Bab 4. Kecupan

Wajah Van terlihat semringah. Berbanding terbalik dengan sang istri tampak tidak senang karena Abbey kembali lagi.

"Lihatlah wajahmu! Sebahagia itu kamu mendengarnya kembali," cibir Helen.

"Helen, jangan salah paham dulu. Ini hanya profesional kerja antara bos dan karyawan, Sayang. Percayalah!" Van berusaha membuat istrinya mengerti.

Sekitar beberapa menit kemudian, pintu ruangan pun diketuk. Abbey segera masuk ditemani oleh Rylee yang sengaja digunakan untuk menjadi perisainya melawan kelaliman Van.

"Abbey? Kamu datang dengan siapa?" tanya Van heran. Senyuman yang semula merekah mendadak hilang.

Sementara Helen terlihat tidak peduli pada Abbey maupun laki-laki yang bersamanya. Alangkah baiknya kalau Abbey memang hengkang dari perusahaan suaminya daripada membuat Helen selalu overthinking.

"Aku ke sini untuk mengambil gaji dan pesangonku. Kalau kamu tidak mau memberikannya saat ini juga, bisa kupastikan–"

"Abbey, apa maksudmu? Baru datang lalu mengancam suamiku." Helen tidak terima.

"Wah, ini kebetulan sekali! Aku ke sini hanya untuk menagih hakku yang ditahan oleh suamimu. Oh, ya, sebaiknya kamu pikir ulang untuk bertahan dengannya, Helen. Mungkin kamu akan menyesal di kemudian hari karena bertahan dengan pria pembohong sepertinya," jelas Abbey membuat Van bangkit dari tempat duduknya.

Rylee sendiri masih membaca situasi. Untuk saat ini dia belum berguna karena keributan masih di dominasi pasangan suami istri dan wanitanya.

"Jaga ucapanmu, Abbey! Akan kuberikan gaji dan pesangonmu. Tunggu aku hubungi bagian keuangan dulu!" ujar Van.

Ternyata momen tidak mengenakan ini benar-benar terjadi. Tanpa menunggu lama, Van segera menyampaikan pada Abbey bahwa uangnya sudah ditransfer.

"Silakan cek rekeningmu!" perintah Van.

"Oh, jadi, kamu datang ke sini hanya untuk mengemis pada suamiku!" sindir Helen.

"Jaga ucapan Anda, Nyonya!" sentak Rylee.

Helen baru memperhatikan laki-laki yang tampan sedang bersama Abbey. Mungkinkah itu kekasih Abbey? Terlihat muda, tampan, dan menarik. Suaminya bahkan tidak semanis laki-laki itu.

"Oh, siapa kamu?" Rasa penasaran Helen tergugah.

Inilah saatnya Abbey membalas semua kelakuan Helen saat mereka reuni kala itu. Dia bersama Thanos menghinanya habis-habisan. Dia juga tidak tahu bahwa semua yang dialami Abbey adalah karena ulah Van sendiri.

"Calon suamiku," jawab Abbey tegas.

Helen terkejut. Dia mencoba tetap tenang, tetapi malah dalam dirinya begitu resah. Abbey mendapatkan sosok laki-laki sempurna dan menarik.

"Oh, ya, karena rekeningku sudah berisi pesangon dan gajiku bulan lalu, sebaiknya kami pergi. Oh, ya, Helen, jangan lupa kabari aku kalau ada pertemuan teman-teman kita. Aku akan memperkenalkan calon suamiku pada mereka. Setidaknya tahu alasanku, mengapa aku belum menikah?" lanjut Abbey.

Sepertinya Rylee mencoba mencari kesempatan dalam kesempitan. Dia mendekati Abbey lalu memeluk pinggangnya dari samping. Bukannya menolak, respon Abbey malah sebaliknya. Pasrah tanpa perlawanan. Sentuhannya membuat Abbey melayang sejenak hingga Van bersuara.

"Datanglah ke rumah kami esok malam. Aku akan menjamu teman-teman Helen. Sudah lama sekali kalian tidak datang ke rumah kami," ujar Van tanpa meminta persetujuan Helen.

Justru kali ini Helen yang kebakaran jenggot. Apa dia sanggup melihat kebahagiaan Abbey? Padahal selama ini, baik dia maupun Thanos selalu merendahkannya. Intinya Helen tidak menerima kekalahan.

"Van! Aku belum melakukan persiapan apa pun," ucap Helen untuk menolak permintaan suaminya.

"Jangan khawatir, Helen. Biar aku yang mengundang kalian. Akan kupikirkan di mana tempat yang cocok supaya kita bisa makan bersama dan saling mengenal satu sama lain." Bagi Abbey, Rylee seolah memiliki kekuatan tersendiri.

"Baiklah, kami pamit dulu. Nanti calon istriku akan mengabari kalian." Tangan Rylee sudah berpindah menggenggam erat tangan Abbey.

Setelah Abbey keluar bersama laki-laki tampan itu, Helen semakin kesal pada Van. Sepertinya ada bagian penting suaminya yang terlewatkan.

"Van, kamu yakin tidak melakukan sesuatu pada Abbey? Jawab!"

"Apa maksudmu, Helen?"

"Kamu sering main mata dengannya, bukan? Aku tahu kalau Abbey itu jujur. Kurasa kamulah yang tidak jujur di sini. Awas saja, Van! Kalau sampai kamu terbukti melakukan sesuatu di belakangku, bisa kupastikan kamu akan kehilangan segalanya. Jangan macam-macam!" Helen mengultimatum.

Sementara Abbey melepaskan genggaman tangan Rylee. Dia mencoba mentralisir tubuhnya yang perlahan mulai kena pengaruh pesona Rylee. Sebagai wanita normal yang belum pernah merasakan sentuhan selembut itu, tentu saja membuat Abbey terlena.

"Jangan lakukan hal-hal mendadak seperti itu lagi, Rylee!" pesan Abbey sebelum mereka masuk ke mobil.

"Kenapa? Bukankah itu cara yang ampuh untuk meyakinkan mereka bahwa kita menjalin hubungan?" tanya Rylee setelah duduk manis di kursi kemudi.

"Sekarang apa yang harus kita lakukan? Aku terlanjur keceplosan mengundang mereka, Rylee."

Sepertinya kedewasaan seolah tertukar sekarang. Rylee mendominasi peran dalam drama yang dibuat Abbey. Sementara Abbey sendiri seolah salah memilih jalan. Hanya saja semua itu sudah terlanjur dan pihak Helen maupun Van sudah tahu. Sebentar lagi Thanos pasti tahu dan mencoba merendahkannya lagi.

"Ajak saja mereka ke klub malam. Setidaknya suara bising akan mengurangi omongan mereka yang membosankan itu," saran Rylee.

Rylee adalah paket komplit. Selain dia bertato, kalau soal alkohol dia pun kuat. Sementara Abbey, bahkan menyentuh seujung kuku alkohol saja tidak pernah.

"Gila kamu! Aku tidak mau! Aku tidak bisa minum alkohol," tolak Abbey.

Rylee yang berniat untuk mengemudikan mobil mendadak punya pikiran licik. Sebagai playboy yang selalu tepat sasaran, kali ini sedikit berjuang untuk mendapatkan Abbey. Wanita unik yang semakin membuat Rylee tertantang.

"Abbey, tatap mataku sebentar saja!" pinta Rylee.

Abbey pun menurut. Pandangan mata mereka beradu. Jantung Abbey seakan jungkir balik. Serumit inikah menjalin hubungan dengan berondong?

"Oh, ya, ampun! Kurasa jantungku mulai tidak aman. Ingat, Abbey! Rylee hanya sarana balas dendam. Jangan sampai kamu terjebak dalam pesonanya! Kalaupun kamu sudah tenggelam, tidak akan mungkin bisa bangkit lagi. Percayalah! Rylee terlalu sempurna!" batin Abbey yang mencoba menahan diri untuk tetap bisa memandangi Rylee dengan tenang.

Nyatanya usaha Abbey gagal karena mendadak Rylee memberikan kecupan. Abbey tidak merespon karena terpaku dengan sentuhan lembut bibir Rylee yang belum pernah didapatkan dari pria lain, termasuk Thanos. Ciumannya kala itu hanya sebatas sebuah hasrat belaka. Bukan dengan cinta ataupun perasaan.

"Kurasa kamu tidak berpengalaman sama sekali," ujar Rylee setelah melepaskan kecupan itu.

"Rylee! Kurang ajar sekali!" maki Abbey.

Rylee cengengesan. "Pantas saja kamu ditinggalkan dan tidak bisa move on. Begitu saja tidak merespon. Harusnya kamu belajar lebih cerdas lagi dan buat mantan kekasihmu itu tergila-gila padamu. Jangan terlalu polos! Pada dasarnya yang polos akan kalah dengan pemberani. Tunjukkan bahwa kamu mampu mengobrak-abrik pertahanan lawan. Tidak perlu dengan bualan atau apa pun itu. Cukup balas dengan tindakan yang mematikan. Kamu harus belajar banyak padaku."

Terpopuler

Comments

Ainisha_Shanti

Ainisha_Shanti

that's right Abby, belajar pada yang ahli 😂😂😂

2023-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penipu
2 Bab 2. Tubuh Rylee
3 Bab 3. Berekspektasi
4 Bab 4. Kecupan
5 Bab 5. Pembalasan
6 Bab 6. Ajakan Tidur Bersama
7 Bab 7. Sadar Diri
8 Bab 8. Memeras Thanos
9 Bab 9. Hal Mengerikan
10 Bab 10. Dugaan Perselingkuhan
11 Bab 11. Rindu Sosok yang Menyakiti
12 Bab 12. Curiga Tak Berkesudahan
13 Bab 13. Diagnosis Hamil
14 Bab 14. Meminta Izin
15 Bab 15. Kecurigaan Van
16 Bab 16. Ketahuan
17 Bab 17. Ketakutan Abbey
18 Bab 18. Hilangnya Kepercayaan
19 Bab 19. Menerima Perjodohan
20 Bab 20. Calon Suami
21 Bab 21. Kedatangan Keluarga Calon
22 Bab 22. Abbey Menerima
23 Bab 23. Tetap Dilanjutkan
24 Bab 24. Calon Anakku
25 Bab 25. Kepedulian Eric
26 Bab 26. Kedatangan Calon Menantu
27 Bab 27. Mencari Sesuatu
28 Bab 28. Bertemu Rylee
29 Bab 29. Menuju Bandara
30 Bab 30. Bukan Zaylin
31 Bab 31. Anne Hamil
32 Bab 32. Toilet
33 Bab 33. Ketahuan
34 Bab 34. Kondisi Anne
35 Bab 35. Rencana Helen
36 Bab 36. Rumit
37 Bab 37. Foto Wanita Lain
38 Bab 38. Meminta Satu Hal
39 Bab 39. Mengalihkan Situasi
40 Bab 40. Kekesalan Rylee
41 Bab 41. Kesal pada Eric
42 Bab 42. Pernikahan
43 Bab 43. Butuh Pembuktian
44 Bab 44. Keputusan Orang Tua
45 Bab 45. Sensitif
46 Bab 46. Syarat dari Papa
47 Bab 47. Tidak Terima
48 Bab 48. Rylee Pusing
49 Bab 49. Kisah Van
50 Bab 50. Rencana Mendekati Helen
51 Bab 51. Berpasangan
52 Bab 52. Menyisakan Luka
53 Bab 53. Respons Abbey
54 Bab 54. Keputusan Sepihak
55 Bab 55. Kedatangan Eric
56 Bab 56. Kejutan
57 Bab 57. Undangan Van
58 Bab 58. Perbincangan Wanita Hamil
59 Bab 59. Menghadapi Dixie
60 Bab 60. Harapan Zaylin
61 Bab 61. Berniat Rujuk
62 Bab 62. Harga Diri
63 Bab 63. Bertemu Abbey
64 Bab 64. Menyembunyikan Sesuatu
65 Bab 65. Abbey Berpamitan
66 Bab 66. Menunjukkan Sesuatu
67 Bab 67. Dixie Vs Helen
68 Bab 68. Menyadari Kesalahan
69 Bab 69. Fakta Terungkap
70 Bab 70. Pro dan Kontra
71 Bab 71. Tidak Dimengerti
72 Bab 72. Kesalahpahaman
73 Bab 73. Keputusan Abbey
74 Bab 74. Tak Akan Bercerai
75 Bab 75. Sisi Lain Dixie
76 Bab 76. Kedatangan Zaylin dan suami
77 Bab 77. Akhir Cerita
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1. Penipu
2
Bab 2. Tubuh Rylee
3
Bab 3. Berekspektasi
4
Bab 4. Kecupan
5
Bab 5. Pembalasan
6
Bab 6. Ajakan Tidur Bersama
7
Bab 7. Sadar Diri
8
Bab 8. Memeras Thanos
9
Bab 9. Hal Mengerikan
10
Bab 10. Dugaan Perselingkuhan
11
Bab 11. Rindu Sosok yang Menyakiti
12
Bab 12. Curiga Tak Berkesudahan
13
Bab 13. Diagnosis Hamil
14
Bab 14. Meminta Izin
15
Bab 15. Kecurigaan Van
16
Bab 16. Ketahuan
17
Bab 17. Ketakutan Abbey
18
Bab 18. Hilangnya Kepercayaan
19
Bab 19. Menerima Perjodohan
20
Bab 20. Calon Suami
21
Bab 21. Kedatangan Keluarga Calon
22
Bab 22. Abbey Menerima
23
Bab 23. Tetap Dilanjutkan
24
Bab 24. Calon Anakku
25
Bab 25. Kepedulian Eric
26
Bab 26. Kedatangan Calon Menantu
27
Bab 27. Mencari Sesuatu
28
Bab 28. Bertemu Rylee
29
Bab 29. Menuju Bandara
30
Bab 30. Bukan Zaylin
31
Bab 31. Anne Hamil
32
Bab 32. Toilet
33
Bab 33. Ketahuan
34
Bab 34. Kondisi Anne
35
Bab 35. Rencana Helen
36
Bab 36. Rumit
37
Bab 37. Foto Wanita Lain
38
Bab 38. Meminta Satu Hal
39
Bab 39. Mengalihkan Situasi
40
Bab 40. Kekesalan Rylee
41
Bab 41. Kesal pada Eric
42
Bab 42. Pernikahan
43
Bab 43. Butuh Pembuktian
44
Bab 44. Keputusan Orang Tua
45
Bab 45. Sensitif
46
Bab 46. Syarat dari Papa
47
Bab 47. Tidak Terima
48
Bab 48. Rylee Pusing
49
Bab 49. Kisah Van
50
Bab 50. Rencana Mendekati Helen
51
Bab 51. Berpasangan
52
Bab 52. Menyisakan Luka
53
Bab 53. Respons Abbey
54
Bab 54. Keputusan Sepihak
55
Bab 55. Kedatangan Eric
56
Bab 56. Kejutan
57
Bab 57. Undangan Van
58
Bab 58. Perbincangan Wanita Hamil
59
Bab 59. Menghadapi Dixie
60
Bab 60. Harapan Zaylin
61
Bab 61. Berniat Rujuk
62
Bab 62. Harga Diri
63
Bab 63. Bertemu Abbey
64
Bab 64. Menyembunyikan Sesuatu
65
Bab 65. Abbey Berpamitan
66
Bab 66. Menunjukkan Sesuatu
67
Bab 67. Dixie Vs Helen
68
Bab 68. Menyadari Kesalahan
69
Bab 69. Fakta Terungkap
70
Bab 70. Pro dan Kontra
71
Bab 71. Tidak Dimengerti
72
Bab 72. Kesalahpahaman
73
Bab 73. Keputusan Abbey
74
Bab 74. Tak Akan Bercerai
75
Bab 75. Sisi Lain Dixie
76
Bab 76. Kedatangan Zaylin dan suami
77
Bab 77. Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!