"Bukankah Tante sangat pintar jadi sangat mudah untuk mencari pekerjaan dan siapa tahu di tempat pekerjaan baru Tante dipertemukan jodohnya di mana pria itu sangat tulus mencintai Tante," ucap Angelica berusaha menasehati Tantenya agar mau bercerai dengan suaminya yang sering menyiksa dan tukang selingkuh.
"Tante trauma untuk menjalin hubungan baru terlebih Tante sudah janda siapa yang mau dengan Tante." ucap Tantenya dengan wajah sendu.
"Walau Tante nanti jadi janda tapikan janda cantik," jawab Angelica.
'Pakai sedotan.' Sambung Angelica dalam hati karena dirinya tidak mungkin mengatakan hal itu.
"Cantik dari mana?" tanya Tantenya sambil tersenyum malu.
"Sebelum mencari pekerjaan Tante harus melakukan perawatan terlebih dahulu kemudian setelah Tante mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan gaji, Tante bisa setiap bulannya shopping dan merawat tubuh Tante. Pasti banyak pria yang menyukai Tante," jawab Angelica menjelaskan ke Tantenya.
"Atau Tante kan bisa bekerja di perusahaan milik keluarga besar Kita." Sambung Angelica.
"Memang mudah mengatakan hal itu Angelica tapi asal kamu tahu Tante mandul dan hanya suami Tante yang mau menerima wanita mandul seperti Tante," ucap Tantenya yang mengatakan selama ini dipendamnya dari keluarga besarnya.
"Suami Tante tidak pernah mengatakan ke keluarga besar kita kalau Tante itu mandul karena tidak ingin membuat Tante sedih," sambung Tantenya.
"Kalau memang tidak ingin membuat Tante sedih, lalu ini apa Tante? Ketika Angelica datang ke rumah Tante, Angelica tanpa sengaja melihat Paman membawa wanita lain dan melakukan hubungan suami istri di depan mata Tante hingga Tante marah di depan wanita itu tapi yang ada Paman memukul Tante," ucap Angelica.
'Otak Tanteku terbuat dari apa sih? Di kasih tahu susah banget. Sudah jelas-jelas suaminya sangat jahat masih saja mau bertahan.' Sambung Angelica dalam hati sambil menahan kesal terhadap Tantenya yang susah dinasehati.
"Kejadian ini tidak hanya sekali yang Angelica lihat tapi berkali-kali ketika Angelica main ke rumah Tante. Tante, Angelica mohon ceraikan Paman dan memulai hidup baru tanpa ada kesedihan dan siksaan dari Paman. Angelica yakin suatu saat nanti ada pria yang mau menerima Tante apa adanya," ucap Angelica yang tidak tega melihat Tantenya di siksa oleh Pamannya.
Tantenya menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap wajah cantik ponakannya yang sangat perduli padanya.
"Baiklah Tante akan menceraikan Paman," jawab Tantenya pasrah.
"Awalnya memang berat Tante tapi seiring berjalannya waktu Tante bisa melupakan dan menemukan kebahagiaan," ucap Angelica sambil mengusap bahu Tantenya.
"Tante bersyukur mempunyai ponakan sepertimu yang perduli sama Tante sedangkan ponakan yang lainnya tidak pernah perduli karena semua sibuk dengan dirinya masing-masing," ucap Tantenya merasa terharu dengan kebaikan Angelica yang perduli padanya.
"Karena Angelica sangat sayang dan perduli sama Tante," jawab Angelica.
"Oh ya kamu sudah lulus kuliah, apa kamu ada rencana mau berkerja di perusahaan milik keluarga besar kita?" tanya Tantenya mengalihkan pembicaraan.
"Tidak Tante, Angelica besok melamar di perusahaan Gerald Company Internasional," jawab Angelica.
"Kenapa tidak milik keluarga besar kita?" tanya Tantenya dengan wajah terkejut.
Pasalnya semua ponakannya dan juga anggota keluarga besarnya lebih suka bekerja di perusahaan milik keluarga karena tidak mau bekerja di perusahaan lain.
"Angelica ingin mencari pengalaman di perusahaan lain," jawab Angelica beralasan.
Ceklek
Ketika Tantenya membuka mulutnya bersamaan pintu ruang perawatan di buka membuat Tantenya tidak jadi berbicara. Angelica dan Tantenya memalingkan wajahnya ke arah pintu ruang perawatan.
"Mommy, Daddy," panggil Angelica ketika melihat Ayahnya membuka pintu kamar perawatan dengan lebar kemudian Ibunya masuk ke dalam kamar perawatan dan diikuti oleh suaminya.
"Angelica sayang sudah lama di sini?" tanya Ibunya dengan nada lembut.
"Lumayan Mom," jawab Angelica sambil mengecup punggung tangan ke dua orang tuanya secara bergantian1.
"Kak Alex," panggil adiknya.
"Angelica keluar!" perintah Alex dengan nada dingin dan wajah datar tanpa menjawab sapaan adik kandungnya.
"Baik Dad," jawab Angelica patuh.
Angelica berjalan ke arah pintu ruang perawatan bersamaan Alex mengeluarkan suaranya.
"Apakah yang melakukan ini semua adalah pria brengs*k itu?" tanya Alex sambil menatap tajam ke arah adik kandungnya.
"Tidak kak," jawab adiknya berbohong.
"Kamu jangan berbohong atau pun menutupi pria brengs*k itu karena Kakak sudah tahu semuanya," jawab Alex dengan nada masih dingin sambil menatap wajah adiknya dengan tatapan tajam.
Angelica yang mendengar percakapan ayah kandungnya yang bernama Alex dengan adik kandungnya atau Tantenya Angelica membuat Angelica tidak berani mendengarkan percakapan mereka karena Angelica tahu pasti dirinya akan kena imbasnya.
Angelica langsung membuka pintu ruang perawatan dan langsung keluar dari ruang perawatan kemudian menutupnya dengan rapat agar orang lain tidak mendengar percakapan Kakak beradik tersebut.
"Lebih baik aku ke kantin," ucap Angelica.
Angelica melangkahkan kakinya ke arah kantin hingga di lorong yang sepi Angelica melihat William sedang berjalan ke arah dirinya bersamaan ada seorang pria yang memanggil dirinya.
"Angelica," panggil pria tersebut.
Angelica sangat familiar dengan suara laki-laki tersebut membuat Angelica membalikkan badannya dan menatap tajam ke arah laki-laki tersebut yang menatapnya sambil tersenyum mesum.
"Ada apa?" tanya Angelica dengan nada ketus.
"Angelica, aku ini pamanmu kenapa kamu sangat ketus?" tanya Paman nya sambil menahan amarahnya.
"Paman pikir saja sendiri," jawab Angelica dengan nada masih ketus.
"Angelica sudah lama Paman mencintai dirimu tapi Tante mu yang selalu mengejar-ngejar Paman bahkan menjebak Paman agar mau menikah dengan Tante mu," ucap Pamannya mulai merayu Angelica.
"Apa Paman tidak pikir, selisih umur kita itu dua puluh tahun apalagi Paman seorang Casanova yang hobinya celap-celup sana sini jadi mana mungkin aku mencintai pria brengs*k seperti Paman," ucap Angelica dengan nada sarkas.
"Asal Paman tahu, aku sudah mengatakan ke Tante untuk menceraikan pria brengs*k seperti Paman apalagi Daddy juga marah sama Paman jadi bersiaplah Paman di tendang dari keluarga besar kami," sambung Angelica sambil tersenyum menyeringai.
"Tante mu tidak mungkin menceraikan Paman karena Paman sangat tampan," ucap Paman nya tanpa memperdulikan ucapan Angelica.
"Hanya wanita buta yang mau sama Paman," ucap Angelica.
"Angelica!" bentak Pamannya sambil mengangkat tangannya ke atas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments