KAMU MEMBENCINYA

“Bagaimana kerja sama kita dengan Tuan Park, Ric?” tanya Axel. Setelah dua hari meninggalkan perusahaan, Axel kini telah kembali.

“Semua berjalan dengan lancar, Tuan,” jawab Eric.

“Baiklah, kamu boleh pergi,” kata Axel.

Eric pun keluar dari ruangan, tanpa sadar bahwa sedari tadi Axel terus saja memperhatikannya. Axel menghela nafasnya pelan, ia masih tak percaya bahwa Eric telah mengkhianatinya.

Axel telah menerima tawaran Michael untuk memakai sahabat Michael sebagai asisten pribadinya. Hal itu karena Michael terus merasuki pikirannya bahwa Eric pasti telah memilihkan asisten pribadi yang nantinya bisa ia atur.

Namun, untuk mengikuti rencana Eric, maka Axel akan tetap melakukan interview pada semua kandidat yang dipilihkan oleh Eric.

**

Setelah melewati proses interview itu, Axel menyadari bahwa apa yang dikatakan oleh Michael benar adanya. Axel bahkan memeriksa lamaran yang masuk dan mencocokkannya dengan lamaran yang diberikan oleh Eric.

“Ia bahkan berbuat sejauh ini untuk terus membuatku ada di dalam pengawasannya. Apa dia akan terus mencari waktu yang tepat untuk menghabisiku? Aku tak pernah menyakitinya, ataupun Natasha, mengapa ia ingin menyakitiku?” gumam Axel yang masih saja bingung mengapa Eric begitu dendam padanya.

Eric masuk ke dalam ruang kerja Axel setelah pelamar terakhir keluar. Ia pun memberikan beberapa berkas yang perlu ditandatangani oleh Axel.

“Apa ada yang cocok dengan anda, Tuan?” tanya Eric.

“Tidak ada. Apa tidak ada lagi yang melamar?” Axel balik bertanya.

“Tak ada, Tuan. Hanya itu saja.”

Kamu membohongiku lagi, Ric. Apa sebenarnya tujuanmu? - batin Axel.

“Apa mau membuka lowongan lagi?” tanya Eric.

“Tak perlu. Aku akan menghubungi seseorang saja,” jawab Axel.

Jawaban Axel sungguh di luar ekspektasi Eric. Ia kira Axel tak ingin lagi membuka lowongan dan membiarkan Eric menjadi satu-satunya asisten pribadinya.

Di depan Eric, Axel menghubungi Michael dan meminta Michael memberitahukan pada sahabatnya untuk segera datang ke Perusahaan Smith.

“Siapa dia, Tuan?” tanya Eric setelah Axel selesai melakukan panggilan.

“Sahabat sepupuku,” jawab Axel. Sejak dulu, Axel audah menganggap keluarga Brown sebagai saudaranya juga dan Michael sebagai sepupunya.

Eric hanya menganggukkan kepalanya, tapi ia terus berpikir untuk membuat rencana agar yang nanti menempati posisi pengganti Jimmy, akan menjadi tidak betah.

**

Hari ini, Jessica melihat Jimmy tepat di hadapannya. Ya, Jessica lah yang mendekatinya. Ia mencoba untuk berdamai dengan ketakutannya. Selain itu, ia ingin berterima kasih pada Jimmy karena telah membawanya keluar dari mansion Axel.

“Nona …,” sapa Jimmy sambil menundukkan kepalanya.

“Panggil aku Jessica saja. Aku bukan majikanmu dan aku ke sini untuk berterima kasih padamu. Terima kasih sudah membawaku keluar dari sana, dari tempat mengerikan itu,” kata Jessica.

“Maaf.”

“Jangan meminta maaf padaku. Aku memang bersalah. Aku yang membuat kekasihnya terbunuh, memang sudah seharusnya ia membenciku. Hanya saja, mengapa ia masih mendendam ketika aku sudah membayar semuanya di dalam penjara?” tanya Jessica.

“Maafkan saya, Nona. Tuan Axel tak bermaksud melakukannya. Mungkin itu karena ia terlalu mencintai Nona Natasha, hingga ia menjadi tak bahagia ketika melihat anda bebas dan menikmati hidup, sementara dirinya menderita dalam kesedihan,” Jimmy berusaha tak menjelek-jelekkan Axel, karena memang kenyataannya seperti itu.

Jessica tampak berwajah datar tanpa ekspresi, “Bisakah kamu membantuku?”

“Katakan saja apa yang anda perlukan, Nona. Saya akan melakukan sebisa saya,” jawab Jimmy.

“Jangan pernah menyebut namanya lagi di depanku setelah ini.”

“Baik, Nona.”

Jimmy telah diperintahkan oleh Lexy untuk mengikuti semua keinginan Jessica. Hal itu agar emosi Jessica tetap terjaga karena saat ini menantunya itu sedang mengandung. Lexy dan Gia tak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada cucu mereka dan juga pada Jessica.

Jessica masuk kembali ke dalam rumah kayu lalu masuk ke dalam kamar tidurnya. Ia duduk di sofa dekat jendela di mana ia bisa menatap bukit yang berada di belakang rumah tersebut.

**

“Winward, panggil saja saya Win,” sapa Win memperkenalkan diri pada Axel dan juga Eric.

“Duduklah,” kata Axel.

Axel meminta Eric untuk keluar dengan alasan ia ingin melakukan interview khusus dengan Win. Eric pun keluar dari ruangan tersebut.

“Apa kabar?” tanya Axel.

“Baik.”

Sebelumnya, Axel pernah berbicara dan bertatap muka dengan Win melalui sambungan video call, bersama Michael juga. Ia ingin berbicara dengan Win untuk memahami karakter sahabat Michael tersebut.

“Kamu sudah melihatnya? Bagaimana pendapatmu?” tanya Axel.

“Aku belum bisa berpendapat karena belum mengenalnya. Kalau melihat secara sekilas, ia kelihatan memiliki pribadi yang baik, tapi misterius,” jawab Win yang pernah kuliah di bidang psikologi, selain mengambil jurusan bisnis managemen.

“Baiklah. Aku memintamu juga memperhatikan getak-geriknya,” pinta Axel.

“Tenang saja, Michael telah menceritakan semuanya padaku. Aku pasti akan membantumu,” ujar Win.

“Dan yang pertama harus kulakukan adalah ini …,” Win mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kerjanya, kemudian mengambil gelas berisi air yang ada di atas meja Axel.

“Apa yang kamu lakukan?” tanya Axel.

Win memasukkan sebuah kertas ke dalam gelas berisi air milik Axel. Setelah itu, ia mengibaskan kertas tersebut di udara selama beberapa saat. Tampak dengan perlahan warna kertas berubah menjadi kemerahan.

Setelah melihat hal itu, Win langsung mengambil pipet dan kembali mengambil sampel air di dalam gelas minum Axel, kemudian memasukkannya ke dalam sebuah botol kecil. Axel hanya melihat semua yang dilakukan oleh Win tanpa bertanya lagi.

“Apa Eric yang membawakanmu minuman setiap hari?” tanya Win.

“Ya.”

“Jangan pernah kamu minum lagi apapun yang dibawakan olehnya.”

“Maksudmu?” tanya Axel yang kini semakin curiga.

“Lihatlah kertas ini, warnanya berubah menjadi merah. Itu berarti air ini memiliki kandungan asam yang melebihi batas. Aku akan memeriksanya di laboratorium,” jawab Win.

“Kamu bisa memeriksanya?” tanya Axel.

“Tentu saja. Aku dulu ingin menjadi dokter, tapi karena aku malas belajar … maka aku memilih jurusan psikolog saja. Tapi aku mempelajari hal-hal seperti ini secara otodidak. Tanyakan saja pada Michael jika kamu tak percaya.”

“Aku tak perlu menanyakannya. Aku percaya padamu. Kapan aku bisa mengetahui hasilnya?” tanya Axel lagi.

“Besok pagi hasil sudah bisa kamu dapatkan. Berusahalah untuk menghindar dari setiap makanan dan minuman yang dibawanya,” jawab Win.

“Apa ini semua atas perintah Michael?”

“Tidak, tapi saat mendengar cerita Michael, aku mengambil kesimpulan bahwa Eric bisa melakukan apapun termasuk meracuni seseorang. Bukankah ia juga melakukan ini pada istrimu?”

Axel baru teringat kembali kondisi Jessica saat-saat terakhir berada di mansionnya. Wanita itu semakin aneh setiap harinya. Emosinya tak terkontrol, kadang tertawa sendiri, berteriak, dan menangis.

“Apa kamu bisa membantuku dengan hal lain?”

“Katakanlah,” kata Win.

“Bantu aku mencari istriku. Aku sudah mencoba menghubungi asisten pribadiku sebelumnya yang kusuruh untuk membuang istriku ke luar kota, tapi tak pernah bisa. Mungkin ia telah mengganti nomor ponselnya,” kata Axel.

“Apa kamu tahu ke kota mana?”

Axel menggelengkan kepalanya, membuat Win menghela nafasnya pelan. Sedendam apapun, seharusnya Axel mengetahui ke mana ia membuang wanita yang ia benci, jadi ia bisa waspada jika wanita itu tiba-tiba kembali, bukankah begitu seharusnya?

“Saat itu aku tak peduli lagi. Aku telah menceraikannya dan tak ingin tahu lagi apapun tentangnya.”

“Kalau memang seperti itu, lupakanlah dia. Bukankah memang itu yang kamu inginkan? Kamu membencinya dan tak pernah mencintainya, jadi tak perlu mencarinya,” kata Win. Sebenarnya dalam setiap kata-kata Win, tersirat sesuatu yang justru membuat Axel merasa bersalah.

“Apa aku harus melakukan itu?” tanya Axel yang seakan tak rela jika ia tak mencari Jessica.

“Hmm … anggap saja dia sudah mati,” jawab Win.

“Tapi dia belum mati. Aku ingin bertemu dengannya, setidaknya untuk meminta maaf padanya. Aku membencinya, padahal saat itu ia sedang berusaha menolongku,” kata Axel yang memegang kepala dengan kedua tangannya.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

delphinia didong

delphinia didong

semoga win bener2 membawa kemenangan utk Jesica tapi ....kebodohan utk Axel ....hehehe geram melihat bucin idiot

2024-04-20

1

Salwa hayatul karimah Iyou

Salwa hayatul karimah Iyou

kamu itu sdh di racuni axel

2024-03-06

0

Cipika Cipiki

Cipika Cipiki

sudah membaca sebanyak 20 episode ternyata bagus ceritanya, ok lanjut bom like dan lanjut baca

2023-12-05

4

lihat semua
Episodes
1 KECELAKAAN
2 SALAH LANGKAH
3 MEMBALAS KEMATIAN
4 WAKTU BISA DIULANG
5 BUKAN PUTRIKU
6 AKU KUAT!
7 TATAPAN TAJAM
8 BERISTIRAHATLAH
9 PANTAS MENERIMA
10 KAMU TAKUT
11 PANTAS MENDAPATKANNYA!
12 PERGI DARIKU!
13 MENGAKUI SEMUANYA
14 HAMIL
15 TAK INGIN BERDEBAT
16 AKU DATANG, SAYANG
17 DIANCAM
18 TIDAK EMOSI
19 MENUSUK DARI BELAKANG
20 KAMU MEMBENCINYA
21 TAK CURIGA
22 JANGAN MENDIAMKANKU
23 HELLO, VANILLA!
24 SAAT WAKTUNYA TIBA
25 PROYEK BESAR
26 HANYA MILIKKU
27 HARUS KEMBALI
28 AKU LUPA
29 JIMMY DAN JESSICA
30 VANILLA KANGEN
31 JIKA AKU MATI
32 IA PERGI
33 VANILLA INGIN DADDY!
34 SATU-SATUNYA KELUARGA
35 KELUARGA BARU
36 BERTAHANLAH
37 HASIL PEMERIKSAAN
38 MEMPERHATIKAN
39 KITA TIDAK TERLAMBAT
40 TERIKAT
41 ORANG-ORANG BODOH
42 MENYERANG DARI BELAKANG
43 TAK ADA KECOCOKKAN
44 SEBUAH BENANG MERAH
45 SANG PENDONOR
46 JANJI
47 BICARA DENGANNYA
48 VANILLA, PUTRIMU
49 JANGAN MENAHANKU
50 SADAR
51 BELUM LENGKAP
52 TIDUR BERSAMAKU
53 INGIN BERTEMU DADDY
54 BERPELUKAN
55 MAU BERTEMAN
56 KEMBALI KE LONDON
57 MAU MENIKAH DENGANKU?
58 KAKIKU SAKIT
59 BERPRASANGKA BURUK
60 TERLIHAT PUCAT
61 PINGSAN
62 TAK AKAN MELEPASKANMU
63 IA PASTI MAU
64 YANG PALING DIINGINKAN
65 INI ADALAH KELUARGAKU
66 GELAP MATA
67 HATI KECILKU
68 MENGINGINKAN KELUARGAMU
69 BERSENANG-SENANG
70 VANILLA?!
71 KARMA UNTUKKU
72 MEMBATALKAN SEMUA
73 TAK BISA MENIKAH
74 PERGI UNTUK SELAMANYA
75 SESAK
76 MEMPERMALUKAN KELUARGA
77 BAWA DIA!
78 LAGI LAGI AKU MEMBUAT KESALAHAN
79 AKU MERINDUKANMU, DAD
80 MAKAN MALAM
81 RYU MEMBUTUHKAN KITA
82 MELIHAT KEADAAN KELUARGA
83 MEMBENCIKU DAN MENINGGALKANKU
84 MENGATAKAN SEMUA
85 SAKIT HATI
86 MELIHATNYA DI BANDARA
87 PENGORBANANMU TERLALU BESAR
88 LONDON
89 SUNNY!
90 PERTEMUAN
91 AMNESIA PALSU
92 KITA PULANG, VANILLA!
93 IA BERBEDA
94 BERANGKAT BERSAMA
95 JANGAN DEKAT-DEKAT
96 SELAMAT PAGI, TERIMA KASIH
97 INGATAN TELAH KEMBALI?
98 SATU GINJAL
99 BAGAIMANA RASANYA BERHUTANG HIDUP?
100 KECEWA
101 MENJAGA SEUMUR HIDUP
102 KAMU DAN AKU ADALAH SATU
103 RESTUI AKU
104 MENITIPKAN SESUATU
105 KE JEPANG
106 PEMINDAHAN ASET
107 APA YANG KALIAN LAKUKAN?!
108 PERNIKAHAN
109 RASA YANG SEBENARNYA
110 HADIAH DARI KAMI
111 HAMIL?
112 KELUARGA SMITH ADALAH SEGALANYA
113 Extra Part (1)
114 Extra Part (2)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
KECELAKAAN
2
SALAH LANGKAH
3
MEMBALAS KEMATIAN
4
WAKTU BISA DIULANG
5
BUKAN PUTRIKU
6
AKU KUAT!
7
TATAPAN TAJAM
8
BERISTIRAHATLAH
9
PANTAS MENERIMA
10
KAMU TAKUT
11
PANTAS MENDAPATKANNYA!
12
PERGI DARIKU!
13
MENGAKUI SEMUANYA
14
HAMIL
15
TAK INGIN BERDEBAT
16
AKU DATANG, SAYANG
17
DIANCAM
18
TIDAK EMOSI
19
MENUSUK DARI BELAKANG
20
KAMU MEMBENCINYA
21
TAK CURIGA
22
JANGAN MENDIAMKANKU
23
HELLO, VANILLA!
24
SAAT WAKTUNYA TIBA
25
PROYEK BESAR
26
HANYA MILIKKU
27
HARUS KEMBALI
28
AKU LUPA
29
JIMMY DAN JESSICA
30
VANILLA KANGEN
31
JIKA AKU MATI
32
IA PERGI
33
VANILLA INGIN DADDY!
34
SATU-SATUNYA KELUARGA
35
KELUARGA BARU
36
BERTAHANLAH
37
HASIL PEMERIKSAAN
38
MEMPERHATIKAN
39
KITA TIDAK TERLAMBAT
40
TERIKAT
41
ORANG-ORANG BODOH
42
MENYERANG DARI BELAKANG
43
TAK ADA KECOCOKKAN
44
SEBUAH BENANG MERAH
45
SANG PENDONOR
46
JANJI
47
BICARA DENGANNYA
48
VANILLA, PUTRIMU
49
JANGAN MENAHANKU
50
SADAR
51
BELUM LENGKAP
52
TIDUR BERSAMAKU
53
INGIN BERTEMU DADDY
54
BERPELUKAN
55
MAU BERTEMAN
56
KEMBALI KE LONDON
57
MAU MENIKAH DENGANKU?
58
KAKIKU SAKIT
59
BERPRASANGKA BURUK
60
TERLIHAT PUCAT
61
PINGSAN
62
TAK AKAN MELEPASKANMU
63
IA PASTI MAU
64
YANG PALING DIINGINKAN
65
INI ADALAH KELUARGAKU
66
GELAP MATA
67
HATI KECILKU
68
MENGINGINKAN KELUARGAMU
69
BERSENANG-SENANG
70
VANILLA?!
71
KARMA UNTUKKU
72
MEMBATALKAN SEMUA
73
TAK BISA MENIKAH
74
PERGI UNTUK SELAMANYA
75
SESAK
76
MEMPERMALUKAN KELUARGA
77
BAWA DIA!
78
LAGI LAGI AKU MEMBUAT KESALAHAN
79
AKU MERINDUKANMU, DAD
80
MAKAN MALAM
81
RYU MEMBUTUHKAN KITA
82
MELIHAT KEADAAN KELUARGA
83
MEMBENCIKU DAN MENINGGALKANKU
84
MENGATAKAN SEMUA
85
SAKIT HATI
86
MELIHATNYA DI BANDARA
87
PENGORBANANMU TERLALU BESAR
88
LONDON
89
SUNNY!
90
PERTEMUAN
91
AMNESIA PALSU
92
KITA PULANG, VANILLA!
93
IA BERBEDA
94
BERANGKAT BERSAMA
95
JANGAN DEKAT-DEKAT
96
SELAMAT PAGI, TERIMA KASIH
97
INGATAN TELAH KEMBALI?
98
SATU GINJAL
99
BAGAIMANA RASANYA BERHUTANG HIDUP?
100
KECEWA
101
MENJAGA SEUMUR HIDUP
102
KAMU DAN AKU ADALAH SATU
103
RESTUI AKU
104
MENITIPKAN SESUATU
105
KE JEPANG
106
PEMINDAHAN ASET
107
APA YANG KALIAN LAKUKAN?!
108
PERNIKAHAN
109
RASA YANG SEBENARNYA
110
HADIAH DARI KAMI
111
HAMIL?
112
KELUARGA SMITH ADALAH SEGALANYA
113
Extra Part (1)
114
Extra Part (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!