TMMW Bab 16 - Jangan Ada Yang Menganggu

Hanzo nyaris saja jatuh pingsan saat mendengar semua ucapan nona Syeran. Darimana wanita itu mendapatkan kekuatan untuk bicara lancang seperti itu.

Astaga. Hanzo sampai kehabisan kata-kata. Jika begini bisa jadi dialah yang akan disalahkan oleh sang Tuan.

"Cukup Nona Syeran, Anda benar-benar sudah berada diluar batas," hardik Hanzo, bagaimana pun caranya dia harus membuat wanita itu berhenti bicara.

"Surat kontrak ini hanya untuk formalitas. Ada ataupun tidak surat kontrak ini, Tuan Zeon lah pemegang kendali. Jika Anda tidak bisa mematuhi Tuan Zeon, maka kami tak akan segan membalas semua pengkhianatan Anda."

Kedua mata Syeran mulai goyah ketika mendengar ucapan asisten Hanzo tersebut, Syeran bahkan sampai takut jika dia jatuh pingsan.

Dia butuh waktu untuk menenangkan diri.

Hentikan waktu, Batin Syeran.

Dan saat itu juga Syeran menduduki dirinya di sofa, menarik dan membuang nafasnya secara berulang.

Huh hah huh hah, terus seperti itu sampai dia tenang sendiri.

"Asisten Hanzo sangat menyebalkan," ucap Syeran.

"Aku harus menjawab apa untuk kata-katanya tadi, aku tidak mau disiksa."

Syeran kembali berpikir, coba untuk mengadu peruntungannya lagi. Menaikkan ego lebih tinggi lagi.

"Sepertinya aku memang harus pura-pura bunnuh dirri," gumamnya, lalu menelan ludah kasar.

"Tidak tidak, aku tidak mau mati lagi, sekarang usia ku masih 19 tahun, hidupku masih panjang."

Beradu argumen dan berpikir seperti ini benar-benar membuatnya lelah, Syeran bahkan merasa sangat haus.

Jadi dia putuskan untuk pergi ke dapur dulu dan meminum segelas air putih.

Setelah meneguk semua air itu, Syeran baru sadar bahwa beberapa benda tetap berfungsi saat dia sentuh. Semuanya tak benar-benar jadi batu. Seperti pena yang tetap bisa dia gunakan untuk menulis, seperti lift yang tadi masih bisa dia pakai. Dan sekarang air ini.

Di dapur itu ada Diena pula, jadi Syeran coba untuk menyentuhnya. Namun Diena tetap saja mematung.

"Entahlah, aku tidak tahu jelas bagaimana cara kerja kekuatan ini," gumam Syeran. Namun satu hal yang dia yakini, apapun itu kini harus lebih berhati-hati.

Selesai di dapur, Syeran kembali mendatangi ruang tengah. Dia kembali berdiri di posisi tadi, di hadapan asisten Hanzo yang juga masih berdiri dan di hadapan tuan Zeon yang sudah duduk di sofa.

"Waktu berjalan," ucap Syeran, setelah dia yakin berani melanjutkan tentang kenyataan.

"Padahal aku hanya menuntut hak ku tentang poin 1 di surat kontrak itu, jika aku dan tuan Zeon coba saling mencintai aku pun tak akan keberatan hamil sebanyak-banyaknya. Tapi kalian justru hendak merubah surat kontrak itu," kata Syeran, dia langsung bicara dan tak memberi kesempatan asisten Hanzo untuk menyela.

Syeran bahkan menatap Tuan Zeon lekat, semalam mereka telah menyatu. Benarkah tak ada hassrat untuk saling memiliki setelahnya?

Dari sorot mata itu Syeran menunjukkan rasa kecewa dan sedih.

"Jika ucapan ku kali ini tidak didengar, aku akan benar-benar membangkang. Terserah mau kalian apakan aku, bunnuh langsung juga tidak masalah," tambah Syeran, bicara dengan suaranya yang lirih, dia bahkan memasang wajahnya lesu. Seolah tak ada tenaga lagi untuk berdebat.

Padahal saat ini Syeran hanya sedang menjual kesedihan, Akhirnya cara seperti inilah yang Syeran pilih, bukan bunnuh dirri. Seperti memiliki dua wajah jika di kerajaan Atera.

Cara yang biasa digunakan oleh para selir, selalu berwajah sendu ketika mengharap belas kasihan Raja, padahal ketika di belakang Selir-selir itu tertawa dengan jumawa.

Syeran tidak menyangka, bahwa dia pun akan menggunakan cara menjijjikan seperti ini.

Syeran langsung duduk, tidak, bukan hanya duduk, dia bahkan langsung mengangkat kedua kakinya naik dan tidur di sofa itu, lalu memunggungi keduanya.

Seolah tak ada minat untuk melanjutkan hidup dan hanya tinggal menunggu hukuman.

Hanzo ingin kembali berucap, namun belum sempat mulutnya bersuara Zeon sudah lebih dulu mengangkat tangan kanannya.

Memberi isyarat agar Hanzo pergi.

Meninggalkan mereka berdua di sini.

Hanzo tidak pernah membantah, jadi dia langsung menundukkan kepalanya memberi hormat dan pergi dari sana.

Bahkan memerintahkan para penjaga untuk meninggalkan lantai 3.

Jangan sampai ada yang menganggu tuan Zeon.

Terpopuler

Comments

Pena putih

Pena putih

ini kalo misal dibikin komik pasti banyak banget meme nya🤣🤣

2024-03-16

2

🖤❣ DeffaSha ❣🖤

🖤❣ DeffaSha ❣🖤

wahh keahlian si anak kodok kenapa bisa ada d syeran nih 😂😂😂😂

2023-12-12

5

Nabila hasir

Nabila hasir

jual kesedihan inget sama si anak kodok sean.heheheheh

2023-10-27

3

lihat semua
Episodes
1 TMMW Bab 1 - Bisakah Waktu Berhenti?
2 TMMW Bab 2 - Penuh Cinta
3 TMMW Bab 3 - Berputar ke Arah Kanan
4 TMMW Bab 4 - Dia Bukan Raja Lorry
5 TMMW Bab 5 - Bagaimana Bisa?
6 TMMW Bab 6 - Hanya di Hadapan Pria Itu
7 TMMW Bab 7 - Frustasi
8 TMMW Bab 8 - Sekarang Aku Siap!
9 TMMW Bab 9 - Cara Makan Syeran
10 TMMW Bab 10 - Malam Yang Panjang
11 TMMW Bab 11 - Turunkan Pandanganmu
12 TMMW Bab 12 - Menyambut Kepulangan Sang Suami
13 TMMW Bab 13 - Aku Takut
14 TMMW Bab 14 - Tidak Mungkin Salah Tulis
15 TMMW Bab 15 - Aura Yang Berbeda
16 TMMW Bab 16 - Jangan Ada Yang Menganggu
17 TMMW Bab 17 - Menggema
18 TMMW Bab 18 - Pengawasan Yang Lebih Ketat
19 TMMW Bab 19 - Hayalan
20 TMMW Bab 20 - Aku Tidak Hamil
21 TMMW Bab 21 - Menuntut Penjelasan
22 TMMW Bab 22 - Keluar
23 TMMW Bab 23 - Akhirnya Mengalah
24 TMMW Bab 24 - Benalu
25 TMMW Bab 25 - Setebal Buku Sejarah
26 TMMW Bab 26 - Suamiku
27 TMMW Bab 27 - Butuh Penawar
28 TMMW Bab 28 - Kamu Tidak Percaya?
29 TMMW Bab 29 - Sebuah Benda
30 TMMW Bab 30 - Paham?
31 TMMW Bab 31 - Mengangkat Anak
32 TMMW Bab 32 - Bersifat Sementara
33 TMMW Bab 33 - Dia Atau Aku Yang Gila
34 TMMW Bab 34 - Radar
35 TMMW Bab 35 - Hujan Dan Syeran
36 TMMW Bab 35 - Bayi Besar
37 TMMW Bab 37 - Lebih Suka
38 TMMW Bab 38 - Sisi Gelap Zeon
39 TMMW Bab 39 - Diguyur Hujan
40 TMMW Bab 40 - Tempat Paling Privat
41 TMMW Bab 41 - Bagaimana Bisa Marah?
42 TMMW Bab 42 - Mengada-ada
43 TMMW Bab 43 - Alurnya Tetap Sama
44 TMMW Bab 44 - Bakkar Ini Semua!
45 TMMW Bab 45 - Selalu Saja Gagal
46 TMMW Bab 46 - Tak Ada Beda Sedikitpun
47 TMMW Bab 47 - Serafina
48 TMMW Bab 48 - Ayo Buat Surat Kontrak Lagi
49 TMMW Bab 49 - Jika
50 TMMW Bab 50 - Terpojok
51 TMMW Bab 51 - Banyak Membual
52 TMMW Bab 52 - Butuh Alasan Untuk Lembur
53 TMMW Bab 53 - Heran
54 TMMA Bab 54 - King Of Atera
55 TMMW Bab 55 - Pengemis Perhatian
56 TMMW Bab 56 - Pemikiran Yang Berbeda
57 TMMW Bab 57 - Penasaran
58 TMMW Bab 58 - Temukan Aku
59 TMMW Bab 59 - Menghapus Jejak Kaki
60 TMMW Bab 60 - Istriku
61 TMMW Bab 61 - Takdir Yang Baru
62 TMMW Bab 62 - Keegoisan
63 TMMW Bab 63 - Sayang, Honey, Hubby, Daddy
64 TMMW Bab 64 - Semuanya Berhenti
65 TMMW Bab 65 - The Magical My Wife
66 TMMW Bab 66 - Bukan Lagi Ratu Syeran
67 TMMW Bab 67 - Jantungnya Ingin Meledak
68 TMMW Bab 68 - Bukan Pilihan
69 TMMW Bab 69 - Mataku Ternodda
70 TMMW Bab 70 - Tidak Bisa Bermain Dengan Lembut
71 TMMW Bab 71 - Sebagai Sandaran
72 TMMW Bab 72 - Tak Punya Malu
73 TMMW Bab 73 - Cinta Hidup dan Matinya
74 Epilog
75 Wanita Sang Tuan Muda
76 Karya Baru Author Lunoxs
77 Secret Agreement
78 Back To The Past
Episodes

Updated 78 Episodes

1
TMMW Bab 1 - Bisakah Waktu Berhenti?
2
TMMW Bab 2 - Penuh Cinta
3
TMMW Bab 3 - Berputar ke Arah Kanan
4
TMMW Bab 4 - Dia Bukan Raja Lorry
5
TMMW Bab 5 - Bagaimana Bisa?
6
TMMW Bab 6 - Hanya di Hadapan Pria Itu
7
TMMW Bab 7 - Frustasi
8
TMMW Bab 8 - Sekarang Aku Siap!
9
TMMW Bab 9 - Cara Makan Syeran
10
TMMW Bab 10 - Malam Yang Panjang
11
TMMW Bab 11 - Turunkan Pandanganmu
12
TMMW Bab 12 - Menyambut Kepulangan Sang Suami
13
TMMW Bab 13 - Aku Takut
14
TMMW Bab 14 - Tidak Mungkin Salah Tulis
15
TMMW Bab 15 - Aura Yang Berbeda
16
TMMW Bab 16 - Jangan Ada Yang Menganggu
17
TMMW Bab 17 - Menggema
18
TMMW Bab 18 - Pengawasan Yang Lebih Ketat
19
TMMW Bab 19 - Hayalan
20
TMMW Bab 20 - Aku Tidak Hamil
21
TMMW Bab 21 - Menuntut Penjelasan
22
TMMW Bab 22 - Keluar
23
TMMW Bab 23 - Akhirnya Mengalah
24
TMMW Bab 24 - Benalu
25
TMMW Bab 25 - Setebal Buku Sejarah
26
TMMW Bab 26 - Suamiku
27
TMMW Bab 27 - Butuh Penawar
28
TMMW Bab 28 - Kamu Tidak Percaya?
29
TMMW Bab 29 - Sebuah Benda
30
TMMW Bab 30 - Paham?
31
TMMW Bab 31 - Mengangkat Anak
32
TMMW Bab 32 - Bersifat Sementara
33
TMMW Bab 33 - Dia Atau Aku Yang Gila
34
TMMW Bab 34 - Radar
35
TMMW Bab 35 - Hujan Dan Syeran
36
TMMW Bab 35 - Bayi Besar
37
TMMW Bab 37 - Lebih Suka
38
TMMW Bab 38 - Sisi Gelap Zeon
39
TMMW Bab 39 - Diguyur Hujan
40
TMMW Bab 40 - Tempat Paling Privat
41
TMMW Bab 41 - Bagaimana Bisa Marah?
42
TMMW Bab 42 - Mengada-ada
43
TMMW Bab 43 - Alurnya Tetap Sama
44
TMMW Bab 44 - Bakkar Ini Semua!
45
TMMW Bab 45 - Selalu Saja Gagal
46
TMMW Bab 46 - Tak Ada Beda Sedikitpun
47
TMMW Bab 47 - Serafina
48
TMMW Bab 48 - Ayo Buat Surat Kontrak Lagi
49
TMMW Bab 49 - Jika
50
TMMW Bab 50 - Terpojok
51
TMMW Bab 51 - Banyak Membual
52
TMMW Bab 52 - Butuh Alasan Untuk Lembur
53
TMMW Bab 53 - Heran
54
TMMA Bab 54 - King Of Atera
55
TMMW Bab 55 - Pengemis Perhatian
56
TMMW Bab 56 - Pemikiran Yang Berbeda
57
TMMW Bab 57 - Penasaran
58
TMMW Bab 58 - Temukan Aku
59
TMMW Bab 59 - Menghapus Jejak Kaki
60
TMMW Bab 60 - Istriku
61
TMMW Bab 61 - Takdir Yang Baru
62
TMMW Bab 62 - Keegoisan
63
TMMW Bab 63 - Sayang, Honey, Hubby, Daddy
64
TMMW Bab 64 - Semuanya Berhenti
65
TMMW Bab 65 - The Magical My Wife
66
TMMW Bab 66 - Bukan Lagi Ratu Syeran
67
TMMW Bab 67 - Jantungnya Ingin Meledak
68
TMMW Bab 68 - Bukan Pilihan
69
TMMW Bab 69 - Mataku Ternodda
70
TMMW Bab 70 - Tidak Bisa Bermain Dengan Lembut
71
TMMW Bab 71 - Sebagai Sandaran
72
TMMW Bab 72 - Tak Punya Malu
73
TMMW Bab 73 - Cinta Hidup dan Matinya
74
Epilog
75
Wanita Sang Tuan Muda
76
Karya Baru Author Lunoxs
77
Secret Agreement
78
Back To The Past

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!