Jam 9 malam Zio baru saja tiba di rumah Aura. Sebelumnya dia sudah menelpon sang ibu, bahwa mulai malam ini dia akan tidur di rumah istrinya.
Hah istri? Astaga, rasanya sungguh masih tak bisa dipercaya, kalau akhirnya dia menikah muda dengan wanita yang memiliki selisih umur 5 tahun di atasnya.
Sebelum masuk ke dalam rumah, Zio mengetuk pintu terlebih dahulu, karena dia teringat dengan keberadaan kedua orang tua Aura.
Namun, yang membuka benda persegi panjang itu justru sang istri. Dia disambut dengan wajah Aura yang begitu masam, tanpa menyuruh Zio masuk Aura langsung melenggang ke arah kamar.
"Nyambut suami pulang kok gitu mukanya?" tanya Zio lengkap dengan senyum menggoda, yang membuat Aura langsung membalik badan dengan mata yang melotot.
Wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada, tak suka sekali mendengar kata suami yang keluar dari mulut Zio. Ya Tuhan, belum apa-apa dia sudah merasa frustasi, lalu bagaimana esok dan seterusnya.
Apakah dia akan sanggup menjalani pernikahan tanpa cinta dengan Zio, yang notabenenya hanya pemuda nakal dan sering membuat masalah di sekolah?
"Ingat ya, Zio, saya nggak mau kalau sampai semua orang di sekolah tahu tentang hubungan kita. Jadi, rahasiakan semua ini. Satu lagi, jangan pernah mencampuri urusan saya. Karena saya juga bakal ngelakuin itu ke kamu. Terserah kamu mau apa, saya nggak bakal pernah larang-larang atau apapun itu," cetus Aura dengan tatapan serius, karena ia masih tak bisa menerima pernikahan tak berlandaskan cinta ini. Baginya Zio tetaplah orang asing.
"Tapi Tomy sama Mike udah tahu. Lagian kenapa Ibu ngomong gitu?" tanya Zio seraya melepas bajunya di depan Aura, dia sama sekali tak risih. Berbeda dengan Aura yang langsung memalingkan wajah.
Dia lupa kalau sang suami adalah orang yang tidak memiliki rasa malu sedikit pun.
"Nggak ada kata kenapa!" tegas Aura, dan saat itu juga Zio melangkah ke arahnya, hingga mereka saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat.
Aura mulai ketar-ketir, padahal dia memiliki kemampuan untuk mendorong dada Zio agar menjauh. Namun, pada kenyataannya ia tak melakukan itu.
"Kalo nggak ada kata kenapa, berarti nggak ada alasannya 'kan?"
"Zio, tanpa perlu saya menjawab pun, kamu pasti udah tahu. Kamu sama saya itu nggak saling cinta!" jawab Aura dengan tegas. Bahkan karenanya dia menatap mata Zio jauh lebih lama.
"Saya udah jatuh cinta kok sama Ibu," balas Zio, membuat Aura langsung terperangah. Wanita berambut panjang itu semakin mengangkat kepalanya dan melihat Zio yang menampakkan senyum. Dan sialnya terlihat sangat manis, siapa yang bisa memungkirinya.
"Jangan bicara sembarangan. Bahkan sebelumnya saya sama kamu itu nggak akrab!" Aura hendak menghindar, tetapi dengan cepat Zio mencekal pergelangan tangan wanita itu.
"Asal Ibu tahu, di menit saya ngucapin janji suci di hadapan Tuhan dan semua orang. Saya udah jatuh cinta sama Ibu, istri saya," ungkap Zio dengan tatapan teduh.
Glek!
Beberapa kalimat manis itu sukses membuat jantung Aura berdebar keras. Bahkan wajahnya sempat tersipu, namun karena tak mau membuat Zio besar kepala, dia malah menyentak tangan Zio. Berjalan ke arah ranjang untuk mengambil bantal lalu melemparkannya ke arah pemuda itu.
"Kamu tidur di sofa!" cetusnya sambil memalingkan wajah. Lalu berjalan cepat ke arah kamar mandi. Jangan sampai Zio melihat rona merah yang menyembul di kedua pipinya.
Sementara di belakang sana Zio langsung menyunggingkan senyum, "Pelet saya kuat, Bu. Kalo nggak bisa bikin Ibu klepek-klepek, bukan Zio namanya."
*
*
*
Iya-iya, Dedek😌😌😌
Visual seperti biasa ya ada di igeh ngothor yang paripurna ini @nitamelia05
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ta..h
iya percaya zio mh emang keren bikin bu guru klepek2 mh gampang 😅😅😅
2023-11-02
2
Anonim
Zio mah nekat ya...taruhan jadi kebablasen wkwkwk
2023-09-05
0
@MEIMEI🙃🤩
kira" zio bisa serius gak ya
2023-09-04
0