Zavier tidak bisa menghentikan kegiatan bibirnya pada bibir Jizzy, sungguh ia sangat menyukai hal ini. Akan tetapi, Jizzy justru sangat terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Zavier padanya. Ia baru tahu jika ciuman itu rasanya seperti ini, sangat-sangat luar biasa dan tak bisa iya jelaskan dengan kata-kata.
Ciuman panas itu berlangsung lama, hingga Jizzy merasa kebas di bibirnya. Akan tetapi Zavier belum mau melepaskannya, dan ia malah menelusupkan tangannya ke dalam pakaian Jizzy. Dan memainkan benda kenyal miliknya, hingga tubuh Jizzy semakin terasa meremang. Ia merasakan panas di seluruh tubuhnya, ia ingin hal lebih tapi ia merasa malu.
Zavier pun kemudian melepaskan, ciumannya pada Jizzy dan menatap wajah cantik itu dari dekat. Zavier akui jika Memang Jizzy ini memang sangatlah cantik.
Matanya yang indah, bulu matanya yang lentik serta bibir mungil berwarna pink itu barusan membuatnya menjadi khilaf. Wajah dan tubuh Jizzy yang mungil membuat ia terlihat seperti anak SMU yang menggemaskan. Makanya, sepupu tirinya si bocah bongsor sangat mencintai istrinya ini. Tapi tak akan ia biarkan bocah tinggi dan menyebalkan itu akan menggangu hubungannya dengan Jizzy.
"Sudah kuduga," ucap Zavier sambil tersenyum dan juga masih dalam posisi mengungkung Istrinya.
"Minggir kau!" Jizzy mendorong tubuh Zavier yang bertelanj@ng dada itu. Terasa sekali jika tubuh itu sangat kuat dan kokoh. Bahkan dorongannya tak mampu membuat tubuh Zavier bergeser sedikit pun.
"Baiklah, aku akan menyingkir. Kau tahu aku sudah menduganya jika buah lemonmu ini sangat kecil," ucap Zavier dengan tatapan matanya yang mengarah pada balon helium miliknya.
Sontak saja Jizzy merasa sangat malu karena barusan Zavier menyentuhnya, dan sialnya tangannya masih ada di sana. Sambil menekan-nekannya dan kemudian tertawa.
Jizzy dibuat sangat malu oleh tingkah Zavier, bisa-bisanya dia memperlakukan balon heliumnya yang spesial seperti sedang menekan balon saja.
"Kau sangat menyebalkan Zavieeeeeeerrrrr..."
*
*
*
Pagi ini Jizzy tak mau mengeluarkan suaranya, ia masih merasa sangat kesal pada suaminya ini. Ia masih tak menyangka jika pria cantik sepertinya bisa bersikap sangat jantan padanya semalam. Sayangnya, ia malah mengejek pabrik susu milik Jizzy yang berukuran mini. Padahal semalam dia memainkannya, tapi ujung-ujungnya pria cantik itu malah membahas ukurannya.
Sedangkan Zavier, sebenarnya saat malam ia mencoba untuk menahan rasa gejolak yang ada dalam tubuhnya. Ia hampir saja tak bisa menahan hasratnya dan akan melakukan penebaran benih semalam.
Namun, untungnya ia bisa menahan dan tak menjebol gawang Jizzy. Seharusnya ia merasa senang karena sudah berhasrat pada istrinya. Akan tetapi, ia masih mencoba untuk menahannya. Dan tidak melakukannya pada Jizzy. Ia masih ragu, entahlah apa yang ada dalam pikirannya. Yang jelas ia masih merasa ragu dan belum mau melakukannya.
"Kenapa wajahmu jelek begitu! Apa semalam kau berharap aku membuka pabrik milikmu?" ejek Zavier.
"Justru aku berharap kau menjebol gawangku, bukan mengejek buah manggaku!"
"Maksudnya buah lemon?"
"Aihh kau memang sangat menyebalkan!"
***
Di kantor seperti biasanya Samuel tengah menebar-nebar senyumannya sambil bertukar pesan dengan Zia. Rupanya kemajuan hubungan mereka sangat pesat. Sangat jauh, dengan berbeda dengan hubungan Jizzy dan Zavier.
"Sweety, apa jadwalku hari ini?" tanya Zavier pada Samuel. Sejak Zia memanggilnya dengan sebutan Sweety, Zavier pun jadi ikut memanggilnya dengan sebutan seperti itu.
"Hari ini kita ada meeting di luar dengan kakek anda Pak," jawab Samuel, sejenak ia menghentikan acara bertukar pesan dengan Zia. Karena takut jika bos cantiknya marah.
"Opa Rayan?"
"Bukan Tuan, tapi Tuan Tama," jawab Samuel.
Zavier pun menganggukan kepalanya, jika dipikir-pikir ia sudah lama tak bertemu dengan kakeknya itu. Ia sangat jarang bertemu karena kesibukannya kini. Apalagi setelah ia memiliki seorang istri, waktunya ia habiskan untuk memantau kegiatan Istrinya itu. Ia sibuk mengurus Istrinya yang dikejar banyak pria. Namun, sialnya Istrinya tidak tahu jika banyak yang menyukainya. Atau mungkin lebih tepatnya jika Jizzy tak peduli pada orang yang menyukainya.
"Baiklah, atur saja jadwalnya," ucap Zavier.
Siang ini, Zavier dan Samuel pergi ke Cafe milik Rosa Istrinya Tama. Mereka memang sengaja mengadakan janji temu dengannya di sana. Karena di sana adalah tempat favorit kakeknya yang tampan.
Mengetahui kekasihnya makan siang di Cafe, Zia pun kemudian diam-diam mengikuti Samuel. Ia benar-benar tidak bisa menahan rindu pada pria pemalu yang sudah mencuri hatinya itu.
Setidaknya meskipun mereka tidak bisa saling melepas rindu dengan saling berpelukan, tapi mereka bisa saling melepas rindu dengan bertatap-tatapan. Ucchhh, mereka memang pasangan yang sangat manis.
Sampailah Zia di tempat itu, ia segera masuk ke dalam Cafe yang terkenal dengan kenyamanannya di sana. Setelah masuk pandangannya pun berkeliling untuk mencari Sweety kesayangannya. Dan akhirnya orang yang ia cari pun ketemu juga.
Pria tampannya tampak sedang bekerja di salah satu meja yang ada di sudut Cafe itu, wajahnya yang serius membuat Samuel tampak terlihat lebih tampan dari biasanya. Jika, biasa bertemu wajahnya penuh dengan raut malu-malu. Akan tetapi, saat ini wajahnya terlihat sangat keren hingga Zia ingin mendekati dan kemudian memeluk serta menciumnya. Namun, itu semua tak ia mungkin ia lakukan dimana ia tak mau mengganggu pekerjaan calon suaminya. Acieeehh calon suami, ia bahkan merasa sangat malu sendiri membayangkan jika mereka berdua akan menikah.
Mereka berdua akan bahagia, dan melakukan segala sesuatunya bersama-sama. Tinggal di rumah yang sama dan tidur di tempat tidur yang sama.
Membayangkan itu Zia tersenyum malu-malu ayam, karena saat membayangkan tidur di tempat yang sama. Zia jadi membayangkan apa yang akan mereka lakukan di sana. Namun, bayangan indahnya pudar saat seorang remaja yang selalu mengiriminya pesan tiba-tiba duduk di sampingnya. Zia berdecak sebal saat melihat wajah tampan Theo yang tengah tersenyum manis padanya.
"Oh ya ampun, bocah setengah matang ini menghancurkan khayalanku saja," ucap Zia pada Theo, yang selama ini selalu mengaguminya.
"Sedang apa cintaku ada di sini?" tanya Theo, malu-malu kambing.
"Sedang menatap kekasihku yang tampan dan menggemaskan," jawab Zia dengan jujur. Ia tak mau memberikan harapan palsu pada bocah setengah matang yang ada di hadapannya ini.
"Maksudmu aku?" tanya Theo.
"Bukan! Memangnya kau tampan?"
"Aku sangat tampan cinta, memangnya kau tidak lihat?"
"Kau memang cukup tampan, tapi sayang kau masih kecil dan masih setengah matang. Kau pria tanggung,"
"Tanggung dari mana? Aku ini sangat gagah, sangat cocok denganmu yang cantik dan imut,"
"Maaf ya Nak, tapi aku sudah punya kekasih,"
"Apa! Siapa? Cepat katakan kepadaku siapa yang sudah berani mencuri hatimu yang seharusnya hanya untukku?"
"Tuuuuhhh ..." Zia pun menunjuk ke arah tiga pria tampan beda generasi itu. Namun, sepertinya anak bungsu Ratu kodok ini salah paham hingga ia salah mengira orang yang ditunjuk oleh Zia.
"Astaga! Kau menyukai Papaku! Dan kau mau menjadi ibu tiriku?"
"Apa! Dasar otak udang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Anonymous
lanjuuuuuuut
2023-06-22
0
Mi Iwan
Nyengir terus dari awal, pegal juga pipi ini... Z😅😅😅
2023-06-21
2
Eko Sujatno
lanjutken Thor,,,,,,,,
2023-06-21
1