Bab 14 Permintaan Celine

Celine dan pelayan, kini sampai di rumah Nicholas. Sebelumnya, dia meminta pelayan untuk tidak mengatakan pada Nicholas atau siapapun tentang apa yang telah terjadi di pusat perbelanjaan tadi. Baru setelahnya, mereka menuju dapur dan mulai menyusun belanjaan mereka di kulkas.

Celine juga membantu para pelayan untuk menyiapkan makan siang. Dia juga berinisiatif membuat kue yang akan diberikan pada Nicholas nantinya.

Cukup lama mereka berkutat di dapur. Hingga makan siang sudah matang dan tersaji di meja makan. Kue buatan Celine juga sudah keluar dari oven dan dia meminta pelayan untuk menyajikannya. Dia juga meminta pelayan membagikan sebagian kue tersebut pada para pelayan karena dia memang membuat kue lebih banyak.

"Akhirnya selesai juga. Sekarang saatnya untuk mandi." Celine pergi ke kamar dan menyerahkan sisanya pada pelayan. Tapi saat dia masuk ke kamar, dia tidak menemukan Nicholas di sana. Dan hal itu membuatnya merasa lega. Dia bergegas ke kamar mandi dan menyelesaikan ritual mandinya.

Celine memilih mandi dibawah shower. Untuk sesaat dia terdiam dibawah guyuran air. Dia teringat tentang ayahnya dan perlakuan Soraya padanya. Bahkan hinaan Indira masih terngiang-ngiang diingatnya.

Tanpa terasa. airmata Celine menetes . Dia menangis terisak dibawah guyuran air shower. "Daddy!!! Hiks ... hiks... Daddy!!" isaknya memukul dadanya yang terasa sesak.

Celine mematikan shower dan membalut tubuhnya menggunakan bathrobe. Dia berdiri di depan cermin wastafel dan menatap dirinya yang menyedihkan.

"Aku tidak boleh bersedih. Aku harus kuat agar tidak ada orang yang meremehkan ku apalagi menindas ku." ucapnya bermonolog. Dia menyipitkan matanya dan mendekatkan wajahnya ke cermin.

"Ck..." Celine berdecak kesal karena tamparan Indira meninggalkan bekas di pipinya.

"Bagaimana aku menutupinya?" Celine memikirkan cara agar bekas tamparan Indira tidak terlihat. Bisa gawat jika Nicholas tahu. Dia pasti akan bertanya ini itu. Tapi, apa pedulinya? Nicholas pasti akan acuh tak acuh dengan apa yang terjadi padanya.

"Huh... Mungkin bisa ditutupi dengan makeup." Celine mengendap-endap keluar dari kamar mandi. Dan saat melihat tidak ada siapapun di kamar, dia bergegas berganti baju dan memakai makeup tipis untuk menutupi bekas tamparan Indira.

"Huh.. Sudah selesai. Sekarang saatnya melayani suamiku." Celine terdiam sejenak. Suami? Hah... Dia jadi teringat ciuman panas mereka tadi pagi. Dia menyentuh bibirnya, dan hisapan lembut Nicholas masih terasa di sana.

"Astaga, apa yang aku pikirkan?" ucapnya merutuki kebodohannya. "Lupakan Celine!! Lupakan!! Walaupun itu memalukan, tapi bersikaplah seolah tidak terjadi apa-apa. Lagipula, Nick juga terlihat biasa saja. " gumamnya.

Ya, bagi Nicholas, ciuman tadi pagi pasti tidak berarti apa-apa. Seperti yang dikatakan Rian, pria bisa melakukannya tanpa cinta sekalipun. Huh... Sepertinya Celine terlalu berharap lebih.

"Tidak apa-apa, Celine. Ingat saja tujuanmu." ucapnya menyemangati diri sendiri. Dia beranjak dan pergi mencari Nicholas untuk mengajaknya makan siang. Dia bertanya pada pelayan tentang keberadaan Nicholas yang ternyata ada di ruang kerjanya.

"Ruang kerja? Apa dia masih bekerja walaupun keadaannya seperti itu?" gumam Celine dalam hati. Tapi jika diingat-ingat, Keluarga Dirgantara adalah keluarga kaya. Bahkan Nicholas bisa membangun mimpinya tanpa bantuan nama besar ayahnya. Jadi selama dia sakit, siapa yang meneruskan pekerjaannya? Pikir Celine

Tidak ingin terlalu memikirkannya, Celine mulai mengetuk pintu ruang kerja Nicholas.

Tok Tok Tok

"Masuk!!"

Celine menghela nafas panjang dan membuka pintu setelah mendapat ijin dari si empunya.

"Kau masih sibuk?" tanya Celine

"Ada apa?" tanya Nicholas tanpa menatap Celine. Dia terlihat serius membaca sesuatu yang ada di depannya. Entah apa itu, tapi sepertinya itu berkas penting.

"Makan siang sudah siap. Kau ingin aku bawakan kemari atau....."

"Kita makan di sana saja " ucap Nicholas menyela.

Celine bergegas membantu Nicholas dengan mendorong kursi rodanya ke ruang makan. Di sana, Celine melayani suaminya itu seperti biasa. Hanya saja, Celine terlihat menunduk dan enggan menatap Nicholas karena malu jika mengingat apa yang sudah dia lakukan tadi pagi.

"Apa kau bersenang-senang?' tanya Nicholas tiba-tiba

"A-apa?"

"Apa yang kau beli?" tanya Nicholas lagi

"Ah iya." Celine teringat dengan alat pijat yang dia beli. Dia mengambilnya dan memberikannya pada Nicholas . "Ini."

"Apa ini?" tanya Nicholas. Dia membuka paper bag yang berisi alat pijat. Dia mengerutkan keningnya dan menatap Celine seolah bertanya untuk apa dia membeli itu?

"Ini alat pijat untuk melatih otot-otot di kakimu. Ya walaupun itu mustahil tapi tidak ada salahnya mencoba. Kau bisa memakainya saat malam hari atau saat kau beristirahat. Dan aku ingin kau kembali melanjutkan pengobatan mu dan juga melakukan terapi."

Deg

Nicholas terdiam sesaat. Dia meletakkan alat pijat itu di meja dan pergi begitu saja.

"Nick!!" panggil Celine. Tapi Nicholas seolah menulikan telinganya. Dia terus menggerakkan kursi rodanya masuk ke kamarnya.

Celine menghela nafas panjang. Apa dia salah bicara lagi? Pikirnya. Tapi tidak ada salahnya mencoba, kan. Celine meminta pelayan untuk membereskan meja makan sedangkan dia menyusul Nicholas ke kamar.

"Nick!!" Celine melihat Nicholas yang lagi-lagi menatap keluar jendela kamarnya. Dia mendekat dan jongkok didepan Nicholas.

"Kenapa? Kau tidak mau?" tanya Celine

"Tidak perlu repot-repot membujukku, karena aku tidak akan melakukan hal itu lagi." Nicholas menatap Celine dan kembali berkata, "jangan melakukan hal yang sia-sia. Setelah tujuanmu tercapai, kita bercerai saja dan kau tidak akan lagi terikat pernikahan dengan pria cacat seperti ku."

Deg

Hati Celine tercubit mendengar kata cerai dari Nicholas. Semudah itu Nicholas mengeluarkan kata cerai. Apa dia ingin mempermainkan pernikahan? Ya, dia akui jika mereka menikah karena terpaksa, dan tidak ada cinta diantara keduanya. Tapi apa harus bercerai secepat itu? Dia merasa seperti orang yang jahat yang hanya memanfaatkan orang lain demi mencapai tujuannya. Dan setelah dia mendapatkan apa yang dia inginkan, dia pergi begitu saja.

"Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Nicholas

"K-kau ingin bercerai? A-apa karena aku tidak pantas untukmu?" lirih Celine

Nicholas terdiam. Kenapa wanita itu berkata seperti itu? Harusnya dia yang berkata jika dirinya tidak pantas untuknya karena keadaannya yang cacat.

"Baiklah. Jika itu maumu. Kita akan bercerai. Tapi, ijinkan aku merawat mu. Maksudku, kita coba sekali lagi pengobatan yang sempat terhenti. Aku janji akan selalu di sampingmu, aku akan membantumu sampai kau sembuh. Aku....."

"Berapa kali aku bilang, jangan melakukan hal yang sia-sia!!" teriak Nicholas

Celine tersentak, kedua matanya mulai berembun. Entah keberanian dari mana, tiba-tiba dia memeluk Nicholas. "tidak ada yang sia-sia selama kau percaya. Aku mohon, kali ini saja. Ijinkan aku membantumu. Lagipula, apa kau tidak mau membalas orang-orang yang sudah menyakitimu?"

"Membalas?"

"Iya," Celine mengurai pelukannya. "Membalas dua orang yang menghinamu. Apa kau tidak ingin melakukannya? Buktikan pada mereka jika kau bisa bangkit. Buat mereka jera dan tidak bisa menghinamu lagi." Celine mengusap bahu Nicholas, "kau mau, kan?"

Terpopuler

Comments

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

biar aku bantu jawab .... mauuuuu bgettt Celine .... ☺️☺️☺️

2024-05-12

1

Rifa Endro

Rifa Endro

uhhh, sabar sekali

2024-05-10

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

mau Nick bangkitlah Celine benar

2024-03-06

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Diusir
2 Bab 2 Pertemuan Nicholas Dan Celine
3 Bab 3 Menikah
4 Bab 4 Nicholas
5 Bab 5 Wanita Mesum
6 Bab 6 Kemarahan Celine
7 Bab 7 Mulai Perduli
8 Bab 8 Jenny Dan Rian
9 Bab 9 Penghinaan Sang Mantan
10 Bab 10 Ciuman
11 Bab 11 Penasaran
12 Bab 12 Yang Terjadi
13 Bab 13 Bertemu Indira
14 Bab 14 Permintaan Celine
15 Bab 15 Ciuman Kedua
16 Bab 16 Hanya Main-main Saja
17 Bab 17 Tujuan
18 Bab 18 Tidak Bisa Tidur
19 Bab 19 Perjanjian ?
20 Bab 20 Terobsesi
21 Bab 21 Setuju
22 Bab 22 Jalan-jalan
23 Bab 23 Rencana Nicholas Dan Rian
24 Bab 24 Di Usir 2
25 Bab 25 Kerjasama
26 Bab 26 Melanjutkan Pengobatan
27 Bab 27 Curiga
28 Bab 28 Berselingkuh
29 Bab 29 Jenny Menemui Dokter Irfan
30 Bab 30 Butik Untuk Celine
31 Bab 31 Saling Memanfaatkan
32 Bab 32 Belajar Bersama-sama
33 Bab 33 Malu
34 Bab 34 Salah Paham
35 Bab 35 Perasaan Aneh
36 Bab 36 Hari Pertama Bekerja
37 Bab 37 Baikan
38 Bab 38 Rencana Jenny
39 Bab 39 Jenny Berulah
40 Bab 40 Nasehat Andara
41 Bab 41 Memanfaatkan
42 Bab 42 Aku Akan Kembali Bekerja
43 Bab 43 Berangkat Bekerja
44 Bab 44 Kembali Memimpin Perusahaan
45 Bab 45 Di Usir 3
46 Bab 46 Rencana Licik
47 Bab 47 Pilihan
48 Bab 48 Celine Dalam Bahaya?
49 Bab 49 Kedatangan Rekan Bisnis
50 Bab 50 Melawan
51 Bab 51 Aku Orang Yang Menepati Janji
52 Bab 52 Kecelakaan?
53 Bab 53 Bisa Berjalan Lagi
54 Bab 54 Pesta Kecil-kecilan
55 Bab 55 Celine, Istri Nicholas
56 Bab 56 Bersantai
57 Bab 57 Amarah Nicholas
58 Bab 58 Bukti
59 Bab 59 Kerjasama Rian Dan Jenny
60 Bab 60 Mengunjungi Soraya
61 Bab 61 Kejutan
62 Bab 62 Di Culik
63 Bab 63 Kehilangan
64 Bab 64 Nicholas Murka
65 Bab 65 Kebahagiaan Yang Sesaat
66 Bab 66 Nasehat Mommy
67 Bab 67 Akhir Yang Bahagia
68 S2
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Diusir
2
Bab 2 Pertemuan Nicholas Dan Celine
3
Bab 3 Menikah
4
Bab 4 Nicholas
5
Bab 5 Wanita Mesum
6
Bab 6 Kemarahan Celine
7
Bab 7 Mulai Perduli
8
Bab 8 Jenny Dan Rian
9
Bab 9 Penghinaan Sang Mantan
10
Bab 10 Ciuman
11
Bab 11 Penasaran
12
Bab 12 Yang Terjadi
13
Bab 13 Bertemu Indira
14
Bab 14 Permintaan Celine
15
Bab 15 Ciuman Kedua
16
Bab 16 Hanya Main-main Saja
17
Bab 17 Tujuan
18
Bab 18 Tidak Bisa Tidur
19
Bab 19 Perjanjian ?
20
Bab 20 Terobsesi
21
Bab 21 Setuju
22
Bab 22 Jalan-jalan
23
Bab 23 Rencana Nicholas Dan Rian
24
Bab 24 Di Usir 2
25
Bab 25 Kerjasama
26
Bab 26 Melanjutkan Pengobatan
27
Bab 27 Curiga
28
Bab 28 Berselingkuh
29
Bab 29 Jenny Menemui Dokter Irfan
30
Bab 30 Butik Untuk Celine
31
Bab 31 Saling Memanfaatkan
32
Bab 32 Belajar Bersama-sama
33
Bab 33 Malu
34
Bab 34 Salah Paham
35
Bab 35 Perasaan Aneh
36
Bab 36 Hari Pertama Bekerja
37
Bab 37 Baikan
38
Bab 38 Rencana Jenny
39
Bab 39 Jenny Berulah
40
Bab 40 Nasehat Andara
41
Bab 41 Memanfaatkan
42
Bab 42 Aku Akan Kembali Bekerja
43
Bab 43 Berangkat Bekerja
44
Bab 44 Kembali Memimpin Perusahaan
45
Bab 45 Di Usir 3
46
Bab 46 Rencana Licik
47
Bab 47 Pilihan
48
Bab 48 Celine Dalam Bahaya?
49
Bab 49 Kedatangan Rekan Bisnis
50
Bab 50 Melawan
51
Bab 51 Aku Orang Yang Menepati Janji
52
Bab 52 Kecelakaan?
53
Bab 53 Bisa Berjalan Lagi
54
Bab 54 Pesta Kecil-kecilan
55
Bab 55 Celine, Istri Nicholas
56
Bab 56 Bersantai
57
Bab 57 Amarah Nicholas
58
Bab 58 Bukti
59
Bab 59 Kerjasama Rian Dan Jenny
60
Bab 60 Mengunjungi Soraya
61
Bab 61 Kejutan
62
Bab 62 Di Culik
63
Bab 63 Kehilangan
64
Bab 64 Nicholas Murka
65
Bab 65 Kebahagiaan Yang Sesaat
66
Bab 66 Nasehat Mommy
67
Bab 67 Akhir Yang Bahagia
68
S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!