HAMIL

Jimmy yang telah menitipkan Jessica ke sebuah rumah sakit jiwa dan berlama-lama di sebuah cafe untuk sekedar menikmati waktu dan memikirkan langkah yang harus ia ambil selanjutnya, akhirnya kembali ke Mansion Axel.

Di perjalanan, ia sempat berpikir ulang apakah sebaiknya ia tetap diam ataukah berbicara jujur pada Tuan Lexy dan Nyonya Gia. Hatinya masih begitu bimbang karena tak ingin membuat Axel marah yang akhirnya berpengaruh pada kesehatannya.

Sampai di Kediaman Axel, ia disambut oleh pemandangan di mana Axel berjalan tanpa kursi roda dan sedang menapaki tangga satu persatu.

“Tuan?”

Tampak Axel tersenyum pada Jimmy yang telah datang ke Mansion, “Mengapa kamu melihatku seperti melihat hantu, Jim?”

“Tuan … anda bisa berjalan?” tanya Jimmy.

Tak lama, Eric yang baru kembali dari perusahaan juga kaget melihat Axel yang sedang berjalan ke arah mereka. Eric sama terkejutnya seperti Jimmy.

“Tentu saja aku bisa. Apa kalian kira aku akan berada selamanya di atas kursi roda? Ric, bagaimana perusahaan?” tanya Axel.

“Perusahaan dalam keadaan baik dan beberapa hari ke depan kita harus pergi untuk bertemu dengan beberapa investor dari Asia,” jawab Eric.

“Lalu bagaimana dengan wanita itu, Jim? Apa kamu sudah membuangnya?” tanya Axel lagi tanpa ada rasa empati sedikit pun.

“Sudah, Tuan. Sesuai perintah anda. Ia tak akan pernah muncul lagi di hadapan anda,” kata Jimmy.

Melihat kondisi Axel sekarang yang jauh berbeda dengan saat ia meninggalkannya tadi, membuat Jimmy kembali pada keputusannya semula. Ia akan melaporkan semuanya pada Tuan Lexy.

**

Keesokan harinya,

“Selamat pagi, Tuan,” sapa Jimmy ketika Lexy dan Gia baru saja keluar dari kamar tidurnya.

Lexy yang telah mengenakan setelan jas-nya bersiap pergi ke Perusahaan. Meskipun Axel dan Ansel telah memegang perusahaan Smith, namun Lexy tetap memantau keduanya secara bergantian.

“Jim, pagi sekali kamu datang. Apa ada sesuatu yang ingin kamu laporkan padaku?” tanya Lexy yang menangkap gelagat berbeda dari Jimmy yang tak seperti biasanya.

“Ya, Tuan. Saya ingin melaporkan sesuatu,” jawab Jimmy.

“Duduklah dulu, kita sarapan bersama. Sepertinya apa yang kamu laporkan terlihat berat dan kita akan membutuhkan tenaga untuk berpikir,” kata Lexy.

Mereka pun akhirnya makan bersama pagi. Jimmy berangkat setelah meminta izin dari Axel. Ia mengatakan bahwa ia ingin pergi mengunjungi makam kedua orang tuanya di kota sebelah.

Selama sarapan pagi berlangsung, Jimmy dihinggapi rasa was-was. Ia mulai berpikir kira-kira apa yang akan dikatakan oleh Lexy saat ia mengatakan sekua kebenaran yang selama ini ia sembunyikan bersama Eric dan juga putra atasannya, Axel.

**

Brakkk

Lexy menggebrak meja kerjanya saat mendengar semua yang dikatakan oleh Jimmy. Gia yang berada di ruangan itu juga sampai menutup mulutnya karena terkejut. Ia tak pernah menyangka bahwa putra sulungnya sampai berbuat sejauh itu, bahkan sekasar itu pada seorang wanita.

“Di mana wanita itu sekarang, Jim?” tanya Gia kuatir, “kamu tidak benar-benar membuangnya di sembarang tempat seperti perintah Axel kan?”

“Saya membawanya ke sebuah rumah sakit jiwa yang terletak di pinggir kota. Saya meminta salah seorang perawat di sana untuk menjaganya sampai saya kembali,” jawab Jimmy.

Mendengar itu, Gia sedikit bernafas dengan lega. Apa yang dilakukan oleh Axel saat ini, mengingatkannya pada kakaknya, Gavin. Gavin juga pernah salah memperlakukan seorang wanita karena mantan istrinya yang ternyata berselingkuh di belakangnya.

“Keluarkan dia dari sana dan bawa dia ke rumah kayu,” ujar Lexy.

“Rumah Kayu tempatku bersembunyi?” tanya Gia.

“Hmm … rumah kayu tempatmu bersembunyi kalau sedang ngambek,” jawab Lexy.

Gia memang memiliki sebuah rumah kayu yang tak terlalu besar, tapi terasa sangat nyaman. Udara di sana sangat sejuk dan penduduk sekitar juga sangat ramah.

“Tak ada seorang pun yang mengetahui rumah itu, kecuali kita berdua. Jessica akan aman berada di sana. Kita bisa merawat dan melindunginya dari keluarganya … dan dari putraku sendiri,” kata Lexy lagi.

Gia menghela nafasnya pelan kemudian menganggukkan kepalanya. Kali ini ia setuju dengan keputusan yang diambil oleh suaminya. Ia sungguh kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh Axel, sangat kecewa.

Belum selesai pembicaraan mereka, ponsel Jimmy bergetar di dalam saku. Ia menautkan kedua alisnya ketika melihat bahwa ada panggilan dari tumah sakit jiwa tempat Jessica berada.

“Angkatlah,” kata Lexy.

“Baik, Tuan.”

Mata Lexy membulat ketika mendengar ucapan perawat dari ujung telepon. Ia menatap Lexy dan juga Gia yang seakan sudah tak sabar mengetahui apa yang ia dengar.

“Baiklah, saya akan segera ke sana,” kata Jimmy pada akhirnya sebelum memutus sambungan ponselnya.

“Ada apa?” tanya Lexy.

“Sebaiknya kita langsung pergi ke sana karena mereka meminta kita datang. Ada sesuatu yang harus mereka sampaikan mengenai kondisi Nona Jessica,” jawab Jimmy.

Jimmy tak ingin salah mengatakan apa yang ia dengar di ponsel. Kondisi kesehatan Jessica yang tidak baik-baik saja, membuat Jimmy semakin ragu mengatakan diagnosa dokter barusan.

Ia kembali teringat dengan kondisi terakhir Axel yang belum ia sampaikan pada Tuan Lexy dan Nyonya Gia. Selama ini Axel menyakiti Jessica luar dalam, baik secara psikis maupun verbal. Namun, Jimmy tak pernah menyangka bahwa Axel juga memperkossa istrinya sendiri.

Jimmy, Lexy, dan Gia pun berangkat menuju rumah sakit jiwa di mana Jessica ditempatkan. Mereka sengaja tak menggunakan sopir karena tak ingin siapa pun tahu.

**

Setelah menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam, mereka pun sampai di depan sebuah rumah sakit jiwa. Ketiganya turun dan masuk ke dalam. Setelah berbicara dengan bagian administrasi, mereka diarahkan ke sebuah ruangan yang ternyata adalah ruang rawat Jessica.

“Selamat siang, Tuan Jimmy,” sapa seorang perawat yang kemarin Jimmy titipkan Jessica padanya.

“Apa yang terjadi dengannya?” tanya Lexy to the point.

“Silakan, Tuan, Nyonya. Dokter sudah menunggu anda di ruangannya,” kata perawat itu.

Perawat itu mengantarkan ketiganya ke sebuah ruangan. Di sana tampak seorang dokter wanita yang tersenyum menyambut kedatangan mereka.

“Silakan duduk, Tuan, Nyonya,” kata sang perawat sebelum akhirnya ia meninggalkan ruangan tersebut.

“Tuan dan Nyonya adalah keluarga Nona Jessica?” tanya sang dokter.

“Ya, kamu keluarganya,” jawab Lexy.

Dokter tersebut mengambil sebuah amplop dan membukanya. Ia mengambil beberapa lembar kertas di dalamnya, serta beberapa foto yang tadi ia cetak. Ia memperlihatkan pada Lexy dan Gia sembari menjelaskan.

“Nona Jessica sebenarnya berada dalam keadaan sehat. Setelah kami melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, kami menemukan zat tak biasa di tubuhnya. Zat tersebut menyebabkan pasien menjadi berhalusinasi hingga menyebabkan jiwanya tertekan,” jelas sang dokter.

Dokter tersebut juga memberikan beberapa foto yang ia cetak khusus pagi ini setelah laporan pemeriksaan darah keluar.

“Saat ini Nona Jessica sedang hamil dan usia kehamilannya sekitar empat minggu.”

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

axel benar-benar tdk berprikemanusiaan

2024-03-06

2

Siti Sahara

Siti Sahara

jgn kasih tau axel klo dia bkl punya anak ya thor...biar org tuanya aja yg tau sama jimy

2024-02-13

2

Nurmalina Gn

Nurmalina Gn

auto 😭 aku

2023-11-29

3

lihat semua
Episodes
1 KECELAKAAN
2 SALAH LANGKAH
3 MEMBALAS KEMATIAN
4 WAKTU BISA DIULANG
5 BUKAN PUTRIKU
6 AKU KUAT!
7 TATAPAN TAJAM
8 BERISTIRAHATLAH
9 PANTAS MENERIMA
10 KAMU TAKUT
11 PANTAS MENDAPATKANNYA!
12 PERGI DARIKU!
13 MENGAKUI SEMUANYA
14 HAMIL
15 TAK INGIN BERDEBAT
16 AKU DATANG, SAYANG
17 DIANCAM
18 TIDAK EMOSI
19 MENUSUK DARI BELAKANG
20 KAMU MEMBENCINYA
21 TAK CURIGA
22 JANGAN MENDIAMKANKU
23 HELLO, VANILLA!
24 SAAT WAKTUNYA TIBA
25 PROYEK BESAR
26 HANYA MILIKKU
27 HARUS KEMBALI
28 AKU LUPA
29 JIMMY DAN JESSICA
30 VANILLA KANGEN
31 JIKA AKU MATI
32 IA PERGI
33 VANILLA INGIN DADDY!
34 SATU-SATUNYA KELUARGA
35 KELUARGA BARU
36 BERTAHANLAH
37 HASIL PEMERIKSAAN
38 MEMPERHATIKAN
39 KITA TIDAK TERLAMBAT
40 TERIKAT
41 ORANG-ORANG BODOH
42 MENYERANG DARI BELAKANG
43 TAK ADA KECOCOKKAN
44 SEBUAH BENANG MERAH
45 SANG PENDONOR
46 JANJI
47 BICARA DENGANNYA
48 VANILLA, PUTRIMU
49 JANGAN MENAHANKU
50 SADAR
51 BELUM LENGKAP
52 TIDUR BERSAMAKU
53 INGIN BERTEMU DADDY
54 BERPELUKAN
55 MAU BERTEMAN
56 KEMBALI KE LONDON
57 MAU MENIKAH DENGANKU?
58 KAKIKU SAKIT
59 BERPRASANGKA BURUK
60 TERLIHAT PUCAT
61 PINGSAN
62 TAK AKAN MELEPASKANMU
63 IA PASTI MAU
64 YANG PALING DIINGINKAN
65 INI ADALAH KELUARGAKU
66 GELAP MATA
67 HATI KECILKU
68 MENGINGINKAN KELUARGAMU
69 BERSENANG-SENANG
70 VANILLA?!
71 KARMA UNTUKKU
72 MEMBATALKAN SEMUA
73 TAK BISA MENIKAH
74 PERGI UNTUK SELAMANYA
75 SESAK
76 MEMPERMALUKAN KELUARGA
77 BAWA DIA!
78 LAGI LAGI AKU MEMBUAT KESALAHAN
79 AKU MERINDUKANMU, DAD
80 MAKAN MALAM
81 RYU MEMBUTUHKAN KITA
82 MELIHAT KEADAAN KELUARGA
83 MEMBENCIKU DAN MENINGGALKANKU
84 MENGATAKAN SEMUA
85 SAKIT HATI
86 MELIHATNYA DI BANDARA
87 PENGORBANANMU TERLALU BESAR
88 LONDON
89 SUNNY!
90 PERTEMUAN
91 AMNESIA PALSU
92 KITA PULANG, VANILLA!
93 IA BERBEDA
94 BERANGKAT BERSAMA
95 JANGAN DEKAT-DEKAT
96 SELAMAT PAGI, TERIMA KASIH
97 INGATAN TELAH KEMBALI?
98 SATU GINJAL
99 BAGAIMANA RASANYA BERHUTANG HIDUP?
100 KECEWA
101 MENJAGA SEUMUR HIDUP
102 KAMU DAN AKU ADALAH SATU
103 RESTUI AKU
104 MENITIPKAN SESUATU
105 KE JEPANG
106 PEMINDAHAN ASET
107 APA YANG KALIAN LAKUKAN?!
108 PERNIKAHAN
109 RASA YANG SEBENARNYA
110 HADIAH DARI KAMI
111 HAMIL?
112 KELUARGA SMITH ADALAH SEGALANYA
113 Extra Part (1)
114 Extra Part (2)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
KECELAKAAN
2
SALAH LANGKAH
3
MEMBALAS KEMATIAN
4
WAKTU BISA DIULANG
5
BUKAN PUTRIKU
6
AKU KUAT!
7
TATAPAN TAJAM
8
BERISTIRAHATLAH
9
PANTAS MENERIMA
10
KAMU TAKUT
11
PANTAS MENDAPATKANNYA!
12
PERGI DARIKU!
13
MENGAKUI SEMUANYA
14
HAMIL
15
TAK INGIN BERDEBAT
16
AKU DATANG, SAYANG
17
DIANCAM
18
TIDAK EMOSI
19
MENUSUK DARI BELAKANG
20
KAMU MEMBENCINYA
21
TAK CURIGA
22
JANGAN MENDIAMKANKU
23
HELLO, VANILLA!
24
SAAT WAKTUNYA TIBA
25
PROYEK BESAR
26
HANYA MILIKKU
27
HARUS KEMBALI
28
AKU LUPA
29
JIMMY DAN JESSICA
30
VANILLA KANGEN
31
JIKA AKU MATI
32
IA PERGI
33
VANILLA INGIN DADDY!
34
SATU-SATUNYA KELUARGA
35
KELUARGA BARU
36
BERTAHANLAH
37
HASIL PEMERIKSAAN
38
MEMPERHATIKAN
39
KITA TIDAK TERLAMBAT
40
TERIKAT
41
ORANG-ORANG BODOH
42
MENYERANG DARI BELAKANG
43
TAK ADA KECOCOKKAN
44
SEBUAH BENANG MERAH
45
SANG PENDONOR
46
JANJI
47
BICARA DENGANNYA
48
VANILLA, PUTRIMU
49
JANGAN MENAHANKU
50
SADAR
51
BELUM LENGKAP
52
TIDUR BERSAMAKU
53
INGIN BERTEMU DADDY
54
BERPELUKAN
55
MAU BERTEMAN
56
KEMBALI KE LONDON
57
MAU MENIKAH DENGANKU?
58
KAKIKU SAKIT
59
BERPRASANGKA BURUK
60
TERLIHAT PUCAT
61
PINGSAN
62
TAK AKAN MELEPASKANMU
63
IA PASTI MAU
64
YANG PALING DIINGINKAN
65
INI ADALAH KELUARGAKU
66
GELAP MATA
67
HATI KECILKU
68
MENGINGINKAN KELUARGAMU
69
BERSENANG-SENANG
70
VANILLA?!
71
KARMA UNTUKKU
72
MEMBATALKAN SEMUA
73
TAK BISA MENIKAH
74
PERGI UNTUK SELAMANYA
75
SESAK
76
MEMPERMALUKAN KELUARGA
77
BAWA DIA!
78
LAGI LAGI AKU MEMBUAT KESALAHAN
79
AKU MERINDUKANMU, DAD
80
MAKAN MALAM
81
RYU MEMBUTUHKAN KITA
82
MELIHAT KEADAAN KELUARGA
83
MEMBENCIKU DAN MENINGGALKANKU
84
MENGATAKAN SEMUA
85
SAKIT HATI
86
MELIHATNYA DI BANDARA
87
PENGORBANANMU TERLALU BESAR
88
LONDON
89
SUNNY!
90
PERTEMUAN
91
AMNESIA PALSU
92
KITA PULANG, VANILLA!
93
IA BERBEDA
94
BERANGKAT BERSAMA
95
JANGAN DEKAT-DEKAT
96
SELAMAT PAGI, TERIMA KASIH
97
INGATAN TELAH KEMBALI?
98
SATU GINJAL
99
BAGAIMANA RASANYA BERHUTANG HIDUP?
100
KECEWA
101
MENJAGA SEUMUR HIDUP
102
KAMU DAN AKU ADALAH SATU
103
RESTUI AKU
104
MENITIPKAN SESUATU
105
KE JEPANG
106
PEMINDAHAN ASET
107
APA YANG KALIAN LAKUKAN?!
108
PERNIKAHAN
109
RASA YANG SEBENARNYA
110
HADIAH DARI KAMI
111
HAMIL?
112
KELUARGA SMITH ADALAH SEGALANYA
113
Extra Part (1)
114
Extra Part (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!