Pergi Ke sekte Lima

Dua hari kemudian**

Hari ini Zhu Suya pergi dan meninggalkan kediaman Jendral,meski berat, Jendral tetap harus melepas Suya pergi, karena menurutnya inilah saatnya Suya pergi untuk mengembara, dan menaklukan dunia, dirinya sendiri juga harus kembali pergi ke perbatasan dalam waktu yang tidak di tentukan, namun dia berjanji kepada Suya, jika putrinya merindukan nya dia bisa mengirimkan surat melalui elang pengantar surat, dan Jendral akan datang ke Kerajaan Wei untuk menemui putri sulungnya itu, jika kalian bertanya kemana perginya Zhu Anba, maka jawaban nya adalah pemuda itu sedang melakukan kultivasi tertutup hingga dia tidak tau bahwa Kakak nya kini telah berubah dan akan menimba ilmu di dalam sekte lima, andai dia tau mungkin dia akan pindah dan belajar di sekte yang sama dengan Suya, bahkan Anba sendiri belum tau bahwa Suya telah kembali ke kediaman Jendral dengan selamat, pemuda itu masih bersedih dan merasa tidak berguna karena tidak bisa melindungi kakak perempuan nya,

"Selamat jalan putri, semoga kau berhasil dalam misi mu" ucap Jendral menyembunyikan kesedihan nya

"Ayah, aku menyayangimu" ucap Zhu Suya memeluk jendral, sedangkan pria itu terkejut, ini pertama kali nya dia di peluk oleh Suya, perasaan hangat dan penuh kasih memenuhi rongga hati nya, dan untuk pertama kalinya juga Jendral mengecup puncak kepala Suya,

"Pergilah nak, ayah juga menyayangi mu"! ucap Jendral, tidak ada pangkat apapun kali ini hanya ada anak dan juga seorang Ayah yang melepas putrinya jauh dari jangkauan tangan nya, tak terasa air mata Zhu suya menetes, saat dia berbalik dan berjalan meninggalkan Jendral yang menatap nya sambil diam mematung, mata Jendral juga berkaca kaca, kemudian dia mengusap air mata nya dengan ujung ibu jari nya,

" Maafkan aku istriku, Wangye baru saja sadar bahwa putri Suya kita kini telah dewasa, Wangye harap Wangfei bahagia di surga bersama para dewa" batin Jendral

*****

Suya pergi di antarkan oleh seorang kusir kuda yang di perintahkan Jendral untuk mengantarkan nya ke kerajaan Wei, namun tak terduga baru saja melakukan perjalanan, tiba tiba Suya meminta Kusir itu untuk berhenti,

"Berhenti"!! Ucap Suya

" Kenapa Putri, kita masih sangat Jauh, membutuhkan waktu lima hari untuk sampai di kerajaan Wei" ucap Kusir dengan wajah lugu nya

"Cukup sampai disini paman, aku akan melakukan perjalanan seorang diri, percayalah padaku, aku sanggup untuk melewati nya" ucap Suya,

"Tidak Putri, akan banyak hutan yang harus di lewati , banyak bahaya di sana, anda tidak bisa melewatinya dengan berjalan kaki" ucap Kusir itu membujuk Suya

"Pergilah, aku tau ini berbahaya, karena itulah aku memerintahkan mu untuk kembali dan pergi ke seorang tabib untuk mengobati putrimu yang sakit" ucap Suya memberikan sepuluh keping koin emas, pria itu terkejut bagaimana Suya tau bahwa anak nya sedang sakit, dan dia terpaksa untuk mengantarkan Suya karena perintah dari Jendral, dan juga karena dia memang sedang tidak memegang uang,

"Putri"!!

" Tidak usah bertanya, pergilah dan langsung kembali kerumahmu paman, dengan begitu Jendral tidak akan tau bahwa Aku pergi sendiri" ucap Zhu Suya

"Baiklah putri, saya mendoakan agar putri selamat, dan berhasil dalam misi" ucap nya terharu, dengan cepat dia membawa koin emas itu dan pulang kembali ke arah Kerajaan Xiao, sedangkan Suya dia sedang tersenyum kecut,

"KELUAR"!! Teriak Suya tiba tiba, sepanjang perjalanan Suya merasakan ada seseorang yang terus mengikuti nya

" Duh, ketauan"!!

Seorang pemuda tampan keluar dari persembunyian nya, dia adalah Shizi dengan wujud Manusia nya,

"Kenapa Kau mengikuti ku"? Tanya Suya dengan tatapan Tajam nya,

" Menyeramkan sekali"! Gumam Shizi

"JAWAB"!!

" Ya dewa, sabarlah nona astaga kaget aku" Shizi terperanjat kaget mendengar bentakan Suya, dan aura intimidasi dari Suya juga terasa sangat berat bagi nya,

"Kau siapa, kenapa mengikutiku"? Tanya Suya

" Aku tertarik padamu Nona, Auramu sangat menenangkan, jadi aku bermaksud untuk mengantarkanmu sampai ke kerajaan Wei dengan selamat" ucap Shizi

"Oh, selain mata keranjang, kau juga penguntit rupa nya"! ucap Suya, Shizi hampir tersedak ludahnya sendiri, bagaimana makhluk suci sepertinya bisa memiliki pikiran kotor terhadap wanita, bahkan Nafsu saja mereka tidak punya pikir Shizi,

" Bukan begitu nona, saya hanya tertarik pada aura anda saja, tidak ada alasan lain" ucap Shizi

Zhu Suya berpikir keras, Aura apa maksud dari pria dihadapan nya, lalu Suya pun ingat pada ucapan Tetua Chu, dia mengatakan bahwa Suya tidak perlu mencari seekor hewan kontrak karena mereka akan datang sendiri saat mencium bau Aura Suya, dan sekarang dia tau, bahwa pria dihadapan nya bukan lah manusia,

"Apa Kau Makhluk Spirit Beast" tanya Suya, dan Mendengar pertanyaan Suya Shizi pun berubah ke bentuk asal nya,

"Wuussshhhhh"

"Astaga, Singa bersayap rupanya"!! Seru Suya takjub, tapi dia tidak bisa mengakui bahwa dia adalah ibu mereka dengan mudah, karena Suya masih perlu untuk membuka seluruh kekuatan nya agar bisa melindungi anak anak nya,

" Baiklah Singa, "

"Namaku Shizi" ucap Shizi menyela

"Ahh, ya Shizi, apa yang harus ku berikan setelah kau mengantarku ke kerajaan Wei dengan selamat"? Tanya Suya

" Tidak ada, naik saja ke punggungku, aku melakukan nya tanpa pamrih" sahut Shizi

Suya mengernyit, feeling Anak singa ini benar benar kuat terhadap Ratu nya, bahkan dia tidak meminta apapun kepada Suya, padahal menurut cerita, anak anak dari Ratu penguasa sangat menyukai auranya, dan akan meminta ciuman di pipinya sebagai penambah energi inti dalam dirinya, tapi Suya tidak akan melakukan hal itu, karena dia Yakin Shizi hanya mencari tau apakah Suya adalah ibu nya atau bukan,

"Baiklah Shizi aku naik" ucap Suya melompat ke punggung besar milik Shizi, Singa itu oun mengembangkan sayap nya dan mulai terbang ke udara, Mata Suya di manjakan oleh pemandangan yang sangat indah dari atas langit,

Sedangkan di tempat Lain, Tinn Zhi heran kenapa dia tidak merasakan keberadaan Shizi, auranya tidak terdeteksi oleh Tinn Zhi, dan hal itu membuatnya bertanya kepada Chanku,

"Chanku, dimana kakak mu"? Tanya Tinn Zhi melalui telepati nya,rupanya Chanku sedang tidur, karena itulah dia tidak tau bahwa saudaranya telah pergi meninggalkan nya sendiri di dalam ruang Dimensi,

" Huaaaahh, apa ayah"? Tanya Chanku menguap dan merentangkan otot ototnya

"SHIZI DIMANA"? Tanya Tinn Zhi lagi dengan nada tegas, Chanku menoleh ke kanan dan ke kiri tidak ada siapapun di sana , hanya ada hamparan lapangan rumput yang luas dengan angin yang bertiup sepoi sepoi

" Aku bangun tidur, Shizi tidak disini, aura nya pun tidak terasa" ucap Chanku

"Hemm Anak ini" geram Tinn Zhi, meskipun Shizi adalah Kakak Chanku tapi sifat mereka jauh berbeda, Chanku lebih dewasa dalam menyikapi situasi, sedangkan Shizi dia nakal, dan kekanakan, dia ingin tau apapun yang membuatnya teetarik, dan dia akan mencari tau sampai ke akar hal yang membuatnya penasaran, Tinn Zhi Yakin, Shizi pasti sedang menguntit gadis bercadar tempo hari, Shizi pernah berkata bahwa dia tertarik dengan Aura wanita bercadar dari Kediaman Jendral tersebut,

****

Tidak membutuhkan waktu lama Shizi dan Suya telah tiba di kerajaan Wei, Shizi mendarat di atas pohon dan menurunkan Suya sebelum berubah bentuk menjadi manusia kembali,

"Terimakasih Shizi, aku pergi" ucap Suya melompat dan berlari menuju gerbang kerajaan,

"Ternyata bukan ibu"!! Ucap Shizi Menunduk kecewa,

" IBU SIAPA"???

Bersambung❣️❣️❣️

Digantung dulu Yak, emak kerja dulu belom ngosrek wc ni heheh...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***