ya aku akan naik sekarang" jawab Hendra kemudian naik.

"Kenapa kamu ambil kursi belakang?" Tanya Lidya

"Tidak apa apa" jawab Hendra

"pergilah ke sebelah ku" ucap Lidya

"baik" jawab Hendra kemudian pergi ke kursi depan

"meraung" suara mobil dinyalakan

"Apa kamu bisa mengendarai mobil?" Tanya Lidya sebelum menginjak pedal gas

"hm" Hendra mengangguk

"kalau begitu kamu dapat membawanya, aku takut akan kejadian seperti sebelumnya" ucap Lidya

"kamu tidak perlu takut, mestinya itu dijadikan pembelajaran agar kamu dapat berhati hati dalam mengendarai mobil" ucap Hendra

"Ya kamu benar" kemudian Lidya menginjak pedal gas

dalam perjalanan mereka berbincang bincang layaknya teman sampai di kontrakan Hendra.

"kalau begitu aku pergi terlebih dahulu" teriak Lidya yang berada di dalam mobil kemudian melajukan mobilnya

"Ya hati hati dilajan" jawab Hendra

ketertarikan Lidya 50%

"a.apa bagaimana hanya dengan mengobrol biasa dapat meningkatkan ketertarikan, ah sudahlah mungkin dia merasa nyaman berbicara denganku" ucap Hendra kemudian pergi ke dalam.

"baru jam 12 siang, butuh 1 juta lagi untuk melunasinya apa aku berjalan terlebih dahulu semoga mendapatkan misi tambahan" ucap Hendra

"Sistem apa tidak ada misi yang lain?" Tanya Hendra

[Ada tuan]

"Kalau begitu berikan padaku" ucap Hendra

[Misi terdeteksi]

[bantu seseorang yang akan ditembak]

[Hadiah]

-uang 5.000.000

-teknik beladiri kuno tingkat menengah

"dimana tempatnya?" Tanya Hendra

[Berada di restoran salmon lantai atas memakai pakaian berwarna merah]

Hendra kemudian berlari kencang dan sampailah di restoran yang disebutkan sistem miliknya.

"tunggu pak, anda harus" penjaga tersebut tak melanjutkan ucapannya karena Hendra memberikan uang kepadanya sebesar 200.000

hendra masuk lalu berlari ke lantai atas.

"Kenapa dia berlari seperti dikejar setan? Lalu pakaiannya juga sangat murahan" ucap salah satu pelanggan yang sedang makan di sana

"mungkin dia dikejar oleh penjaga yang sedang menjaga diluar"

"kamu benar juga"

"huft akhirnya sampai juga huh huh huh" ucap Hendra yang sudah sampai di lantai paling atas lalu melihat kesana kemari mencari orang yang diberitahukan sistem

"Sistem, bagaimana anda memberitahuku bahwa orang tersebut memakai pakaian berwarna merah, bukankah yang memakai pakaian merah disini sangat banyak" ucap Hendra

[pakaian berwarna merah yang berada di pojok kanan]

Hendra melirik lalu melihat wanita cantik dengan muka menatap kedepan, yang sedang duduk sendiri lalu dia menghampirinya.

"kak" ucap Hendra tetapi tak dibalas oleh wanita yang berada di hadapannya

"Kak, hei apakah anda tidak dapat berbicara?" Tanya Hendra heran karena dirinya dari tadi berbicara dengannya tetapi tidak ada respon.

"Kalau bukan karena misi aku tidak akan membantumu huh" batin Hendra

"Hei kak" ucap Hendra kembali sambil memegang tangan Wanita tersebut

"lancang" teriak wanita itu kemudian menampar wajah Hendra.

"Kenapa anda memukul saya?" Tanya Hendra

[target harem terdeteksi]

Nama : Alisa Ayundya

umur : 21

pekerjaan : CEO Perusahaan kecantikan

[ketertarikan Alisa -20%]

wajah : 95%

body : 93%

badan : 96 %

pinggul : 97%

Dada : 80%

"bisa bisanya sistem memberikan target yang kayak begini" batin Hendra

"bukankah saya yang harus bertanya kenapa anda memegang tangan saya tanpa izin" jawab wanita itu.

"saya"tak melanjutkan ucapannya Sistem miliknya memberitahukan peringatan

[dalam hitungan 3 detik penembak itu akan meluncurkan tembakan]

"3.2.1" Hendra menghitung dalam hatinya

"Bruk" Hendra mendorong tubuh wanita yang berada di hadapannya

"Dor" tembakan dilesatkan tetapi hanya mengenai dinding restoran itu, semua yang makan di sana lari ketakutan

"sembunyi di sebelah sini" ucap Hendra menariknya ke dinding yang menghalangi penembak itu sambil memeluk tubuh Alisa.

"kamu, kenapa kamu masih mau menyelamatkanku dari penembak itu?" Tanya Alisa dalam pelukan Hendra

"Tidak apa apa, kita sesama manusia harus saling membantu" jawab Hendra

[ketertarikan Alisa 70%]

"a..apa begitu cepat wanita menyukai seseorang" hendra kaget karena menaklukan wanita sangatlah mudah pikirnya.

Terpopuler

Comments

Raysonic Lans

Raysonic Lans

gas... gasskeun.

2024-04-18

0

deni syahputra

deni syahputra

pasti pake knalpot brong...

2024-03-14

1

xin hao cu

xin hao cu

knp harus"merauuung" apakah mc naik macan ato kucing garong thoor,smp ngeraung gtu hh

2024-03-10

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 95 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!