TMMW Bab 15 - Aura Yang Berbeda

"Huh!" Syeran membuang nafasnya kasar dan menyentuh dadda yang berdegup. Lega sekali dia setelah Hanzo pergi.

Pria itu akan membicarakan tentang surat kontrak pernikahan tersebut pada tuan Zeon.

Ada rasa takut yang sejak tadi Syeran sembunyikan, yang dia tunjukkan hanyalah keberanian dan sikap tegas.

Syeran harus bersikap seperti itu agar ucapannya di dengar oleh semua orang.

"Seorang pria harus memegang teguh apa yang sudah dia janjikan bukan? jika tuan Zeon tidak mau mengakui surat kontrak itu, maka aku akan minta cerai, atau aku ancam bunuh diri saja, toh dia yang akan rugi karena telah membeliku seharga 3 miliar," guman Syeran dengan nafas terengah.

Dia gugup sekali.

"Lalu bagaimana jika uang itu tidak berarti apa-apa untuknya? lalu membiarkan aku matti begitu saja, aahkkkk." Syeran merengek, dia mengacak-acak rambutnya frustasi. Di masa lalu mungkin Syeran tak akan bisa bersikap kekanak-kanakan seperti ini, karena dia telah jadi ibu dari 3 anak. Tapi sekarang Syeran tetaplah wanita berusia 19 tahun.

Saat mengacak-acak rambutnya seperti itu, Syeran tidak sadar bahwa dari salah satu sudut Diena memperhatikan.

Diena menatap lekat dan terkesan tajam, saat nona Syeran dan asisten Hanzo bicara dia memeriksa CCTV di ruang keamanan.

Namun tak lama setelah kebersamaannya dengan nona Syeran di balkon tiba-tiba CCTV tersebut rusak, dan dalam sekejap Syeran sudah berdiri di teras rumah.

Glek! Diena menelan ludahnya kasar, mendadak tengkuknya merinding.

Karena otaknya berpikir bahwa wanita itu adalah hantu

Tapi kakinya menginjak lantai, tubuhnya juga tidak dingin dan pucat, dia juga makan dengan lahap. Itu artinya dia bukan hantu, tapi bagaimana bisa?

Diena benar-benar bingung untuk menemukan jawaban. Pada akhirnya dia pilih mundur perlahan dan pergi menuju dapur, minum segelas air putih untuk menenangkan pikirannya yang kacau.

Sementara di lain tempat, Hanzo baru saja keluar dari dalam lift. Kini dia telah berada di lantai 1.

Berjalan dengan pikiran yang berkecamuk menuju kamar sang Tuan. Sejak tadi masih tak habis pikir bagaimana surat kontrak ini bisa berubah? bagaimana bisa tiba-tiba ada kata cinta di dalam sana.

Hanzo adalah manusia perfeksionis, selama ini dia tidak pernah melakukan kesalahan meski hanya sedikit. Bahkan sebelum penandatanganan surat kontrak itu pun, Hanzo sudah meneriksanya untuk yang terakhir kali.

Surat kontrak ini adalah milik nona Syeran, ku harap milik tuan Zeon berbeda dengan ini. Batin Hanzo.

Masih yakin 100 persen bahwa dia tidak salah.

Sehabis dari hutan tadi tuan Zeon membersihkan tubuhya, sementara Dom beristirahat di kandangnya.

Dan setelah mengetuk pintu kamar dan mendapatkan izin masuk, Hanzo pun membuka pintu tersebut.

"Ada apa?" tanya Zeon, kini pria itu hanya menggunakan handuk yang melilit dipinggangnya. Belum ada rencana untuk memakai baju.

Meski saat ini Zeon adalah seorang CEO, namun dia tetap tak bisa menghilangkan jati dirinya yang seorang mafia. Dari pada menggunakan baju yang rapi, Zeon lebih nyaman bertelanjjang dadda. Bahkan saat berkunjung ke perusahaan pun dia menggunakan jaket kulit berwarna hitam.

Itu adalah perusahaan dia, maka suka-sukanya mau berbuat apa. Uang yang bekerja untuk Zeon, bukan Zeon yang bekerja untuk mendapatkan uang.

"Maaf Tuan, ada sedikit kesalahan pada surat kontrak pernikahan itu. Nona Syeran mempertanyakannya."

Zeon mengerutkan dahi ketika mendengar jawaban tersebut.

"Kesalahan apa?" tanyanya dengan suara berat.

Hanzo lantas meminta surat konrak pernikahan salinan milik sang Tuan, dan saat dia cocokkan ternyata dua-duanya ada penambahan kata dan penuh cinta.

Deg! Hanzo tersentak.

Zeon yang penasaran pun merebut dua kertas itu, lalu membacanya dengan teliti.

Pernikahan berlangsung seumur hidup. dan penuh cinta

"Apa-apaan ini?" tanya Zeon, suaranya memang terdengar datar, namun begitu mengerikan.

Dan Hanzo hanya bisa menjawabnya dengan kata maaf ...

"Maaf Tuan," hanya kata itu yang bisa Hanzo ucapkan, mencari pembelaan tanpa bukti kuat pun hanya akan terdengar seperti bualan.

"Nona Syeran mengatakan bahwa poin 1 itu mematahkan semua poin-poin di bawahnya. Lalu kenapa dia diperlakukan seperti ini? bukankah harusnya dia dan tuan Zeon mulai untuk belajar saling mencintai." terang Hanzo pula.

Zeon langsung tertawa cukup keras.

"Apa kau sedang bercanda dengan ku Hanz?" balas Zeon.

Hanzo terdiam.

"Buat surat kontrak baru dan tanda tangani ulang," titah Zeon, dia bahkan langsung membuang 2 surat kontrak itu dengan asal, hingga jatuh ke lantai.

20 menit Syeran menunggu dan akhirnya dia melihat Tuan Zeon dan asisten Hanzo mendatangi lantai 3.

Syeran yang sejak tadi duduk gelisah di ruang tengah itu, kini seketika berdiri dan menyambut.

Meski terlihat sangat mengerikan, namun tuan Zeon memang sangat tampan, meski pria itu hanya menggunakan kaos berwarna hitam.

"Maaf Nona Syeran, surat kontrak sebelumnya ada kesalahan dan ini adalah yang benar. Jadi anda dan tuan Zeon akan melakukan penandatanganan ulang," jelas Hanzo.

Syeran tentu sangat kecewa ketika mendengar hal itu.

"Tidak mau," tolak Syeran dengan lantang, hingga Zeon dan Hanzo langsung menatap ke arahnya.

"Apa yang sudah ditandatangani diawal itulah yang benar. Jika kalian selalu berubah-ubah seperti ini, aku tidak akan patuh. Aku tidak mau hamil!"

"Nona! jaga bicara Anda!" potong Hanzo, tak boleh ada yang bicara dengan nada tinggi pada tuan Zeon.

"Aku baru sadar 1 hal, bahwa di pernikahan ini tuan Zeon lah yang paling membutuhkannya. Sementara aku tidak," ucap Syeran, dia tersenyum kecil.

"Aku tidak butuh uang, aku tidak butuh anak, aku tidak butuh pernikahan. Aku mati pun aku tidak masalah. Aku tidak butuh tuan Zeon," cerca Syeran.

Hanzo ternganga.

Sementara Zeon menatap wanita itu lekat. Bertanya-tanya benarkah wanita ini gadis bodoh anaknya Markus.

Kenapa kini memiliki aura yang berbeda.

"Tuan Zeon lah yang butuh aku, Tuan Zeon lah yang akan rugi jika pernikahan ini gagal, jika aku tidak hamil. Jadi ... Jika harus tanda tangan ulang, aku lah yang akan menentukan poinnya," putus Syeran.

Tangannya sudah basah dengan keringat dingin, namun dia tetap membalas tatapan sang suami.

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

good syeran

2024-04-18

1

Nyoman Wirati

Nyoman Wirati

ooooo...seneng lihat syeran galak dan tegas ...

2023-10-07

8

Alivaaaa

Alivaaaa

👏👏👏👏👏👍👍👍👍

2023-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 TMMW Bab 1 - Bisakah Waktu Berhenti?
2 TMMW Bab 2 - Penuh Cinta
3 TMMW Bab 3 - Berputar ke Arah Kanan
4 TMMW Bab 4 - Dia Bukan Raja Lorry
5 TMMW Bab 5 - Bagaimana Bisa?
6 TMMW Bab 6 - Hanya di Hadapan Pria Itu
7 TMMW Bab 7 - Frustasi
8 TMMW Bab 8 - Sekarang Aku Siap!
9 TMMW Bab 9 - Cara Makan Syeran
10 TMMW Bab 10 - Malam Yang Panjang
11 TMMW Bab 11 - Turunkan Pandanganmu
12 TMMW Bab 12 - Menyambut Kepulangan Sang Suami
13 TMMW Bab 13 - Aku Takut
14 TMMW Bab 14 - Tidak Mungkin Salah Tulis
15 TMMW Bab 15 - Aura Yang Berbeda
16 TMMW Bab 16 - Jangan Ada Yang Menganggu
17 TMMW Bab 17 - Menggema
18 TMMW Bab 18 - Pengawasan Yang Lebih Ketat
19 TMMW Bab 19 - Hayalan
20 TMMW Bab 20 - Aku Tidak Hamil
21 TMMW Bab 21 - Menuntut Penjelasan
22 TMMW Bab 22 - Keluar
23 TMMW Bab 23 - Akhirnya Mengalah
24 TMMW Bab 24 - Benalu
25 TMMW Bab 25 - Setebal Buku Sejarah
26 TMMW Bab 26 - Suamiku
27 TMMW Bab 27 - Butuh Penawar
28 TMMW Bab 28 - Kamu Tidak Percaya?
29 TMMW Bab 29 - Sebuah Benda
30 TMMW Bab 30 - Paham?
31 TMMW Bab 31 - Mengangkat Anak
32 TMMW Bab 32 - Bersifat Sementara
33 TMMW Bab 33 - Dia Atau Aku Yang Gila
34 TMMW Bab 34 - Radar
35 TMMW Bab 35 - Hujan Dan Syeran
36 TMMW Bab 35 - Bayi Besar
37 TMMW Bab 37 - Lebih Suka
38 TMMW Bab 38 - Sisi Gelap Zeon
39 TMMW Bab 39 - Diguyur Hujan
40 TMMW Bab 40 - Tempat Paling Privat
41 TMMW Bab 41 - Bagaimana Bisa Marah?
42 TMMW Bab 42 - Mengada-ada
43 TMMW Bab 43 - Alurnya Tetap Sama
44 TMMW Bab 44 - Bakkar Ini Semua!
45 TMMW Bab 45 - Selalu Saja Gagal
46 TMMW Bab 46 - Tak Ada Beda Sedikitpun
47 TMMW Bab 47 - Serafina
48 TMMW Bab 48 - Ayo Buat Surat Kontrak Lagi
49 TMMW Bab 49 - Jika
50 TMMW Bab 50 - Terpojok
51 TMMW Bab 51 - Banyak Membual
52 TMMW Bab 52 - Butuh Alasan Untuk Lembur
53 TMMW Bab 53 - Heran
54 TMMA Bab 54 - King Of Atera
55 TMMW Bab 55 - Pengemis Perhatian
56 TMMW Bab 56 - Pemikiran Yang Berbeda
57 TMMW Bab 57 - Penasaran
58 TMMW Bab 58 - Temukan Aku
59 TMMW Bab 59 - Menghapus Jejak Kaki
60 TMMW Bab 60 - Istriku
61 TMMW Bab 61 - Takdir Yang Baru
62 TMMW Bab 62 - Keegoisan
63 TMMW Bab 63 - Sayang, Honey, Hubby, Daddy
64 TMMW Bab 64 - Semuanya Berhenti
65 TMMW Bab 65 - The Magical My Wife
66 TMMW Bab 66 - Bukan Lagi Ratu Syeran
67 TMMW Bab 67 - Jantungnya Ingin Meledak
68 TMMW Bab 68 - Bukan Pilihan
69 TMMW Bab 69 - Mataku Ternodda
70 TMMW Bab 70 - Tidak Bisa Bermain Dengan Lembut
71 TMMW Bab 71 - Sebagai Sandaran
72 TMMW Bab 72 - Tak Punya Malu
73 TMMW Bab 73 - Cinta Hidup dan Matinya
74 Epilog
75 Wanita Sang Tuan Muda
76 Karya Baru Author Lunoxs
77 Secret Agreement
78 Back To The Past
Episodes

Updated 78 Episodes

1
TMMW Bab 1 - Bisakah Waktu Berhenti?
2
TMMW Bab 2 - Penuh Cinta
3
TMMW Bab 3 - Berputar ke Arah Kanan
4
TMMW Bab 4 - Dia Bukan Raja Lorry
5
TMMW Bab 5 - Bagaimana Bisa?
6
TMMW Bab 6 - Hanya di Hadapan Pria Itu
7
TMMW Bab 7 - Frustasi
8
TMMW Bab 8 - Sekarang Aku Siap!
9
TMMW Bab 9 - Cara Makan Syeran
10
TMMW Bab 10 - Malam Yang Panjang
11
TMMW Bab 11 - Turunkan Pandanganmu
12
TMMW Bab 12 - Menyambut Kepulangan Sang Suami
13
TMMW Bab 13 - Aku Takut
14
TMMW Bab 14 - Tidak Mungkin Salah Tulis
15
TMMW Bab 15 - Aura Yang Berbeda
16
TMMW Bab 16 - Jangan Ada Yang Menganggu
17
TMMW Bab 17 - Menggema
18
TMMW Bab 18 - Pengawasan Yang Lebih Ketat
19
TMMW Bab 19 - Hayalan
20
TMMW Bab 20 - Aku Tidak Hamil
21
TMMW Bab 21 - Menuntut Penjelasan
22
TMMW Bab 22 - Keluar
23
TMMW Bab 23 - Akhirnya Mengalah
24
TMMW Bab 24 - Benalu
25
TMMW Bab 25 - Setebal Buku Sejarah
26
TMMW Bab 26 - Suamiku
27
TMMW Bab 27 - Butuh Penawar
28
TMMW Bab 28 - Kamu Tidak Percaya?
29
TMMW Bab 29 - Sebuah Benda
30
TMMW Bab 30 - Paham?
31
TMMW Bab 31 - Mengangkat Anak
32
TMMW Bab 32 - Bersifat Sementara
33
TMMW Bab 33 - Dia Atau Aku Yang Gila
34
TMMW Bab 34 - Radar
35
TMMW Bab 35 - Hujan Dan Syeran
36
TMMW Bab 35 - Bayi Besar
37
TMMW Bab 37 - Lebih Suka
38
TMMW Bab 38 - Sisi Gelap Zeon
39
TMMW Bab 39 - Diguyur Hujan
40
TMMW Bab 40 - Tempat Paling Privat
41
TMMW Bab 41 - Bagaimana Bisa Marah?
42
TMMW Bab 42 - Mengada-ada
43
TMMW Bab 43 - Alurnya Tetap Sama
44
TMMW Bab 44 - Bakkar Ini Semua!
45
TMMW Bab 45 - Selalu Saja Gagal
46
TMMW Bab 46 - Tak Ada Beda Sedikitpun
47
TMMW Bab 47 - Serafina
48
TMMW Bab 48 - Ayo Buat Surat Kontrak Lagi
49
TMMW Bab 49 - Jika
50
TMMW Bab 50 - Terpojok
51
TMMW Bab 51 - Banyak Membual
52
TMMW Bab 52 - Butuh Alasan Untuk Lembur
53
TMMW Bab 53 - Heran
54
TMMA Bab 54 - King Of Atera
55
TMMW Bab 55 - Pengemis Perhatian
56
TMMW Bab 56 - Pemikiran Yang Berbeda
57
TMMW Bab 57 - Penasaran
58
TMMW Bab 58 - Temukan Aku
59
TMMW Bab 59 - Menghapus Jejak Kaki
60
TMMW Bab 60 - Istriku
61
TMMW Bab 61 - Takdir Yang Baru
62
TMMW Bab 62 - Keegoisan
63
TMMW Bab 63 - Sayang, Honey, Hubby, Daddy
64
TMMW Bab 64 - Semuanya Berhenti
65
TMMW Bab 65 - The Magical My Wife
66
TMMW Bab 66 - Bukan Lagi Ratu Syeran
67
TMMW Bab 67 - Jantungnya Ingin Meledak
68
TMMW Bab 68 - Bukan Pilihan
69
TMMW Bab 69 - Mataku Ternodda
70
TMMW Bab 70 - Tidak Bisa Bermain Dengan Lembut
71
TMMW Bab 71 - Sebagai Sandaran
72
TMMW Bab 72 - Tak Punya Malu
73
TMMW Bab 73 - Cinta Hidup dan Matinya
74
Epilog
75
Wanita Sang Tuan Muda
76
Karya Baru Author Lunoxs
77
Secret Agreement
78
Back To The Past

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!