Kinan menghubungi Sahabat nya Ririn, dia bercerita jika ingin mencari pekerjaan. Bekerja apapun Kinan tidak keberatan, tetapi Kinan ingin menitipkan Adam pada nya. Beruntung nya, Ririn menerima nya karena anak Ririn sudah besar dan Mama Ririn lah yang akan menjaga Adam. Kinan berjanji akan memberikan sebagian gaji nya untuk Mama nya Ririn sebagia tanda terimakasih.
Suami Ririn berhasil mencarikan pekerjaan untuk Kinan, karena suami bekerja sebagai supir pribadi jadi pekerjaan yang dia cari untuk Kinan ya masih seputar di lingkungan kerja nya. Doni suami Ririn menawarkan pekerjaan sebagai art di tempat nya bekerja yang kebetulan sedang ksosong.
Pagi ini setelah Bimo berangkat bekerja, Kinan pergi menuju rumah Ririn untuk menitipkan Adam.
''Kinan, kamu sudah siap untuk bekerja.. ?'' Ririn bertanya.
''Siap Rin, demi Adam. '' jawab kinam dengan wajah sendu.
''keterlaluan sekali Bimo, menelantarkan istri dan anak nya. '' Ririn geram.
''Sudahlah Rin, aku bekerja untuk masa depan Bimo. Jika tabungan ku sudah cukup dan bisa mengontrak rumah, maka aku akan pergi dari kehidupan lelaki pengecut seperti dia. ''
Ririn sudah tau kehidupan rumah tangga Kinan dan Bimo seperti apa. Bukan Kinan ingin menceritakan kejelekan suami dan membongkar aib keluarga nya sendiri. Tetapi Kinan butuh teman curhat untuk meluapkan kesedihan dan kesakitan hati nya. Kinan memilih Ririn karena mereka memang dekat, dan Kinan percaya Ririn mampu menyimpan rahasia pribadi nya.
''Rin ini ongkos buat mu, rumah majikan mas Doni lumayan jauh dari sini, jadi kamu tidak mungkin berjalan kaki. '' Ririn memberikan ongkos pada Kinan.
Kinan tentu saja menolak, dia tidak mau merepotkan sahabat nya yang sudah banyak membantu nya.
Kinan melaju ke rumah itu dengan menggunakan ojek, di sana Doni sudah menunggu nya. Tidak mungkin jika Doni menunggu kedatangan Kinan di rumah nya, karena pasti dia akan telat dan kena tegur dari bos nya.
''Kinan, mari ku antar bertemu bos kita. '' ucap Doni.
''Iya Don terimakasih. ''Kinan pun mengekori Doni masuk ke dalam rumah itu.
Namanya Ibu Maharani, jika di rumah dia biasa di panggil Nyonya Rani oleh para pelayan di rumah nya.
Maharani melihat Kinan dari ujung rambut hingga kaki. Mungkin dia melihat Kina begitu kumuh seperti tak terurus.
''Siapa namamu.. ?'' ucap Nyonya Maharani.
''Kinan Nyonya. ''jawab Kinan dengan gugup.
Banyak pertanyaan yang dilontarkan Maharani untuk Kinan, seperti yang biasa di lakukan Ibu-ibu jika menerima pembantu baru di rumah nya.
Setelah Kinan berpakain rapih dan merapihkan rambut nya agar tidak berantakan. Maharani memperkenalkan Kinan pada art lain nya, yang umur nya jauh di atas nya, bisa di bilang Ibu untuk Kinan.
Melakukan pekerjaan nya Kinan begitu senang, ternyata tidak terlalu sulit, yang pasti harus selalu mematuhi aturan yang ada.
Kinan pulang ketika sore hari saat pekerjaan nya sudah selesai, dengan lelah yang menerpa Kinan menggendong Adam dengan senang nya. Kinan sampai di rumah sebelum Bimo pulang. Jadi Bimo tidak tahu apa saja yang di lakukan oleh Kinan jika dirinya sednag bekerja.
''Mas uang belanja sudah habis.. '' kata Kinan setelah Bimo selesai mandi.
''Habis kata mu... !''mata Bimo membulat menatap Kinan dengam tajam, serta melemparkan handuk yang di kenakan nya ke wajah Kinana.
Apa saja yang kamu makan ha..? ''Dasar istri tidak tahu di untung, bisa nya menyusahkan saja.''
''Mas aku hanya meminta uang belanja saja, mengapa kamu harus marah. ?''
Bukan jawaban atau memberikan uang yang di minta oleh Kinan, tetapi pukulan lah yang di berikan oleh Bimo untuk nya.
''Aw, sakit Mas. '' Kinan merintih, merasakan sakit uang di terima nya karena ulah Bimo.
''Sudah pernah ku bilang, jangan membantah ucapan ku, atau akan ku robek mulut kotor mu itu. '' lagi-lagi ucapan Bimo menususk hati Kinan.
Meminta uang belanja saja dia harus di aniaya, jika Kinan sudah mendapatkan gaji dari tempat nya bekerja, tidak mungkin lagi dia meminta pada Bimo yang hanya memberikan sakit yang luar biasa. Padahal sudah dua minggu sejak Bimo memberikan uang belanja yang Kinan minta, padahal itu hanya lima pukuh ribu saja. Beruntung nya, kepala pelayan di rumah Maharani sering memberikan Kinan lauk ketika ingin pulang, jika tidak pasti Kinan sudah kelaparan.
Bimo melemparkan uang receh nya pada Kinan, jika di hitung mungkin jumlah nya hanya dua puluh ribu saja. Dengan tangan gemetar, Kinan memunguti uang itu, karena kalau tidak di ambil bisa saja Bimo semakin marah dan menghajar nya sampai babak belur. Kinan bersumpah dalam hati, jika dia sudah memikiki uang tidak akan sudi lagi dia mengemis pada Bimo.
Sampai saat ini, Bimo belum mengetahui jika Kinan bekerja. Bimo tidak pernah bertanya dan bergaul pada tetangga jadi dia tidak akan mungkin tahu.
Pagi ini Kinan menerima gaji pertama nya, betapa senang nya dia saat melihat amplop yang di tangan nya. Hanya Kinan yang menerima gaji secara cash, yang lain nya sudah memiliki Atm pribadi.
Kinan menyimpan uang nya dengan rapih, dia tidak mau jika Bimo sampai tahu jika dirinya memiliki uang. Kinan pun membuka rek pribadi dan di sembunyikan agar Bimo tidak tahu. Bahkan dia menyembunyikan buku nya di rumah Ririn.
''Sudah beberapa hari Bimo tidak pulang Rin. '' Kinan bercerita pada Ririn.
''Kamu sadar tidak kin, setiap kamu mengeluh Bimo tak pulang berhari-hari itu setiap dia baru saja gajian. ?''
''Benarkah.. ?'' Kinan berfikir.
''Lihat saja sekarang tanggal berapa. !'' ucap Ririn.
Kinan membuka ponsel dan melihat tanggal yang tertera, memang benar jika saat ini tengah tanggal muda. Bimo bisa sampai lima hari atau satu minggu tidak pulang ke rumah nya. Dalam waktu yang lama itu, dia juga tidak memikirikan betapa nelangsa nya Kinan yang tidak memiliki uang.
''Benar juga Rin, kira-kira dia kemana ya. ?''kata Kinan.
''Bisa saja dia sedang berdua dengna gundit nya. '' mata Kinan memerah, walau sebenar nya dia sudah tahu jika suami nya pasti meiliki wanita lain, tetap saja hati nya begitu sakit.
''Kamu harus cari tahu Kin, kamu harus bertindak dengan tegas pada Bimo. !'' Ririn pun ikut kesal dengan Kinan yang hanya pasrah saja di perlakukan tidak adil oleh suami nya.
''Untuk apa Rin.. ? Jika memang dia mendua aku tak akan melarang nya. Jika memang dia sudah menikahi wanita lain pun aku tidak masalah. '' tentu saja Ririn merasa jengkel mendengar nya.
Kamu sudah gila Kinan, ''bagaiman kamu bisa berfikir deperti itu. ?''
''Kenapa tidak.. ?'' lagi-lagi jawaban Kinan membuat Ririn menahan emosi nya.
...****************...
Mana nih suara nya para pembaca.. ?
Jangan lupa like, komen, vote dan hadian nya nya ya bestie. Apalagi saran, boleh sekali tinggal tulis di komen.
Segala support kalian merupakan suatu kehormatan, dan membuat Author lebih semangat dalam berkaya. Terimakasih banyak 🤗🤗😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
ayo. kinan
semangat.....
2023-08-11
0
Soraya
cm saran thor jgn bikin perempuan jdi bodoh🙏🏼
2023-07-02
1