2

Satu tahun berjalan dengan cepat, kepulangan putra pemilik pesantren tersebar luas, Penyambutan yang sangat mewah. Yusuf lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, ia Salah satu mahasiswa Indonesia yang berprestasi.

Suara Hadroh terdengar ketika mobil warna putih memasuki area pondok. Para santri berjejer melihat ke arah mobil dan menantikan orang yang ada di dalam mobil untuk keluar.

" Sa lihat, Gus Yusuf sangat tampan" kata rima yang terpesona melihat Gus Yusuf.

" Ya dia, tampan. " Jawab Khalisa membenarkan apa yang di ucapkan Rima. Memang benar adanya Yusuf atau biasa di kenal dengan Gus Yusuf sangat tampan.

" Aku yakin Wanita yang akan manjadi istrinya pasti sangat cantik dan juga sangat beruntung"

" iya kau benar, wanita itu pasti sangat beruntung. "

Acara demi acara berlangsung, semua santri disini tidak ada yang tidak mengangumi sosok pria muda yang sangat berprestasi dan sangat tampan.

" Akhirnya acaranya berakhir juga" khalisa dan Rima kembali ke kamar mereka, dan di ikuti kedua temannya Tia dan Dian.

" Walaupun acara berlangsung sangat lama, tapi tidak membosankan." Ucap Tia terus membayangkan senyum Gus Yusuf Ketika menyampaikan rasa terima kasihnya tadi atas penyambutan dirinya.

" kamu bener Tia, Bahkan aku masih ingin duduk disana dan melihat wajah Gus Yusuf, dia sangat tampan dan senyumnya sangat manis. ini pertama kalinya aku melihat senyumnya."

" Ya Allah, bolehkah aku meminta Gus Yusuf menjadi suami ku" Rima berdoa, ia mengangkat kedua telapak tangan nya ke atas.

Plak

" kamu itu harus sadar diri, kalau kamu yang bersanding dengan Gus Yusuf yang ada Gus Yusuf yang akan menderita" Tia memukul bahu Rima agar cepat sadar dengan apa yang ia ucapkan tadi.

" Tia!! sakit..."

" Tapi di antara kita berempat ini yang pantas bersanding dengan Gus Yusuf itu menurutku khalisa, Ya kan?" Ucap dian membuat Khalisa dengan cepat menggelengkan kepalanya.

" Tidak.. tidak.. aku tidak pantas bersanding dengan beliau " jawab khalisa, dia melihat cincin yang melingkar di jari manisnya " karena aku sudah menjadi istri orang " ia meneruskan kalimatnya dalam hati.

" Menurut ku sih, kamu pantas bersanding dengan Gus Yusuf. kamu itu pintar dan cantik. "

" Ya, aku setuju. walaupun aku menginginkan Gus Yusuf, tapi Kalau Gus Yusuf berjodoh dengan mu, aku ikhlas sa"

" Aku juga juga ikhlas, di antara kita berempat itu kamu yang paling pintar di semua mata pelajaran, sedangkan kami hanya bisa ngerti cara bergosip"

" Astaghfirullah, kalian tidak boleh berkata seperti itu. Kalian pintar dan juga cantik. aku sangat risih mendengar apa yang baru saja kalian katakan. " Jawab khalisa, Dia tahu dirinya sudah menjadi seorang istri walaupun ia tidak tahu siapa laki-laki yang telah menjadi suaminya. Dia tidak mau termakan dengan omongan yang dikatakan teman-temannya ini, ia takut akan mengkhianati Suaminya.

" semoga bang Adnan bisa menyelesaikan pendidikan nya tahun ini, agar Abi bisa melihat kita bersama. "

****

Selepas acara Yusuf masuk kedalam kamarnya, kamar yang sangat ia rindukan. Senyum itu terbit kala mengingat wajah istrinya. Yusuf tahu kalau Khalisa itu istrinya, karena beberapa bulan setelah ia sampai Mesir, mertuanya mengirimkan Poto Khalisa dan di saat itu juga khalisa memakai cincin di jari manisnya sampai sekarang.

" Dia sangat cantik, Lebih cantik dari Poto yang di kirim Abi" Yusuf mengambil selembar Poto yang sengaja dia cetak waktu itu.

" Melihat senyuman mu secara langsung membuat aku tambah mencintai mu Humaira"

" aku Tidak sabar menunggu mu tamat sekolah, agar kita bisa bersama"

tok tok

" Nak ayok makan malam"

" iya ummi, Aku segera ke sana"

Yusuf anak tunggal, hanya dia satu-satunya penerus dari keluarganya. Ummi Salma tidak bisa mengandung karena ada kelainan di rahimnya setelah ia melahirkan Yusuf.

" Bagaimana nak, kamu pasti sudah melihat wajah istri mu" Tanya Ismail, setelah Gus Yusuf ikut bergabung dengannya..

" iya Abi, aku sudah melihatnya. " Kata Gus Yusuf tersenyum mengingat wajah istrinya.

" Jadi kapan? kamu membawanya tinggalkan bersama?"

" Aku tidak mau menggangu sekolahnya Abi, aku akan menunggunya sampai tamat. "

" Apa tidak kelamaan nak, kalian sudah berpisah selama satu tahun. apa tidak sebaiknya kalian tinggal bersama nak? biar ummi ada yang nemenin kalau kau dan Abi sedang keluar. "

" Keputusan ada di tanganmu nak"

***

Hari Senin, selesai melaksanakan upacara bendera, semua santri masuk ke dalam kelas masing-masing, dan menunggu ustadz dan ustadzah mereka.

Tia dan Khalisa satu kelas, Keduanya duduk di meja paling depan. Sembari menunggu ustadz yang mengajar mereka hari ini, khalisa membaca ulang rangkuman beberapa hari yang lalu, Tia juga melakukan hal yang sama.

" Assalamualaikum warahmatullahi" ucap ustadz Ismail besama dengan Gus Yusuf.

" waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Semua santri melihat kerah sumber suara.

" Baik semuanya, pasti kalian sudah kenal dengan beliau kan?" Semua santri mengangguk kepalanya. " Beliau yang akan mengajar dikelas ini, mulai hari ini. "

" Mata pelajaran kalian hari ini apa?"

" Fikih, bab tentang fikih wanita " Jawab khalisa, karena memeng dia ketua kelas.

" Baik, Sekarang kalian bisa memulai pelajarannya bersama beliau. saya pamit keluar Gus" Yusuf melihat ke arah semua santri, membuat semua santri di kelas ini menundukkan kepalanya tidak ada yang berani mengangkat kepalanya.

" rasanya ingin sekali aku memeluk mu Humaira ku "

" Baik, sekarang kita masuk ke bab tentang fikih wanita. Sebelum kita lanjut siapa yang tahu penulis fikih wanita?"

" Fikih Wanita di tulis oleh Syekh Kamil Muhammad Uwaidah " Jawab khalisa mengangkat tangannya.

" Bener, beliau adalah penulis fikih wanita. Siapa?"

" Syekh Kamil Muhammad Uwaidah " jawab mereka semua serempak.

" Didalam bab ini, membahas tentang fikih wanita. menurut ilmu fikih haid adalah?"

" Haid adalah mengalirnya sesuatu atau keluarnya darah dari rahim perempuan yang dalam keadaan sehat serta bukan karena melahirkan atau sakit pada waktu tertentu." Khalisa Kembali menjawab dan mengangkat tangannya.

" Baik, kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya. Apa saja yang tidak boleh di lakukan wanita ketika haid?" Tanya Gus Yusuf dan kembali ia melihat istrinya yang mengangkat tangga. " Yang lain"

" salat, puasa, berhubungan intim, tawaf, masuk ke dalam masjid, menyentuh Al-Qur'an dan bercerai." Jawab Tia.

" Baik, saya rasa kalain cukup paham dengan pembahasan fikih wanita, kita akan lanjutkan membahas tentang pernikahan. apa itu sudah di bahas?"

" Belum " Jawab mereka.

" baik, Dalam pengertian fiqih, nikah adalah akad yang mengandung kebolehan melakukan hubungan suami istri dengan lafal nikah/kawin. Selain itu, menurut kompilasi hukum Islam, perkawinan adalah akad yang kuat atau mistaqon gholidhon untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya adalah ibadah.

Yusuf terus menjelaskan semuanya tentang pernikahan menurut ilmu fikih. " Apa ada pertanyaan?"

Khalisa mengangkat tangannya " Silahkan"

" Sah kah pernikahan tanpa di hadiri mempelai wanita?" Tanya khalisa. Yusuf terdiam mendengar pertanyaan Khalisa, apa istrinya sedang mencari kebenaran tentang pernikahan mereka?.

" Jawabannya sah!! Dalam kitab Kifayatul Akhyar, dijelaskan:

يُشْتَرَطُ فِي صِحَّةِ عَقْدِ النِّكَاحِ حُضُورُ أَرْبَعَةٍ وَلِيٍّ وَزُوْجٍ وَشَاهِدِي عَدْلٍ وَيَجُوزُ أَنْ يُوَكَّلَ الْوَلِيُّ وَالزَّوْجُ

“Disyaratkan dalam keabsahan akad nikah kehadiran empat pihak, yaitu wali, mempelai pria, dan dua orang saksi yang adil. Dan diperbolehkan wali dan mempelai pria diwakilkan.” (Taqiyyuddin al-Husaini al-Hushni, Kifayah al-Akhyar fi Halli Ghayah al-Ikhtishar, Dar al-fikri, juz, 2, hal 390).

Ketidakhadiran mempelai wanita tidak mempengaruhi sah atau tidaknya suatu perkawinan, namun harus ada wali yang mewakilkan. Berangkat dari penjelasan ini, tidak hadirnya mempelai wanita diperbolehkan asalkan mempelai wanita ridho dengan akad nikah tersebut dan memiliki bukti tertulis. Oleh karena itu, bukan menjadi permasalahan lagi apabila calon mempelai wanita tidak bisa hadir dalam proses akad nikah.

Khalisa khusus mendengar penjelasan dari Gus Yusuf, Dari penjelasannya sudah pasti pernikahan dirinya dan suaminya sah di mata Agam. khalisa menghela nafas.

" Apa ada lagi yang ingin kamu tanyakan?"

" Tidak ada Gus, itu saja. terimakasih"

" semoga kamu merasa apa yang aku rasakan. ingin bersama mu berada dalam satu langkah yang sama. Humaira"

Terpopuler

Comments

Juana Herlina

Juana Herlina

masya Allah novel mu thor menambah ilmu pengetahuan saya tentang ilmu fikih.. luar biasa thor👍

2024-10-22

0

Bunda Hana

Bunda Hana

Suka sangat dengan novel ni semoga sentiasa success ya penulis ke depannya

2023-10-10

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!