Rupanya Rylee sangat mendominasi. Abbey mengundang teman-temannya pergi ke klub malam sesuai arahan Rylee. Van dan Helen telah sampai lebih dulu. Diikuti Thanos dan istrinya. Lalu, Zaylin Joanna yang baru saja tiba.
Dari sekian banyak temannya, Abbey dan Zaylin termasuk wanita yang kurang beruntung. Abbey belum pernah menikah, sedangkan Zaylin sudah menjanda beberapa kali. Sampai saat ini pun masih betah menjanda.
"Tumben Abbey meminta kita berkumpul di sini," ujar Zaylin.
"Kali ini kamu kalah telak darinya, Zaylin," ucap Helen.
"Memangnya ada apa?" Thanos penasaran.
"Mantan kekasihmu itu punya calon suami. Kamu saja kalah, Thanos. Dia lebih muda, fresh, tampan, dan menarik!" puji Helen.
Seketika membuat Van berpura-pura mencubit pipi sang istri karena cemburu. Sosok laki-laki yang bersama Abbey terlihat menarik dan spesifik seperti yang sudah dijelaskan Helen.
"Benarkah?" Thanos tertawa. "Tidak semudah itu, Helen. Abbey pasti hanya berpura-pura mendapatkan calon suami. Bisa saja kalau dia itu menyewa laki-laki untuk membodohi kita."
Tingkat kepercayaan Thanos pada Abbey benar-benar tipis. Padahal dia dan Anne yang sudah selingkuh sehingga membuat mental Abbey jatuh. Nyatanya Thanos tidak peduli. Dia terus saja menyerang mental wanita itu. Entah, tujuannya untuk apa?
"Jangan begitu, Sayang! Mungkin saja Abbey memang sudah menemukan pendampingnya," sahut Anne.
"Tumben kali ini kamu respek, Anne," sahut Zaylin. "Biasanya mulutmu dan Thanos sama-sama tidak bisa dikondisikan. Aku berbeda dengan Abbey. Walaupun kalian menghinaku, aku tidak peduli. Aku jauh lebih berpengalaman soal pria. Kalau kamu dan Helen, kurasa perlu banyak belajar lagi dariku. Tidak menutup kemungkinan bahwa Van ataupun Thanos akan berselingkuh di belakang kalian," cemooh Zaylin.
Baik Anne dan Helen gemas pada ucapan Zaylin. Padahal merekalah yang memulai duluan untuk merendahkan temannya sendiri. Perbincangan itu pun berakhir saat bintang yang ditunggu pun datang.
Tampak Abbey mengenakan gaun hitamnya selutut dan membiarkan area pundaknya terekspos. Terlihat sangat cantik dan menawan. Selain itu, tangan Rylee terus saja menggenggam erat tangan Abbey seolah tidak akan pernah dilepaskan.
Pandangan Thanos, Anne, dan Zaylin terpusat pada laki-laki yang bersama dengan Abbey. Agaknya ucapan Helen kali ini benar. Dia sangat tampan dan muda. Tenggorokan Thanos serasa tercekat.
"Maaf, kami sedikit terlambat. Biasa, calonku ini sedang manja sekali," ucap Abbey.
Pergerakan Rylee cukup cepat sekali. Setelah berada di hadapan semua orang, Rylee tetap tenang sampai permainan yang sesungguhnya dimulai.
"Hai, aku Rylee!" sapa Rylee bergantian memandangi Van dan pria yang baru ditemuinya kali ini. Rylee mengulurkan tangannya disambut dengan sedikit kasar oleh Thanos.
"Thanos."
Giliran Anne yang berkenalan. Menilik wajah, mata, dan penampilan Rylee, terlihat bahwa selera Abbey memang luar biasa. Anne bisa tahu kalau laki-laki yang bersama Abbey itu masih sangat muda sekali.
"Anne," ucap Anne sambil menjabat tangan Rylee. "Dibayar berapa oleh Abbey?"
Anne mungkin perlu mengaca. Dialah yang merebut Thanos dari Abbey. Lalu, sekarang dia mencoba merendahkan Abbey lantaran dia cemburu pada laki-laki yang dibawanya.
"Hubungan kami murni tanpa uang," tegas Rylee setelah melepaskan tangan Anne.
"Hai, aku Zaylin." Zaylin cukup melambaikan tangan saja.
"Jadi, apakah kalian sudah memesan minuman?" tanya Rylee.
"Belum. Kami menunggu kalian," sahut Van.
Suasana klub itu sangat ramai. Rylee yang menyarankan untuk mengambil tempat yang agak jauh dari meja bartender.
"Apakah kalian suka minuman beralkohol? Kalau tidak suka, aku akan memesankan yang lainnya saja untuk para wanita," ujar Rylee. Sebagai playboy kelas kakap, dia sudah hapal betul sudut klub malam itu.
"Aku tidak bisa mabuk," ujar Zaylin. Dia menolak lantaran mengemudikan mobilnya sendiri. Tidak lucu kalau dia sampai mabuk dan sempoyongan saat pulang nanti.
"Aku mau, tetapi carikan kadar alkohol yang agak rendah," ucap Anne.
"Kurasa para pria bisa melakukan tantangan. Siapa yang bisa minum paling banyak, dia bisa meminta apa pun dari yang kalah," ujar Thanos penuh dengan kesombongannya.
Selama ini Thanos memang pemenang soal minum-minuman beralkohol. Berbeda dengan Van yang jelas kalah di awal.
"Tidak, Thanos! Aku banyak pekerjaan di kantor. Kalau kamu mau, lebih baik kamu saja melawan Rylee. Bisa-bisa Helen menggugat cerai aku lantaran jadi pemalas setelah mabuk," tolak Van.
Abbey mulai cemas. Dia belum paham banyak mengenai Rylee. Bagaimana kalau dia kalah dari Thanos? Bisa-bisa Abbey yang dimiskinkan.
"Rylee, jangan bodoh!" bisik Abbey. "Thanos jago minum. Kamu bisa kalah telak darinya."
Entah rasa simpati atau memang sengaja menghalangi Rylee untuk melakukan tindakan bodoh itu. Tujuan mereka datang ke sini untuk membuktikan bahwa Abbey memang pantas dicintai. Kalau kenyataannya untuk memenangkan Thanos, Abbey tidak terima.
"Kamu khawatir aku kalah, Baby!" ucap Rylee sengaja dikeraskan. " Lihatlah, Tuan Thanos. Calon istriku sangat khawatir sekali. Inikah definisi mencintai?"
Mendengar kata itu, Abbey rasanya ingin muntah saja. Rylee terlalu membuat situasi yang meresahkan. Hanya saja Rylee tidak peduli. Dia lebih tertarik memenangkan permainan ini demi bisa hidup foya-foya tanpa bekerja keras.
"Jangan terlalu berlebihan, Abbey! Biarkan kami melakukan tantangan itu. Tuan Van, tugasmu menjadi wasit," tegas Thanos.
"Suamiku pastilah pemenangnya!" ujar Anne menyombongkan diri.
"Sebenarnya aku agak muak melihatmu, Anne. Hanya saja aku ingin tahu seberapa kuat Thanos melawan Rylee. Aku mendukungmu, Rylee," sahut Zaylin.
"Terima kasih." Rylee membungkukkan tubuhnya sejenak untuk menghargai dukungan Zaylin.
"Aku mendukung Thanos," sahut Helen. "Maksudku, aku dan suamiku. Kalau Thanos kalah dari Rylee, suamiku bisa memberikan uang sebagai apresiasinya. Iya kan, Sayang?" tanya Helen.
"Ya." Van tidak yakin kalau Rylee akan menang dari Thanos.
"Baiklah. Aku minta mereka mengantarkan alkohol ke sini." Rylee cuma melambaikan tangan saja.
Beberapa botol alkohol dan minuman non alkohol pun disiapkan. Sebelum pelayan wanita seksi itu meninggalkan tempat, dia sempat menanyakan siapa yang akan membayar pesanan sebanyak itu?
"Tagihannya siapa yang akan bertanggung jawab?"
Rylee menunjuk Van. "Dia!"
Van seketika terkejut. Bukannya yang mengajak ke tempat ini adalah Abbey? Harusnya Abbey yang membayar. Mengapa harus dirinya?
"Abbey, apa-apaan ini? Kamu yang mengajak, mengapa harus aku?" tanya Van kesal.
Helen yang tingkat kesombongannya setinggi langit merasa direndahkan oleh penolakan suaminya. Dia merasa malu karena kalah dari Abbey.
"Ya, suamiku yang akan membayarnya," sahut Helen.
"Helen, apa-apaan kamu? Kenapa jadi kita yang harus bertanggung jawab?" maki Van.
"Sudahlah, Van. Nanti kalau uangmu kurang, aku yang akan membayarnya," sahut Thanos.
Rupanya Abbey tidak salah memilih partner untuk membalas kelakuan Thanos dan semua orang yang ada di sana. Cuma Zaylin saja yang tidak pernah merendahkan Abbey. Hanya saja dia perlu dihadirkan untuk menyaksikan pertunjukan luar biasa itu.
"Mari kita mulai!" ajak Rylee yang sudah mengangkat tinggi gelas alkoholnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments