Bab 13 Bertemu Indira

Celine merasa sedikit senang bisa jalan-jalan. Setidaknya itu bisa membuatnya melupakan masalahnya walaupun hanya sejenak.

Kabar yang diberikan oleh Dista, membuat hatinya gemuruh tidak karuan. Walaupun dia sudah menduga jika kematian ayahnya ada sangkut pautnya dengan ibu tirinya. Tapi tetap saja, kenyataan itu membuatnya sedih.

Dan sekarang, dengan berbelanja membuat mood nya kembali membaik. Dia ikut memilih sayur dan buah dan beberapa bahan yang ada di daftar.

"Apa ada yang ingin nona beli?" tanya pelayan

Celine terdiam sejenak. Dia menatap black card di tangannya dan teringat ancaman Nicholas yang melarangnya pulang jika tidak membeli apapun. Tapi apa yang harus dia beli? Dia bukan gadis yang gila belanja. Bahkan dia selalu menyisihkan uang jajannya untuk membeli keperluan saat kuliah dan menggunakan seperlunya saja. Untuk itu dia bingung saat Nicholas menyuruhnya untuk berbelanja.

Tapi yang membuatnya penasaran adalah kenapa Nicholas bisa mempunyai kartu ini? Bukannya dia sudah lama tidak bekerja?

"Ada apa nona? Apa anda membutuhkan sesuatu?" tanya pelayan

"Em... Kita lihat-lihat saja dulu." Celine menarik pelayan untuk melihat-lihat. Hingga dia menemukan sebuah alat pijat. Celine terdiam sejenak. Mungkin dia bisa membelikan alat itu untuk Nicholas. Bagaimanapun kaki Nicholas butuh pijitan yang rutin untuk merangsang otot-otot yang telah mati rasa. Siapa tahu, lama kelamaan kakinya bisa merespon rasa pijatan itu. Jika berhasil, maka kemungkinan untuk bisa berjalan lagi, akan semakin besar.

Celine membeli alat pijat tersebut dan membayarnya menggunakan kartu pemberian Nicholas. Tapi saat hendak pulang, dia bertemu dengan seseorang yang sangat dia kenal.

"Wah .. Lihat!! Siapa ini?"

Celine menghentikan langkahnya dan terdiam menatap wanita yang saat ini berdiri didepannya. "Indira." geramnya dalam hati. Dia mengepalkan tangannya berusaha menahan untuk tidak memukul wajah wanita itu.

"Lama tidak berjumpa, Celine. Bagaimana kabarmu?" Indira menatap Celine dari atas kebawah dan kembali berkata, "sepertinya hidupmu lumayan baik ya." ucapnya meremehkan

Celine sedang malas menanggapi wanita di depannya. Untuk itu, dia memilih pergi dari sana. Tapi tiba-tiba Indira menarik rambut Celine dan menampar wajahnya

plak

"Akh..." pekik Celine kesakitan. "Apa yang kau lakukan, sialan??" teriak Celine yang mengundang perhatian banyak orang

"Wah.. sekarang kau berani padaku, hah? Ingat!! Kau ini hanya wanita jal*ng yang diusir oleh ibu ku. Dan lihat penampilan mu sekarang!!" Indira menunjuk Celine dari atas sampai bawah, "Kau mirip sekali seperti pembantu. Mungkin ini hukuman mu." Ucapan Indira membuat orang-orang yang menyaksikan mulai berbisik-bisik dan hal itu membuat Celine merasa tidak nyaman.

Indira tersenyum sinis, dia sangat puas bisa mempermalukan Celine dimuka umum.

"Nona, kau tidak apa-apa?" pelayan yang baru datang dari toilet, melihat keributan yang melibatkan majikannya. Dia membantu Celine berdiri dan menatap tajam Indira.

"Apa yang kau lakukan pada nona Celine?"

"Nona? Heh... Apa kau tidak salah memanggilnya nona? Kalian bahkan hampir sama." hina Indira

"Kau....."

"Sudah, jangan diladeni. Hanya akan membuang-buang tenaga saja." cegah Celine. Dia menatap Indira yang terlihat puas menghinanya, hingga dia teringat apa yang Dista katakan padanya. Dia mengepalkan tangannya, tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk membalasnya.

"Aku memang bukan wanita terhormat sepertimu, nona Indira. Yang menikmati uang hasil dari menipu." seru Celine yang membuat wajah Indira berubah.

"A-apa kau bilang?" sentak Indira.

Celine tersenyum sinis. Dia melipat kedua tangannya di depan dada dan kembali berkata, "kau tahu maksudku, nona. apa perlu aku perjelas, hm? Harta yang sekarang kau nikmati adalah uang yang kau curi dariku. Kau dan ibumu, membunuh ayahku dan mengusirku untuk menguasai kekayaan keluarga ku."

"Jangan bicara sembarangan, sialan!!" teriak Indira. Dia menatap kesana kemari dimana orang-orang mulai berbisik-bisik membicarakannya. Dan hal itu membuatnya sangat malu.

"Akan aku balas penghinaan ini, Celine." geram Indira pelan. Dia pergi tergesa-gesa sambil menunduk menutupi wajahnya.

Celine berdecih pelan. Dia merasa sangat puas karena bisa melawan Indira. Bahkan dia berhasil mempermalukannya. Huh.. padahal dia sangat menyayangi Indira. Dia sudah menganggap Indira sebagai kakaknya sendiri. Tapi apa balasannya? Dia merebut sesuatu yang berharga untuknya dan karena mereka juga, dia harus menjual hidupnya dengan menikah dengan pria yang tidak dia cintai. Dan semua itu demi membalas perbuatan Indira dan Ibunya.

"Kalian boleh bersenang-senang sekarang, tapi sebentar lagi. aku akan datang mengambil kembali milikku dan membalas perbuatan kalian." batin Celine

Terpopuler

Comments

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

bagus Celine ... lawan tuh si Indira dan emaknya Soraya si nenek lampir .. dia pembunuh ayahmu

2024-05-12

1

Apa Omong Kau

Apa Omong Kau

sya suka sya suka

2024-04-26

0

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

Kalu bisa thor celine dibuat sakti atau punya kekuatan ghaib gitu lho..!"

2024-03-18

10

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Diusir
2 Bab 2 Pertemuan Nicholas Dan Celine
3 Bab 3 Menikah
4 Bab 4 Nicholas
5 Bab 5 Wanita Mesum
6 Bab 6 Kemarahan Celine
7 Bab 7 Mulai Perduli
8 Bab 8 Jenny Dan Rian
9 Bab 9 Penghinaan Sang Mantan
10 Bab 10 Ciuman
11 Bab 11 Penasaran
12 Bab 12 Yang Terjadi
13 Bab 13 Bertemu Indira
14 Bab 14 Permintaan Celine
15 Bab 15 Ciuman Kedua
16 Bab 16 Hanya Main-main Saja
17 Bab 17 Tujuan
18 Bab 18 Tidak Bisa Tidur
19 Bab 19 Perjanjian ?
20 Bab 20 Terobsesi
21 Bab 21 Setuju
22 Bab 22 Jalan-jalan
23 Bab 23 Rencana Nicholas Dan Rian
24 Bab 24 Di Usir 2
25 Bab 25 Kerjasama
26 Bab 26 Melanjutkan Pengobatan
27 Bab 27 Curiga
28 Bab 28 Berselingkuh
29 Bab 29 Jenny Menemui Dokter Irfan
30 Bab 30 Butik Untuk Celine
31 Bab 31 Saling Memanfaatkan
32 Bab 32 Belajar Bersama-sama
33 Bab 33 Malu
34 Bab 34 Salah Paham
35 Bab 35 Perasaan Aneh
36 Bab 36 Hari Pertama Bekerja
37 Bab 37 Baikan
38 Bab 38 Rencana Jenny
39 Bab 39 Jenny Berulah
40 Bab 40 Nasehat Andara
41 Bab 41 Memanfaatkan
42 Bab 42 Aku Akan Kembali Bekerja
43 Bab 43 Berangkat Bekerja
44 Bab 44 Kembali Memimpin Perusahaan
45 Bab 45 Di Usir 3
46 Bab 46 Rencana Licik
47 Bab 47 Pilihan
48 Bab 48 Celine Dalam Bahaya?
49 Bab 49 Kedatangan Rekan Bisnis
50 Bab 50 Melawan
51 Bab 51 Aku Orang Yang Menepati Janji
52 Bab 52 Kecelakaan?
53 Bab 53 Bisa Berjalan Lagi
54 Bab 54 Pesta Kecil-kecilan
55 Bab 55 Celine, Istri Nicholas
56 Bab 56 Bersantai
57 Bab 57 Amarah Nicholas
58 Bab 58 Bukti
59 Bab 59 Kerjasama Rian Dan Jenny
60 Bab 60 Mengunjungi Soraya
61 Bab 61 Kejutan
62 Bab 62 Di Culik
63 Bab 63 Kehilangan
64 Bab 64 Nicholas Murka
65 Bab 65 Kebahagiaan Yang Sesaat
66 Bab 66 Nasehat Mommy
67 Bab 67 Akhir Yang Bahagia
68 S2
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Diusir
2
Bab 2 Pertemuan Nicholas Dan Celine
3
Bab 3 Menikah
4
Bab 4 Nicholas
5
Bab 5 Wanita Mesum
6
Bab 6 Kemarahan Celine
7
Bab 7 Mulai Perduli
8
Bab 8 Jenny Dan Rian
9
Bab 9 Penghinaan Sang Mantan
10
Bab 10 Ciuman
11
Bab 11 Penasaran
12
Bab 12 Yang Terjadi
13
Bab 13 Bertemu Indira
14
Bab 14 Permintaan Celine
15
Bab 15 Ciuman Kedua
16
Bab 16 Hanya Main-main Saja
17
Bab 17 Tujuan
18
Bab 18 Tidak Bisa Tidur
19
Bab 19 Perjanjian ?
20
Bab 20 Terobsesi
21
Bab 21 Setuju
22
Bab 22 Jalan-jalan
23
Bab 23 Rencana Nicholas Dan Rian
24
Bab 24 Di Usir 2
25
Bab 25 Kerjasama
26
Bab 26 Melanjutkan Pengobatan
27
Bab 27 Curiga
28
Bab 28 Berselingkuh
29
Bab 29 Jenny Menemui Dokter Irfan
30
Bab 30 Butik Untuk Celine
31
Bab 31 Saling Memanfaatkan
32
Bab 32 Belajar Bersama-sama
33
Bab 33 Malu
34
Bab 34 Salah Paham
35
Bab 35 Perasaan Aneh
36
Bab 36 Hari Pertama Bekerja
37
Bab 37 Baikan
38
Bab 38 Rencana Jenny
39
Bab 39 Jenny Berulah
40
Bab 40 Nasehat Andara
41
Bab 41 Memanfaatkan
42
Bab 42 Aku Akan Kembali Bekerja
43
Bab 43 Berangkat Bekerja
44
Bab 44 Kembali Memimpin Perusahaan
45
Bab 45 Di Usir 3
46
Bab 46 Rencana Licik
47
Bab 47 Pilihan
48
Bab 48 Celine Dalam Bahaya?
49
Bab 49 Kedatangan Rekan Bisnis
50
Bab 50 Melawan
51
Bab 51 Aku Orang Yang Menepati Janji
52
Bab 52 Kecelakaan?
53
Bab 53 Bisa Berjalan Lagi
54
Bab 54 Pesta Kecil-kecilan
55
Bab 55 Celine, Istri Nicholas
56
Bab 56 Bersantai
57
Bab 57 Amarah Nicholas
58
Bab 58 Bukti
59
Bab 59 Kerjasama Rian Dan Jenny
60
Bab 60 Mengunjungi Soraya
61
Bab 61 Kejutan
62
Bab 62 Di Culik
63
Bab 63 Kehilangan
64
Bab 64 Nicholas Murka
65
Bab 65 Kebahagiaan Yang Sesaat
66
Bab 66 Nasehat Mommy
67
Bab 67 Akhir Yang Bahagia
68
S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!