BAYANGAN

BAYANGAN

Bayangan 1

Jakarta 18 July 1986

Di sebuah hutan seorang wanita berlari karena di kejar-kejar sekelompok orang yang sudah menculiknya, wanita itu berteriak mengharapkan ada seseorang yang menolongnya namun tidak ada satupun yang datang untuk menolongnya.

"Hahahahaha..., mau lari kemana cantik?" kata salah seorang dari gerombolan itu saat melihat gadis itu terjatuh di depan matanya dan tidak bisa kabur lagi karena kakinya terkilir.

Mereka segera membawa gadis itu kembali kerumah yang berada di tengah hutan itu, walau dengan susah paya gadis itu berontak dengan tenaga yang tersisa namun dia tidak bisa lepas dari cengkraman orang-orang itu.

Wanita itu di dorong hingga terjatuh di tengah-tengah perkumpulan laki-laki yang berada di ruangan itu dan salah seorang menyalahkan layar monitor yang mempertontonkan pembantaian yang di lakukan kepada ayah gadis itu dan memberi tahu apa kesalahan orangtuanya hingga kejadian itu menimpah keluarganya.

"Kau lihat cantik! ayahmu sudah mati namun nyawanya belum bisa membayar apa yang sudah mereka lakukan kepadaku, Ibumu membunuh adik kesayanganku karena takut adikku membongkar kebusukannya karena ibumu banyak menjual para gadis untuk mencapai kerja sama bisnisnya dan ayahmu banyak mengelapkan uang para nasabahnya untuk memperkaya dirinya. Tidak hanya itu sebelum dibunuh adikku di jadikan umpan rekan bisnisnya itu" kata seorang pria di ruangan itu.

Wanita itu begitu ketakutan dan memohon pengampunan namun di abaikan semua orang di tempat itu, tiba-tiba terdengar suara bell sebagai isyarat bahwa permainan akan segera di mulai semua orang di ruangan itu langsung menutup kepalanya mengunakan topeng dan membuka pakaian mereka masing-masing.

Kamera di ruangan itu di nyalakan mereka membuat sebuah film dokumenter yang menjadikan wanita itu korban sesungguhnya, sang wanita di lempar kesana sini seperti bola bergilir sambil merobek sedikit-sedikit pakaiannya.

Wajah ketakutan yang dihiasi deraian airmata membuat senyum kepuasan pria itu terbit, wanita itu di lecehkan secara bergilir hingga tubuhnya tidak sanggup menahan penderitaan dan akhirnya tewas.

Sebelum wayatnya di pulangkan kehadapan ibunya berserta vidio yang di buatnya mereka terlebih dahulu mengambil organ-organ wanita itu untuk di jual kepada orang yang membutuhkannya.

Setelah menerima paket yang berisi jenasah putrinya itu sang ibu menangis histeris sambil menatap wajah putrinya yang sudah membeku itu, di tambah vidio yang di lihatnya membuat sang ibu akhirnya memilih mati bunuh diri daripada harus melihat korban lagi karena sebelum kedatangan jenasah putrinya sang ibu sudah menerima kedatangan jenasah suaminya lengkap dengan vidio pembantaian yang di lakukan oknum itu juga ancaman akan datang lagi korban selanjutnya dari orang-orang kesayangannya.

Melihat aksi bunuh diri wanita itu membuat sang pelaku merasa puas dan memberhentikan misinya yang ingin menculik adik dari wanita itu yang sudah di cantumkan menjadi target berikutnya.

Dan kematian mereka tertutup dari hukum karena langsung di bereskan anak buahnya sehingga tidak ada yang tau kejadian itu bahkan keluarga si korban sekalipun yang hanya tau wanita itu bunuh diri karena suami dan anaknya pergi entah kemana meninggalkannya seorang diri di rumah mewah itu.

Beberapa bulan kemudian.

Di sebuah rumah sakit ada seorang pasien yang sedang melakukan operasi donor mata, pasien itu bernama Tiara Wulandari yang lolos dari korban pembunuhan yang di lakukan pesaing bisnis papanya.

Tiara anak satu-satunya dari seorang pengusaha kaya di kota Medan, demi menyelamatkan nyawa anaknya sang mama menitipkan Tiara kepada seorang warga yang di temuinya saat dirinya sedang di kejar-kejar pembunuh bayaran dan menyebabkan mata Tiara buta.

Tiara berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA, kondisinya selamat hanya cacat di matanya sedangkan sang mama tewas karena luka berat paska kejadian itu.

Warga yang di titipkan Tiara tidak sempat menolong sang mama karena orang yang ingin membunuhnya tiba-tiba datang, warga itu bersembunyi di balik semak-semak yang agak jauh dari tempat wanita itu tewas.

Hanya sebuah kalung yang dipakai Tiara yang dapat di jadikan bukti untuk keluarganya, juga sebuah ATM bertuliskan beberapa nomor yang bisa di gunakan untuk membiayai kehidupan gadis itu.

Mama Tiara mempunyai firasat buruk yang akan menimpah keluarganya namun wanita itu tidak bisa membawa kartu pemberian suaminya karena pasti akan kelacak keberadaannya untuk itu dia menyimpan ATM dari hasil butiknya ke kantung pakaian yang di pakai putrinya itu untuk persiapan seandainya dia terpisah dengan putrinya.

Warga itu membawa Tiara pergi meninggalkan tempat itu setelah para pembunuh itu pergi membawa wanita yang menjadi targetnya itu.

Tiara yang masih dalam kondisi pingsan hanya di bawa pulang kerumah warga itu, warga itu tidak berani membawa anak itu ke puskesmas terdekat karena takut sang pembunuh akan melacak keberadaannya di tempat itu.

Berkat batuan kepala desa Tiara berhasil di bawa kerumah sakit yang berada jauh di luar kota, setelah menginap beberapa hari di rumah sakit itu akhirnya Tiara mendapatkan donor mata dan segera melakukan operasi karena tubuhnya sudah mengalami kemajuan dan kuat melakukan operasi.

Setelah pulih Tiara di bawa pulang warga yang menolongnya tetapi gadis itu mengalami penyakit hilang ingatan yang membuat gadis itu lupa apa yang telah terjadi kepadanya juga keluarganya.

Mereka mengetahui nama Tiara karena melihat tulisan yang terdapat di liontin kalung yang di pakai gadis itu dan mereka sepakat memanggil anak itu Tiara Wulandari.

Berhari-hari Tiara tinggal di desa itu, walau gadis itu terlihat ceria namun terkadang dia melihat sebuah bayangan kejadian-kejadian pembunuhan di hadapannya.

Pertama kali gadis itu melihat bayangan itu Tiara teriak histeris bahkan wajahnya pucat membiru namun bibirnya tidak bisa bercerita tentang apa yang di alaminya membuat warga menyarankan ke pak Bowo untuk membawa Tiara ke dukun atau orang pintar karena mereka mengira anak itu kesambet roh halus atau kesurupan.

Berbagai pengobatan sudah di lakukan pak Bowo untuk kesembuhan Tiara dari ke dukun sampai ke psikiater sesuai saran warga setempat namun tidak bisa membawa hasil kesembuhannya.

Sehingga Tiara berubah menjadi seorang gadis yang pendiam, dingin dan tertutup. Istri pak Bowo dengan sabar mengurus gadis itu hingga Tiara hanya dapat berbicara hanya dengan ibu asuhnya itu tentang apa yang di lihatnya.

Bu Sukma hanya menanggapi omongan Tiara sebagai cerita dongeng semata karena wanita tua itu tidak percaya apa yang di ucapkan anak itu, seperti kata kebanyakan orang Tiara berbicara hanya karena goncangan berat pada kepalanya yang membuat gadis itu sering merasakan halusinasi dan berbicara ngelantur tetapi Bu Sukma menanggapi setiap ucapan anak itu supaya Tiara tenang dan berhenti berteriak.

Terpopuler

Comments

ㅤㅤ✰͜͡ᴠ᭄ᴅ͜͡ ๓ㅤ

ㅤㅤ✰͜͡ᴠ᭄ᴅ͜͡ ๓ㅤ

emang tiara ngmg apa ma bu sukma

2023-09-09

0

ㅤㅤ✰͜͡ᴠ᭄ᴅ͜͡ ๓ㅤ

ㅤㅤ✰͜͡ᴠ᭄ᴅ͜͡ ๓ㅤ

jadi inget imam masykur, orang yang dibunuh paspampress, abis dibunuh jasadnya dikirim ke rumahnya

2023-09-09

0

Noval Hila

Noval Hila

namun wanita di begitu ketakutan dan memohon perngampunan namun di abaikan semuanya orang di tempat

2023-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!