TIDAK EMOSI

Hari demi hari Jessica lewati bersama dengan Lexy dan Gia. Kedua orang tua Axel begitu baik dan perhatian padanya. Mereka bahkan menganggap Jessica sebagai putri mereka sendiri, meskipun Jessica masih memanggil mereka dengan sebutan Uncle dan Aunty.

Suatu kali, mata Jessica menangkap sosok seorang pria yang ia kenali. Tubuhnya mulai bergetar dan ia langsung kembali ke dalam kamar tidur dan menutup pintu serta jendelanya rapat-rapat.

“Dia ada di sini. Apakah Axel mengetahui keberadaanku dan menyuruhnya datang ke sini untuk membawaku kembali ke sana?” jessica memeluk dirinya sendiri sambil menutupi dirinya dengan selimut.

Gia yang melihat Jessica masuk ke dalam kamar sambil berlari pun merasa kuatir karena menantunya itu tengah hamil.

Tokk tokk tokkk

Gia masuk ke dalam kamar tidur Jessica dan melihat wanita itu sedang bersembunyi di balik selimut. Gia pun duduk di sampingnya dan dengan perlahan membuka selimut tersebut, hingga menampakkan Jessica dengan raut wajah yang mulai ketakutan.

“Ada apa, sayang?” tanya Gia.

“Ia di sini, Aunty. Mengapa dia ada di sini? Apa Axel mengetahui aku di sini? Apa Aunty yang memberitahukan padanya?” Jessica mulai berprasangka buruk pada Gia. Bisa saja Gia yang memberitahukan pada Axel, bagaimana pun juga Axel adalah putra kandungnya.

“Siapa yang kamu maksud? Mommy tidak mengerti,” kata Gia.

“Jimmy! Ia datang ke sini untuk membawaku kembali ke sana. Aku tak mau bertemu dengannya lagi, Aunty. Ia akan mengurungku, ia akan … tidak!” Jessica kembali teringat bagaimana Axel selalu menyayukan tubuh mereka dengan kasar, seakan Jessica bukanlah manusia.

“Sayang …,” Gia langsung memeluk Jessica dengan erat., “Tenanglah, Jimmy memang ada di sini. Tapi, ia tak akan membawamu kembali. Ia berada di sini atas perintah Daddy.”

Kini Jessica yang menatap Gia tak percaya. Untuk apa mereka meminta Jimmy ada di sini.

“Aku tak suka padanya, Aunty.”

“Dengarkan Mommy, okay. Sebenarnya Jimmy lah yang telah mengatakan semuanya pada kami, mengenai dirimu, mengenai pernikahan kalian, dan semua kisah kalian yang sama sekali tak kami ketahui. Ia merasa bersalah dan menyesal telah melakukan itu padamu. Ia mengakui semuanya di hadapan kami,” kata Gia.

“Dia … dia …”

“Ia tak akan mengganggumu atau membawamu pergi. Tugasnya di sini adalah untuk menjagamu. Ia sudah tak menjadi asisten pribadi Axel lagi, ia mengundurkan diri,” lanjut Gia.

“Benarkah?” tanya Jessica.

“Ya, sayang. Mommy tak membohongimu. Mommy juga tak akan mengijinkan jika sampai Axel membawamu pergi, apalagi hanya untuk menyakitimu. Ingatlah bahwa kamu memiliki Daddy dan Mommy,” kata Gia sambil menangkup wajah Jessica.

“Thank you,” kata Jessica.

“You’re welcome, dear.”

**

“Apa kamu mendapatkan informasinya, Mike?” tanya Axel.

Setelah tak mendapatkan informasi apapun dari detektif yang disewanya, Axel akhirnya menghubungi Michael. Michael Brown adalah putra pasangan Jack Brown dan Aransena Luca, sahabat kedua orang tua Axel.

Michael dikenal sebagai ahli IT dan Axel mencoba meminta pertolongannya, meskipun mereka tak terlalu dekat.

“Datanglah ke tempatku karena aku tak bisa menjelaskannya via ponsel. Ini sesuatu hal yang penting,” ujar Michael.

“Di mana kamu sekarang?” tanya Axel.

“Di rumah kedua orang tuaku,” jawab Michael santai.

Axel berdecak kesal. Itu berarti ia harus terbang dari London ke Amsterdam untuk mengetahui informasi yang didapatkan oleh Michael.

“Baiklah, aku akan berangkat malam ini,” kata Axel.

Mau tak mau Axel akan datang menemui Michael. Itu karena saat ini hanya Michael yang memiliki informasi itu. Selain itu, tampaknya apa yang akan dikatakan oleh Michael sangat penting.

“Ric, gantikan aku sementara waktu di sini. Aku harus pergi menemui saudaraku,” kata Axel.

“Anda akan pergi, Tuan?” tanya Eric.

“Ya, Daddy dan Mommy memintaku menemui sahabatnya karena mereka akan melakukan kerja sama,” Axel tak ingin ada siapa pun yang mengetahui mengenai tujuan kepergiannya.

“Baik, Tuan.”

“Oya, Ric. Bagaimana kerja sama kita dengan Tuan Park?” Axel pernah menemuinya waktu itu dan haru ini rencananya Tuan Park akan memberikan keputusannya.

“Ia sangat teetarik dengan proyek terbaru kita, Tuan. Ia berniat menanamkan modal tang cukup besar di sana. Selain itu, ia juga langsung memberikan proposal kerja sama ini saat saya menemuinya tadi. Ia berharap anda bisa segera menandatanganinya karena ia akan segera kembali ke Korea lusa,” kata Eric menjelaskan.

“Baiklah, aku akan mempelajarinya terlebih dulu dan akan segera kukabari,” kata Axel.

Eric pun keluar dari ruangan. Namun saat ia mendekati pintu, Axel kembali memanggilnya.

“Ini daftar nama-nama pelamar yang bisa dilanjut ke tahap interview. Tapi tunggu aku kembali dulu karena aku sendiri yang akan menginterview mereka. Hmm … begini saja, hubungi mereka dan katakan interview akan dilakukan tiga hari lagi,” kata Axel.

“Baik, Tuan.” Eric akhirnya keluar sambil membawa berkas pelamar yang diberikan oleh Axel.

**

“Terima kasih sudah menjemputku, Mike,” kata Axel saat Michael menjemputnya di bandara.

“Ini tidak gratis,” balas Michael, membuat Axel mencebik kesal. Inilah mengapa Axel tak terlalu dekat dengan Michael, karena pria itu selalu saja membuatnya kesal. Ia lebih baik dekat dengan Nixon yang sedikit tengil dibanding berdekatan dengan Michael.

Michael masuk ke dalam mobil, begitu pula Axel. Mereka langsung menuju ke Kediaman Keluarga Brown.

“Ini kamar tidurmu,” kata Michael membuka sebuah pintu yang persis di sebelah pintu kamar tidurnya.

“Di mana Uncle dan Aunty?” tanya Axel menanyakan keberadaan Jack dan Sena. Rasanya tidak sopan jika ia tak menyapa sahabat kedua orang tuanya itu.

“Mereka sedang pergi, ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan,” jawab Michael.

“Aku ingin tahu apa informasi yang kamu dapatkan,” kata Axel lagi.

“Bersihkan dirimu lalu kita akan bicara.”

Axel menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam kamar tidur yang telah disiapkan untuknya. Dulu saat masih kecil, beberapa kali ia mendatangi rumah ini. Keluarga mereka memang jarang, bahkan hampir tak pernah menginap di hotel jika pergi ke Amsterdam atau ke Zurich.

Sebelum membersihkan diri, Axel menghubungi Eric untuk memastikan semua pekerjaan.

Setelah selesai membersihkan diri, Axel langsung mengetuk pintu kamar tidur Michael. Ia memang sudah tak sabar mengetahui informasi yang didapatkan oleh Michael, yang bahkan tak bisa didapat oleh detektif yang ia sewa.

“Mike!”

“Sepertinya ada yang sudah benar-benar tidak sabar,” ujar Michael menutup game yang sedang ia mainkan, kemudian menggantinya dengan sebuah folder yang berisi foto-foto. Selain itu, ia juga mengambil sebuah map di mana ia sudah mencetak beberapa informasi yang mungkin dibutuhkan oleh Axel.

“Bacalah ini terlebih dahulu,” kata Michael dan menyerahkan map tersebut pada Axel, “kuharap kamu tidak emosi saat membacanya.”

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Salwa hayatul karimah Iyou

Salwa hayatul karimah Iyou

semoga kamu akan sadar axel

2024-03-06

2

Siti Sahara

Siti Sahara

swmoga kebenaran terungkap dan axel akan lebih menyesal

2024-02-13

2

Sari Syinta Pohan

Sari Syinta Pohan

untuk memastikan semua nya kak
biar akurat

2023-12-13

5

lihat semua
Episodes
1 KECELAKAAN
2 SALAH LANGKAH
3 MEMBALAS KEMATIAN
4 WAKTU BISA DIULANG
5 BUKAN PUTRIKU
6 AKU KUAT!
7 TATAPAN TAJAM
8 BERISTIRAHATLAH
9 PANTAS MENERIMA
10 KAMU TAKUT
11 PANTAS MENDAPATKANNYA!
12 PERGI DARIKU!
13 MENGAKUI SEMUANYA
14 HAMIL
15 TAK INGIN BERDEBAT
16 AKU DATANG, SAYANG
17 DIANCAM
18 TIDAK EMOSI
19 MENUSUK DARI BELAKANG
20 KAMU MEMBENCINYA
21 TAK CURIGA
22 JANGAN MENDIAMKANKU
23 HELLO, VANILLA!
24 SAAT WAKTUNYA TIBA
25 PROYEK BESAR
26 HANYA MILIKKU
27 HARUS KEMBALI
28 AKU LUPA
29 JIMMY DAN JESSICA
30 VANILLA KANGEN
31 JIKA AKU MATI
32 IA PERGI
33 VANILLA INGIN DADDY!
34 SATU-SATUNYA KELUARGA
35 KELUARGA BARU
36 BERTAHANLAH
37 HASIL PEMERIKSAAN
38 MEMPERHATIKAN
39 KITA TIDAK TERLAMBAT
40 TERIKAT
41 ORANG-ORANG BODOH
42 MENYERANG DARI BELAKANG
43 TAK ADA KECOCOKKAN
44 SEBUAH BENANG MERAH
45 SANG PENDONOR
46 JANJI
47 BICARA DENGANNYA
48 VANILLA, PUTRIMU
49 JANGAN MENAHANKU
50 SADAR
51 BELUM LENGKAP
52 TIDUR BERSAMAKU
53 INGIN BERTEMU DADDY
54 BERPELUKAN
55 MAU BERTEMAN
56 KEMBALI KE LONDON
57 MAU MENIKAH DENGANKU?
58 KAKIKU SAKIT
59 BERPRASANGKA BURUK
60 TERLIHAT PUCAT
61 PINGSAN
62 TAK AKAN MELEPASKANMU
63 IA PASTI MAU
64 YANG PALING DIINGINKAN
65 INI ADALAH KELUARGAKU
66 GELAP MATA
67 HATI KECILKU
68 MENGINGINKAN KELUARGAMU
69 BERSENANG-SENANG
70 VANILLA?!
71 KARMA UNTUKKU
72 MEMBATALKAN SEMUA
73 TAK BISA MENIKAH
74 PERGI UNTUK SELAMANYA
75 SESAK
76 MEMPERMALUKAN KELUARGA
77 BAWA DIA!
78 LAGI LAGI AKU MEMBUAT KESALAHAN
79 AKU MERINDUKANMU, DAD
80 MAKAN MALAM
81 RYU MEMBUTUHKAN KITA
82 MELIHAT KEADAAN KELUARGA
83 MEMBENCIKU DAN MENINGGALKANKU
84 MENGATAKAN SEMUA
85 SAKIT HATI
86 MELIHATNYA DI BANDARA
87 PENGORBANANMU TERLALU BESAR
88 LONDON
89 SUNNY!
90 PERTEMUAN
91 AMNESIA PALSU
92 KITA PULANG, VANILLA!
93 IA BERBEDA
94 BERANGKAT BERSAMA
95 JANGAN DEKAT-DEKAT
96 SELAMAT PAGI, TERIMA KASIH
97 INGATAN TELAH KEMBALI?
98 SATU GINJAL
99 BAGAIMANA RASANYA BERHUTANG HIDUP?
100 KECEWA
101 MENJAGA SEUMUR HIDUP
102 KAMU DAN AKU ADALAH SATU
103 RESTUI AKU
104 MENITIPKAN SESUATU
105 KE JEPANG
106 PEMINDAHAN ASET
107 APA YANG KALIAN LAKUKAN?!
108 PERNIKAHAN
109 RASA YANG SEBENARNYA
110 HADIAH DARI KAMI
111 HAMIL?
112 KELUARGA SMITH ADALAH SEGALANYA
113 Extra Part (1)
114 Extra Part (2)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
KECELAKAAN
2
SALAH LANGKAH
3
MEMBALAS KEMATIAN
4
WAKTU BISA DIULANG
5
BUKAN PUTRIKU
6
AKU KUAT!
7
TATAPAN TAJAM
8
BERISTIRAHATLAH
9
PANTAS MENERIMA
10
KAMU TAKUT
11
PANTAS MENDAPATKANNYA!
12
PERGI DARIKU!
13
MENGAKUI SEMUANYA
14
HAMIL
15
TAK INGIN BERDEBAT
16
AKU DATANG, SAYANG
17
DIANCAM
18
TIDAK EMOSI
19
MENUSUK DARI BELAKANG
20
KAMU MEMBENCINYA
21
TAK CURIGA
22
JANGAN MENDIAMKANKU
23
HELLO, VANILLA!
24
SAAT WAKTUNYA TIBA
25
PROYEK BESAR
26
HANYA MILIKKU
27
HARUS KEMBALI
28
AKU LUPA
29
JIMMY DAN JESSICA
30
VANILLA KANGEN
31
JIKA AKU MATI
32
IA PERGI
33
VANILLA INGIN DADDY!
34
SATU-SATUNYA KELUARGA
35
KELUARGA BARU
36
BERTAHANLAH
37
HASIL PEMERIKSAAN
38
MEMPERHATIKAN
39
KITA TIDAK TERLAMBAT
40
TERIKAT
41
ORANG-ORANG BODOH
42
MENYERANG DARI BELAKANG
43
TAK ADA KECOCOKKAN
44
SEBUAH BENANG MERAH
45
SANG PENDONOR
46
JANJI
47
BICARA DENGANNYA
48
VANILLA, PUTRIMU
49
JANGAN MENAHANKU
50
SADAR
51
BELUM LENGKAP
52
TIDUR BERSAMAKU
53
INGIN BERTEMU DADDY
54
BERPELUKAN
55
MAU BERTEMAN
56
KEMBALI KE LONDON
57
MAU MENIKAH DENGANKU?
58
KAKIKU SAKIT
59
BERPRASANGKA BURUK
60
TERLIHAT PUCAT
61
PINGSAN
62
TAK AKAN MELEPASKANMU
63
IA PASTI MAU
64
YANG PALING DIINGINKAN
65
INI ADALAH KELUARGAKU
66
GELAP MATA
67
HATI KECILKU
68
MENGINGINKAN KELUARGAMU
69
BERSENANG-SENANG
70
VANILLA?!
71
KARMA UNTUKKU
72
MEMBATALKAN SEMUA
73
TAK BISA MENIKAH
74
PERGI UNTUK SELAMANYA
75
SESAK
76
MEMPERMALUKAN KELUARGA
77
BAWA DIA!
78
LAGI LAGI AKU MEMBUAT KESALAHAN
79
AKU MERINDUKANMU, DAD
80
MAKAN MALAM
81
RYU MEMBUTUHKAN KITA
82
MELIHAT KEADAAN KELUARGA
83
MEMBENCIKU DAN MENINGGALKANKU
84
MENGATAKAN SEMUA
85
SAKIT HATI
86
MELIHATNYA DI BANDARA
87
PENGORBANANMU TERLALU BESAR
88
LONDON
89
SUNNY!
90
PERTEMUAN
91
AMNESIA PALSU
92
KITA PULANG, VANILLA!
93
IA BERBEDA
94
BERANGKAT BERSAMA
95
JANGAN DEKAT-DEKAT
96
SELAMAT PAGI, TERIMA KASIH
97
INGATAN TELAH KEMBALI?
98
SATU GINJAL
99
BAGAIMANA RASANYA BERHUTANG HIDUP?
100
KECEWA
101
MENJAGA SEUMUR HIDUP
102
KAMU DAN AKU ADALAH SATU
103
RESTUI AKU
104
MENITIPKAN SESUATU
105
KE JEPANG
106
PEMINDAHAN ASET
107
APA YANG KALIAN LAKUKAN?!
108
PERNIKAHAN
109
RASA YANG SEBENARNYA
110
HADIAH DARI KAMI
111
HAMIL?
112
KELUARGA SMITH ADALAH SEGALANYA
113
Extra Part (1)
114
Extra Part (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!