Khalisa Humaira

Khalisa Humaira

1

Hai guys, ini karya ke-4 aku. semoga suka🤍

Terimakasih sudah mampir, terima kasih. semoga kalian suka, dan jangan lupa like dan komen ya.

🍒🍒

Acara akad nikah tanpa di hadiri mempelai wanita, berjalan dengan lancar. pernikahan ini hanya di hadiri beberapa orang dan wali perempuan.

"Bagaimana para saksi?" Tanya penghulu.

"Sah"

Dengan ini ia resmi menjadi seorang Suami. Yusuf Adnan, Atau biasa di panggil dengan sebutan Gus Yusuf. laki-laki penyayang dan sangat lemah lembut. Tapi jika tidak berhadapan dengan keluarganya ia kan dingin dan sangat jarang memperlihatkan senyuman nya.

Dulunya ia sangat ramah, dan murah senyum. tapi karena ketampanan yang ia miliki membuat orang salah mengartikan senyumnya.

pada suatu hari, Dimana ia masih menginjak usia tujuh belas tahun Yusuf terkenal sangat ramah di sekolah. ia tidak sekolah di pondok abi-nya melainkan ia sekolah di sekolah umum, SMA.

Memiliki wajah yang sangat tampan dan bisa memikat wanita dengan mudah membuat dirinya serba salah di waktu itu. banyak sekali para wanita mengira kalau senyum Yusuf itu menyukai dirinya, padahal faktanya itu tidak bener.

Dan semenjak itu, ia menjadi dingin. Dan hangat di keluarganya saja. Dia tidak mau kejadian di bangku SMA terulang kembali.

Sekarang umurnya dua puluh tiga tahun dan Yusuf bersedia menerima permintaan Abi nya, yang menyuruh dirinya untuk menikahi seorang gadis yang merupakan salah satu santri yang mondok disini. Dia tidak tahu bagaimana wajah istrinya yang ia tahu namanya.

Setelah mengucapkan ijab qobul Yusuf di antara ke bandara, ia harus pergi menyelesaikan pendidikan selama satu tahun di Mesir.

Tanpa melihat wajah wanita yang ia baru saja nikahi, ia pergi meninggalkan kota ke lahiran dan akan kembali satu tahun kedepan.

***

Sementara itu, suasana pondok sangat damai di tambah dengan angin sepoi-sepoi. Kelas telah berlalu beberapa menit yang lalu, banyak para santri yang melakukan aktivitasnya, seperti mencuci pakaian mereka.

Suara tawa dan senyum mereka sangat damai, tidak ada beban seperti waktu mereka menginjakkan kaki di sini untuk pertama kalinya.

Tapi berbeda dengan khalisa, Pikiran mengingat apa yang sang Abi sampaikan beberapa hari lalu. ia di suruh menandatangi surat yang berisi pernyataan dirinya. dimana didalam surat tersebut ia bersedia menikah. tapi satu hal yang ia tidak tahu, kapan pernikahan itu akan berlangsung dan siapa dan bagaimana wajah calon suaminya.

Khalisa menuruti permintaan sang Abi, sang Abi yang sering sakit membuat dirinya menerima permintaan sang Abi, karena hanya Abi dan kakak laki-lakinya hal keluarganya saat ini.

Sang ibu meninggal dunia ketika ia berusia lima tahun, Setelah kepergian sang ibunda ia di besarkan oleh sang Abi dan di temani sang kakak, Kahfi.

" Khalisa kamu di panggil sama ustadzah Aini"

" Baik, aku kesana dulu" Khalisa pergi menuju ruangan ustadzah Aini..

" Assalamualaikum warahmatullahi ustadzah"

" waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Silahkan duduk Khalisa."

" Iya ustadzah. Kalau boleh tahu ada apa ya ustadzah memanggil saya?" Tanya khalisa sopan ia menundukkan kepalanya..

" Ini ada telpon untukmu " Ustadzah Aini memberikan telpon pada khalisa.

" Terimakasih ustadzah, izin keluar ustadzah." Khalisa keluar dan menerima telpon yang diberikan tadi.

" Assalamualaikum Bang " Sapa khalisa, ia tahu pasti ini Abangnya, Kahfi.

" Waalaikumsalam warahmatullahi dek. Bagaimana kabar nya?"

" adek baik bang, Abang sama Abi bagaimana? apa penyakit Abi masih sering kambuh?" khalisa khawatir.

" Alhamdulillah Abi baik dek dan Abang juga baik. Abang sedang perjalan menuju pondok, adek mau di belikan apa?"

" Khalisa titip seperti biasa aja bang, Abang hati-hati di jalan." Khalisa mengakhiri telpon dan mengembalikannya pada ustadzah Aini.

***

" Abi gak ikut bang?" kata Khalisa melihat ke belakang Kahfi.

" Gak dek, Abi lagi pergi. jadi beliau gak bisa mengunjungimu hari ini. gak pa-pa kan?"

" Gak pa-pa Abang, yang penting Abi sehat. khalisa sudah sangat senang mendengarnya."

" Anak pintar, ini titipannya." memberikan kresek belanjaannya " Tadi Abang juga beli es krim, dah lama kita gak makan es krim bersama." Mereka menikmati es krim mereka, Dulu sebelum masuk pondok mereka selalu menghabiskan waktu untuk memakan es krim bersama.

" Abang, Khalisa kangen sama bunda" kerinduan yang tak pernah tersampaikan, ingin sekali memeluk tubuh wanita yang telah melahirkan dirinya, tapi ia hanya bisa memeluk sebuah kertas Poto saja, tidak bisa memeluk raganya..

" Sama Abang juga kangen" Kahfi memberikan pundaknya untuk Khalisa bersandar.

" besok, kalau Khalisa sudah libur kita ke makam bunda ya bang."

"Iya dek, tapi jangan sedih. nanti bunda ikut sedih." Kahfi selalu mengatakan hal yang sama ketika adiknya bersedih mengingat sang bunda. Ia pun sebenarnya tak kalah sedihnya kala mengingat sang bunda, pelukan wanita yang sangat ia cintai teramat ia rindukan, tapi dia tidak boleh menunjukkan kesedihannya di depan adiknya ia harus kuat.

" Abang, Abang tahu kan tentang pernikahan yang dikatakan Abi waktu itu " tanya khalisa setelah lama mereka lama terdiam.

" iya, Abang tahu. Apa adek keberatan tentang pernikahan itu?" Kahfi khawatir Khalisa terbebani dengan pernikahan yang di maksud sang Abi. dan hari ini ia baru saja menghadiri ijab qobul pernikahan adiknya.

" Tidak bang, Abi bahagia ketika membicarakan perihal pernikahan itu waktu itu. Khalisa tidak keberatan, karena Abi bahagia."

" Dek, maaf... Abang .."

" Abang tidak perlu minta maaf, Abi bahagia dengan pernikahan ini. yang terpenting Abi bahagia bang, Khalisa ikhlas."

" Sebenernya ada yang ingin Abang sampaikan. Tapi Abang tidak mau mendahului Abi. "

" khalisa ngerti bang." Kesedihan yang mereka rasakan hanya mereka yang bisa merasakannya. Cukup lama Kahfi menemani sang adek untuk berbagi kelu kesah. dan akhirnya ia pun pamit untuk pulang.

***

Khalisa kembali ke kamarnya, membawa kantong keresek belanja. Bertemu dengan sang Abang membuat beban di pikirannya berkurang, dan mengobati rindunya.

"Wah kamu habis belanja ya? kenapa tidak mengajak ku" ucap Rima teman sekamar khalisa.

"Bang Kahfi berkunjung rim" Ya, Rima tahu tentang bang Kahfi, karena Khalisa serin menceritakannya dan juga pernah menyuruh Rima untuk menemaninya menemui sang Abang waktu ia kelas X.

" Bang Kahfi, pasti wajah bang Kahfi semakin tampan "Rima membayangkan wajah tampan Kahfi yang selalu membuat dirinya terpanah.

" Dia memang tampan rim, aku tahu itu. kamu tidak perlu meragukan itu. " kata Khalisa.

" Iya bener, Abang mu itu sangat tampan. Kenapa umur ku sama dia sangat berbeda jauh. Dia dua puluh enam, sedangkan aku belum genap tuju belas tahun. " Sungguh Rima sangat mengidolakan Kahfi dari awal ia melihatnya.

" Lalu, kalau umur kalian berbeda jauh memangnya kenapa rim?" Tanya khalisa, sebenernya ia tahu Kalau Rima menyukai Kakaknya.

" kan sulit dapet restunya khalisa. kamu ini gak paham atau pura-pura bodoh." kesel Rima.

" haha, gini rim. Abang aku itu sang pemilih, dia sangat menyeleksi ketat wanita yang mendekatinya. dan menurut ku kamu bukan tipenya" Kata Khalisa asal. ia sendiri tidak tahu bagaimana tipe Abang nya, dulu ia pernah bertanya pada Kahfi tentang wanita seperti apa tipenya, tapi jawab Abangnya sang simpel, seperti dirimu dan bunda.

" kamu tidak mengerti sekali perasaan ku, Hibur kek, atau apa kek. bilang kek kalau aku itu tipe Abangmu, biar nih hati rada berbunga-bunga gitu. " Kata rima kesel.

" Mengatakan yang sejujurnya, lebih baik. dari pada aku mengatakan apa yang kamu katakan tadi, maka posisi ku akan salah kedepannya. aku tidak mau bermasalah hanya karena ucapanku hari ini, terlebih itu dengan kamu, Rima."

" Ya, setidaknya beritahu aku bagaimana tipe bang Kahfi" Rima terus mendesak khalisa untuk mengatakan seperti apa tipe Kahfi.

" Nanti saja rim, biar aku tidak salah. akan ku tanyakan langsung pada bang Kahfi. "

...🍒🍒...

^^^04.06.23^^^

Terpopuler

Comments

bunda nYunyun🍭🍭

bunda nYunyun🍭🍭

semua crita yg kakak tulis,,bgus2..mgkin lbih tingkatkan skill mnulisnya aja..mkin ksini,,udah gak trlalu bnyak typonya..semangaat kak...

2023-11-08

1

Andi Fitri

Andi Fitri

Assalamualaikum..sdh selesai baca kisah ayu dan bayu lanjut ke sini lgi..

2023-10-22

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Mampiirrrrr

2023-10-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!