Chapter 7

Hari-hari Mesya sejak seminggu yang lalu berubah menjadi berat apa lagi kini ia mulai ikut kemanapun Radit pergi meeting. Soal Radit, Mesya belum bercerita pada siapa pun termasuk Rasti, ibunya sendiri.

Hari ini adalah hari terakhir Marisa berada di kantor karena mulai besok wanita hamil itu sudah mulai cuti hingga tiga bulan ke depan, Mesya merasa berat menjalani semuanya sendiri, tapi mau bagaimana lagi, ia tidak bisa melarang dan mau tidak mau harus siap menghadapi Radit seorang diri.

“Kamu baik-baik ya, Sya, yang betah kerja disini, mudah-mudahan aja Mbak nanti bisa kerja disini lagi sama kamu,” ucap Marisa seraya berpamitan.

“Mbak, emang aku gak bisa apa ya pindah bagian aja, jangan jadi sekertaris gak apa-apa deh,”

“Loh kenapa? Banyak loh Sya yang pengen berada di posisi kamu. Jadi sekertaris itu impian hampir semua perempuan muda kayak kamu, apalagi kalau boss-nya ganteng kayak Pak Raditya.” Marisa mengedipkan sebelah matanya menggoda Mesya.

“Aku udah tunangan, Mbak jadi gak butuh boss ganteng.”

Marisa terkekeh pelan. “Ya sudah, kamu kerja yang benar aja, nanti jangan lupa mampir kalau ada waktu.”

“Iya Mbak. Semoga lahirannya nanti lancar ya, dan sehat Mbak sama bayinya. Aku pasti bakalan kangen banget sama Mbak Mar,” Mesya memeluk tubuh rekan kerjanya itu dengan diiringi tetesan air mata, merasa sedih karena harus berpisah.

Beruntung hari ini pekerjaan tidak terlalu banyak dan itu membuat Mesya tidak di haruskan untuk lembur. Tadi pagi ia berangkat dengan diantar Rasti karena mobil miliknya tengah berada di bengkel. Dan sore ini baru saja Aldrich menghubungi bahwa dia sudah berada di loby. Mesya dengan bergegas membereskan barang-barangnya lalu kemudian meninggalkan ruang kerjanya untuk turun ke bawah dan menemui sang tunangan. Radit yang melihat kepergian Mesya mengejar perempuan itu hingga lift yang sayangnya terlanjur tertutup namun dengan cepat memasuki lift satunya yang khusus di gunakan untuk para petinggi perusahaan, dan beruntung karena ternyata lift yang dinaikinya lebih dulu sampai di loby.

Saat hendak memanggil Mesya, sebuah suara dari depan sana lebih dulu terdengar dan mengurungkan niat Radit, laki-laki tampan berperawakan tinggi besar dan berkulit putih khas pria kebangsaan asing berjalan menghampiri perempuan cantik dengan rambut terurai panjang yang sedikit bergelombang di bagian bawahnya dengan senyum lebar yang begitu manis.

Radit terus mengamati kedua orang itu hingga mereka keluar dari loby, ada denyutan nyeri yang timbul di dadanya saat tangan mungil itu digandeng oleh si pria. hati dan pikiran Radit bertanya-tanya tentang siapa dan apa hubungan diantara keduanya.

Dengan lesu Radit melangkahkan kaki menuju parkiran dan menaiki mobil polestar cyan racing hitam miliknya yang baru beberapa hari ia beli. Tadinya Radit sangat ingin mengajak Mesya untuk makan malam bersama. Namun niat itu urung karena ternyata perempuan yang selama empat tahun ia tinggalkan itu sudah tidak lagi sendiri seperti dirinya.

♥♥♥

Aldrich dan Mesya melangkah masuk ke dalam mall, rencananya hari ini keduanya ingin menghabiskan malam minggu berdua sebagaimana sepasang kekasih lainnya. Sejak sepenuhnya menjabat sebagai pimpinan besar di perusahaan, Aldrich lebih banyak menghabiskan waktu di kantor dengan bekerja dan larut dalam tumpukan-tumpukan kertas berharga ratusan juta bahkan milyaran. Sudah sangat jarang sekali waktu untuk bisa berduaan dengan sang tunangan bahkan hanya untuk sekedar memberi kabar sekali pun.

Mesya memaklumi kesibukan tunangannya itu meski sebenarnya ia juga kadang merindukan Aldrich, Mesya tidak bisa bagaimana karena dirinya pun kini sudah mulai disibukan dengan meeting yang harus boss-nya hadiri. Kini hubungan keduanya hanya di dasari dengan kepercayaan. Meskipun sedikit berat tapi keduanya tetap jalani dan saling berjanji untuk meluangkan waktu meski hanya satu minggu sekali.

Keluar dari dalam bioskop kemudian Mesya merengek meminta Aldrich untuk makan karena sedari menonton tadi perutnya sudah berdemo meminta diisi. Aldrich yang memang sangat mencintai tunangannya hanya menurut dan membawa perempuan cantik itu masuk ke dalam restoran yang masih berada di dalam mall.

“Spicy chicken wings mozarela sama Fusilli,” ucap Mesya menyebutkan pesanannya menambahi setelah Aldrich menyebutkan beberapa jenis makanan dan minuman untuk mereka berdua.

“Baik, di tunggu sebentar Mbak, Mas,” ucap si pelayan kemudian pergi untuk menyiapkan pesanan.

Aldrich meraih tangan Mesya yang berada di atas meja, memainkan jari-jari lentik itu kemudian dikecupnya dengan lembut. Meskipun laki-laki itu sudah sering melakukannya tapi tetap saja Mesya selalu merasa wajahnya menghangat dan malu dengan perbuatan manis tunangannya itu.

“Gimana pekerjaan kamu?” tanya Aldrich masih asyik memainkan jari-jari lentik Mesya yang terdapat cincin tunangan mereka.

“Ya lumayan, melelahkan.” Keluh Mesya. Aldrich terkekeh kecil kemudian mengusak rambut panjang tunangannya dengan gemas.

“Mau jadi sekretarisku biar gak terlalu capek?” tawar Aldrich. Cepat Mesya menggeleng. “Kenapa sih, gak mau banget jadi sekertaris aku?” heran Aldrich bertanya.

“Aku takut gak propesional,” jawab Mesya memberikan alasan.

“Ya, gak apa-apa, sama aku ini kok, nanti juga kan kamu akan menyandang nyonya di perusahaan aku.” Lagi Mesya menggeleng yang membuat Aldrich menghela napas kecewa. Mesya tetaplah Mesya tunangannya yang keras kepala.

Tak lama pesanan mereka datang, obrolan di hentikan dan keduanya sama-sama menikmati makanan masing-masing. Mesya berbinar saat sang pramusaji meletakan Fusilli pesanannya. Fusili adalah salah satu pasta yang bentuknya spiral dan Mesya paling suka jika di bumbui dengan Bolognese sauce yang banyak dan di beri sedikit parutan keju, begitu nikmat dan menggugah selera.

Aldrich hanya mampu menggeleng-gelengkan kepala melihat lahapnya perempuan itu menikmati makanan kesukaannya. Sudut bibir Mesya yang belepotan saus Aldrich seka menggunakan tisu kemudian kembali melanjutkan makanannya sendiri yang berupa spaghetti dan salad buah.

Setelah selesai dengan makanannya barulah Aldrich mengantarkan tunangannya itu pulang ke rumah karena waktu pun sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Dalam perjalanan Aldrich dan Mesya saling membicarakan tetang bagaimana mereka di kantor, saling mengeluhkan juga berbagi cerita menarik yang mereka dapat di tempat kerja. Mesya bahagia karena setidaknya di tengah kesibukan, mereka masih memiliki waktu seperti ini. Meskipun singkat tapi tetap saja waktu seperti ini begitu berharga bagi keduanya yang sama-sama sibuk.

“Makasih ya, udah nganterin aku,” ucap Mesya saat mobil yang di tumpanginya berhenti di pekarangan rumah.

“Sama-sama sayang, aku senang bisa nganterin kamu kayak gini. Maaf karena aku jarang punya waktu untuk kamu,”

Cepat Mesya menggelengkan kepalanya, meletakan jari telunjuknya di bibir Aldrich agar lagi-laki tampan itu berhenti bicara. “Gak apa-apa, aku mengerti, yang penting bagi aku, kamu tidak melupakan aku.”

“Mana pernah aku lupain kamu, kesayangan aku.” Gemas Aldrich mencubit pipi tirus Mesya, membuat wanita itu meringis kesakitan. “Aku pamit ya, Rangga udah chat nyuruh ke bar,”

“Ya udah kamu hati-hati. Ingat jangan sampai mabuk!” ancam Mesya mengingatkan tunangannya itu yang sering kali lupa untuk berhenti minum jika sudah berkumpul dengan teman-temannya. Aldrich terkekeh kemudian mengangguk, dan satu kecupan didaratkannya di bibir Mesya sebelum kemudian membiarkan tunangannya itu turun, dan dirinya melajukan kembali mobilnya menuju tempat yang sahabatnya kabarkan.

Terpopuler

Comments

pink magenta

pink magenta

berat juga jadi Radit. dia mutusin hubungan supaya bisa fokus ngejalanin kukiahnya dan bisa slsai cepat. kalo ttp lanjut LDR khawatir lupa ngasih kabar saking sibuknya, yg malah bisa buat jadi boomerang buat hubungan karna komunikasi yg gak lancar. jadi gak bisa nyalahin Radit juga. ah bingung. tapi tetep Radit-Mesya ajalah maap ya babang Al. aku ragu padamu wkwkwk

2022-03-21

0

Mila Sutari

Mila Sutari

pasti al berakhir selingkuh. dan sya balik ke radit

2021-07-23

0

Keyvania Eleanor

Keyvania Eleanor

SBNARX DUKUNG AL...TPI MSIH RAGU,BISA JDI AL NTI SLINGKUH KRN SUKA K BAR DGN TMN2X...YAAA KAN BISA SJ KHILAF AT MLAH TERGODA....SIPA YG THU K DEPANX

2021-07-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!