KAGUM

ILUSTRASI TOKOH

****A. DEVAN****

B.ZAHRA

C. DITA

E. GINO

E. ALEX

Pagi ini muka Devan tampak lesu setelah kejadian kemarin. Ia masuk lift bersaman dengan zahra. "Bapak kenapa mukanya kaya benang kusut gitu? " Tanya Zahra, menatap muka Devan yang

" Kamu ngeledek saya ! " Ketus Devan, mendelik ke arah Zahra, agar Zahra takut padanya.

"Nggak sih pak, cuma nanya aja " kata Zahra nyengir kuda kepada Devan, bisa bahaya bila salah bicara kepada bosnya yang satu ini.

"Muka tampan begini kamu bilang kayak benang kusut " gumam Devan memperbaiki dasinya biar terlihat rapi.

"Ya habisnya, bapak gak pernah senyum sih. Coba senyum, pasti tampan dan manisnya nambah " goda Zahra." Itupun sih kalau gak galak " imbuhnya lirih, tapi Devan masih bisa mendengarnya, membuat Devan semakin marah.

"Apa kamu bilang? " Tanya Devan, tatapannya begitu nyalang sekali ke Arah Zahra.

"Eh enggak pak, saya gak bilang apa- apa kok " jawab Zahra berkilah menghindari amukan Devan, bisa-bisa tidak akan keluar dari lift ini jika Devan mengamuk.

Pintu lift terbuka di lantai 3, lantai yang licin di tambah dengan sepatu heels yang tinggi membuat Zahra terpeleset, dengan sigap, Devan menolong Zahra yang hampir terhuyung ke lantai,keduanya saling mengunci pandangan.

Salah tingkah di pandang Zahra, Devan menegakkan tubuh Zahra, Devan merasakan perasaan aneh yang belum pernah ia rasakan.

"Kamu gak apa-apa? " Tanya Devan, tak ingin jika Zahra sampai terluka sedikit saja.

"Nggak kok pak, saya gak apa-apa " jawab Zahra, merapihkan bajunya kembali.

Zahra menempelkan tangannya di dada Devan "Kamu mau ngapain? " tanya Devan, jantung Devan semakin kencang berdetak ketika Zahra memegang dadanya, Zahra bisa merasakan sendiri detak jantung Devan yang begitu cepat.

"Bapak deg-deg' an? " tanya Zahra menatap mata coklat milik Devan, jarak wajahnya hanya sejengkal dari wajah Devan membuat si pemilik wajah tampan itu memalingkan mukanya, dia tak tahan bila terus menatap Zahra dari dekat, bisa copot jantungnya nanti.

Devan menepis tangan Zahra di dadanya "Nggak, apaan sih kamu! " ketus Devan, lidahnya terasa kelu bila harus mengatakan jika dirinya gugup dan deg-deg'an bila ada di dekat Zahra, Devan belum pernah merasakan perasaan sehebat ini

Devan berjalan menuju ruangannya, langkah Devan terhenti karena jasnya tersangkut di meja, pikir Devan Zahra telah menarik jasnya karena tak ingin dia pergi. "Zahra, lepasin saya! Zahra, saya ingin kerja lepasin! " teriak Devan.

"Ada apa dengan orang ini ya.., kepedean sekali, " batin Zahra, dia tidak merasa menarik jas Devan, justru jas Devan tersangkut di ujung meja dekat lift.

"Siapa yang narik jas bapak. Tuh, jas bapak nyangkut di ujung meja " timpal Zahra. Devan menoleh ke belakang, ia tarik jasnya yang tersangkut, malu sekali rasanya Devan, karena kepedean menuduh Zahra.

"Maaf " ucap Devan sembari melanjutkan langkahnya, dia tak ingin memperlihatkan ekspresi malunya pada Zahra

Zahra menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh bosnya itu, baru kali ini dia ketemu orang yang percaya dirinya kebangetan.

Dita tergesa- gesa ke kantor, di tariknya tangan Zahra secara tiba-tiba tanpa henti. "Mbak! sudah cukup lepaskan! " teriak Zahra berusaha memberontak agar tangan Dita melepasnya.Bukannya melepas, Dita justru mempererat tarikannya.

Dita menghentikan langkahnya di depan toilet. "Kamu kan pasti yang beritahu Devan kalo aku selingkuh! " tuduh Dita, menatap Zahra dengan tatapan nyalang penuh amarah dan kebencian pada wanita yang sedang ada di depannya itu.

"Mbak apa-apaan sih ! saya aja nggak tau apa-apa ! " kata Zahra, sedikit kesal karna Dita seenak jidat menuduh dirinya membocorkan rahasia Dita.

"Hallah! gak usah ngeles kamu! " bentak Dita terus mencecar Zahra dengan berbagai tuduhan.

"Ngeles apanya mbak? apa lagi sih mbak, kesalahan saya? " tanya Zahra, dirinya lelah jika bekerja harus di incar orang jahat seperti ini.

"Devan tau kalo aku selingkuh. dan kamu tau ini semua salah siapa ? Ya betul. Salah kamu, kamu pasti beritahu Devan semuanya iya kan! " tak henti-hentinya Dita menuduh Zahra.

"Cukup mbak ! Saya gak beritahu apapun ke pak Devan, kalaupun saya niat membongkar, dari awal sayapun akan bongkar semuanya. justru bagus jika pak Devan tau sendiri, saya tidak perlu susah-susah untuk membongkar semuanya " kata Zahra, tak habis pikir dengan maksud Dita selalu menyalahkan dirinya.

"Berani ya kamu sama saya! " bentak Dita bersiap menampar Zahra. Namun, tangannya di tangkis oleh seseorang, Dita tampak geram dan menoleh siapa yang berani membela Zahra.

"Devan_," ucap Dita, melongo kaget.

"Kenapa? kaget? aku gak akan biarin kamu menampar Zahra, dia wanita baik, tidak seperti kamu! " Ketus Devan menghempas tangan Dita.

"Ayo Zahra " Ajak Devan menggandeng tangan Zahra untuk menjauh dari Dita.

"Aaargh! lihat saja Zahra,Aku akan buat Devan semakin membenci kamu, " umpat Dita dalam hati, dia kesal melihat Devan menggandeng tangan Zahra di depan matanya sendiri, Dita bersumpah tidak akan membiarkan Zahra bahagia sampai kapanpun.

Sampai Di ruangannya, Devan melepas pegangan tangannya. "Maaf, saya lancang memegang tangan kamu " ucap Devan, dia sebenarnya ingin memegang tangan Zahra lebih lama, tapi masih punya harga diri sebagai bos.

"Nggak apa-apa pak, Maafkan saya juga, membiarkan Mbak Dita selingkuh di belakang bapak tanpa memberitahu " kata Zahra.

"Tidak Apa-apa. Walau, saya agak kecewa kamu merahasiakan ini semua dari saya.Tapi saya tau, kamu tidak berdaya, " ujar Devan. Devan masuk ke ruangannya, begitupun Zahra.

Zahra membuatkan kopi untuk Devan.

" Ini pak kopinya, biar tidak suntuk. " kata Zahra sembari meletakkan kopinya di meja Devan.

"Ya, " ucap Devan singkat, dia masih berkutat dengan pekerjaannya, Zahra hanya tersenyum sendiri.

"Mau pamerin gigi kamu ke saya? " tanya Devan tanpa menatap sama sekali ke arah saya.

"Eh, nggak kok pak," jawab Zahra tersentak kaget mendengar Devan berkata seperti itu.

Devan menyeruput kopi itu. "Kok pahit? " tanya Devan, matanya merem melek menahan pahitnya kopi itu.

"Kan bapak sendiri yang bilang. Kopi itu memang pahit, yang manis itu senyuman. Nikmatilah kopi itu dengan senyuman, pasti bapak akan merasakan nikmatnya kopi itu tanpa mempedulikan pahitnya. " jawab Zahra, nyengir kuda.

"Kamu ngerjain saya! " bentak Devan, mendelik ke arah Zahra.

"Bukan gitu pak, saya hanya menjalankan motivasi dari bapak..., bapak sih, gak pernah senyum. jadinya gak bisa merasakan nikmatnya kopi itu. " sahut Zahra.

"Ya udah! Kembali ke ruangan mu sekarang! " pinta Devan. Zahra pun keluar dari ruangan Devan. Devan kembali menyeruput kopi itu sambil senyum-senyum sendiri. Ia kagum dengan sikap humoris zahra

Terpopuler

Comments

Land19

Land19

heleh wes lah...
udah mulai tumbuh benih² cintaaaaaaah

2025-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 MENJENGKELKAN
2 Hukuman
3 ANDITA
4 terbongkar
5 KAGUM
6 DIKIRA PACARAN
7 MULAI SUKA
8 Masa lalu
9 DI SURUH NYARI PASANGAN
10 GIMANA CARANYA?
11 Saya mencintaimu Ra,
12 Saya mau pak,
13 Di kibulin
14 bonceng berdua
15 wanita cantik itu siapa?
16 aku harus apa?
17 Jawaban zahra
18 Ancaman
19 kembalinya Dita
20 ketahuan Ara
21 debat dengan Dita
22 rela menderita
23 Kalian pacaran?
24 Celaka
25 pergi dari hidupmu
26 dimana Zahra?
27 sudah berakhir
28 saya beli cafe ini
29 gak kangen saya?
30 Tinggalkan anak saya!
31 balasan setimpal
32 Melamar?
33 Di kira selingkuh
34 Aku cemburu
35 Resmi tunangan,
36 umumkan hubungan
37 sebuah peringatan
38 Ulang tahun membawa fitnah
39 kesempatan kedua
40 melawan preman
41 maaf untuk semuanya
42 Kejutan
43 Masa lalu Devan
44 melanjutkan pendidikan
45 menjaga hati
46 Obsesi Alex
47 kepulangan Devan
48 Melepas rindu
49 Janjiku
50 kebenaran
51 Terpaksa berpisah
52 Terpaksa berpisah part2
53 ikhlas
54 Aku hamil
55 Antusias mantan
56 Kecelakaan
57 kamulah penyebabnya
58 melakukan sedikit perlawanan.
59 Ambisi licik
60 sekarang waktunya.
61 Bawa Dia pak!
62 Rencana Miko
63 mendukung dalam diam
64 Berjauhan
65 harapan
66 Tak ingin menyakiti
67 penculikan Zahra
68 Berusaha lolos
69 Jangan mudah percaya
70 Fakta sebenarnya
71 Selamat dari maut
72 Terima kasih
73 sebuah tragedi
74 Aku titipkan Dia,
75 Maafkan ibu
76 berjuanglah demi dia
77 menutupi kebenaran
78 Berbohong
79 menemani berjuang
80 drop
81 kebahagiaan di balik kesedihan
82 pernikahan
83 the power of Zahra
84 Bersyukur
85 Balas Budi
86 Terluka
87 memilih sendiri
88 Menghindar
89 Dia belum menikah Ra
90 kan selalu terkenang
91 surat dari Devan
92 Devan kecil
93 Bertemu Lia
94 Pernikahan kedua
95 Woro-Woro
96 karya baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
MENJENGKELKAN
2
Hukuman
3
ANDITA
4
terbongkar
5
KAGUM
6
DIKIRA PACARAN
7
MULAI SUKA
8
Masa lalu
9
DI SURUH NYARI PASANGAN
10
GIMANA CARANYA?
11
Saya mencintaimu Ra,
12
Saya mau pak,
13
Di kibulin
14
bonceng berdua
15
wanita cantik itu siapa?
16
aku harus apa?
17
Jawaban zahra
18
Ancaman
19
kembalinya Dita
20
ketahuan Ara
21
debat dengan Dita
22
rela menderita
23
Kalian pacaran?
24
Celaka
25
pergi dari hidupmu
26
dimana Zahra?
27
sudah berakhir
28
saya beli cafe ini
29
gak kangen saya?
30
Tinggalkan anak saya!
31
balasan setimpal
32
Melamar?
33
Di kira selingkuh
34
Aku cemburu
35
Resmi tunangan,
36
umumkan hubungan
37
sebuah peringatan
38
Ulang tahun membawa fitnah
39
kesempatan kedua
40
melawan preman
41
maaf untuk semuanya
42
Kejutan
43
Masa lalu Devan
44
melanjutkan pendidikan
45
menjaga hati
46
Obsesi Alex
47
kepulangan Devan
48
Melepas rindu
49
Janjiku
50
kebenaran
51
Terpaksa berpisah
52
Terpaksa berpisah part2
53
ikhlas
54
Aku hamil
55
Antusias mantan
56
Kecelakaan
57
kamulah penyebabnya
58
melakukan sedikit perlawanan.
59
Ambisi licik
60
sekarang waktunya.
61
Bawa Dia pak!
62
Rencana Miko
63
mendukung dalam diam
64
Berjauhan
65
harapan
66
Tak ingin menyakiti
67
penculikan Zahra
68
Berusaha lolos
69
Jangan mudah percaya
70
Fakta sebenarnya
71
Selamat dari maut
72
Terima kasih
73
sebuah tragedi
74
Aku titipkan Dia,
75
Maafkan ibu
76
berjuanglah demi dia
77
menutupi kebenaran
78
Berbohong
79
menemani berjuang
80
drop
81
kebahagiaan di balik kesedihan
82
pernikahan
83
the power of Zahra
84
Bersyukur
85
Balas Budi
86
Terluka
87
memilih sendiri
88
Menghindar
89
Dia belum menikah Ra
90
kan selalu terkenang
91
surat dari Devan
92
Devan kecil
93
Bertemu Lia
94
Pernikahan kedua
95
Woro-Woro
96
karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!