Ep 4. Obat Mujarab.

''Oh tidak Kinan, apa maksud mu. Walaupun Bimo itu kejam tetapi dia masih suami mu. Aoa kalu rela harga dirimu selalu di injak-injak oleh nya. '' Ririn berusaha menyadarkan Kinan.

''Iya, aku tidak masakah. ''

''Kinan, apapkah kamu sudah tidak waras. ?'' Ririn menepuk bahu Kinan agar tersadar.

Aku tidak mau lagi berjuang untuk dia Rin, bukan aku tidak mau memperjuangkan ke utuhan rumah tangga ku. Tapi, lelaki seperti dia tidak pantas untuk kuperjuangkan. Walau sejujurnya hatiku sakit karena semua perbuatan nya, walau sebenar nya aku merasa hancur karena dia menghianati pernikahan ini. Tapi apakah masih layak dia untuk ku Rin, ? Bukan kah kamu tahu sudah berapa tetes air mata yang ku cucurkan karena dia. Sudah cukup Rin, ''aku hanya bisa berjanji pada diriku sendiri untuk membuat nya menyesal di kemudian hari. ''

Ririn tercengang, dia paham betapa sakit nya hati Kinan sampai tidak mau lagi bertahan pada Bimo. Memang Bimo sangat keterlaluan, pantas lah jika Kinan berfikir seperti itu.

''Lalu apa yang kamu jarapkan dari rumah tangga mu, jika kamu tidak mau lagi melanjutkan hubungan pernikahan mu dengan Bimo. Mengapa kamu masih bertahan... ?'' Ririn pun tidak mengerti dengan jalan pikiran Kinan.

"Untuk saat ini biarkan sana seperti ini Rin. Sakit memang, tapi aku bisa apa Rin. Aku berfikir Bimo tidak menceraikan ku, walau sudah tak mencintaiku karena dia tidak mau mengeluarkan uang yang besar jika mengajukan gugatan. Aku sendiri tidak punya uang untuk mengguat nya, dan aku ingin fokus mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk bekal ku dan Adam di kemudian hari. Untuk kelanjutan pernikahan ini, kita lihat saja nanti bagaimana Rin. Mengumpulkam bukti saja aku tidak bisa dan aku bingung harus memulai nya dari mana. "

Ririn pun berfikir bagaimana cara membantu Kinan, untuk mendapatkan semua bukti-bukti perselingkuhan suami nya. Tidak mungkin dia diam saja melihat sahabat baik nya di perlakukan seperti itu oleh Bimo. Padahal setelah mendapatkan gaji Kinan pun sudah mulai merawat wajah nya kembali, tetapi tetap saja dia tidak ada beda nya di mata Bimo.

"Aku punya ide Kinan.. " Ririn mengagetkan kinan dengan suaranya yang kencang karena gembira telah mendapatkan ide.

"Kamu ini Rin, mengagetkan ku saja. "Ririn pun tertawa dengan protes nya Kinan.

Dengan tawa yang merekah, Ririn masuk ke dalam mengambil sebuah botol berwarna putih dan di berikan kepada Kinan. Tentu saja seorang Kinan yang polos dan tidak bergaul tidak akan tahu apa isi didalam nya. Kinan pun bingung untuk apa Ririn memberinya botol, dia sedang tidak memerlukan botol untuk menyimpan sesuatu.

"Untuk apa ini Rin.. ?" dengan wajah polos nya, Kinan menyakan itu.

"Ini itu obat mujarab. " jawab Ririn.

"Aku tidak sakit Rin. "Kinan menatap heran pada Ririn,

Sontak Ririn tertawa, karena obat itu bukan untuk Kinan.

"Obat ini bukan untuk mu, melainkan untuk Bimo."

"Jelaskan Rin, ! mengapa kamu memberi Bimo obat. ?"

"Pertanyaan yang bagus. " ucap Ririn.

"Apakah Bimo suka minum kopi jika pulang atau yang lain nya. ? " Ririn bertanya.

"Iya, dia suka memintaku membuatkan kopi atau teh. "

"Bagus, jika Bimo pulang dan meminta kopi masukkan lah serbuk obat ini kedalam nya dan aduk menjadi satu. " Kinan bengong mendengar nya.

Apa tidak bahaya, ? "kalau Bimo mati nanti aku di penjara Rin. " Kinan berjata dengan polos nya.

Memang kamu mau Bimo mati .. ? Ini itu obat tidur Kinan, setelah Bimo tidur pulas kamu cek ponsel nya, ! "pasti Bimo menyimpan semua bukti itu pada ponsel nya. "

"Tapi aku tidak tahu kode nya Rin.. " Ririn merasa pusing dengan Kinan, kode ponsel suami nya saja dia tidak tahu.

"Kamu harus cari cara agar tahu apa kodenya Kinan, pokok nya harus bisa. Setelah kamu tahu, baru segera lancarkan aksi mu. " Kinan manggut-manggut, dia mengerti apa yang di maksud Ririn.

Dengan menggendong Adam, Kinan melangkahkan kaki nya untuk lulang sore itu. Walau Adam sudah bisa berjalan, tetapi Kinan tidak akan mungkin tega membiarkan anak yang berusia dua tahun untuk berjalan sejauh itu.

Malam hari nya Kinan menunggu Bimo untuk pulang. Tentunya keadaan rumah sudha rapi dan bersih. Karena jika kotor sedikit saja , Bimo pasti akan marah dan mencaci maki Kinan semaunya sendiri.

Kinan memoles cream malam pada kulit wajah nya, dia pun sudah mulai menggunakan lotion. Semua itu Kinan tidak membeli nya, melainkan diberi oleh Maharani, dia bos yang baik kan. Maharani tau Kinan masih muda, dan dia tahu jika dirinya selalu disia-siakan oleh suami nya dari cerita Doni. Maka dari itu dia memberikan untuk Kinan agar art nya itu merawat diri dan tidak di rendahkan oleh suami nya.

Maharani menerima endors di akun sosial media nya, salah satu nya kosmetik. Banyak sekali produk kecantikan yag masuk, karena tidak semua nya terpakai dia pun memberikan nya pada Kinan dan pelayan lain nya.

Kini lemari Kinan di penuhi berbagai macam produk kecantikan tanpa dia harus mengeluarkan uang. Kulit Kinan sudah kembali halus dan cerah. Karena Bimo tidak pernah perhatian lagi dengan nya, tentu saja tidak tahu jika sudah banyak perubaham pada istri nya. Lagi pula pakaian yang Kinan kenakan juga masih sama, jadi tetap saja Bimo memandang nya sebagi wanita kumal dan jelek.

Mendengar motor bebek Bimo yang masuk ke pekarangan rumah nya, Kinan pun segera memasukkan semua kosmetik dan scincare nya ke tempat yang aman agar tidak di ketahui oleh Bimo.

Seperti biasa Kinan menyapa Bimo dengan ramah, mengambil tas kerja dan mempersilahkan suami durjana itu untuk masuk.

"Kinan aku mau mandi, buatkan ku kopi panas."

"Iya Mas. " jawab kinan dengan patuh.

kesempatan pun datang, walau Kinan tidak tahu kode ponsel Bimo dia tetap menjalankan aksi nya. Membuatkan kopi untuk Bimo dan menaburkan bubuk obat yang diberi oleh Ririn.

Kinan menyuguhkan kopi di meja, karena Bimo pasti akan duduk di kursi ruang tv sembari memanikan ponsel nya. Kesempatan itu akan di pergunakan dengan baik oleh Kinan.

Bimo keluar dari kamar, dia langsung duduk menemani kopinya. Tidak pernah dia menanyakan kabar Kinan ataupun Adam. Perkembangan Adam setiap minggu nya saja dia tidak tahu. Wajah anak nya saja Bimo tidak pernah memeperhatikan nya. Setiap hari Bimo bekerja Adam sedang tidur, ketika dia pulang pun Adam sudah tertidur. Ketika Adam sakit dan rewel, Bimo hanya bisa marah-marah dan menyalahkan Kinan lalu pergi dari rumah karena tidur nya terganggu.

Bimo pun menyesap kopi hangat di hadapan nya. Ekspresinya biasa saja, karena obat itu cenderung hambar dan Bimo tidak akan tahu jika ada sesuatu di dalam kopi nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!