Bab 15 Ciuman Kedua

Celine membantu Nicholas naik ketempat tidur. Dia mengganjal punggung Nicholas yang bersandar di Headboard menggunakan bantal dan meluruskan kedua kaki pria itu.

Dia tersenyum menatap Nicholas dan memasangkan alat pijat di kedua kaki Nicholas. "Bagaimana?" tanya Celine

"Apanya yang bagaimana? Kau tahu pasti jika kedua kakiku tidak bisa merasakan apapun." gerutu Nicholas

"Ah.. Iya, aku lupa. Tidak masalah, ini juga bisa merangsang otot-otot di kakimu." ucapnya meyakinkan Nicholas. Dia diam sejenak dan teringat dengan kue buatannya. "Tunggu sebentar!!" Celine turun dari tempat tidur dan mengambilkan kue untuk Nicholas.

Sedangkan Nicholas hanya bisa menghela nafas panjang. Dia menatap nanar kedua kakinya yang terpasang alat pijat pemberian Celine.

Tidak ada yang bisa dilakukan, semua hanya sia-sia saja. Dia tidak bisa merasakan apapun. Bagaimana bisa dia sembuh? Rasanya semua itu tidak mungkin terjadi. Tapi keyakinan yang Celine berikan, seolah membuatnya percaya jika dia bisa.

"Haruskah aku melakukannya lagi?" gumam Nicholas. Dia mendongak dan memejamkan kedua matanya. Dua tahun yang lalu dokter mengatakan sulit untuknya bisa berjalan. Dan selama itu juga dia tidak pernah melakukan terapi ataupun pengobatan lagi. Jadi, kemungkinan untuk sembuh pasti sudah jauh dari perkiraan sebelumnya. Atau mungkin dia sudah cacat permanen.

"Sangat sulit tuan. Tapi saya rasa, anda bisa membantu nona Celine untuk mendapatkan perusahaan itu kembali."

Nicholas membuka matanya. Masalah Celine hanya dia yang bisa membantu, tapi dengan keadaannya yang sekarang, apa dia bisa?

Tidak!! Dia harus mencobanya. Dia sudah bertekad untuk membantu Celine, tapi bukan karena dia ingin, melainkan dia tidak mau Celine tersiksa karena terus berada di samping pria cacat sepertinya.

Mendengar cerita dari Dista membuat Nicholas sadar, jika kehidupan Celine begitu mengenaskan. Dia tahu betul bagaimana rasanya dikhianati oleh orang yang kita sayangi. Oleh karena itu, dia bertekad untuk membantu Celine mendapatkan kembali apa yang menjadi miliknya. Dan untuk masalah Jenny dan Rian, dia bisa pikirkan nanti.

Hah... Rasanya ini seperti bukan dirinya yang sekarang. Yang suka marah-marah dan tidak suka orang lain mengaturnya. Tapi dengan Celine, semua berbeda. Wanita itu membuatnya tersentuh dan perlahan kembali ke sifat lamanya.

"Wanita itu..... Andai aku tidak sakit, pasti aku sudah menghukumnya." Nicholas tersenyum tipis. Apalagi saat dia teringat ciuman mereka tadi pagi. Ah... Andai dia bisa mengulanginya.

"Aish... Apa yang aku pikirkan?" gumamnya merutuki kebodohannya. Dia menghela nafas dan tersenyum mengingat wajah Celine. "Cantik." Satu kata yang keluar dari mulut Nicholas . Tapi tiba-tiba tatapan nya berubah tajam kala mengingat cara Rian menatap Celine. Dia yakin jika pria itu mempunyai maksud terselubung, atau mungkin dia tertarik pada istrinya? Itu tidak bisa dibiarkan.

"Jika aku terus begini, maka aku tidak bisa melindungi Celine apalagi membantunya." ucapnya bermonolog.

"Ya, sepertinya aku memang harus mencobanya. Yang jelas aku tidak akan membiarkan pria itu menyakiti Celine." ucapnya lagi

Cklek

Nicholas menatap kearah pintu dan terlihat Celine yang membawa nampan berisi jus buah dan juga kue. Dia meletakkan nampan tersebut di nakas dan berkata jika itu adalah kue buatannya dan menawarkannya pada Nicholas.

"Kau membuat kue?" tanya Nicholas memastikan

"Iya, Aku sangat suka membuat kue. Bahkan Daddy bilang jika aku membuka toko kue, maka tokoku akan laris manis." ucapnya sambil tersenyum

Melihat itu, Nicholas ikut tersenyum. Dia mengambil satu kue dan memasukkannya kedalam mulutnya. "Enak." Nicholas mengunyah perlahan kue tersebut dan tersenyum, "Lumayan."

"A-apa? lumayan?" tanya Celine yang dijawab anggukan oleh Nicholas

"Tidak mungkin, Daddy selalu bilang jika kue ku enak." ucapnya tidak percaya

"Mungkin dia tidak ingin kau sedih jika dia bilang kue mu tidak enak." Nicholas melahap kue tersebut lagi dan lagi.

Celine memicingkan matanya menatap Nicholas yang tidak henti-henti memakan kue buatannya. Dia merebut piring berisi kue ditangan Nicholas dan menjauhkannya.

"Hei... Mana kue ku?" pekik Nicholas

"Kau bilang lumayan, tapi kenapa kau memakannya terus?"

"Kau membuat kue menggunakan bahan di dapurku, kan? Dan semua bahan itu di beli menggunakan uangku. Jadi tidak masalah jika aku memakannya. Lagipula kau membuat kue itu untuk ku, kan?" Nicholas berusaha merebut kue dari Celine dengan menarik tangan Celine hingga akhirnya kue tersebut kembali ke tangan Nicholas.

"Bilang saja kalau enak." gerutu Celine

"Cih... terlalu percaya diri sekali." ucap Nicholas sinis

Celine tidak terima, dia berusaha merebut kembali kue tersebut, tapi Nicholas menjauhkan tangannya dari Celine. Namun Celine tidak kehabisan akal, dia naik ke tempat tidur. Dia berusaha meraih kue tersebut dengan duduk di pangkuan Nicholas.

Nicholas tertegun menatap Celine yang terus berusaha meraih kue di tangannya. Hingga tanpa sadar, Nicholas meraih pinggang Celine dan menegakkan tubuhnya.

Pandangan mereka bertemu, Celine mulai terdiam dan menatap dalam kedua mata Nicholas. Dia sampai lupa dengan kue di tangan pria itu. Dan seolah terhipnotis, mereka berdua sama-sama mendekatkan wajah mereka dan.......

Cup

Mereka saling menempelkan bibir mereka dan memberikan lum*t*n lembut. Bahkan Nicholas menekan tengkuk Celine dan memperdalam ciuman mereka hingga terdengar decapan dari bibir keduanya. Untuk sesaat mereka lupa dengan kue tersebut dan lebih fokus pada ciuman mereka. Tidak, maksudnya lebih menikmati ciuman mereka.

"Ugh.."

Satu lenguhan keluar dari mulut Celine dari sela-sela ciuman mereka. Membuat Nicholas bersemangat dan menerobos masuk, mengakses setiap rongga mulut wanita itu. Tapi suara ketukan pintu menghentikan aktivitas mereka.

Tok Tok Tok

Celine membuka matanya, dia memukul bahu Nicholas agar menyudahi kegiatan mereka, tapi Nicholas Seolah tidak perduli. Dia terus menikmati bibir istrinya hingga ketukan pintu terdengar lebih keras membuat Nicholas berdecak dalam hati. Dia terpaksa melepas ciumannya dan memeluk pinggang Celine erat, saat wanita itu mencoba untuk turun dari pangkuannya.

"Siapa?" teriak Nicholas

"Ini saya, Tuan." sahut pak Anton dari balik pintu

"Ada apa?" tanya Nicholas yang tersenyum menatap Celine yang masih meraup oksigen. Seolah oksigen di sekitarnya akan habis.

"Ada telepon dari Tuan Aiden. Ada hal penting yang ingin beliau bicarakan." seru pak Anton

"Katakan padanya, nanti aku akan menghubunginya. Sekarang aku mau istirahat dan jangan ada yang menggangguku."

"Ba-baik tuan."

Untuk sesaat mereka terdiam. Tidak terdengar suara apapun diluar sana yang artinya pak Anton sudah pergi.

Celine bergegas untuk turun dari pangkuan Nicholas, tapi lagi-lagi Nicholas memeluk erat pinggangnya. "Mau kemana, hm?"

"A-aku... I-itu..." Celine terlihat gugup. Apalagi posisi mereka saat ini sangatlah intim. Bahkan dia dapat melihat lebih dekat wajah tampan suaminya. Ini ciuman keduanya, apakah akan ada ciuman ketiga, keempat dan seterusnya? Hah... yang pertama saja sudah membuat kedua kakinya lemas, nyaris tidak bisa berdiri karena bergetar hebat. Dan sekarang ciuman kedua, membuat jantungnya terasa mau copot karena posisi mereka yang sangat intim. Bisa-bisa ciuman ketiga membuatnya masuk ke rumah sakit.

"Kau gugup? Bukankah kita suami istri. Jadi sah-sah saja jika kita melakukan ini." ucap Nicholas yang membuat Celine semakin gugup.

Nicholas menyelipkan rambut Celine dibelakang telinga wanita itu, tapi tanpa sengaja, dia melihat ada sesuatu di pipi Celine. Dia menyipitkan matanya dan menekan tengkuk Celine hingga wajah mereka sangat dekat.

Celine memejamkan matanya takut, dia pikir Nicholas akan menciumnya lagi. Tapi untuk beberapa saat, setelah merasa tidak terjadi apa-apa, dia membuka matanya dan melihat tatapan Nicholas yang berubah tajam.

"Siapa yang melakukan hal ini padamu?"

Deg

Terpopuler

Comments

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

Nicholas jeli juga ternyata masih bsa lihat bekas tamparan Indira padahal dah

2024-05-12

1

Rifa Endro

Rifa Endro

naha kan , nicholas menyadari bekas tamparan itu

2024-05-10

0

Bundanya Jamal

Bundanya Jamal

jjur lah pada suamimu celine

2024-04-03

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Diusir
2 Bab 2 Pertemuan Nicholas Dan Celine
3 Bab 3 Menikah
4 Bab 4 Nicholas
5 Bab 5 Wanita Mesum
6 Bab 6 Kemarahan Celine
7 Bab 7 Mulai Perduli
8 Bab 8 Jenny Dan Rian
9 Bab 9 Penghinaan Sang Mantan
10 Bab 10 Ciuman
11 Bab 11 Penasaran
12 Bab 12 Yang Terjadi
13 Bab 13 Bertemu Indira
14 Bab 14 Permintaan Celine
15 Bab 15 Ciuman Kedua
16 Bab 16 Hanya Main-main Saja
17 Bab 17 Tujuan
18 Bab 18 Tidak Bisa Tidur
19 Bab 19 Perjanjian ?
20 Bab 20 Terobsesi
21 Bab 21 Setuju
22 Bab 22 Jalan-jalan
23 Bab 23 Rencana Nicholas Dan Rian
24 Bab 24 Di Usir 2
25 Bab 25 Kerjasama
26 Bab 26 Melanjutkan Pengobatan
27 Bab 27 Curiga
28 Bab 28 Berselingkuh
29 Bab 29 Jenny Menemui Dokter Irfan
30 Bab 30 Butik Untuk Celine
31 Bab 31 Saling Memanfaatkan
32 Bab 32 Belajar Bersama-sama
33 Bab 33 Malu
34 Bab 34 Salah Paham
35 Bab 35 Perasaan Aneh
36 Bab 36 Hari Pertama Bekerja
37 Bab 37 Baikan
38 Bab 38 Rencana Jenny
39 Bab 39 Jenny Berulah
40 Bab 40 Nasehat Andara
41 Bab 41 Memanfaatkan
42 Bab 42 Aku Akan Kembali Bekerja
43 Bab 43 Berangkat Bekerja
44 Bab 44 Kembali Memimpin Perusahaan
45 Bab 45 Di Usir 3
46 Bab 46 Rencana Licik
47 Bab 47 Pilihan
48 Bab 48 Celine Dalam Bahaya?
49 Bab 49 Kedatangan Rekan Bisnis
50 Bab 50 Melawan
51 Bab 51 Aku Orang Yang Menepati Janji
52 Bab 52 Kecelakaan?
53 Bab 53 Bisa Berjalan Lagi
54 Bab 54 Pesta Kecil-kecilan
55 Bab 55 Celine, Istri Nicholas
56 Bab 56 Bersantai
57 Bab 57 Amarah Nicholas
58 Bab 58 Bukti
59 Bab 59 Kerjasama Rian Dan Jenny
60 Bab 60 Mengunjungi Soraya
61 Bab 61 Kejutan
62 Bab 62 Di Culik
63 Bab 63 Kehilangan
64 Bab 64 Nicholas Murka
65 Bab 65 Kebahagiaan Yang Sesaat
66 Bab 66 Nasehat Mommy
67 Bab 67 Akhir Yang Bahagia
68 S2
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Diusir
2
Bab 2 Pertemuan Nicholas Dan Celine
3
Bab 3 Menikah
4
Bab 4 Nicholas
5
Bab 5 Wanita Mesum
6
Bab 6 Kemarahan Celine
7
Bab 7 Mulai Perduli
8
Bab 8 Jenny Dan Rian
9
Bab 9 Penghinaan Sang Mantan
10
Bab 10 Ciuman
11
Bab 11 Penasaran
12
Bab 12 Yang Terjadi
13
Bab 13 Bertemu Indira
14
Bab 14 Permintaan Celine
15
Bab 15 Ciuman Kedua
16
Bab 16 Hanya Main-main Saja
17
Bab 17 Tujuan
18
Bab 18 Tidak Bisa Tidur
19
Bab 19 Perjanjian ?
20
Bab 20 Terobsesi
21
Bab 21 Setuju
22
Bab 22 Jalan-jalan
23
Bab 23 Rencana Nicholas Dan Rian
24
Bab 24 Di Usir 2
25
Bab 25 Kerjasama
26
Bab 26 Melanjutkan Pengobatan
27
Bab 27 Curiga
28
Bab 28 Berselingkuh
29
Bab 29 Jenny Menemui Dokter Irfan
30
Bab 30 Butik Untuk Celine
31
Bab 31 Saling Memanfaatkan
32
Bab 32 Belajar Bersama-sama
33
Bab 33 Malu
34
Bab 34 Salah Paham
35
Bab 35 Perasaan Aneh
36
Bab 36 Hari Pertama Bekerja
37
Bab 37 Baikan
38
Bab 38 Rencana Jenny
39
Bab 39 Jenny Berulah
40
Bab 40 Nasehat Andara
41
Bab 41 Memanfaatkan
42
Bab 42 Aku Akan Kembali Bekerja
43
Bab 43 Berangkat Bekerja
44
Bab 44 Kembali Memimpin Perusahaan
45
Bab 45 Di Usir 3
46
Bab 46 Rencana Licik
47
Bab 47 Pilihan
48
Bab 48 Celine Dalam Bahaya?
49
Bab 49 Kedatangan Rekan Bisnis
50
Bab 50 Melawan
51
Bab 51 Aku Orang Yang Menepati Janji
52
Bab 52 Kecelakaan?
53
Bab 53 Bisa Berjalan Lagi
54
Bab 54 Pesta Kecil-kecilan
55
Bab 55 Celine, Istri Nicholas
56
Bab 56 Bersantai
57
Bab 57 Amarah Nicholas
58
Bab 58 Bukti
59
Bab 59 Kerjasama Rian Dan Jenny
60
Bab 60 Mengunjungi Soraya
61
Bab 61 Kejutan
62
Bab 62 Di Culik
63
Bab 63 Kehilangan
64
Bab 64 Nicholas Murka
65
Bab 65 Kebahagiaan Yang Sesaat
66
Bab 66 Nasehat Mommy
67
Bab 67 Akhir Yang Bahagia
68
S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!