Elang Samudra

Elang Samudra

Part 4

Setelah berunding dengan beberapa anggota OSIS dan guru, akhirnya Elang mau jadi Ketua OSIS sedangkan Ryan jadi wakil ketua OSIS walaupun dengan sangat terpaksa.

Dan saat berunding tadi, akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan masa observasi pada siswa baru setelah ujian nasional berakhir dan penerimaan siswa baru.

"Selesai ujian kalian mau kemana?" tanya Reno pada Elang dan Ryan yang masih sibuk bermain game di pojokan kelas.

"Gimana kalau kita touring ke kampung gue" jawab Zein dengan penuh semangat.

"Gue sih ngikut aja, lo gimana lang?" tanya Reno pada Elang dan Ryan yang masih sibuk bermain game.

"Apa sih, jangan ganggu gue" kesal Lang sembari menepis tangan Lang yang memegang pundak nya.

"Akhhh.. Tuhh kan jadi kalah gara-gara lo" kesal Ryan pada Reno yang sedari tadi terus menganggu konsentrasi mereka karena terus bicara omong kosong.

"Kalian tuh yang ngak bisa main, malah nyalahin gue"

"Udah stop kembali ke topik awal, kalian mau ngak touring ke kampung gue"? tanya Zein lagi.

"Boleh" kata Ryan.

"Gue juga ikut" ucap Elang.

"Yaudah, minggu depan kita berangkat"

"Siapp"

Setelah berunding mereka pun pulang ke rumah masing-masing karena jam pelajaran sudah selesai.

*****

Elang adalah tipe orang yang sangat susah untuk di bangun kan, bahkan alarm berbunyi tepat di samping nya pun tidak dia dengar apalagi hanya teriakan dari balik pintu kamar nya.

Kini jam sudah menunjukan pukul 08.00 pagi namun Elang belum juga keluar dari kamar nya, padahal sudah beberapa kali bunda nya membangun kan nya.

Tringggggg

Suara ponsel yang sedari tadi berdering menggangu tidur nyenyak Elang dan dengan malas mengangkat panggilan masuk dari teman gestrek nya yang bernama Ryan. "Apaan sih!! Ganggu aja orang lagi tidur" jawab Elang dengan kesal.

"Njir lo tidur mulu!! Lo ingat ngak hari ini kita ada rapat Osis, buruan datang atau lo bakal dapat surat cinta dari kepsek"

"Gue lupa, astaga" pekik Elang membuat Ryan sontak menjauh kan ponsel nya dari telinga karena suara Elang yang hampir saja merusak indra pendengaran nya. "gue otw sekarang" Elang melempar ponsel nya ke samping lalu dengan cepat berlari menuju kamar mandi untuk bersiap.

Tidak butuh waktu lama bagi Elang untuk bersiap lalu berangkat ke sekolah. Kali ini Elang mengabaikan perdebatan orang tua nya yg hampir tiap hari Elang dengar.

Elang melajukan motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata melambung semua kendaraan yang berada di depan nya.

Karena kurang fokus alhasil Elang hampir menabrak seorang gadis yang sedang ingin menyebrang jalan menghampiri kakak nya di sebrang jalan.

"Akhh"

Mendengar suara pekikan gadis itu akhirnya dengan terpaksa Elang membanting motor nya ke sebelah kanan hingga menabrak trotoar jalanan.

"Alin" teriak Vano dari sebrang jalan saat melihat adek kesayangan nya hampir saja tertabrak motor.

"Akhh" ringis Elang sembari berusaha berdiri.

"Kamu ngak apa apa kan sayang" Vano terlihat sangat khawatir.

"I'm fine"

Setelah memastikan Alin tidak terluka, Vano pun menghampiri Elang lalu dengan barbar nya menendang motor sport milik Elang. "Lo bisa bawa motor ngak!" Elang menatap Vano dengan kesal sembari menahan amarah nya.

"Apa lo!" Vano mendorong bahu Elang sementara Elang hanya menatap Vano dengan tatapan dingin.

"Maju lo kalau berani" Vano meninju wajah Elang lebih dulu karena mengira Elang hanya pria cupu namun Vano salah besar ternyata Elang diam karena mengingat ucapan ayah nya dan Elang juga tidak punya banyak waktu untuk meladeni Vano saat ini.

Elang pun berjalan menuju motor kesayangan nya namun lagi lagi Vano menendang motor Elang hingga akhirnya kesabaran Elang pun habis dan meninju wajah Vano berkali kali hingga terjadi lah perkelahian antara Vano dan Elang.

Sementara Alin yang melihat kakak nya adu mekanik dengan panik berteriak meminta tolong. "Tolong, tolong" teriak Alin sembari berusaha menghentikan perkelahian Elang dan Vano.

"Sudah, hentikan" ucap Alin namun mereka berdua tidak memperdulikan teriakan gadis cantik itu malah terlihat mereka semakin semangat untuk adu mekanik.

Tidak lama kemudian datang beberapa warga untuk memisahkan mereka berdua namun karena mereka keras kepala dan tidak ada yang ingin mengalah akhirnya mereka berdua pun di bawa ke kantor polisi oleh warga.

Setelah sampai di kantor polisi kedua orang tua mereka di panggil untuk datang menjemput anak nya.

"Sudah berapa kali ayah katakan untuk tidak berkelahi lagi, Elang!!" kata sang ayah setelah berada di luar kantor polisi.

Elang hanya diam. "Kenapa kamu tidak bisa mendengar ucapan ayah!! Ayah hanya ingin yang terbaik buat kamu dan ingin melihat kamu sukses bukan jadi berandalan begini!!"

"Bukan Elang yang mulai duluan yah tapi dia yang lebih dulu ganggu Elang" Kata Elang berusaha membela diri nya sendiri.

"Pokok nya ayah tidak ingin kamu membuat masalah lagi atau ayah akan mengirim mu ke asrama"

"Terserah apa mau ayah" Kata Elang lalu berjalan menuju motor kesayangan nya dan kembali melajukan motor nya ke sekolah dengan perasaan kesal.

Terpopuler

Comments

Pemulung Ellit

Pemulung Ellit

vano menantang sih.... bisa-bisa pingsan ntar vano nya. salah lawan sih kamu

2023-06-18

0

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

yang sabar ya dek

2023-06-17

0

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

wkwkwkk. saya pun kadang seperti itu. seolah alarm adalah tamu di mimpi saya🤭🤭😂😂

2023-06-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!