Kontak Batin.

Lima tahun telah berlalu..

Azkia dan Azura telah tumbuh menjadi anak balita yang lucu dan menggemaskan. Namun keadaan yang memisahkan mereka pun sama sekali tidak dapat memisahkan kedua hati dan naluri anak kembar tersebut.

Disaat Azura tengah bermain di sekolah nya, tiba-tiba saja dia jatuh karena di dorong oleh teman nya yang sangat nakal.

"Aduh.. aw.. aw..sakit.. aw.." rengek Azura.

"Hey kalian, dasar anak nakal, aku adukan sama bu guru kalian bertiga" ucap Sandy teman baiknya Azura.

"Hahh sok pahlawan kamu, huhuhu" sorak ketiga murid nakal itu pada Sandy.

"Sudah lah San, aku tidak apa-apa kok. Cuma lecet saja sedikit, nanti juga sembuh" ucap Azura yang langsung bangun setelah terjatuh.

"Tapi Zu, mereka harus diberikan pelajaran biar tidak lagi berbuat jahat padamu" ucap Sandy.

"Sudah tidak apa-apa" jawab Azura yang kemudian beranjak pergi meninggalkan lapangan bermain di sekolah TK Tahfiz tersebut.

Namun keanehan terjadi di kota lain. Tepatnya kota dimana Azkia tinggal. Azkia yang juga sedang berada di sekolah, merasakan hal aneh dalam dirinya.

"Aduhhhh..aw.." Azkia terjatuh sendiri saat berjalan di lapangan sekolah nya, namun nggak ada hujan atau angin kencang, dan tidak ada anak yang menjahili nya, Azkia terjatuh begitu saja.

"Kia kenapa? kok kamu kesakitan?" tanya seorang guru yang mengajar di sekolah TK tersebut.

"Nggak tau miss, tiba-tiba saja kaki ku sakit, dan seperti nya perih sekali" jawab Azkia.

"Coba miss periksa dulu ya" ucap guru tersebut sambil menaikkan sedikit celana yang digunakan Azkia hingga ke lutut nya.

"Nggak ada luka loh Azkia, jadi sakit nya kenapa ya" ucap miss Arin.

"Nggak tau miss, tapi perih banget miss, sakit..duh.." Azkia malah semakin kesakitan di bagian lutut nya.

"Ya sudah miss angkat ke ruang UKS saja ya" ucap miss Arin yang kemudian menggendong Azkia. Lalu miss Arin membawa Azkia ke ruang UKS.

"Coba ya miss periksa lagi" ucap miss Arin begitu tiba di ruang UKS tersebut.

"tuk"

"tuk"

"tuk"

Miss Arin mengetuk pelan lutut Azkia dengan sebuah rol.

"Aduh sakit miss.. aduh.. sakit.." Azkia pun langsung menangis meringis kesakitan.

"kok aneh ya, padahal semuanya normal, menurut miss sih" ucap miss Arin melihat sakit yang dirasakan oleh Azkia. Namun dia sendiri juga sudah bingung.

"Sebentar ya Kia, miss mau hubungi papa kamu dulu ya" ucap miss Arin sambil memencet nomer ponsel papa nya Azkia. Namun berkali-kali di hubungi, tetap sama saja. Sulaiman tidak menjawab panggilan tersebut.

Saat ini Sulaiman tengah sibuk memadu kasih dengan pacar baru nya. Wanita yang dia kenal setelah 2 tahun pindah ke kota ini.

"Papa mu lagi sibuk Azkia, jadi sebaiknya kamu istirahat saja dulu sini, nggak usah balik lagi ke dalam kelas" ucap miss Arin karena tidak mendapatkan respon dari papanya Azkia.

"Iya miss, terima kasih ya miss" ucap Azkia yang kemudian membaringkan tubuhnya.

"Bagaimana zu.. masih sakit kah?" tanya Sandy setelah luka Azura diobati oleh guru sekolah.

"Sudah lebih baik sih san, terima kasih ya Sandy" jawab Azura dengan sangat lembut.

"Ya sudah kalau kamu sudah merasa lebih baik, sebaiknya kamu istirahat saja disini, biar aku ambilkan botol air minum kamu, sekalian aku mau izin sama pak Ibrahim kalau kamu sedang sakit ya" ucap Sandy pada Azura.

"Hum.." jawab Azura singkat.

Kemudian Sandy pun kembali kedalam kelas nya. Dan dia juga tidak lupa mengatakan kepada guru kalau Azura jatuh saat bermain ayunan.

"Lalu sekarang bagaimana keadaan nya?" tanya pak Ibrahim.

"Sudah membaik sih katanya cuma luka lecet saja pak, tapi dia kan nggak mungkin lanjut belajar hari ini pak" jawab Sandy menjelaskan pada pak Ibrahim.

Setelah selesai jam belajar hari ini, Azura beserta murid lainnya pun bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Umi.." teriak Azura melihat Zubaidah baru saja tiba menggunakan sepeda motor nya seperti biasa.

"Heyy anak Umi, gimana sekolah hari ini? lancar kan zu? tanya zubaidah.

" Haa baik kok Umi, Aku tadi belajar huruf Arab mi" jawab Azura menceritakan sedikit pelajaran nya hari ini.

"Hay Umi" sapa Sandy yang menghampiri Azura dan Zubaidah.

"Ehh anak ganteng, apa kabarnya?" tanya Zubaidah berbasa-basi.

"Alhamdulillah baik Umi" jawab Sandy dengan tersenyum.

"Oh iya Umi, tadi tuh Azura..." sebelum Sandy menyelesaikan ucapan nya, Azura sudah lebih dulu menutup mulut Sandy.

"Huss diam jangan bilang, Ummi ku." bisik Azura kepada Sandy.

"Sandy ..." teriak mama nya Sandy yang baru saja tiba di sekolah untuk menjemput Sandy dan pulang kerumahnya.

"Zu aku duluan ya, Umi, Sandy pulang duluan ya Umi." ucap Sandy berpamitan kepada Azura dan ibu nya.

"Iya nak, Hati-hati dijalan ya San." jawab Zubaidah dengan melemparkan senyum kearah mama nya Sandy.

Sementara itu, Azkia juga sudah selesai waktu belajar nya dari sekolah. Namun tidak ada tanda-tanda kedatangan Sulaiman untuk menjemputnya.

"Azkia belum dijemput papa juga?" tanya miss Arin mendekatinya.

"Belum miss, miss boleh bantu sekali lagi tidak, coba hubungi papa lagi dong miss" ucap Azkia meminta tolong kepada miss Arin.

"Ya baiklah, miss coba lagi ya hubungi papanya Azkia" jawab miss Arin.

Kemudian miss Arin mencoba kembali menghubungi Sulaiman.

"Nomer nya sih aktif, dan tersambung. Tapi kenapa papa nya Kia belum angkat juga ya" ucap miss Arin yang tengah berusaha menghubungi Sulaiman.

"Maaf Kia, tapi tidak dijawab juga telpon nya miss sama papa nya Kia" ucap miss Arin lagi yang langsung menyudahi panggilan itu.

"Ya sudah tidak apa miss, Kia pulang sendiri saja" jawab Azkia.

"Duh jangan dong, gimana kalau Kia di culik nanti, bisa miss yang disalahkan sama keluarga dan pihak sekolah sayang" jawab miss Arin.

"Tidak miss, rumah Kia kan tidak terlalu jauh, Kia bisa kok jalan sendiri dan pulang sendiri miss" ucap Azkia yang sudah bertekad untuk pulang sendiri saja.

"Azkia maafin miss ya, miss harus merapikan kelas dulu masalahnya, kalau tidak miss pasti akan mengantarkan Azkia pulang sayang" ucap miss Arin.

"Tidak apa miss, Kia sudah terbiasa kok miss jalan sendiri" jawab Azkia dengan memberikan senyum agar miss Arin tidak merasa khawatir.

"Tapi kalau sudah sampai rumah Azkia hubungi miss ya, pinjam ponsel papa atau tante nya Azkia itu" ucap miss Arin sebelum membiarkan anak kecil itu pulang jalan kaki seorang diri.

"Iya miss, nanti sampai di rumah Kia langsung kasih kabar ya miss" jawab Azkia.

"Ya sudah kamu hati-hati dijalan ya. Oh iya kamu tunggu disini sebentar" ucap miss Arin yang kemudian beranjak masuk kedalam ruang guru lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Ini Azkia pegang ya, ini semprotan merica. Kalau ada orang jahat yang mau menculik Azkia, langsung semprot saja matanya. Nah Azkia simpan di bagian tas sebelah sini saja biar lebih mudah Kia ambil" ucap miss Arin sambil menyimpan semprotan merica tersebut kedalam tas bagian samping nya.

"Terima kasih ya miss, Azkia pulang ya miss" ucap Azkia berpamitan.

Lalu gadis kecil itu pun langsung keluar dari sekolah dan berjalan sendirian menuju ke rumah nya yang memang tidak terlalu jauh dari rumah mereka saat ini.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Ikrar Sembiring

Ikrar Sembiring

biasa anak kembar gitu ya thor

2023-06-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!