Part 2.

Cinta, Keysa dan Renda pun langsung menuju parkiran untuk pulang, tak lupa terlebih dahulu mereka mengantarkan cinta terlebih dahulu.

Setelah melewati perjalanan sekitar satu jam, Mereka kini sudah sampai di depan rumah Cinta, "Aku sudah sampai", Seru Cinta yang tampak bahagia.

"Girang ama Cin"? tanya Rendra dengan heran melihat kebahagiaan Cinta.

" Dia memang anak papa, pergi sebentar juga sudah kangen sama ayahnya"Ledek Keysa yang memang sudah mengenal Cinta lebih dalam.

"Apaan Sih key, ayok mampir dulu", ucap Cinta

"Enggak ah Cin, kita langsung pulang aja ya, salam buat ayah", ucap Keysa yang masih di dalam mobilnya.

" Oke, makasih ya Key, hati hati di jalan"ucap Cinta sambil melambaikan tangannya.

Cinta lalu berjalan menuju teras rumahnya, terlihat pak Sugeng tengah merapikan beberapa tanaman.

"Selamat sore Non Cinta", Sapa pak Sugeng yang merupakan tukang kebun di rumah Cinta.

" Selamat Sore juga pak Sugeng", Jawab Cinta sambil tersenyum. lalu melanjutkan melangkahkan kakinya menuju ke dalam rumah.

Memasuki rumah, Cinta disambut oleh Bi Ira yang merupakan asisten rumah tangganya sekaligus yang merawat Cinta setelah kepergian ibunya.

"Non Cinta tumben baru pulang"? tanya Bi Ira.

" Iya Bi, tadi Cinta ke bandara dulu sama keysa, ayah dimana Bi"? tanya Cinta sambil menenggak air putih.

"Tuan ada di kamarnya Non", Jawab Bi Ira.

Mendengar jawaban Bi Ira, Cinta langsung melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju ke kamar ayahnya.

****

Sementara Pak Surya yang ada di dalam kamarnya, tengah berdiri menatap luar dari balik Jendela dia sedang menikmati keindahan Senja yang tengah memerah di langit sore.

"Senja itu begitu indah, tapi dia lama kelamaan akan hilang di telan malam, seperti juga umurku semakin hari semakin berkurang, aku semakin tua dan sampai akhirnya,ajal akan menjemput ku, Lalu bagaimana dengan Cinta kalau aku sudah tiada, disini hanya aku yang dia miliki, aku harus segera mencarikan pendamping bagi Cinta", gumam Pak Surya di dalam hatinya.

tok tok tok

"Masuk" seru pak Surya.

ceklek

Suara pintu kamar terbuka, terlihat Cinta dengan senyum manisnya di depan pintu,

"Ayah" teriak Cinta sambil berlari memeluk ayahnya.

"Hahahaha,, kamu memang anak manja ayah" seru Pak Surya sambil memeluk Cinta.

"Ayah, Cinta lelah, kita duduk di situ yuk", ajak Cinta sambil menarik tangan ayahnya.

Mereka lalu duduk di sofa yang ada di samping tempat tidur ayah Cinta.

"Ayah kesepian ya, Cinta terlalu lama meninggalkan ayah" ujar Cinta sambil menatap wajah ayahnya yang semakin menua.

"Enggak sayang, ayah senang karena kamu sekarang sudah di samping ayah" canda ayah Cinta yang mengundang tawa diantara

mereka berdua.

"Cinta kamu lihat kan kalau ayah ini semakin menua, ayah takut nak, kalau tiba tiba ayah pergi dan kamu seorang diri di dunia ini", ujar Ayah Cinta sambil menatap wajah Cinta dan membenarkan beberapa anak rambut yang menutupi keningnya.

" Ayah aku tidak mau lagi dengar ayah bicara seperti itu, ayah akan selalu ada di samping Cinta, ayah nggak boleh pergi"ucap Cinta dengan sedih lalu memeluk ayahnya.

"Sayang tidak selamanya ayah akan bisa. menjaga kamu, jadi ayah rasa kamu butuh seorang pendamping hidup nak, yang akan menjaga kamu", ujar ayah cinta sambil membelai rambut panjang nya.

" Ayah, jangan bilang begitu, aku ingin ayah mendampingi aku, selalu dan selamanya", ucap Cinta dengan penuh penekanan.

"Jangan egois Cinta, manusia semua pasti akan mati, begitu juga dengan ayah,kita tak pernah tau kapan Alloh akan memanggil kita", ujar ayah Cinta dengan sedih menatap wajah Cinta.

Cinta pun terdiam mendengar ucapan ayahnya.

" Nak, apa ayah boleh minta sesuatu sama kamu, mungkin ini permintaan ayah yang terakhir"? tanya ayah Cinta sambil menatap Cinta dengan mata yang berkaca kaca.

"Apa ayah, aku pasti akan memenuhi permintaan Ayah, karena Cinta sangat menyayangi Ayah, tapi ayah gak boleh bilang ini permintaan terakhir lagi ya" ujar Cinta sambil memeluk ayahnya.

"Ayah ingin kamu segera menikah dengan anak sahabat ayah"ucap pak Surya yang berhasil membuat Cinta kaget.

" Apa ayah, menikah"? tanya Cinta dengan terbelalak seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan ayahnya.

"Iya sayang, ayah takut ayah tak bisa melihat kamu menikah, kamu jangan marah ya, ingat kamu sudah berjanji akan mengabulkan apapun permintaan ayah", ucap Pak Surya sambil mengusap air matanya.

" Tapi ayah jangan menikah lah, kan Cinta masih kuliah", Cinta berusaha memohon pada ayahnya.

"Cinta, kamu setelah menikah bisa melanjutkan kuliah kamu nak, ayah hanya takut tak bisa melihat kamu menikah" ujar pak Surya kembali memeluk cinta dengan erat.

Cinta hanya bisa menahan tangis dalam pelukan ayahnya,

"Ayah, Cinta ke kamar dulu ya", Pamit Cinta lalu keluar dari kamar pak Surya

***

Sementara di tempat lain, seorang pemuda tampan bernama Rico sedang menerima telfon dari papanya yang ada di luar negeri.

"Rico,kapan kamu akan menikah, papa sama mama keburu tua Rio"

"Ma, Rico pasti menikah tapi setelah Laura lulus kuliah Jawab Rico.

" Gak bisa, kamu harus segera nikah, kalau tidak mama bakal coret kamu dari kartu keluarga dan sepeserpun kamu tak akan mendapat kan warisan dari papa kamu"Bentak mama. Rico lalu mematikan telfonnya.

Rico pun terdiam mencerna apa yang menjadi ucapan mamanya,

"Ah....Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan"Rico mengusap wajahnya dengan kasar.

Rico lalu menghubungi Laura,

Hallo sayang ada apa?

Gak ada apa apa, aku jemput kita keluar bisa ga"?

Aduh aku lagi banyak tugas ni, next time aja ya,

oke,

Merasa kecewa pasti, Dengan rasa emosi, Rico mengambil kunci mobilnya dia lalu keluar dari rumahnya, mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Pergi menenggak minuman keras ,sering kali menjadi pelampiasan bagi seorang Rico.

Musik yang terdengar, seolah membuat orang yang berada di situ serasa ingin menghentakkan tubuhnya namun tidak bagi Rico yang malah asik dengan minumannya.

"Tuan, apa anda butuh teman"?ucap wanita dengan baju **** yang mendekati Rico.

Rico hanya menatap wanita itu dengan tatapan tajam, mengipaskan tangannya sebagai kode menyuruh wanita itu pergi menjauhinya.

****

Sementara di tempat lain, Cinta sedang merenungi perkataan ayahnya,

" Ayah, kenapa harus menjodohkan aku dengan lelaki yang tak aku kenal ", gumam Cinta dalam hatinya.

Gelisah dalam malam, membuat Cinta merindukan sosok ibunya, di raihlah sebuah bingkai foto yang berada di atas nakas,

" Ibu, apa yang harus Cinta lakukan, apa iya ini akan menjadi jalan bagi Cinta? Cinta kangen sama ibu"Ucap Cinta seorang diri dengan air mata yang berderai membasahi kedua pipinya.

Terimakasih kak atas dukungannya, jangan lupa tinggalkan like juga komen ya, biar author semangat up nya.

terimakasih 🙏🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Alwy Lanus

Alwy Lanus

thor coba rilis yg komedi deh kapan kapan

2023-06-20

2

putri

putri

jodoh cinta di tangan author

2023-06-09

2

zoya

zoya

bagus rico

2023-06-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!