Bab 7. Panggilan

Matahari mulai menampakkan diri dengan malu-malu. Membuat semua penduduk bumi mulai melakukan aktivitasnya masing-masing, termasuk Aura. Dia mengerjapkan mata beberapa kali dan melihat ke arah sofa.

Seharusnya Zio ada di sana, tetapi sepertinya pemuda itu sudah bangun lebih dulu. Menyadari itu, Aura merasa cukup lega hingga dia bergumam, "Ternyata dia rajin bangun pagi juga. Tapi kenapa sering telat ya?"

Aura berpikir untuk mencari jawaban yang paling masuk akal. Namun, nyatanya hal tersebut malah buang-buang waktu.

"Astaga, jangan biarkan dia menguasai pikiranmu, Aura. Kamu harus fokus dan menjalani hari seperti biasanya," rutuk wanita itu seraya bangkit dari ranjang.

Namun, ketika dia menoleh, dia dikejutkan dengan keberadaan Zio yang ada di sampingnya. Karena terkejut Aura pun reflek berteriak kencang, "Arghh!"

Dia langsung membekap mulutnya sendiri, menatap Zio yang mulai menggeliat. Tangan pemuda itu berusaha untuk meraih bagian tubuh Aura, tetapi segera ditepis. Dia tarik semua kata-kata yang keluar beberapa saat lalu, tentang Zio si pemuda rajin, karena pada kenyataannya tidak demikian.

"Zio, bangun! Kenapa kamu bisa ada di sini, bukankah saya sudah bilang, saya nggak mau tidur satu ranjang sama kamu. Seharusnya kamu tidur di sofa!" cetus Aura, sepagi ini dia sudah mengajak suami bocahnya berdebat.

Zio yang merasa terganggu lantas membuka setengah matanya. Kalau di rumah ada sang mommy yang suka mengomel, dan di sini ada Aura.

"Apa sih, Bu? Pagi-pagi udah berisik banget, ntar dikira lagi apa-apa lho, padahal dari semalem Kiko masih anteng," gumam Zio, kini tangannya beralih memeluk guling yang ada di tengah-tengah mereka.

"Ini semua gara-gara kamu, saya udah bilang kamu tidur di sofa, kenapa kamu melanggar?"

"Saya gak biasa tidur di tempat sempit, Bu. Masa ibu tega nyiksa suami sendiri. Kecil-kecil gini saya kepala keluarga lho, calon ayah dari anak-anak ibu juga," cerocos Zio, yang membuat Aura langsung mendelik.

Tak ingin menanggapi ocehan sang suami, lantas Aura melempar selimut dan menarik bantal yang semula dipeluk oleh Zio. Namun, nyatanya tenaga Zio lebih besar, sehingga dia yang tertarik hingga jatuh di dada pemuda itu.

Brugh!

Aura mengangkat kepala, dan tepat pada saat itu dua pasang netra langsung bersitatap dengan jarak yang sangat dekat. Hampir satu menit mereka bungkam, hingga Zio lebih dulu angkat bicara.

"Ati-ati naksir, Bu. Udah lebih dari sepuluh detik Ibu tatap saya, itu artinya Ibu udah mulai terpesona," ledek Zio.

Aura langsung bangkit dan memalingkan wajah. Hah, ternyata selain pemaksa, tingkat kenarsisan Zio tinggi juga.

"Bangun dan dengerin apa kata saya!" ujar Aura dengan salah tingkah.

Patuh, kali ini Zio langsung duduk dan menatap sang istri yang jauh lebih cantik ketika baru bangun tidur. Tanpa polesan make up dan lekuk tubuh yang sangat memanjakan mata.

"Zio, karena di rumah ini masih ada orang tua saya. Jadi, kita akan tetap sekamar. Dan untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan mereka, jangan panggil saya ibu! Setelah mereka pergi, baru kita masing-masing," tegas Aura yang tak ingin kedua orang tuanya berpikir ke mana-mana.

"Oke, emangnya Ibu mau dipanggil apa? Istriku? Cintaku? Sayangku? Atau Honey? Baby? Sweetie? Apalagi ya?"

"Cukup!" tukas Aura, karena dia merasa merinding mendengar semua panggilan yang keluar dari bibir Zio. Apalagi saat pemhda itu benar-benar merealisasikannya. "Panggil saja namaku. Tidak perlu ada embel-embel."

Zio manggut-manggut tanda setuju. Akan tetapi ada seringai kecil yang tiba-tiba muncul dari kedua sudut bibir pemuda itu. "Kalo gitu saya juga mau ibu panggil saya dengan sebutan suamiku. Kalo ibu nolak, saya juga gak bakal turuti apa kata ibu. Setuju?" Ujarnya seraya mengulurkan tangan.

Aura langsung tergagap, Zio benar-benar pandai untuk memanfaatkan keadaan. Jadi sebaiknya dia tidak boleh gegabah. Lirikan maut Aura berikan, tanpa menjabat tangan sang suami, dia berkata, "Baiklah, saya setuju."

Zio tak ambil hati atas semua sikap Aura, dia lebih memilih untuk melenggang ke arah kamar mandi sambil latihan memanggil istrinya, "Aurahhh, Aurahhh, Aurahhh!"

"AURAHHH!"

"AH, AURAHHH."

Namun, semua itu lebih terdengar seperti seseorang yang tengah mendesaah. Membuat Aura yang sudah memegang handle pintu jadi menganga.

Astaga, sebenarnya aku menikahi pria seperti apa? Kenapa kelakuannya selalu di luar nalar manusia.

***

Sabar ya, Bu, dia itu sebenarnya siluman buaya rawa-rawa🤣

Terpopuler

Comments

Tarsiah Asih

Tarsiah Asih

pemuda somplak auran mkan sabar ya ngadepin buaya cilik

2023-10-23

1

Netti

Netti

nggak tau harus bilang apa😊seru ue pokokna mah

2023-09-10

0

Anonim

Anonim

si murid konyol kan bu guru...wkwkwk

2023-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Taruhan
2 Bab 2. Penggerebekan
3 Bab 3. Dipaksa Menikah
4 Bab 4. Melabrak Dua Sahabat
5 Bab 5. Tersipu
6 Bab 6. Saya Bakal Paksa Ibu
7 Bab 7. Panggilan
8 Bab 8. Salah Paham
9 Bab 9. Hukuman
10 Bab 10. Mulai Terperangkap
11 Bab 11. Namanya Juga Bocah
12 Bab 12. Sebuah Pesan
13 Bab 13. Minta Kerjaan
14 Bab 14. Your Favorit Flower
15 Bab 15. Balapan
16 Bab 16. Syarat
17 Bab 17. Dikeroyok
18 Bab 18. Stop Pake Panggilan Saya
19 Bab 19. Lagi-lagi Dihukum
20 Bab 20. Mencari Tahu
21 Bab 21. Disandera
22 Bab 22. Kerja Tambahan
23 Bab 23. Minta Bantuan
24 Bab 24. Tidur Terpisah
25 Bab 25. Bencana
26 Bab 26. Terus Ditatap
27 Bab 27. Hari Minggu
28 Bab 28. Mengantar Belanja
29 Bab 29. Ke Rumah Zio
30 Bab 30. Durian Runtuh
31 Bab 31. Jangan Nguji Aku Terus, Ra!
32 Bab 32. Kamu Pantas Mendapatkannya
33 Bab 33. Jauhin Amora!
34 Bab 34. Pertengkaran Hebat
35 Bab 35. Obat
36 Bab 36. Razia
37 Bab 37. Pertemuan Pertama
38 Bab 38. Putus!
39 Bab 39. Kecupan Dan Pelukan
40 Bab 40. Tolongin Istri Saya!
41 Bab 41. Bukan Pada Gadis Lain
42 Bab 42. Gosip Merajalela
43 Bab 43. Surat Peringatan
44 Bab 44. Balas Dendam
45 Bab 45. Cemburu
46 Bab 46. Aku Berubah Pikiran
47 Bab 47. Minta Gaji
48 Bab 48. Makan Malam Dengan Rangga
49 Bab 49. Aku Pengen Kamu Percaya
50 Bab 50. Kiko
51 Bab 51. Hadiah
52 Bab 52. Berdebat Lagi
53 Bab 53. Tetap Pergi
54 Bab 54. Kesepakatan
55 Bab 55. Suara Sirine
56 Bab 56. Kamu Jahat!
57 Bab 57. Kita Putus!
58 Bab 58. Kamu Nggak Sayang Aku!
59 Bab 59. Memberi Pelajaran
60 Bab 60. Meminta Maaf
61 Bab 61. Merasa Disisihkan
62 Pengumuman
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1. Taruhan
2
Bab 2. Penggerebekan
3
Bab 3. Dipaksa Menikah
4
Bab 4. Melabrak Dua Sahabat
5
Bab 5. Tersipu
6
Bab 6. Saya Bakal Paksa Ibu
7
Bab 7. Panggilan
8
Bab 8. Salah Paham
9
Bab 9. Hukuman
10
Bab 10. Mulai Terperangkap
11
Bab 11. Namanya Juga Bocah
12
Bab 12. Sebuah Pesan
13
Bab 13. Minta Kerjaan
14
Bab 14. Your Favorit Flower
15
Bab 15. Balapan
16
Bab 16. Syarat
17
Bab 17. Dikeroyok
18
Bab 18. Stop Pake Panggilan Saya
19
Bab 19. Lagi-lagi Dihukum
20
Bab 20. Mencari Tahu
21
Bab 21. Disandera
22
Bab 22. Kerja Tambahan
23
Bab 23. Minta Bantuan
24
Bab 24. Tidur Terpisah
25
Bab 25. Bencana
26
Bab 26. Terus Ditatap
27
Bab 27. Hari Minggu
28
Bab 28. Mengantar Belanja
29
Bab 29. Ke Rumah Zio
30
Bab 30. Durian Runtuh
31
Bab 31. Jangan Nguji Aku Terus, Ra!
32
Bab 32. Kamu Pantas Mendapatkannya
33
Bab 33. Jauhin Amora!
34
Bab 34. Pertengkaran Hebat
35
Bab 35. Obat
36
Bab 36. Razia
37
Bab 37. Pertemuan Pertama
38
Bab 38. Putus!
39
Bab 39. Kecupan Dan Pelukan
40
Bab 40. Tolongin Istri Saya!
41
Bab 41. Bukan Pada Gadis Lain
42
Bab 42. Gosip Merajalela
43
Bab 43. Surat Peringatan
44
Bab 44. Balas Dendam
45
Bab 45. Cemburu
46
Bab 46. Aku Berubah Pikiran
47
Bab 47. Minta Gaji
48
Bab 48. Makan Malam Dengan Rangga
49
Bab 49. Aku Pengen Kamu Percaya
50
Bab 50. Kiko
51
Bab 51. Hadiah
52
Bab 52. Berdebat Lagi
53
Bab 53. Tetap Pergi
54
Bab 54. Kesepakatan
55
Bab 55. Suara Sirine
56
Bab 56. Kamu Jahat!
57
Bab 57. Kita Putus!
58
Bab 58. Kamu Nggak Sayang Aku!
59
Bab 59. Memberi Pelajaran
60
Bab 60. Meminta Maaf
61
Bab 61. Merasa Disisihkan
62
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!