Tiara mencoba berdamai dengan situasi yang di alaminya, karena banyak yang mengira gadis itu kurang waras membuat Tiara di jauhi anak-anak seusianya namun ibu Risma selalu menyayanginya dan menyakinkan semua orang kalau anak itu normal tidak gila.
Melihat perjuangan Bu Risma membuat Tiara mencoba mengabaikan apa yang di lihatnya dan gadis itu menjadi tenang sudah tidak menjerit lagi apa bila melihat sesuatu.
Melihat perubahan Tiara yang tenang pak Bowo berani mendaftarkan anak itu sekolah melanjutkan pendidikannya yang tertinggal, Tiara termasuk anak yang cerdas dan mendapat nilai sempurna saat melakukan tes masuk sekolah.
Seusai pulang sekolah Tiara tidak sengaja menabrak pak satpam tiba-tiba bayangan itu datang lagi dan kali ini Tiara melihat pak satpam di seret sekelompok orang yang hendak membunuhnya dan di buang di jurang jasadnya.
Tiara terdiam melihat pria di depannya, hatinya ragu untuk menyatakan bayangan yang di lihatnya tetapi bayangan itu terus datang bagai cuplikan film yang di ulang-ulang dan membuat gadis itu mengalami sakit pada kepalanya dan kemudian pingsan.
Pak satpam yang di tabrak Tiara membawa gadis itu keruang UKS yang ada di sekolah, setelah beberapa menit akhirnya Tiara sadar, matanya berkeliling melihat dimana keberadaannya.
Pak satpam masuk dengan membawa segelas teh hangat untuk Tiara dan menyuruh gadis itu meminumnya.
"Minumlah...! Apa kau masih merasakan sakit?" tanya satpam itu.
"Tidak pak... terimakasih" jawab Tiara sambil meminum teh hangat itu.
"Pak..., nanti kalau pulang bapak hati-hati ya ada yang ingin mencelakai bapak" kata Tiara sambil menunduk.
Gadis itu takut di bilang gila lagi apabila memberitahukan apa yang terjadi tetapi melihat pak satpam yang baik dan merawatnya membuat gadis itu harus menyatakan apa yang di lihatnya walau pak satpam menganggap dirinya aneh itu soal belakang.
Satpam itu mengerutkan alisnya, mencerna apa yang di katakan gadis itu bahkan darimana Tiara tau kalau dirinya dalam bahaya.
"Kamu tau darimana kalau ada yang ingin mencelakai ku" kata satpam itu.
"Aku melihat sekilas bayangan kejadian yang akan bapak alami sebelum aku pingsan" jawab Tiara.
Satpam itu memandang Tiara dengan tajam, antara percaya atau tidak dengan perkataan anak itu namun pak satpam harus siaga bisa jadi yang di utarakan adalah kebenaran.
"Apa ini ada sangkut pautnya sama bukti yang aku bawa dan ingin menyerahkan kepada pihak berwajib ya? aku ingin kebenaran kalau putraku di fitnah dan di tuduh berbuat jahat bahkan ingin di hukum mati. bukti ini yang bisa menyelamatkan nya" ucapnya dalam hati.
Melihat Tiara yang ingin bangun dan bersiap-siap ingin pulang membuat pak satpam segera membantunya.
"Nak... boleh bapak minta tolong?" kata satpam itu.
"Boleh.. bapak mau minta tolong apa?" jawab Tiara
Pak satpam mengeluarkan bungkusan plastik berwarna hitam dan memberikannya kepada Tiara, anak itu binggung dengan apa yang di terimanya dan mengharapkan penjelasan dari satpam sekolah itu.
"Mungkin yang kamu lihat benar dan pasti mereka mencari ini, Bapak minta tolong kasih ini kepada Bapak Kusuma pengacara yang menangani kasus anak bapak" kata satpam itu.
Tiara pergi meninggalkan sekolah sambil membawa apa yang di terimanya dari satpam itu, gadis itu pulang kerumahnya dan langsung menuju kamarnya.
Jarinya berselancar mencari alamat pengacara yang di maksud dan akhirnya Tiara menemukannya dan segera ingin menemui bapak Kusuma itu.
Hari menjelang sore, pak satpam menutup gerbang sekolah dan berniat ingin pulang karena pekerjaannya telah selesai, pria itu mengendarai motor bututnya melewati jalan setapak menuju tempat tinggalnya.
Tiba-tiba ada sekelompok berandalan menghadangnya dan meminta barang bukti itu untung pak satpam sudah memindahkan apa yang di cari mereka.
"Serahkan barang itu atau kau mati!" kata kepala berandalan itu.
"Barang yang mana? aku tidak membawa barang yang kalian maksud!" kata pak satpam.
Pemimpin berandalan itu menugaskan semua anak buahnya menyerang satpam itu juga mengeledah mencari apa yang dia cari.
Karena mereka tidak menemukan apapun membuat para berandalan itu geram dan terus menghajar satpam itu, melihat tubuh satpam itu lemah tidak berdaya mereka berinisiatif ingin membuang tubuh satpam itu ke tengah hutan.
Tiara tiba di rumah pak Kusuma, Ketika jarinya ingin menekan bel rumah mewah itu gadis itu melihat bayangan lagi di matanya.
Seorang yang sedang tertawa puas, sambil membuka sebuah koper yang berisikan uang, wajah orang itu persis seperti wajah yang di lihatnya saat mencari di internet.
"Ternyata dia bukan orang baik, aku tidak akan memberikan barang ini kepadanya!" kata Tiara dan langsung pergi meninggalkan rumah mewah itu.
Tiara pulang kerumahnya, gadis itu menemui pak Bowo dan meminta bantuan kepada bapak angkatnya itu.
Melihat putri angkatnya mencari dirinya pak Bowo segera mengajak Tiara duduk di ruang tengah rumah gubuk mereka, Tiara menyampaikan maksudnya.
"Ada apa nduk?" kata pria itu dengan logat kentalnya.
"Pak aku ingin minta tolong bapak untuk menyelamatkan nyawa seseorang? kata Tiara menunduk.
"Apa kau melihat bayangan lagi?" kata pria itu lagi.
Tiara menjawab dengan anggukan kepalanya, gadis itu merasa takut apabila pak Bowo tidak mempercayakannya.
"Apa yang kau lihat nduk?" tanya pak Bowo
"Aku melihat bapak satpam di keroyok orang banyak dan di buang ke jurang yang ada di hutan" kata gadis itu sambil menunduk.
"Hutan dimana nduk? banyak hutan di sini!" kata pria itu lagi.
"Yang banyak pohon pinus ya pak" katanya.
Pak Bowo terdiam, ditatapnya putri angkatnya itu dalam hatinya "Apa Tiara memiliki kelebihan paska musibah yang menimpanya dan kalau iya saya harus mempercayainya dan membantunya"
Pak Bowo mengajak beberapa anak muda ke hutan pinus yang di maksud putrinya dengan alasan ingin berburu, dengan membawa perlengkapan berburu mereka tiba di hutan itu.
Pak Bowo menelusuri seperti petunjuk Tiara, dan benar apa yang di lihatnya seorang laki-laki yang tergeletak dengan banyak luka lebam
Pak Bowo meminta bantuan anak muda itu untuk membawa pria yang tergeletak itu setelah memastikan kalau pria itu masih hidup dan membawanya ke puskesmas terdekat dan mengabarkan Tiara lewat pesan chatnya.
"Bapak sudah menolong orang yang kamu maksud nduk, sekarang orang itu sedang di tangani para dokter" pesan chat yang di kirim ke handphone Tiara.
Gadis itu tersenyum karena sang bapak mempercayai apa yang di ucapkan ya dan berharap pak satpam selamat.
Di tempat lain
Pak Kusuma kedatangan tamu yang marah-marah sambil menghajar pengacara itu, melihat seseorang yang datang dan langsung menghajarnya membuat Kusuma bertanya-tanya apa kesalahannya yang membuat orang itu menghajarnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Nona M 𝓐𝔂⃝❥
jadi bisa melihat masa depan ini..
2023-06-22
2
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐌𝐀⃝🥀𝐗🧸ᴼᴺᴼᶠᶠ
sndri itu kadang sisi lain itu menyenangkan cuma pasti kita butuh namanya obrolan
2023-06-21
0
@🌹𝓐𝔂⃝❥Ɱσƈԋι ƙαƈαɳɠ🌰🅠🅛
tuh kan apa yg dilihat dri bayangan itu bneran kejadian, duh semoga aja pak satpam bisa selamat deh
2023-06-21
0