Bab 5. Pembalasan

Rupanya Rylee sangat mendominasi. Abbey mengundang teman-temannya pergi ke klub malam sesuai arahan Rylee. Van dan Helen telah sampai lebih dulu. Diikuti Thanos dan istrinya. Lalu, Zaylin Joanna yang baru saja tiba.

Dari sekian banyak temannya, Abbey dan Zaylin termasuk wanita yang kurang beruntung. Abbey belum pernah menikah, sedangkan Zaylin sudah menjanda beberapa kali. Sampai saat ini pun masih betah menjanda.

"Tumben Abbey meminta kita berkumpul di sini," ujar Zaylin.

"Kali ini kamu kalah telak darinya, Zaylin," ucap Helen.

"Memangnya ada apa?" Thanos penasaran.

"Mantan kekasihmu itu punya calon suami. Kamu saja kalah, Thanos. Dia lebih muda, fresh, tampan, dan menarik!" puji Helen.

Seketika membuat Van berpura-pura mencubit pipi sang istri karena cemburu. Sosok laki-laki yang bersama Abbey terlihat menarik dan spesifik seperti yang sudah dijelaskan Helen.

"Benarkah?" Thanos tertawa. "Tidak semudah itu, Helen. Abbey pasti hanya berpura-pura mendapatkan calon suami. Bisa saja kalau dia itu menyewa laki-laki untuk membodohi kita."

Tingkat kepercayaan Thanos pada Abbey benar-benar tipis. Padahal dia dan Anne yang sudah selingkuh sehingga membuat mental Abbey jatuh. Nyatanya Thanos tidak peduli. Dia terus saja menyerang mental wanita itu. Entah, tujuannya untuk apa?

"Jangan begitu, Sayang! Mungkin saja Abbey memang sudah menemukan pendampingnya," sahut Anne.

"Tumben kali ini kamu respek, Anne," sahut Zaylin. "Biasanya mulutmu dan Thanos sama-sama tidak bisa dikondisikan. Aku berbeda dengan Abbey. Walaupun kalian menghinaku, aku tidak peduli. Aku jauh lebih berpengalaman soal pria. Kalau kamu dan Helen, kurasa perlu banyak belajar lagi dariku. Tidak menutup kemungkinan bahwa Van ataupun Thanos akan berselingkuh di belakang kalian," cemooh Zaylin.

Baik Anne dan Helen gemas pada ucapan Zaylin. Padahal merekalah yang memulai duluan untuk merendahkan temannya sendiri. Perbincangan itu pun berakhir saat bintang yang ditunggu pun datang.

Tampak Abbey mengenakan gaun hitamnya selutut dan membiarkan area pundaknya terekspos. Terlihat sangat cantik dan menawan. Selain itu, tangan Rylee terus saja menggenggam erat tangan Abbey seolah tidak akan pernah dilepaskan.

Pandangan Thanos, Anne, dan Zaylin terpusat pada laki-laki yang bersama dengan Abbey. Agaknya ucapan Helen kali ini benar. Dia sangat tampan dan muda. Tenggorokan Thanos serasa tercekat.

"Maaf, kami sedikit terlambat. Biasa, calonku ini sedang manja sekali," ucap Abbey.

Pergerakan Rylee cukup cepat sekali. Setelah berada di hadapan semua orang, Rylee tetap tenang sampai permainan yang sesungguhnya dimulai.

"Hai, aku Rylee!" sapa Rylee bergantian memandangi Van dan pria yang baru ditemuinya kali ini. Rylee mengulurkan tangannya disambut dengan sedikit kasar oleh Thanos.

"Thanos."

Giliran Anne yang berkenalan. Menilik wajah, mata, dan penampilan Rylee, terlihat bahwa selera Abbey memang luar biasa. Anne bisa tahu kalau laki-laki yang bersama Abbey itu masih sangat muda sekali.

"Anne," ucap Anne sambil menjabat tangan Rylee. "Dibayar berapa oleh Abbey?"

Anne mungkin perlu mengaca. Dialah yang merebut Thanos dari Abbey. Lalu, sekarang dia mencoba merendahkan Abbey lantaran dia cemburu pada laki-laki yang dibawanya.

"Hubungan kami murni tanpa uang," tegas Rylee setelah melepaskan tangan Anne.

"Hai, aku Zaylin." Zaylin cukup melambaikan tangan saja.

"Jadi, apakah kalian sudah memesan minuman?" tanya Rylee.

"Belum. Kami menunggu kalian," sahut Van.

Suasana klub itu sangat ramai. Rylee yang menyarankan untuk mengambil tempat yang agak jauh dari meja bartender.

"Apakah kalian suka minuman beralkohol? Kalau tidak suka, aku akan memesankan yang lainnya saja untuk para wanita," ujar Rylee. Sebagai playboy kelas kakap, dia sudah hapal betul sudut klub malam itu.

"Aku tidak bisa mabuk," ujar Zaylin. Dia menolak lantaran mengemudikan mobilnya sendiri. Tidak lucu kalau dia sampai mabuk dan sempoyongan saat pulang nanti.

"Aku mau, tetapi carikan kadar alkohol yang agak rendah," ucap Anne.

"Kurasa para pria bisa melakukan tantangan. Siapa yang bisa minum paling banyak, dia bisa meminta apa pun dari yang kalah," ujar Thanos penuh dengan kesombongannya.

Selama ini Thanos memang pemenang soal minum-minuman beralkohol. Berbeda dengan Van yang jelas kalah di awal.

"Tidak, Thanos! Aku banyak pekerjaan di kantor. Kalau kamu mau, lebih baik kamu saja melawan Rylee. Bisa-bisa Helen menggugat cerai aku lantaran jadi pemalas setelah mabuk," tolak Van.

Abbey mulai cemas. Dia belum paham banyak mengenai Rylee. Bagaimana kalau dia kalah dari Thanos? Bisa-bisa Abbey yang dimiskinkan.

"Rylee, jangan bodoh!" bisik Abbey. "Thanos jago minum. Kamu bisa kalah telak darinya."

Entah rasa simpati atau memang sengaja menghalangi Rylee untuk melakukan tindakan bodoh itu. Tujuan mereka datang ke sini untuk membuktikan bahwa Abbey memang pantas dicintai. Kalau kenyataannya untuk memenangkan Thanos, Abbey tidak terima.

"Kamu khawatir aku kalah, Baby!" ucap Rylee sengaja dikeraskan. " Lihatlah, Tuan Thanos. Calon istriku sangat khawatir sekali. Inikah definisi mencintai?"

Mendengar kata itu, Abbey rasanya ingin muntah saja. Rylee terlalu membuat situasi yang meresahkan. Hanya saja Rylee tidak peduli. Dia lebih tertarik memenangkan permainan ini demi bisa hidup foya-foya tanpa bekerja keras.

"Jangan terlalu berlebihan, Abbey! Biarkan kami melakukan tantangan itu. Tuan Van, tugasmu menjadi wasit," tegas Thanos.

"Suamiku pastilah pemenangnya!" ujar Anne menyombongkan diri.

"Sebenarnya aku agak muak melihatmu, Anne. Hanya saja aku ingin tahu seberapa kuat Thanos melawan Rylee. Aku mendukungmu, Rylee," sahut Zaylin.

"Terima kasih." Rylee membungkukkan tubuhnya sejenak untuk menghargai dukungan Zaylin.

"Aku mendukung Thanos," sahut Helen. "Maksudku, aku dan suamiku. Kalau Thanos kalah dari Rylee, suamiku bisa memberikan uang sebagai apresiasinya. Iya kan, Sayang?" tanya Helen.

"Ya." Van tidak yakin kalau Rylee akan menang dari Thanos.

"Baiklah. Aku minta mereka mengantarkan alkohol ke sini." Rylee cuma melambaikan tangan saja.

Beberapa botol alkohol dan minuman non alkohol pun disiapkan. Sebelum pelayan wanita seksi itu meninggalkan tempat, dia sempat menanyakan siapa yang akan membayar pesanan sebanyak itu?

"Tagihannya siapa yang akan bertanggung jawab?"

Rylee menunjuk Van. "Dia!"

Van seketika terkejut. Bukannya yang mengajak ke tempat ini adalah Abbey? Harusnya Abbey yang membayar. Mengapa harus dirinya?

"Abbey, apa-apaan ini? Kamu yang mengajak, mengapa harus aku?" tanya Van kesal.

Helen yang tingkat kesombongannya setinggi langit merasa direndahkan oleh penolakan suaminya. Dia merasa malu karena kalah dari Abbey.

"Ya, suamiku yang akan membayarnya," sahut Helen.

"Helen, apa-apaan kamu? Kenapa jadi kita yang harus bertanggung jawab?" maki Van.

"Sudahlah, Van. Nanti kalau uangmu kurang, aku yang akan membayarnya," sahut Thanos.

Rupanya Abbey tidak salah memilih partner untuk membalas kelakuan Thanos dan semua orang yang ada di sana. Cuma Zaylin saja yang tidak pernah merendahkan Abbey. Hanya saja dia perlu dihadirkan untuk menyaksikan pertunjukan luar biasa itu.

"Mari kita mulai!" ajak Rylee yang sudah mengangkat tinggi gelas alkoholnya.

Episodes
1 Bab 1. Penipu
2 Bab 2. Tubuh Rylee
3 Bab 3. Berekspektasi
4 Bab 4. Kecupan
5 Bab 5. Pembalasan
6 Bab 6. Ajakan Tidur Bersama
7 Bab 7. Sadar Diri
8 Bab 8. Memeras Thanos
9 Bab 9. Hal Mengerikan
10 Bab 10. Dugaan Perselingkuhan
11 Bab 11. Rindu Sosok yang Menyakiti
12 Bab 12. Curiga Tak Berkesudahan
13 Bab 13. Diagnosis Hamil
14 Bab 14. Meminta Izin
15 Bab 15. Kecurigaan Van
16 Bab 16. Ketahuan
17 Bab 17. Ketakutan Abbey
18 Bab 18. Hilangnya Kepercayaan
19 Bab 19. Menerima Perjodohan
20 Bab 20. Calon Suami
21 Bab 21. Kedatangan Keluarga Calon
22 Bab 22. Abbey Menerima
23 Bab 23. Tetap Dilanjutkan
24 Bab 24. Calon Anakku
25 Bab 25. Kepedulian Eric
26 Bab 26. Kedatangan Calon Menantu
27 Bab 27. Mencari Sesuatu
28 Bab 28. Bertemu Rylee
29 Bab 29. Menuju Bandara
30 Bab 30. Bukan Zaylin
31 Bab 31. Anne Hamil
32 Bab 32. Toilet
33 Bab 33. Ketahuan
34 Bab 34. Kondisi Anne
35 Bab 35. Rencana Helen
36 Bab 36. Rumit
37 Bab 37. Foto Wanita Lain
38 Bab 38. Meminta Satu Hal
39 Bab 39. Mengalihkan Situasi
40 Bab 40. Kekesalan Rylee
41 Bab 41. Kesal pada Eric
42 Bab 42. Pernikahan
43 Bab 43. Butuh Pembuktian
44 Bab 44. Keputusan Orang Tua
45 Bab 45. Sensitif
46 Bab 46. Syarat dari Papa
47 Bab 47. Tidak Terima
48 Bab 48. Rylee Pusing
49 Bab 49. Kisah Van
50 Bab 50. Rencana Mendekati Helen
51 Bab 51. Berpasangan
52 Bab 52. Menyisakan Luka
53 Bab 53. Respons Abbey
54 Bab 54. Keputusan Sepihak
55 Bab 55. Kedatangan Eric
56 Bab 56. Kejutan
57 Bab 57. Undangan Van
58 Bab 58. Perbincangan Wanita Hamil
59 Bab 59. Menghadapi Dixie
60 Bab 60. Harapan Zaylin
61 Bab 61. Berniat Rujuk
62 Bab 62. Harga Diri
63 Bab 63. Bertemu Abbey
64 Bab 64. Menyembunyikan Sesuatu
65 Bab 65. Abbey Berpamitan
66 Bab 66. Menunjukkan Sesuatu
67 Bab 67. Dixie Vs Helen
68 Bab 68. Menyadari Kesalahan
69 Bab 69. Fakta Terungkap
70 Bab 70. Pro dan Kontra
71 Bab 71. Tidak Dimengerti
72 Bab 72. Kesalahpahaman
73 Bab 73. Keputusan Abbey
74 Bab 74. Tak Akan Bercerai
75 Bab 75. Sisi Lain Dixie
76 Bab 76. Kedatangan Zaylin dan suami
77 Bab 77. Akhir Cerita
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1. Penipu
2
Bab 2. Tubuh Rylee
3
Bab 3. Berekspektasi
4
Bab 4. Kecupan
5
Bab 5. Pembalasan
6
Bab 6. Ajakan Tidur Bersama
7
Bab 7. Sadar Diri
8
Bab 8. Memeras Thanos
9
Bab 9. Hal Mengerikan
10
Bab 10. Dugaan Perselingkuhan
11
Bab 11. Rindu Sosok yang Menyakiti
12
Bab 12. Curiga Tak Berkesudahan
13
Bab 13. Diagnosis Hamil
14
Bab 14. Meminta Izin
15
Bab 15. Kecurigaan Van
16
Bab 16. Ketahuan
17
Bab 17. Ketakutan Abbey
18
Bab 18. Hilangnya Kepercayaan
19
Bab 19. Menerima Perjodohan
20
Bab 20. Calon Suami
21
Bab 21. Kedatangan Keluarga Calon
22
Bab 22. Abbey Menerima
23
Bab 23. Tetap Dilanjutkan
24
Bab 24. Calon Anakku
25
Bab 25. Kepedulian Eric
26
Bab 26. Kedatangan Calon Menantu
27
Bab 27. Mencari Sesuatu
28
Bab 28. Bertemu Rylee
29
Bab 29. Menuju Bandara
30
Bab 30. Bukan Zaylin
31
Bab 31. Anne Hamil
32
Bab 32. Toilet
33
Bab 33. Ketahuan
34
Bab 34. Kondisi Anne
35
Bab 35. Rencana Helen
36
Bab 36. Rumit
37
Bab 37. Foto Wanita Lain
38
Bab 38. Meminta Satu Hal
39
Bab 39. Mengalihkan Situasi
40
Bab 40. Kekesalan Rylee
41
Bab 41. Kesal pada Eric
42
Bab 42. Pernikahan
43
Bab 43. Butuh Pembuktian
44
Bab 44. Keputusan Orang Tua
45
Bab 45. Sensitif
46
Bab 46. Syarat dari Papa
47
Bab 47. Tidak Terima
48
Bab 48. Rylee Pusing
49
Bab 49. Kisah Van
50
Bab 50. Rencana Mendekati Helen
51
Bab 51. Berpasangan
52
Bab 52. Menyisakan Luka
53
Bab 53. Respons Abbey
54
Bab 54. Keputusan Sepihak
55
Bab 55. Kedatangan Eric
56
Bab 56. Kejutan
57
Bab 57. Undangan Van
58
Bab 58. Perbincangan Wanita Hamil
59
Bab 59. Menghadapi Dixie
60
Bab 60. Harapan Zaylin
61
Bab 61. Berniat Rujuk
62
Bab 62. Harga Diri
63
Bab 63. Bertemu Abbey
64
Bab 64. Menyembunyikan Sesuatu
65
Bab 65. Abbey Berpamitan
66
Bab 66. Menunjukkan Sesuatu
67
Bab 67. Dixie Vs Helen
68
Bab 68. Menyadari Kesalahan
69
Bab 69. Fakta Terungkap
70
Bab 70. Pro dan Kontra
71
Bab 71. Tidak Dimengerti
72
Bab 72. Kesalahpahaman
73
Bab 73. Keputusan Abbey
74
Bab 74. Tak Akan Bercerai
75
Bab 75. Sisi Lain Dixie
76
Bab 76. Kedatangan Zaylin dan suami
77
Bab 77. Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!