Bab 12 Yang Terjadi

Di tempat lain, tepatnya di perusahaan besar bernama MCell Company yang merupakan perusahaan keluarga Atmadja. Seorang wanita terlihat berjalan dengan congkaknya melewati beberapa karyawan yang menyapanya.

Dia adalah Soraya Ayu, istri dari mendiang Marcello Atmadja, pemilik perusahaan tersebut.

Soraya adalah mantan sekretaris di perusahaan tersebut yang bernasib baik karena dinikahi oleh bosnya, yaitu Marcello. Tapi sekarang, setelah suaminya meninggal, dia mewarisi semua harta Marcello termasuk perusahaan keluarga Atmadja.

Soraya masuk ke ruangan milik mendiang suaminya dan duduk di kursi kebesarannya. Dia tertawa keras dan menaikkan kedua kakinya diatas meja, "Akhirnya aku memiliki semua kekuasaan ini. Dan sekarang tidak akan ada lagi yang berani merendahkan seorang Soraya."

Soraya mempunyai kehidupan yang menyedihkan sebelumnya. Dia terlahir dari keluarga miskin dan hamil diluar nikah. Karena hal itu, Soraya menjadi bahan cibiran orang-orang. Tidak sedikit mereka yang menghina dan merendahkan Soraya. Untuk itu, dia berambisi melakukan apapun untuk menjadi kaya raya termasuk menjebak Marcello.

Dia memberi obat pada Marcello sehingga terjadi sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Dan mau tidak mau, Marcello harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pernikahan pun terjadi. Marcello memboyong Soraya dan putrinya ke kediaman keluarga Atmadja. Awalnya tidak ada yang mencurigakan. Semua berjalan dengan baik. Soraya dan putrinya yang bernama Indira, sangat menyayangi Putri Marcello, Celine. Tapi setelah Marcello jatuh sakit, seringai asli Soraya mulai terlihat.

Tanpa sepengetahuan Celine, Soraya tidak benar-benar merawat Marcello. Bahkan dia melakukan hal keji agar Marcello segera menyusul istri pertamanya di akhirat. Dan Soraya juga meminta bantuan pengacara keluarga Atmadja, untuk mengalihkan kekayaan keluarga Atmadja menjadi miliknya.

Dan sekarang, dia bisa duduk menikmati hasil jerih payahnya menipu keluarga kaya dengan duduk di kursi kepemimpinan perusahaan besar yang sekarang menjadi miliknya.

Tok Tok Tok

"Masuk!!" seru Soraya.

Seorang wanita yang berprofesi sebagai karyawan di perusahaan tersebut, terlihat masuk dengan beberapa map ditangannya. Dia menyerahkan map tersebut pada Soraya untuk ditandatangani. Tapi bukannya menerima, Soraya justru menatap sinis wanita itu.

Dia adalah salah satu orang yang menghinanya saat masih menjabat sebagai sekretaris Marcello. Dia dan yang lain dengan lantang mengatakan jika dirinya adalah wanita penggoda. Dan sekarang bisa dilihat? Roda itu berputar dan sekarang dia berada diatas orang-orang yang dulu menghinanya.

"Kau, Anisa bukan?" tanya Soraya

I-iya nyonya."

Soraya bangun dari duduknya dan berjalan menghampiri Anisa. Dia melihat wanita itu dari atas sampai bawah dengan tatapan sinis. Dan saat berdiri tepat dihadapan Anisa, Soraya menampar keras wajah Anisa.

"Akh.." Pekik Anisa kesakitan

"Itu balasan untuk mulutmu yang dulu menghinamu. Dan sekarang, kau angkat kaki dari perusahaan ku." seru Soraya lantang

"Nyonya, tolong ampuni aku!! Jangan pecat aku, nyonya." Anisa berlutut merangkul kaki Soraya seraya memohon. Tapi Soraya keukeh pada keputusannya. Dia memanggil satpam dan memintanya menyeret Anisa keluar dari perusahaannya.

"Hari ini, adalah hari pembalasan ku. Jadi bersiaplah kalian yang sudah menghinaku. Aku akan membuat hidup kalian seperti di neraka." seringai Soraya

...****************...

Nicholas melihat Celine yang terlihat murung setelah menerima telepon dari Dista. Dia yakin telah terjadi sesuatu. Untuk itu dia menghubungi Dista agar datang kerumahnya. Tapi dia tidak mungkin membiarkan Celine mengetahui jika dia mencoba mencari tahu tentang apa yang terjadi padanya Untuk itu, dia meminta pelayan yang hendak pergi membeli keperluan rumah, untuk mengajak Celine.

"Benarkah? Apa aku boleh ikut?" tanya Celine

"Tentu saja boleh, nona." seru si pelayan.

Celine tersenyum. Dia pergi mencari Nicholas dan meminta ijin padanya. Tapi diluar dugaan, Nicholas justru memberi kartu black card padanya.

"Beli apapun yang kau inginkan. PINnya adalah tanggal lahir....." Nicholas menjeda ucapannya. Sial!! Dia masih saja menggunakan tanggal lahir Jenny untuk pin nya. Hah.. Sepertinya setelah ini dia harus merubah semuanya. Dan membuang jauh-jauh nama Jenny dari pikirannya.

"Ti-tidak perlu. Aku hanya ingin jalan-jalan saja " tolak Celine

Nicholas mendengus kesal. Dia menulis pinnya di kertas dan memaksa Celine untuk menerima kartu tersebut. Bahkan dengan lantang mengusir Celine keluar dari kamarnya.

"Pergi sana!! Jangan pulang jika kau tidak membeli apapun." ancam Nicholas

Celine terlihat bingung. Tapi dia tidak punya pilihan lain selain menerima kartu pemberian Nicholas dan bergegas menyusul pelayan yang sudah menunggunya di luar.

Nicholas tersenyum tipis dan kembali menghubungi asisten ibunya untuk segera datang kerumahnya. "Kemari sekarang juga." Nicholas mematikan sambungan telepon secara sepihak tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya.

Setelah menunggu cukup lama, Dista akhirnya datang menemui Nicholas. Mereka berbicara di ruang kerja Nicholas agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Katakan!!" perintah Nicholas

Dista menghela nafas dan menceritakan awal mula Andara bisa memilih Celine menjadi istri Nicholas. Dia juga menceritakan apa yang terjadi pada Celine sehingga Andara mengambil kesempatan itu untuk menawarkan bantuan pada Celine dengan syarat Celine menikah dengan Nicholas.

Nicholas mendengarkan dengan serius. Kini dia mengerti apa yang terjadi pada Celine. Ternyata mereka memiliki nasib yang hampir sama. Hanya saja nasib Celine sedikit lebih beruntung. Tapi setidaknya Celine mau berusaha untuk mendapatkan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Bagaimanapun caranya.

"Lalu, apa yang kau katakan padanya tadi?" tanya Nicholas

"Begini tuan muda, nyonya besar memintaku untuk mencari tahu penyebab kematian mendiang Tuan Marcello dan kelemahan perusahaan MCell Company. Tapi yang saya dapat justru menyakitkan untuk nona Celine." Dista mengambil sebuah map berisi hasil pemeriksaan dokter dan memberikannya pada Nicholas.

"Ini hasil pemeriksaan tuan Marcello sebelum beliau meninggal."

Nicholas membaca berkas tersebut dengan teliti. Walaupun dia tidak mengerti istilah kedokteran, tapi setidaknya dia tahu jika ada yang janggal dengan hasil pemeriksaan tersebut.

"Dokter sudah memberikan hasil tersebut pada nyonya Soraya, tapi anehnya nyonya Soraya seolah sudah tahu penyebab kematian tuan Marcello. Setidaknya itu yang saya dengar dari dokter tersebut." seru Dista

"Apa Celine tahu tentang hal ini?" tanya Nicholas yang dijawab gelengan oleh Dista.

"Saya belum mengatakan hal ini pada nona Celine. Tapi saya hanya mengatakan, kemungkinan jika ibu tirinya ikut andil atas apa yang terjadi pada tuan Marcello."

Nicholas mengangguk paham. "Mulai sekarang, informasi apapun yang kau dapatkan, kau harus mengatakan terlebih dulu padaku." pinta Nicholas

"Ta-tapi tuan...."

"Aku suaminya, dan dia adalah tanggung jawabku. Jadi aku berhak untuk tahu dan ikut andil dalam memecahkan masalah istriku." sela Nicholas

Walaupun merasa bingung, tapi Dista mengangguk, mengiyakan perintah Nicholas.

"Lalu, apa bagaimana dengan perusahaan itu? Apa ada cara untuk mendapatkannya kembali?" tanya Nicholas

"Sangat sulit tuan. Tapi saya rasa, anda bisa membantu nona Celine untuk mendapatkan perusahaan itu kembali."

Terpopuler

Comments

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

baik bgt Nicholas ternyata ..
perduli sama Celine

2024-05-12

1

Rifa Endro

Rifa Endro

jadi, Soraya yg membunuh suaminya sendiri . jahat

2024-05-10

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PSTI MARCELLO DIRACUN..

2024-04-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Diusir
2 Bab 2 Pertemuan Nicholas Dan Celine
3 Bab 3 Menikah
4 Bab 4 Nicholas
5 Bab 5 Wanita Mesum
6 Bab 6 Kemarahan Celine
7 Bab 7 Mulai Perduli
8 Bab 8 Jenny Dan Rian
9 Bab 9 Penghinaan Sang Mantan
10 Bab 10 Ciuman
11 Bab 11 Penasaran
12 Bab 12 Yang Terjadi
13 Bab 13 Bertemu Indira
14 Bab 14 Permintaan Celine
15 Bab 15 Ciuman Kedua
16 Bab 16 Hanya Main-main Saja
17 Bab 17 Tujuan
18 Bab 18 Tidak Bisa Tidur
19 Bab 19 Perjanjian ?
20 Bab 20 Terobsesi
21 Bab 21 Setuju
22 Bab 22 Jalan-jalan
23 Bab 23 Rencana Nicholas Dan Rian
24 Bab 24 Di Usir 2
25 Bab 25 Kerjasama
26 Bab 26 Melanjutkan Pengobatan
27 Bab 27 Curiga
28 Bab 28 Berselingkuh
29 Bab 29 Jenny Menemui Dokter Irfan
30 Bab 30 Butik Untuk Celine
31 Bab 31 Saling Memanfaatkan
32 Bab 32 Belajar Bersama-sama
33 Bab 33 Malu
34 Bab 34 Salah Paham
35 Bab 35 Perasaan Aneh
36 Bab 36 Hari Pertama Bekerja
37 Bab 37 Baikan
38 Bab 38 Rencana Jenny
39 Bab 39 Jenny Berulah
40 Bab 40 Nasehat Andara
41 Bab 41 Memanfaatkan
42 Bab 42 Aku Akan Kembali Bekerja
43 Bab 43 Berangkat Bekerja
44 Bab 44 Kembali Memimpin Perusahaan
45 Bab 45 Di Usir 3
46 Bab 46 Rencana Licik
47 Bab 47 Pilihan
48 Bab 48 Celine Dalam Bahaya?
49 Bab 49 Kedatangan Rekan Bisnis
50 Bab 50 Melawan
51 Bab 51 Aku Orang Yang Menepati Janji
52 Bab 52 Kecelakaan?
53 Bab 53 Bisa Berjalan Lagi
54 Bab 54 Pesta Kecil-kecilan
55 Bab 55 Celine, Istri Nicholas
56 Bab 56 Bersantai
57 Bab 57 Amarah Nicholas
58 Bab 58 Bukti
59 Bab 59 Kerjasama Rian Dan Jenny
60 Bab 60 Mengunjungi Soraya
61 Bab 61 Kejutan
62 Bab 62 Di Culik
63 Bab 63 Kehilangan
64 Bab 64 Nicholas Murka
65 Bab 65 Kebahagiaan Yang Sesaat
66 Bab 66 Nasehat Mommy
67 Bab 67 Akhir Yang Bahagia
68 S2
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Diusir
2
Bab 2 Pertemuan Nicholas Dan Celine
3
Bab 3 Menikah
4
Bab 4 Nicholas
5
Bab 5 Wanita Mesum
6
Bab 6 Kemarahan Celine
7
Bab 7 Mulai Perduli
8
Bab 8 Jenny Dan Rian
9
Bab 9 Penghinaan Sang Mantan
10
Bab 10 Ciuman
11
Bab 11 Penasaran
12
Bab 12 Yang Terjadi
13
Bab 13 Bertemu Indira
14
Bab 14 Permintaan Celine
15
Bab 15 Ciuman Kedua
16
Bab 16 Hanya Main-main Saja
17
Bab 17 Tujuan
18
Bab 18 Tidak Bisa Tidur
19
Bab 19 Perjanjian ?
20
Bab 20 Terobsesi
21
Bab 21 Setuju
22
Bab 22 Jalan-jalan
23
Bab 23 Rencana Nicholas Dan Rian
24
Bab 24 Di Usir 2
25
Bab 25 Kerjasama
26
Bab 26 Melanjutkan Pengobatan
27
Bab 27 Curiga
28
Bab 28 Berselingkuh
29
Bab 29 Jenny Menemui Dokter Irfan
30
Bab 30 Butik Untuk Celine
31
Bab 31 Saling Memanfaatkan
32
Bab 32 Belajar Bersama-sama
33
Bab 33 Malu
34
Bab 34 Salah Paham
35
Bab 35 Perasaan Aneh
36
Bab 36 Hari Pertama Bekerja
37
Bab 37 Baikan
38
Bab 38 Rencana Jenny
39
Bab 39 Jenny Berulah
40
Bab 40 Nasehat Andara
41
Bab 41 Memanfaatkan
42
Bab 42 Aku Akan Kembali Bekerja
43
Bab 43 Berangkat Bekerja
44
Bab 44 Kembali Memimpin Perusahaan
45
Bab 45 Di Usir 3
46
Bab 46 Rencana Licik
47
Bab 47 Pilihan
48
Bab 48 Celine Dalam Bahaya?
49
Bab 49 Kedatangan Rekan Bisnis
50
Bab 50 Melawan
51
Bab 51 Aku Orang Yang Menepati Janji
52
Bab 52 Kecelakaan?
53
Bab 53 Bisa Berjalan Lagi
54
Bab 54 Pesta Kecil-kecilan
55
Bab 55 Celine, Istri Nicholas
56
Bab 56 Bersantai
57
Bab 57 Amarah Nicholas
58
Bab 58 Bukti
59
Bab 59 Kerjasama Rian Dan Jenny
60
Bab 60 Mengunjungi Soraya
61
Bab 61 Kejutan
62
Bab 62 Di Culik
63
Bab 63 Kehilangan
64
Bab 64 Nicholas Murka
65
Bab 65 Kebahagiaan Yang Sesaat
66
Bab 66 Nasehat Mommy
67
Bab 67 Akhir Yang Bahagia
68
S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!