Suya berdiri dibawah gerbang tinggi yang menjulang ke atas awan, kerajaan Wei benar benar sangat besar mungkin tiga kali lipat dari kerajaan Xiao, para penjaga berjajar menjaga pintu gerbang, semua orang di mintai tanda pengenal sebelum masuk kedalam wilayah mereka, Suya juga telah di berikan batu pengenal oleh Tetua Chu sehingga dia bisa masuk dengan mudah,
"Syuuuuhhhh"
Angin berhawa panas menyambut wajah cantik Suya yang tertutup cadar, seperti ada sesuatu yang menarik Suya untuk segera masuk lebih dalam lagi, Suya pun mengandalkan instingnya untuk mengikuti arah angin yang menuntun nya berjalan,
Suasana sangat ramai, karena begitu dia masuk kedalam wilayah kerajaan, Suya langsung di suguhi oleh suasana pasar Yang ramai, melihat benda benda yang berkilauan Jiwa matre Suya pun bangkit, di dalam otaknya dia akan membuka bisnisnya sendiri di daerah pasar tersebut, karena makanan disana sangat hambar Suya memutuskan untuk membuka rumah makan, toko pakaian dan juga toko kecantikan, memikirkan nya saja membuat mata Suya seperti berubah menjadi mata uang, haha
Suya terus berjalan menelusuri ramainya para penduduk dia ditemani sebuah peta yang di berikan oleh Tetua Chu, namun tak ingin pusing Suya memutuskan untuk bertanya kepada salah satu warga yang lewat didepan nya,
"Permisi nyonya, bolehkah saya bertanya"?
" Ah, ya ada apa nak"? Sahut nya Ramah
" Dimanakah letak Sekte Lima, apakah anda tau"? ucap Suya
"Owh, kau harus melewati bebatuan untuk sampai kesana, Dulu Sekte itu berada di tengah kota, namun setelah muncul rumor bahwa mereka adalah penyihir , Raja memerintahkan mereka untuk pindah ke tempat terpencil" ucapnya,
Suya mengepalkan tangan nya dengan erat,hatinya bertanya tanya kenapa orang yang menjadi raja di zaman ini sangat bodoh, dan tidak mencari bukti dulu atas tuduhan yang menimpa rakyatnya, muncul lah tekad dalam diri Suya, dia berjanji bahwa nanti setelah dia menjadi kuat dia akan menjadi ratu yang adil untuk rakyat nya, lalu setelah itu Suya pun melanjutkan perjalanan nya kembali,
***
Setelah melakukan perjalanan yang lumayan melelahkan Suya melihat hamparan tanah lapang yang sangat luas, terdapat sungai dengan air yang jernih,pepohonan yang rimbun dan juga bangunan tua yang menyejukkan mata, meskipun bahan bangunan tersebut terbuat dari kayu, namun interiornya terlihat sangat kuat, dengan hati riang Zhu Suya berjalan melompati bebatuan kecil itu, sedangkan di seberang sana Tetua Chu yang melihat Suya pun langsung melambaikan tangan, wajahnya terlihat sangat bahagia, karena ternyata Suya tidak berubah pikiran dan tetap belajar di dalam sektenya, melihat hal itu berarti akan ada harapan baru untuk nya meneruskan sekte Lima, sedikit cerita Raja Wei Shan memberi waktu kepada tetua Chu hanya sampai tahun ini, jika tahun ini Sekte lima tidak menerima satu murid pun maka Sekte Lima akan ditutup secara permanen dan artinya Tetua Chu tidak bisa menurunkan ilmu nya kepada para penerus kerajaan lagi,
"Selamat datang putri Suya" sapa Tetua Chu
"Aissshh, disini aku bukanlah seorang putri, aku adalah muridmu Guru, panggil Saja Zhu Suya, atau Suya ya"!
Tetua Chu tersenyum, putri Jendral ini memang lain dari yang lain pikirnya, tetua Chu hanya tinggal mengasah kekuatan Suya saja, karena dantian inti Suya berwarna merah, yang artinya dia adalah gadis yang sangat hebat, Tetua Chu berpikir sepertinya Sekte yang lain pun akan berusaha keras untuk mengasah anak didik nya dengan sekuat tenaga agar bisa menyaingi Sektenya yang saat ini memiliki Zhu Suya, karena para tetua tamak itu menyaksikan sendiri bagaimana Suya mencengangkan mata mereka,
" Mana yang lain nya Tetua"? tanya Suya melirik kekiri dan ke kanan,
"Mereka berubah pikiran, sepertinya ada yang menghasut mereka untuk tidak belajar disekte ini nak" ucap Tetua Chu lemah
"Putriiiii, "!
Tiba tiba saja datang segerombolan pemuda berjumlah kurang lebih sebelas orang, mereka berlari mendekati Suya dan Tetua Chu
" Maafkan kami terlambat, kami tersesat" ucap salah satu pemuda dengan nafas ter engah engah, wajah Tetua Chu semakin bersinar, ternyata bukan hanya Zhu Suya yang benar benar datang,tapi ternyata ke sebelas pemuda lain nya juga masih tetap masuk kedalam perguruan nya,
"Hey, perkenalkan dulu nama kalian, aku tidak tau kalian siapa" ucap Suya melipat tangan dan menatap mereka satu persatu,
"Nama saya Tansan, ini Yujin, dia Linyi, Xibao dan bla bla bla, " mereka pun menyebutkan nama mereka satu persatu,
"Bagus, Sekte akan lebih ramai dengan kedatangan kalian" ucap Tetua Chu senang melihat semangat para muridnya,
"Jangan panggil aku putri, panggil saja aku Suya, tidak ada jabatan apapun di dalam pertemanan " ucap Suya kepada sebelas pemuda dihadapan nya
"Baiklah put, eh maksud ku Suya, hehe" ucap Yujin cengengesan
"Mari simpan barang barang kalian, sekte memiliki banyak kamar jadi kalian akan memiliki tempat istirahat pribadi, " ucap Tetua Chu
"Wah hebaat, ayoo"!!
Mereka pun pergi untuk menata barang barang mereka , termasuk Suya, dia adalah murid wanita satu satu nya, jadi Tetua Chu memberikan nya ruang yang lebih besar dan istimewa, ketika Suya sedang asyik menata barang barangnya lagi lagi dia merasakan adanya esensi yang menariknya untuk pergi dan mencarinya,
" Sebenarnya perasaan apa ini, kenapa dadaku seperti terbakar" Batin Suya,
Tak mau penasaran Suya mempercepat pekerjaan nya dan langsung pergi meminta izin kepada Tetua Chu untuk pergi sebentar,
"Tetua, aku izin keluar sebentar apakah boleh, ada sesuatu yang ingin ku beli" ucap Suya
"Hmm, berhati hati lah, rakyat disini tidak semua nya ramah" ucap tetua Chu mengingatkan Suya, dia mengangguk lalu pergi mencari keberadaan Esensi yang menariknya, Suya merasakan esensi itu lumayan jauh, jadi dia memutuskan untuk melakukan ilmu teleportasi
"Sringgg"
"Sringg"
Suya berpindah dari tempat ke tempat, bahkan dia melewati Kota kerajaan Wei, namun Sepertinya dia malah mendekati gerbang istana, dan dia rasa Esensi tersebut berada di dalam istana Raja Wei,
"Bagaimana cara aku masuk,aku belum bisa menggunakan kekuatan bayangan, "?
Suya bergumam sendiri sambil mengamati gerbang di hadapan nya, lalu mata nya menelisik ke arah satu sela, mata elang Suya dapat melihat sesuatu yang ada di dalam kotak kaca, disana ada sebutir telur transparan berwarna keemasan, seperti ada seekor bayi hewan di dalam nya, mata Suya terbelalak janin itu bergerak dan seperti sedang menyapa nya,
" Aisss Apa lagi ini, hemm maafkan aku telur emas, lain kali saja kita bertemu lagi, aku yang sekarang belum cukup hebat untuk menemui dan menyapamu" ucap Suya, kemudian dia memutuskan untuk kembali ke sekte Lima,
*******
Di kerajaan Zhi***
"Kau masih memikirkan wanita itu ya"? Tanya Chanku
" Ssttt jangan berisik, jika ayah mendengarnya dia pasti akan marah dan menghukumku lagi, " sahut Shizi
Setelah dia ketahuan telah membuntuti Suya Shizi menerima hukuman dari Tinn zhi dia dirantai dan dicambuk dengan menggunakan cambuk Api, singa malang itu saat ini sedang dalam masa penyembuhan
"Lagipula jika dia memang ibu, dia pasti akan mengenali kita, aku sendiri tidak merasakan aura nya, jangan karena perasaan rindu mu kau menjadikan semua wanita adalah ibu" ucap Chanku menasehati
"Baru kali ini aku membuntuti seseorang sampai ayah marah kan, tidak pernah sekalipun aku melakukan nya pada manusia yang lain" sahut Shizi lagi
Chanku merenung, memang benar, selama ini Shizi tidak pernah merasakan aura sang ratu sampai dia rela untuk membuntuti manusia yang di anggap adalah ibu nya,
"Sudah jangan dipikirkan lagi, jika ibu sudah kembali dia pasti akan mengenali kita, " ucap Chanku menenangkan Saudara nya,.
Bersambung❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
aphrodite
dimatanya ada dolar $ seperti tuan crab😂
2024-12-15
0
Winter Milo
😩🤬
2024-11-17
0
Kak Ruy
Kasihan Shizi
2024-09-13
0