Maaf semuanya, eps 4 sama 5 ketukar, harusnya kemarin itu eps 5 bukan tapi karena aku sedikit linglung jadi ketukar sama ke 4 wkwkwk jadi kalau mau baca eps hari ini baca di eps 4. terimakasih.
kedatangan Kahfi dan Akmal disambut dengan hangat oleh keluarga Gus Yusuf. ini adalah pertemuan ketiga antara Gus Yusuf dengan mertuanya dan juga kakak iparnya.
" assalamualaikum Abi" Gus Yusuf menyalami mertuanya, Akmal.
" Waalaikumsalam warahmatullahi, nak. " Akmal menepuk pundak Gus Yusuf.
" Silahkan duduk Akmal, nak Kahfi" ucap Ismail setelah mereka selesai menjabat tangan satu sama lain.
Pertemuan mereka sudah di rencanakan tadi malam, Ismail sengaja mengundang besannya untuk datang kesini kerena ada yang harus di bicarakan.
" Begini Akmal, Aku ingin meminta pendapat kamu tentang kedua anak kita kedepannya. Sekarang Yusuf sudah ada disini, Apa sebaiknya mereka tinggal bersama atau menunggu kelulusan Khalisa terlebih dahulu? dan yang pastinya Yusuf sudah siap menjadi imam untuk Khalisa. "
Menurut Ismail, ini perlu untuk di diskusikan dua belah pihak keluarga. agar tidak ada masalah untuk kedepannya.
" Jika nak Yusuf sudah siap dan ingin tinggal satu atap dengan istrinya, khalisa. tidak masalah sah sah saja" Jawab Akmal, tidak ada salahnya suami meminta istrinya untuk tinggal bersama, mereka pasangan yang sah di mata hukum dan Agama.
" Tapi bagaimana dengan sekolahnya?" Tanya Gus Yusuf ikut bersuara. " Aku tidak mau menggangu sekolahnya"
" Sekolah Khalisa masih ada di dalam lingkungan ini, jadi menurut ku, tidak akan menggangu sekolahnya. " Jawab Akmal, mereka akan hidup di lingkungan pesantren dan sekolah khalisa ada di lingkungan ini jadi tidak masalah.
" Bagaimana nak? apa kamu sudah bisa mengambil keputusan sekarang?" Tanya ismail, melihat Gus Yusuf seperti kurang Setuju.
" Aku belum bisa mengambil ke putusan Abi, aku takut khalisa tidak menyetujui ini, aku ingin mendengar pendapatnya. kalau Khalisa menyetujui ini aku juga menyetujuinya. "
" Hm... maaf semuanya. Kalau masalah setuju dan tidak setuju aku rasa khalisa setuju akan lah itu. tapi sepertinya yang di katakan Gus Yusuf sebaiknya kita mendengarkan Khalisa juga. agar untuk kedepannya tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan " Kahfi ikut bersuara, ia Setuju dengan pendapat Gus Yusuf. Semua mengangguk paham.
" Maaf semuanya " kata Kahfi melihat jam tangannya." aku harus pergi menemui Khalisa, karena setiap Minggu sore aku dan Abi sering mengunjunginya. aku takut ia Sadang menunggu sekarang."
" Pergilah nak, kau tahu kan apa yang harus kamu lakukan?"
" iya Abi, kalau begitu aku Pamit. assalamualaikum "
" waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
****
Malam hari, Setelah melakukan kegiatan malam ini khalisa pergi ke ndalem seperti yang ia katakan tadi. Sesampainya ndalem, ia melihat mobil Abangnya terpakai di depan rumah kyai ismail.
" Apa Abang Kahfi masih disini? Kalau iya, ada urusan apa ya. Abi juga ada disini."
khalisa masuk dari pintu belakang biasa mereka lakukan ketika sedang piket di ndalem. Pintu belakang langsung masuk ke dalam dapur.
" Assalamualaikum ummi" Sapa khalisa melihat ummi Salma sedang menyiapkan makanan dibantu art.
" Waalaikumsalam warahmatullahi, nak sini bantuin ummi nyiapin makan malam" kata ummi Salma lembut.
" Baik ummi" Khalisa membantu ummi Salma menyiapkan makanan malam, setelah kedatangan khalisa art yang sedang membantu ummi Salma tadi undur diri, untuk mengerjakan yang lain.
" selsai ini jangan Kembali ke pesantren ya nak, ummi kedepan dulu manggil yang lain"
" baik ummi"
Ummi Salma Kembali dengan empat pria di belakangnya, membuat Khalisa langsung menunduk pandangnya ketika matanya dan mata Gus Yusuf bertemu.
" Assalamualaikum Abi " sapa kalian mengambil tangan laki-laki paruh baya itu dan menciuminya. itu juga ia lakukan pada Kahfi.
" Apa sedang apa disini?" bisik khalisa pada Kahfi.
" kepo" Jawab Kahfi tanpa bersuara.
" Ayok semuanya, silahkan duduk. " Kata ismail.
" kalau begitu Khalisa pamit ya ummi" pamit Khalisa, karena menurutnya sudah selesai membantu ummi Salma, jadi tidak ada gunanya ada disini lagi.
" Eh nak, jangan pergi. ikut bergabung sama kami. sini duduk "
" tapi ummi... "
" sudah duduk lah, kita makan bersama " kata Ismail. khalisa melihat ke arah abinya meminta persetujuan, Akmal mengangguk kepalanya. Dengan kecanggungan khalisa duduk di sebelah Kahfi.
" Nak, ambilkan Gus Yusuf makan malam ya" Suruh Akmal pada khalisa.
" khalisa Abi?" Tanya Khalisa tidak percaya dengan apa yang di ucapkan abinya, Akmal mengangguk kepalanya.
Walaupun penuh keraguan khalisa tetap melakukannya, sedang Gus Yusuf yang melihat khalisa melakukan perintah abinya dengan penuh keraguan tersenyum tipis.
Selesai makan malam, khalisa juga masih tidak di izinkan untuk kembali ke asrama. Khalisa malah disuruh untuk duduk bersama Akmal, Ismail, Kahfi dan juga Yusuf di ruang tamu.
" Abang lagi apa disini?" Tanya khalisa berbisik pada kahfi.
" nanti juga tahu"
" Nak, Kamu tahu kan Kalau kamu sudah menikah?"
Deg
Apa pertanyaan tadi di masalah di pertanyaan di depannya Ismail dan juga ummi Salma.
" iya Abi" Jawab khalisa menundukkan kepalanya.
" Nak, Poto yang Abi kasih itu masih ada?"
" Iya Abi"
" Apa kau membawanya?"
" iya Abi"
" Berikan pada Abi sekarang!"
" Tapi Abi..." khalisa mengangkat kepalanya.
" Berikan" khalisa mengeluarkan foto itu dari kantor bajunya dan memberikannya pada Akmal.
" Apa foto itu sangat penting nak?" Tanya ummi Salma.
" Iya.. ummi... " Jawab khalisa gugup. mendengar jawaban khalisa tidak hanya akmal, Ismail dan juga ummi Salma yang tersenyum, tapi juga Gus Yusuf.
" Nak, Abi ingin bicara tentang suamimu. Kalau Suamimu meminta kalian tinggal bersama apa kau akan setuju?"
" Khalisa setuju Abi, tidak baik untuk kami berpisah terlalu lama " Jawab khalisa setelah memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan pada abinya..
" Kalau begitu, mulai malam ini kau bisa tinggal bersama suamimu"
" Maksud Abi?" Tanya khalisa, setelah melihat kerah Akmal, Khalisa melihat ke arah Kahfi yang sedang ada di samping nya.
" Jadi benar apa yang abang bilang tadi sore?" Kahfi menghela nafasnya dan menganggukkan kepalanya.
" Iya, Suamimu ada di sini, kalau kamu Setuju tinggal bersamanya, maka Katakan kalau kau tidak setuju maka Katakan juga!! Kau tahu kan harus menjawab apa?"
Khalisa lihat kearah laki-laki yang lebih muda dari Abangnya. " apa gus... suamiku?" Tanya khalisa pada Gus Yusuf, mendengar pertanyaan Istrinya dengan spontan Gus Yusuf menganggukkan kepalanya.
" Jadi beliau suamiku Abi? bang?" keduanya mengangguk kepalanya.
" Dia sangat sempurna, apa pantas aku bersanding dengannya"
" Ada apa nak? apa ada masalah?" Tanya Ismail, khalisa menggelengkan kepalanya.
" Tidak, Hanya saja aku..." Khalisa melihat kerah suaminya yang sedang memandang dirinya dan menunggu jawaban dirinya. " Aku... merasa tidak pantas untuk Gus Yusuf " jawab khalisa menundukkan kepalanya.
" Apa yang kamu katakan? apa kamu tidak tahu ummi sangat bahagia memiliki menantu seperti dirimu "
" Nak, Yusuf hanya manusia biasa, jangan berkata seperti itu. " kata Ismail, tidak seharusnya khalisa berkata seperti itu.
" Tapi... apa Gus mau menerima saya menjadi istrinya?" Khalisa Khawatir Gus Yusuf tidak bisa menerima kehadiran dirinya didalam hidupnya.
" Jika aku tidak menerima engkau menjadi istrinya ku, aku tidak akan menerima jabatan tangan Abi Akmal saat itu" Jawab Gus Yusuf menatap istrinya penuh arti, dengan senyuman yang sangat menghangatkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Sulastri Oke86
eps 4 dan 5 isi ceritanya sama kak
2023-06-07
1